All Chapters of Menikahi Mantan: Chapter 21 - Chapter 25
25 Chapters
Tersungkur
"Gery?"Pria itu menampakan diri saat Jasmine menyebut namanya. Senyum smirk juga terpampang. dari bibirnya. "Apa kamu menikah karena mencintainya? Apa alasan kamu memilih dia? Kenapa pernikahan ini digelar tertutup?"Gery memberondong Jasmine dengan beberapa pertanyaan sekaligus. Meski terbakar api cemburu, Gery pandai menyembunyikan perasaan dengan berpura-pura bertanya menjadi salah satu dari wartawan.Jasmine sendiri tidak menyangka, Gery sampai datang bahkan menanyakan itu padanya. Apakah penjelasan kemarin darinya belum jelas? Jasmine bahkan menolak Gery dengan terbuka."Ada yang ingin di tanyakan lagi? Supaya kami bisa sekalian menjawabnya," ucap Alan. Pria Itu cukup cermat membaca situasi. "Aku nggak tau dia siapa? Tapi cara dia bertanya padamu membuat aku cemburu," bisik Alan lirih, tepat di telinga Jasmine.Perasaan Jasmine yang sempat kesal karena ulah Gery itu menjadi cair. Rona merah muda di pipi wanita itu menandai ia menyukai bisikan Alan padanya.Sekitar satu jam di
Read more
Merutuki
"Kamu suka?" tanya Alan jahil pada Jasmine.Alan terpaksa menyudahi aktifitas menggemaskan itu. Pria itu khawatir tidak bisa mengendalikan gairahnya malam itu. Meski sudah sah menjadi pasangan suami istri. Namun, Alan berjanji pada dirinya sendiri tidak akan menyentuh Jasmine sampai wanitanya itu siap. Siap menerima pernikahan mereka bukanlah formalitas. Siap memberikan apa yang selama ini dirinya jaga hanya untuknya."Aku mau pakai toiletnya. Kamu kenapa tidak pakai baju, sih?"Jasmine balik badan sambil menutup wajah dengan kedua telapak tangannya."Kamu lebih dulu melihatnya. Buat apa sekarang menutup wajah?"Alan terkekeh melihat tingkah menggemaskan Jasmine."Alan! Aku malu! Berhenti menggodaku!"Jasmine masih di tempat menunggu Alan pergi dari depan pintu toilet."Kamu tidak jadi pakai toiletnya?" Suara Alan terdengar tidak sedekat tadi. "Kamu bisa masuk ke sana sekarang! Aku di sini."Jasmine membuka wajah perlahan kemudian membalikan badan. Benar saja Alan sudah tidak di p
Read more
Menabarak
Pernikahan Almin tidak terasa sudah satu bulan berlalu. Sepanjang waktu itu Jasmine sangat menikmati kebersamaanya dengan Alan. Bahkan Jasmine mulai kecanduan dengan kehadiran Alan si setiap waktunya. "Besok launching produk baru, modelnya sudah dipastikan bisa hadir?" tanya Jasmine pada Gina."Semua beres! Agenda kamu terakhir sebelum acara tinggal gladi resik nanti malam," jawab Gina.Wanita itu meletakan beberapa berkas yang ia bawa di meja Jasmine."Apa semua ini urgent? Aku harus pergi ambil gaun untuk besok," ungkap Jasmine. Sebagai CEO brand terbaru ini tentu Jasmine sangat memperhatikan penampilannya. Apalagi ini pertama kali dirinya launching produk dengan tema hijabku."Hari ini semua berkas harus sudah dikirim, saya bisa ambilkan untukmu Mimi," Gina mengusulkan."Jika seperti itu, baiklah. Tolong ambilkan untuku," putus Jasmine. Wanita itu tidak ingin membuang waktu lagi, lekas berkutat dengan tumpukan berkas yang ada di mejanya.Gina sendiri memilih pergi menuju butik, te
Read more
Terkabul Lebih Cepat
Alan yang mendengar teriakan Jasmine reflek berlari mengejar pria berpakaian serba hitam yang mengarah menuruni anak tangga.Alan terus mengejar pria itu sampai di tangga paling bawah pria itu tiba-tiba berhenti.Alan tentu terus melangkah mendekat. Sampai jarak antara mereka hanya beberapa langkah lagi. Alan melayangkan tinjunya.Bug!Bug!Dua bogeman Alan berhasil mengenai wajah pria itu. Darah segar pun berhasil keluar dari sudut bibirnya.Alan berhasil mendapatkan tas Jasmine kembali. Namun ...,Slupp!Alan sedikit lengah. Pria itu berhasil menusukan belati pada Alan.Alan memegangi perutnya yang tertusuk belati. Cairan merah pekat keluar dari sana."Aish!"Pria itu mengumpat, sebab belati yang ia tusukan pada lan salah sasaran. Ingin mencabut dan menusuk ulang Alan tidaklah mungkin. Sebab seorang wanita yang tidak lain adalah Jasmine menuruni anak tangga dengan tergesa semakin dekat. Pria berbaju hitam itu tidak punya pilihan selain kabur. Ia tentu tidak ingin identitasnya lan
Read more
Ruang Bawah Tanah
"Sepertinya kita berdua memang berjodoh," ungkap Tio pada Gina. Mereka berdua terlihat serasi dengan busana couple yang Jasmine pesan."Terserah kata kamu! Yang jelas acara hari ini harus sukses, supaya pengorbanan Alan tidak sia-sia."Tio mengangguk cepat, menyetujui penuturan Gina. Mereka berdua kemudian menyapa pengunjung dan tamu undangan yang hadir di acara launching produk baru 'Pilihan Jasmine'.Ketika Tio sedang berbincang dengan salah satu tamu, ponselnya berdering. Pria itu mengangkatnya dengan segera, tidak lupa sebelumnya Tio mencari tempat sepi supaya bisa lebih jelas menanggapinya."Halo Tuan," sapa suara di seberang sana."Bagaimana?" Tio langsung menjawab panggilan itu dengan pertanyaan ulah tidak sabar dengan hasilnya."Saya sudah menemukan lokasi persembunyian pria itu!" Orang yang Tio percaya mengurus tragedi penusukan Alan memberitakan hasil kinerjanya.Tio tersenyum puas meski yang di seberang telepon tidak bisa melihatnya, " kirim alamatnya!" titah Tio.Di rumah
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status