Home / Rumah Tangga / MEMBUNGKAM HINAAN MEREKA / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of MEMBUNGKAM HINAAN MEREKA : Chapter 71 - Chapter 80

88 Chapters

MHMS2 part 25

Beberapa bulan kemudian ...."Ma, sampai sekarang Nayra kok belum nerima aku ya, padahal aku sudah ngelakuin banyak cara buat ngeluluhin hatinya dia, tapi tetep aja dia nolak aku.""Terus, kamu mau mundur gitu?""Ya enggak lah, Ma. Aku itu serius sama Nayra, cuman masa sih Mama nggak bisa bantu aku bujuk dia."Di saat mereka berdua sedang mengobrol lewat telepon, tiba-tiba saja adiknya Vano, menyela pembicaraan mereka."Kalau begitu gimana kalau aku yang bantu Kakak?""Apaan sih kamu, Cil. Nanti kalau kamu yang bantu bukannya setuju nikah sama aku, tapi dia malah kabur.""Lha memangnya kenapa?""Dia sudah pernah salah sangka sama kamu, kamu itu dikira pacarku.""Nah, kalau begitu bagus dong, Van. Kamu bisa manfaatin Vania, kalau kamu kelihatan dekat dengan Vania, nanti kamu bisa lihat Nayra cemburu sama kamu atau nggak? Kalau misalkan dia cemburu, berarti dia ada rasa sama kamu," sahut Aretha yang akhirnya memberikan solusi pada Vano.Sedangkan Vano yang memikirkan ide ibunya ada bena
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

MHMS2 part 26

"Nayra!!"Bagas sontak terkejut sekaligus bingung, ia terkejut karena Nayra tiba-tiba saja limbung dan kemudian bersandar padanya, dan Bagas juga bingung karena ada seorang laki-laki yang memanggil nama Nayra dengan sekencang itu."Awas, kamu minggir!" usir Vano sembari mengambil alih tubuh Nayra dari dekapan Bagas."E ... Eh, kamu siapa?""Calon suaminya," sahut Vano dengan begitu jelas dan padat.Sedangkan Bagas melotot, ia hendak protes, namun Vano lebih dulu mengangkat tangannya agar Bagas tidak bicara."Sekarang kamu cepat belikan minuman buat Nayra!"Bagas masih bergeming, ia benar-benar bingung dan tidak percaya bahwa laki-laki di hadapannya ini adalah calon suami Nayra, sebab Nayra tidak pernah bercerita padanya kalau dia akan menikah."Ayo, cepat!" sentak Vano yang melihat Bagas masih terdiam di tempatnya."Iya-iya," sahut Bagas yang akhirnya menuruti perintah Vano, sebab ia merasa aura Vano lebih kuat darinya."Apa mungkin dia Bosnya Nayra?" gumam Bagas yang akhirnya sadar s
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

MHMS2 part 27

Bu Ajeng dan Bu Eko yang mendengar keributan di rumah Marsih, mereka pun sontak mendekat."Wah, ada apa ini, Mbak? Kok bikin ribut di sini?" tanya Bu Ajeng."Ini Bu, Neneknya Nayra ini nggak percaya kalau sawah peninggalan ibunya Nayra, dijual sama Nayra buat lunasin rumah Bapaknya.""Owalah ... begitu to ceritanya? Eh, tapi kan uang jual sawah yang seuprit itu nggak akan cukup buat lunasin utang di bank, pasti Nayra cari tambahan lain lagi," sahut Bu Eko."Iya, dan gaji bekerja di toko juga nggak akan cukup, itu berarti kalau bisa lunas secepat ini hanya ada dua kemungkinan," timpal Bu Ajeng."Apa maksudnya, Bu?" tanya Ana bingung."Ya itu berarti mungkin saja Nayra pakai pinjol sana-sini, atau kalau nggak ya jual diri."Mendengar jawaban Bu Ajeng, Marsih sontak sakit hati, bahkan napasnya juga mulai sesak."Nayra nggak mungkin seperti itu!" raung Marsih dengan suara serak, bahkan air matanya juga ikut jatuh semakin deras.Sedangkan Ana dan Dewi yang sebenarnya tahu dari mana dana ta
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

MHMS2 part 28

"Ekhem ... Mbok, Nay, aku pamit keluar dulu sebentar ya," pamit Vano yang langsung diangguki oleh Nayra dan Marsih.Sedangkan Bagas yang merasa diabaikan, ia langsung menoleh ke arah Vano, namun Vano bukannya pamit padanya juga, akan tetapi ia malah memberi lirikan maut pada Bagas.Setelah kepergian Vano, Bagas sontak menutup mulutnya. "Aduh, memangnya aku ada salah bicara ya?" tanya Bagas yang masih belum menyadari kebodohannya."Hemm ... baru sadar kalau kamu itu memang salah? Sudah tau aku lagi kasih umpan ke siapa? Eh, kamunya malah main nyelonong aja.""Aduh ... maaf Mbok, memang kalau urusan cinta-cintaan aku suka lemot, habisnya udah kelamaan jomblo.""Makanya cepat cari istri, jangan kerja mulu!""Udah-udah, Mbok. Lagi pula, Vano itu sudah punya pacar dan dia sudah dijodohkan oleh orang tuanya, jadi jangan jodoh-jodohin aku sama Vano lagi, Mbok.""Kamu ini ngomong apa sih? Sudah jelas-jelas Bu Aretha dan Pak Davin sudah setuju sama kamu, mana mungkin mereka menjodohkan Vano d
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

MHMS2 part 29

"Assalamualaikum ....""Wa'alaikumsalam ... eh, ada Bu Aretha dan Pak Davin, silakan masuk Pak, Bu," sahut Marsih yang buru-buru duduk, hingga membuat Vano berlari untuk segera membantunya."Mbok, kenapa duduk? Mbok, lebih baik berbaring saja," ujar Vano sopan."Aduh, mana bisa Mbok enak-enakan tiduran, kan nggak sopan," sahut Marsih sembari tersenyum."Nggak apa-apa, Mbok. Mbok kan masih sakit, lebih baik tidur saja," timpal Vania yang membuat Marsih terkejut."Apakah ini gadis yang dibicarakan Nayra? Lalu mungkinkah kedatangan mereka ke sini untuk memberi tahu masalah perjodohan di antara Vano dan gadis ini? Tapi, kok seperti ada yang ganjal ya?" batin Marsih sembari berpikir keras apa yang ganjal menurutnya.Marsih yang termasuk orang yang ceplas-ceplos, ia tidak tahan untuk segera bertanya, sebab daripada ia kesal sendiri karena menyimpan rasa penasarannya seorang diri."Gadis cantik ini siapa? Apakah gadis ini yang dibilang Nayra dan karyawan-karyawan lain? Yang katanya akan dijo
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

MHMS2 part 30

"Sebenarnya Pak Hendra mendapat ancaman dari wanita itu, dia akan mencelakai Mbak Nayra, jika Pak Hendra tidak segera menikahinya, sebab kematian Ibunya Mbak Nayra kan juga karena dia."Mendengar penjelasan Fitri, Marsih mengangguk-anggukan kepalanya, sebab apa yang dikatakan orang pintar waktu itu ternyata memang benar, bahwa anaknya telah diguna-guna oleh Ana."Lalu mengenai Pak Hendra tidak pernah memberi nafkah pada Mbak Nayra juga karena wanita itu, bahkan sejak Pak Hendra menikahinya, Pak Hendra terus merasa tidak tenang, namun Beliau tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga Beliau jadi banyak pikiran hingga sakit sampai seperti sekarang."Hendra yang terlalu takut pada keselamatan Nayra, ia hanya bisa pasrah dan berpura-pura mencintai Ana, namun karena batinnya tersiksa, ia jadi sakit sendiri hingga saat ini."Dan, berita tewasnya wanita itu kemarin membuat Pak Hendra berani datang kemari, dan saya pun juga jadi berani cerita tentang kejadian itu. Jadi saya mohon, tolong maafkan ke
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

MHMS2 part 31

"Yah, yang disuruh rewang banyak ya?" tanya lestari yang penasaran."Yo banyak to Yu, wong hampir satu perempatan ini disuruh rewang semua, ya cuma kalian ini yang enggak, soalnya rumah kalian kan paling ujung.""La terus Mbok Kaji, disuruh rewang juga?" tanya Wati yang menanyakan tetangganya yang paling ujung di sebelah barat, sedangkan ia dan teman gosipnya ini tinggal di ujung timur."Ya pasti dong, la Mbok Kaji kalau punya apa-apa dikasih ke Mbok Marsih, masa nggak disuruh rewang, ya pasti buat pantes-pantes to.""Iya, bener itu Ti.""Yo wes, ini Yu Wati, Yu Lestari, dan Yu Dah, titipan dari Mbok Marsih buat kalian."Yah menyerahkan masing-masing satu kotak kue yang berisi jajanan campur, dan juga satu kotak makan kepada ketiga wanita itu.Wati dan kedua tetangga Nayra sontak melihat isi dari kotak tersebut, yang pertama mereka buka adalah kotak nasi, di sana terdapat porsi nasi yang sewajarnya, capcay, mi goreng, nugget, udang crispy, dan juga ayam crispy dengan potongan yang cuk
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

MHMS2 part 32

Dua Minggu kemudian ....Karena undangan pernikahan mencapai ribuan tamu, keluarga Nayra dan Vano akhirnya bersepakat menggelar acara pernikahan mereka di sebuah ballroom hotel bintang lima di kabupaten Melawi, dan karena jarak menuju kota cukup jauh, namun banyak dari tetangga Nayra yang ingin menghadiri pesta tersebut, maka Nayra menyewa dua bus untuk mengantar para tetangganya ke acara pesta tersebut."Wah! Bagus sekali dekorasinya ya?" ujar salah satu tetangga Nayra dengan takjub."Ya jelas, namanya juga punyaan NP Wedding, pasti WAH!" sahut yang lainnya."Halah, yang biayain semua pengantin prianya, ya wajar aja kalau WO nya milih NP Wedding," timpal Wati yang sebenarnya berniat mengejek Nayra."Heh, nggak penting yang bayar itu siapa? Tapi, sekarang masalahnya HP kita disegel seperti ini, jadi kita nggak bisa selpi, padahal niatnya tadi aku mau lep di TT, mumpung polowers ku naik.""Halah, kamu ini gek ngomong apa? Benerin dulu artikulasimu kalau bicara itu, lagian jangan norak-
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

MHMS2 part 33

"Vano!!!"Nayra sontak melempar kapas yang ia gunakan untuk membersihkan make up nya ke dada bidang Vano, sedangkan sebelah tangannya ia gunakan untuk menutupi kedua matanya."Apaan sih, Yank. Aku lho masih pakai boxer. Hahaha ... kamu mikir aku te lan jang ya? Ih mesum," goda Vano.Sedangkan Nayra yang dikatain mesum, ia tentu tidak terima dan langsung menurunkan tangannya dengan kesal."Enak aja! Habisnya kamunya yang tiba-tiba buka handuk begitu aja, memangnya siapa yang ngira kalau kamu bakalan pakai boxer?""Iya-iya maaf, aku kan pingin godain kamu aja. Btw, jangan panggil aku pakai nama dong, sekarang kita kan sudah menikah, panggil aku Mas atau Sayang gitu.""Baik, Maasss, ... terus mau minta apa lagi?""Cium boleh ya? Buat pemanasan," sahut Vano sembari mendekat, ia bahkan sampai memonyongkan bibirnya agar dicium Nayra."Nggak ah, takutnya kamu nggak kuat, aku kan lagi menstruasi."Vano langsung berdecak ketika diingatkan tentang itu, ia juga jadi ingat saat mereka masih duduk
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

MHMS2 part 34

Setelah sampai di Ledok Ombo, Nayra dan Vano langsung menuju ke rumah sakit tempat Vania dirawat."Kak Vano, sakit ...." rengek Vania saat ia melihat kakak dan kakak iparnya sudah datang."Kamu ini habis ngapain, kok bisa sampai bonyok seperti ini?" tanya Vano sembari memeriksa lutut, siku, dan kening Vania yang diperban."Dia habis belajar naik motor, terus nabrak pohon," sahut Aretha sembari mengupas buah."Loh, kok bisa? Memangnya dia minjem motornya siapa, Ma?""Nggak tau, katanya punya temennya.""Kamu ini ada-ada aja, Nia. Sudah bagus ke mana-mana ada yang nganterin. Eh, malah akal-akalan belajar naik motor," ujar Nayra sembari menggelengkan kepalanya."Ya habisnya aku ingin kayak temen-temenku yang lain, Kak. Bisa nyetir motor dan mobil sendiri.""Tapi, nggak harus belajar dengan orang lain, Nia. Apalagi, ini juga bukan di daerah kita, kamu kan tau sendiri Papa dan Mama datang ke sini karena memenuhi undangan rekan kerja Papa. Eh, kamu malah bikin ulah," gerutu Davin."Ya maaf,
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status