Pagi terasa begitu luar biasa setiap detiknya, belaian, bisikan dan wajah yang kerap kali ia sentuh membuat Arum semakin larut dalam permainannya. “Sudah aku putuskan,” kata Julvri. “Putuskan apa?”“Hei kalian berdua!” seru mereka berempat secara bersamaan, kedua sejoli yang asik bermesraan diam-diam itu lantas terkejut dan menoleh pada teman-temannya.“Lia, ini ... aku, sebenarnya—”“Iya, iya. Kami sudah sangat paham. Di saat kami bernyanyi bergantian, ternyata kalian malah bermesraan.”“Maaf jika menganggu,” ucap Julvri. Arum kembali duduk dengan wajah tertunduk dan tersipu malu. Julvri dan lainnya hanya bisa tersenyum sebab merasa ekspresinya itu lucu. Arum yang tidak tahu alasan mereka tertawa pun semakin tidak ingin menghadap mereka.“Jadi bagaimana? Apa kalian merasa cocok satu sama lain? Kalau begitu sekarang pacaran, nih?” tanya Lia beruntun. Pertanyaan itu seperti interogasi saja, sedikitn
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya