***"Mama sama Papa pulang dulu ya, kalau ada apa-apa jangan lupa telepon.""Iya, Ma. Padahal, kenapa enggak nginep aja sih?"Aludra bertanya setengah merengek di depan Aurora ketika tepat pukul tujuh malam, mama juga papanya itu berpamitan bersamaan dengan Amanda juga Dirga yang pulang.Berkumpul seharian rasanya sudah cukup. Meskipun, sempat diwarnai insiden, setidaknya rindu Aurora pada Aludra sudah terobati. Namun, entah kenapa feelingnya tetap sama seperti tempo hari. Aurora merasa aura berbeda pada putrinya. Bukan Alula, dia masih merasa gadis berambut coklat di depannya adalah Aludra, karena memang dia Aludra, bukan Alula."Pengennya gitu, tapi besok Papa ada meeting penting, Sayang. Enggak enak kalau diundur," ungkap Aurora. "Nanti lagi deh ya."Aludra mengangguk. "Iya," jawabnya, lalu sedetik kemudian perhatiannya beralih pada Arka yang juga mengantar pulang orang tuanya sampai mobil mereka pergi. "Pokoknya harus sering-sering ke sini.""Pasti, Sayangku," kata Aurora. Dia kem
Last Updated : 2024-02-15 Read more