“Makasih banyak, Mbak Kinnas. Kenapa aku malah jadi curhat sama Mbak, sih?”Kinnas tersenyum. “Santai saja, Ra. Kalau memang kamu butuh teman cerita, dan nggak ada teman cerita. Kamu boleh cerita kapan saja kalau kamu mau.”“Iya, Mbak.” Yura tersenyum kecil. “Makasih banyak ya, Mbak.”Deringan ponsel Kinnas sontak membuat perhatian keduanya teralihkan. Kinnas lantas menundukkan wajahnya, menatap nama seseorang yang muncul di balik layar, pun begitu dengan Yura yang tak sengaja melihat dan membaca siapa si penelpon itu.“Ra, aku angkat telepon dulu, ya?”“Iya, Mbak. Kalau gitu aku naik dulu, ya?”Kinnas mengangguk, lalu Yura memutuskan untuk kembali naik ke atas untuk bergabung bersama Arjuna dan Krisna. Samar-samar Yura bisa mendengar percakapan kedua pria itu, lalu…“Apa nih, yang mau dibikin kalah?”Kedua pria itu lantas menolehkan wajah, dan mendapati Yura berdiri di belakang mereka dengan napasnya yang terengah-engah.“Ra, lho, Kinnas sama Dante mana?” tanya Arjuna sembari melongo
Last Updated : 2024-02-25 Read more