Home / Rumah Tangga / MEMBUNGKAM HINAAN MEREKA / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of MEMBUNGKAM HINAAN MEREKA : Chapter 51 - Chapter 60

88 Chapters

MHM S2 part 5

"Heh, anak baru, bantuin kita beresin barang yang baru datang!" pinta senior Vano, namun lebih tepatnya nada suaranya bukan seperti orang yang sedang meminta tolong, akan tetapi memaksa.Tanpa menjawab, Vano pun segera mengikuti langkah seniornya, dan ia pun menuruti semua perintah seniornya itu."Yang ini diletakkan di sana, terus yang ini kamu bawa ke situ, dan yang dus-dus snack ini kamu lempar semua ke atas."Vano manggut-manggut, namun ia mulai bingung ketika seniornya malah duduk, bukannya ikut bekerja seperti saat dia mengarahkannya tadi."Lho, ini aku aja yang beresin?" tanya Vano yang langsung ditertawakan oleh para seniornya tersebut."Kenapa? Mau protes? Sudah untung kita kasih tau tempat-tempatnya. Udah sana cepat beresin, jangan banyak bacot!"Vano menghela napas, ia pernah mendengar istilah senioritas di tempat kerja, namun ia tak menyangka akan mengalaminya juga di awal ia bekerja.Berulang kali Vano mencoba melempar kardus-kardus berisi snack itu ke atas, dan walaupun
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

MHM S2 part 6

"Sssttt ... Mama mau ngapain ke sini? Itu kan sudah biasa terjadi di tempat kerja, dan aku kan juga lagi nyamar, bisa-bisa nanti ketahuan deh.""Apanya yang ketahuan? Mama lho mau datang ke sana bukan buat kamu, tapi buat Nayra. Van, Nayra itu kasihan banget, dia harus bekerja keras untuk menghidupi neneknya juga, dan Mama pernah dengar dia juga sedang terlilit hutang, jadi Mama minta tolong ya, tolong jaga Nayra, soalnya kasihan juga sama neneknya kalau sampai terjadi apa-apa sama Nayra."Vano berdecak, ia berpikir kalau Nayra terlilit hutang untuk gaya hidupnya, soalnya kebanyakan wanita berhutang karena iri jika penampilan temannya lebih wah dari dirinya.Vano dan Aretha tidak hanya membahas tentang Nayra, mereka juga membicarakan cabang baru yang akan dibuka di kota lainnya. Hingga waktu istirahat usai dan Vano mengakhiri sambungan teleponnya.Saat keluar dari kamar, Vano melihat Nayra keluar dari kamar juga. Vano yang merasa Nayra sebenarnya orang yang baik, ia berinisiatif untuk
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

MHM S2 part 7

Berulang kali Vano menaik turunkan tangannya, ia tampak terlihat ragu untuk mengetuk pintu kamarnya Nayra.Namun, di saat Vano hendak pergi, tiba-tiba saja pintu kamar tersebut terbuka, dan Nayra juga mengatakan, "masuklah!"Meski sedikit ragu, Vano tetap saja mengikuti langkah kaki Nayra memasuki kamar gadis tersebut, namun Vano dibuat tercengang ketika ia melihat isi kamar Nayra."Apakah ruang CCTV sudah dipindahkan ke sini?" tanya Vano heran ketika melihat banyaknya layar CCTV yang menampilkan hampir seluruh isi bangunan Avan Group, bahkan di bagian luar juga."Tidak, ruang CCTV yang banyak diketahui orang masih ada di tempatnya, namun di sini adalah versi lengkapnya."Vano hanya mengangguk, lalu kemudian ia buru-buru mencari rekaman yang terjadi beberapa saat lalu.Nayra yang sebelumnya mendapat pesan dari Rendi, bahwa Vano kemungkinan besar adalah mata-mata yang dikirim oleh bos mereka, dan ia menyuruh Vano untuk mengecek rekaman CCTV yang baru saja terjadi, maka Nayra pun membia
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more

MHM S2 part 8

Beberapa hari kemudian...."Mas, besok aku izin ya? Nggak masuk lagi, soalnya ada tawaran untuk cuci piring di hajatan lagi," ujar Nayra pada Rendi yang saat ini sedang menata snack rentengan."Oh ... iya. Eh, tapi ... memangnya kamu nggak capek? Dua hari lalu kan kamu habis kerja di hajatan juga, mana nggak ngambil libur lagi buat istirahat.""Nggak, Mas. Soalnya tamunya juga nggak banyak, kalau besok baru pesta besar-besaran, jadi mungkin aku ambil cuti selama tiga hari."Rendi hanya manggut-manggut, namun ada seseorang yang keberatan setelah mendengar perkataan Nayra."Kamu mau libur lagi ya, Nay?" tanya Pak Yono yang nada suaranya sudah tidak enak didengar."Iya, Pak," sahut Nayra sembari meringis."Kenapa lagi? Mau kerja di hajatan lagi? Eh, Nay! Kamu mentang-mentang dapat kelonggaran dari si Bos, lantas kamu bisa kerja ke sana-sini semaumu ya? Wah, wah, wah ... enak banget jadi kamu, Nay?"Nayra tersenyum tipis, lalu kemudian ia mengatakan, "Sebelumnya maaf ya, Pak. Saya sebenar
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more

MHM S2 part 9

"Mama kenapa beneran datang ke sini sih? Apalagi cuma untuk ngebela cewek itu? Itu kan nggak perlu, berlebihan tau nggak?!" ujar Vano di dalam saung ketika sudah malam, dan para karyawan sudah pulang semua."Mama kan mau ke Cempaka Ungu, jadi sekalian mampir ke sini, dan katanya kamu juga ingin ngekos sendiri, jadi Mama juga ingin tau di mana kos-kosan mu itu," sahut Aretha."Lagi pula, kamu ini aneh-aneh aja, di sini kan sudah nyaman, dan sudah ada Bu Wati dan Bu Inah yang bisa masakin buat kamu, eh ... kamu malah cari tempat lain. Nggak bersyukur ya tinggal di sini? Kamu mau cari tempat yang lebih bagus?" Lanjut Aretha."Bukannya begitu, Ma. Kalau aku tinggal di sini terus-terusan kan nggak enak, nanti dikira karyawan lain, aku juga karyawan spesial lagi, ini aja Rendi dan Nayra udah ngira aku mata-mata Mama," sahut Vano yang memilih menggunakan alasan tersebut, yang padahal kenyataan lainnya ada sesuatu yang menggelitik hatinya hingga membuat ia nekat mencari kos-kosan.Mendengar p
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

MHM S2 part 10

"Pa, sini aku ajak lihat dekorasi pelaminan aku," ujar Dewi sembari membantu Hendra yang berjalan dengan menggunakan tongkat khusus penyakit stroke.Tenda pernikahan tepat berada di depan rumah Hendra yang halamannya begitu luas, dan ketika ada orang yang masuk ke dalam tenda tersebut, mereka merasa seperti di dalam sebuah gedung karena saking mewahnya dekorasi tenda beserta pelaminan tersebut."Wah! Bagus sekali, kamu nyewa teropnya siapa?" tanya Hendra dengan suara yang kurang jelas, sebab penyakit stroke yang dideritanya.Namun, meskipun begitu suaranya tidak mempengaruhi ekspresi kagumnya ketika melihat halaman depan rumahnya yang sudah disulap seperti gedung pernikahan yang mewah."NP Wedding, Pa. Dari desa sebelah."Hendra hanya manggut-manggut, lalu kemudian Dewi juga mengajak Hendra berkeliling melihat crew NP Wedding yang masih sibuk menata meja prasmanan."Menu makanannya apa aja, Wi? Papa juga ingin lihat." Melihat meja prasmanan yang juga terlihat mewah, membuat Hendra pe
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

MHM S2 part 11

"Nayra?! Ngapain kamu di sini?" Bukannya menjawab, Vano justru bertanya balik pada Nayra."Aku kerja jadi tukang cuci piring di hajatan ini, la kamu sendiri ngapain bisa sampai sini?""Aku juga kerja, itu jualanku." Vano menunjuk sebuah tossa, yang didalamnya terdapat banyak minuman serbuk yang diblender, dan juga aneka permen dengan berbagai bentuk yang dihargai dua ribuan saja."Sejak kapan kamu jualan seperti ini?" tanya Nayra bingung, sebab gaji di toko sebenarnya sudah cukup lumayan."Sejak aku ngekos sendiri, aku kan butuh uang tambahan untuk bayar kos."Nayra hanya manggut-manggut, meskipun ia merasa gaji dari toko sebenarnya masih ada kelebihan untuk bayar kos, tapi kebutuhan orang mana ada yang tahu."Motormu kenapa?""Kempes, mana di sini nggak ada bengkel lagi, kayaknya aku harus hubungi bos pemilik terop deh." Nayra sudah mengambil ponselnya dan bersiap untuk menghubungi Bagas. Namun, Vano mencegahnya."Nggak usah, lebih baik kamu nebeng aku aja, terus motormu kamu titipi
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

MHM S2 part 12

Suara nyaring itu terdengar bergetar akibat saking lantangnya orang itu berteriak, apalagi usianya juga sudah tidak muda lagi."Mbok, ...." Mata Nayra terlihat berkaca-kaca ketika melihat sosok tua itu berjalan dengan tegasnya di saat Beliau membelanya.Nayra yang khawatir akan kesehatan Marsih, ia pun dengan cepat berjalan menghampiri Marsih."Dari dulu aku selalu mengajari cucuku untuk hati-hati dan bertanggung jawab dalam pekerjaan, jadi tidak mungkin Nayra akan lalai seperti ini.""Ssttt ... sudah, Mbok. Mbok jangan teriak-teriak, nanti tenggorokan Mbok bisa sakit.""Sudah kamu diam dulu, orang mau ngebelain kamu, kok kamu malah mau nyuruh Mbok diam.""Bukannya begitu, tapi--""Ada apa ini ribut-ribut?" tanya salah satu anak buahnya Bagas yang baru saja tiba di tempat itu."Ini, Mas. Yang nyuci piring nggak bersih, ini buktinya," sahut tantenya Angga."Oh, kalian berdua sudah minta maaf?" tanya laki-laki tersebut pada Nayra dan temannya."Nggak perlu minta maaf, aku tau cucuku dan
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

MHM S2 part 13

"Lho, Mbok belum pulang?" Nayra yang baru saja keluar dari halaman rumah Hendra, ia terkejut ketika melihat neneknya masih berada di sini."Iya, Nay. Mbok mau nunggu kamu aja katanya," sahut Yah beralasan.Nayra yang tahu kalau Mbok habis menangis, ia hanya manggut-manggut dan pura-pura tidak menyadarinya."Ya sudah kalau begitu ayo, pulang." Nayra menepuk jok belakangnya, agar Marsih diboncengnya, namun Marsih malah menolak."Nggak mau, aku mau bareng Yah aja, sadelnya lebih empuk daripada punyamu."Nayra mendesah, ia geleng-geleng kepala melihat kelakuan neneknya, bisa-bisanya neneknya memakai alasan itu agar tidak ketahuan sedang sedih."Iya-iya, besok aku akan beli motor yang lebih bagus, biar sadelnya empuk," sahut Nayra sembari pura-pura cemberut."Oh ya, Mas. Ini uangnya," ujar Yah sembari menyodorkan uang air mineral pada Vano, namun Vano langsung menolaknya."Nggak apa-apa, Bu. Nggak usah dibayar, airnya buat Mbah aja.""Lho, gimana to? Kan kamu jualan.""Iya, Bu. Nggak apa-a
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

MHM S2 part 14

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Nayra sudah mengetuk pintu rumah Bu Ginten, sebab ia ingin meminta anaknya Bu Ginten yang seorang perawat untuk memeriksa neneknya."Assalamualaikum, Bu. Mas Puguh ada?""Iya, ada apa, Nay?""Itu, mau minta tolong untuk periksa si Mbok, soalnya Mbok sekarang badannya panas, dan tadi juga muntah-muntah.""Owalah iya-iya, sebentar tak panggil Puguh nya dulu."Nayra hanya manggut-manggut, namun kaki dan tangannya tidak bisa diam karena ia begitu khawatir dengan keadaan neneknya.Sedangkan dari arah belakang, Vano yang melihat Nayra tampak gelisah di depan rumah ibu kosnya, ia pun segera menghampiri Nayra."Ada apa, Nay?" tanya Vano."Itu, Mbok sakit, jadi aku minta tolong sama Mas Puguh untuk periksa Mbok."Baru saja Nayra menjawab pertanyaan Vano, Puguh kemudian keluar sembari membawa tas kerjanya."Mbok katanya sakit ya, Nay? Kalau begitu ayo, ke rumahmu sekarang," ujar Puguh sembari mengunyah makanan, sebab ia sedang sarapan.Nayra mengangguk, lalu
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status