Home / Romansa / Menikahi Mantan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Menikahi Mantan: Chapter 21 - Chapter 30

58 Chapters

Tersungkur

"Gery?"Pria itu menampakan diri saat Jasmine menyebut namanya. Senyum smirk juga terpampang. dari bibirnya. "Apa kamu menikah karena mencintainya? Apa alasan kamu memilih dia? Kenapa pernikahan ini digelar tertutup?"Gery memberondong Jasmine dengan beberapa pertanyaan sekaligus. Meski terbakar api cemburu, Gery pandai menyembunyikan perasaan dengan berpura-pura bertanya menjadi salah satu dari wartawan.Jasmine sendiri tidak menyangka, Gery sampai datang bahkan menanyakan itu padanya. Apakah penjelasan kemarin darinya belum jelas? Jasmine bahkan menolak Gery dengan terbuka."Ada yang ingin di tanyakan lagi? Supaya kami bisa sekalian menjawabnya," ucap Alan. Pria Itu cukup cermat membaca situasi. "Aku nggak tau dia siapa? Tapi cara dia bertanya padamu membuat aku cemburu," bisik Alan lirih, tepat di telinga Jasmine.Perasaan Jasmine yang sempat kesal karena ulah Gery itu menjadi cair. Rona merah muda di pipi wanita itu menandai ia menyukai bisikan Alan padanya.Sekitar satu jam di
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

Merutuki

"Kamu suka?" tanya Alan jahil pada Jasmine.Alan terpaksa menyudahi aktifitas menggemaskan itu. Pria itu khawatir tidak bisa mengendalikan gairahnya malam itu. Meski sudah sah menjadi pasangan suami istri. Namun, Alan berjanji pada dirinya sendiri tidak akan menyentuh Jasmine sampai wanitanya itu siap. Siap menerima pernikahan mereka bukanlah formalitas. Siap memberikan apa yang selama ini dirinya jaga hanya untuknya."Aku mau pakai toiletnya. Kamu kenapa tidak pakai baju, sih?"Jasmine balik badan sambil menutup wajah dengan kedua telapak tangannya."Kamu lebih dulu melihatnya. Buat apa sekarang menutup wajah?"Alan terkekeh melihat tingkah menggemaskan Jasmine."Alan! Aku malu! Berhenti menggodaku!"Jasmine masih di tempat menunggu Alan pergi dari depan pintu toilet."Kamu tidak jadi pakai toiletnya?" Suara Alan terdengar tidak sedekat tadi. "Kamu bisa masuk ke sana sekarang! Aku di sini."Jasmine membuka wajah perlahan kemudian membalikan badan. Benar saja Alan sudah tidak di p
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

Menabarak

Pernikahan Almin tidak terasa sudah satu bulan berlalu. Sepanjang waktu itu Jasmine sangat menikmati kebersamaanya dengan Alan. Bahkan Jasmine mulai kecanduan dengan kehadiran Alan si setiap waktunya. "Besok launching produk baru, modelnya sudah dipastikan bisa hadir?" tanya Jasmine pada Gina."Semua beres! Agenda kamu terakhir sebelum acara tinggal gladi resik nanti malam," jawab Gina.Wanita itu meletakan beberapa berkas yang ia bawa di meja Jasmine."Apa semua ini urgent? Aku harus pergi ambil gaun untuk besok," ungkap Jasmine. Sebagai CEO brand terbaru ini tentu Jasmine sangat memperhatikan penampilannya. Apalagi ini pertama kali dirinya launching produk dengan tema hijabku."Hari ini semua berkas harus sudah dikirim, saya bisa ambilkan untukmu Mimi," Gina mengusulkan."Jika seperti itu, baiklah. Tolong ambilkan untuku," putus Jasmine. Wanita itu tidak ingin membuang waktu lagi, lekas berkutat dengan tumpukan berkas yang ada di mejanya.Gina sendiri memilih pergi menuju butik, te
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Terkabul Lebih Cepat

Alan yang mendengar teriakan Jasmine reflek berlari mengejar pria berpakaian serba hitam yang mengarah menuruni anak tangga.Alan terus mengejar pria itu sampai di tangga paling bawah pria itu tiba-tiba berhenti.Alan tentu terus melangkah mendekat. Sampai jarak antara mereka hanya beberapa langkah lagi. Alan melayangkan tinjunya.Bug!Bug!Dua bogeman Alan berhasil mengenai wajah pria itu. Darah segar pun berhasil keluar dari sudut bibirnya.Alan berhasil mendapatkan tas Jasmine kembali. Namun ...,Slupp!Alan sedikit lengah. Pria itu berhasil menusukan belati pada Alan.Alan memegangi perutnya yang tertusuk belati. Cairan merah pekat keluar dari sana."Aish!"Pria itu mengumpat, sebab belati yang ia tusukan pada lan salah sasaran. Ingin mencabut dan menusuk ulang Alan tidaklah mungkin. Sebab seorang wanita yang tidak lain adalah Jasmine menuruni anak tangga dengan tergesa semakin dekat. Pria berbaju hitam itu tidak punya pilihan selain kabur. Ia tentu tidak ingin identitasnya lan
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Ruang Bawah Tanah

"Sepertinya kita berdua memang berjodoh," ungkap Tio pada Gina. Mereka berdua terlihat serasi dengan busana couple yang Jasmine pesan."Terserah kata kamu! Yang jelas acara hari ini harus sukses, supaya pengorbanan Alan tidak sia-sia."Tio mengangguk cepat, menyetujui penuturan Gina. Mereka berdua kemudian menyapa pengunjung dan tamu undangan yang hadir di acara launching produk baru 'Pilihan Jasmine'.Ketika Tio sedang berbincang dengan salah satu tamu, ponselnya berdering. Pria itu mengangkatnya dengan segera, tidak lupa sebelumnya Tio mencari tempat sepi supaya bisa lebih jelas menanggapinya."Halo Tuan," sapa suara di seberang sana."Bagaimana?" Tio langsung menjawab panggilan itu dengan pertanyaan ulah tidak sabar dengan hasilnya."Saya sudah menemukan lokasi persembunyian pria itu!" Orang yang Tio percaya mengurus tragedi penusukan Alan memberitakan hasil kinerjanya.Tio tersenyum puas meski yang di seberang telepon tidak bisa melihatnya, " kirim alamatnya!" titah Tio.Di rumah
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Sadar

"Tempat ini kosong tuan! Dia belum lama pergi!"Tio yang mendengar itu meninju angin. Tempat minim oksigen itu memang terlihat sepi. "Ada cctv yang bisa di cek?" tanya Tio pada orang bayarannya."Cctv toserba sepertinya sampai ke pintu ke luar masuk ruang bawah tanah ini," jawab orang bayaran Tio, yang merupakan detektif swasta."Hubungi yang berjaga di luar untuk meminta pengecekan cctv pada pemilik toko. Kita nanti menyusul ke sana!" Detektif swasta itupun mengikuti perintah Tio yang berniat tidak langsung pergi meninggalkan ruang bawah tanah itu, meski mengetahui sebelumnya sang penghuni sudah tidak ada lagi di tempat.Tio menyelisik setiap sudut ruangan. "Tempat ini sangat tidak layak disebut tempat tinggal," gumam Tio.Pria itu melihat betapa kumuhnya ruang bawah tanah itu. "Tuan lihat ini!" detektif swasta itu memanggil Tio guna menunjukan sesuatu yang harus saja di temukan."Foto-foto Jasmine? Banyak sekali? Apa dia fans Jasmine?" Tio mengamati satu persatu foto yang dipajan
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Sketsa

"Harusnya kamu dirawat beberapa hari lagi sampai luka tusuk itu betulan kering," cicit Jasmine pada Alan. Wanita itu masih mencoba membujuk suaminya agar mau dirawat lebih lama di rumah sakit.Tiga hari yang lalu Alan baru sadar. Hari ini sudah merasa lebih baik, dirinya meyakinkan Jasmine untuk pulang. Meski dokter memintanya di rawat beberapa hari lagi di rumah sakit. Nyatanya pria itu sudah tidak betah untuk melakukan aktifitas seperti biasanya.Apalagi ada hal besar yang Alan ketahui mengenai pelaku pencopetan Jasmine dan penusukan dirinya adalah terencana. Alan tentu tidak bisa tinggal diam terlalu lama di hospital bed rumah sakit itu."Sudah siap?"Tio datang menjemput bos sekaligus sahabatnya."Ayo!"Alan jalan perlahan, lukanya sudah cukup kering. Namun, jika digunakan bergerak terlalu banyak masih terasa nyeri."Pelan-pelan." Jasmine mengingatkan sambil menggandeng lengan suaminya.Tio paling terlihat sibuk, mondar-mandir lebih dari dua kali, membawakan barang bawaan milik
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Perlu Bicara

Ternyata ada seseorang yang sudah masuk ke dalam unit apartemen Jasmine secara diam-diam. "Biar gue cek!"Tio mengusulkan diri hendak mencari seseorang itu yang sudah berani masuk ke unik apartemen Jasmine secara diam-diam.Akan tepati, Alan mencegah pergerakan Tio dengan memegang sebelah pundaknya. "Lebih baik Lo bantu lapor keamanan di bawah! Biar gue yang cek!"Tio terdiam, memandang sahabatnya itu dengan tatapan datar yang begitu sulit Alan artikan.Tio berusaha meyakinkan diri sendiri jika sahabatnya itu tidak akan kenapa-kenapa jika dirinya tinggal melapor ke petugas keamanan apartemen di bawah."Tenang ada gue!" seru Jasmine. Wanita itu seolah tahu isi pikiran Tio yang tengah khawatir pada Alan yang baru pulang dari rumah sakit."Gue bakal cepet balik!"Usai mengutarakan itu, Tio berlari secepat yang ia bisa menuju lantai dasar.Sedang Alan dan Jasmine yang ada di dalam ruangan apartemen saling beradu pandang guna saling memberikan dukungan."Tetep di belakang aku, mimi!" pint
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Penjelasan

"Sketsa wajah dan sidik jari yang ditemukan pada belati yang digunakan untuk menusuk kamu itu tidak sesuai," ungkap Tio pada Alan.Alan yang duduk di kursi kebesarannya itu memasang wajah datar, begitu sulit untuk Tio artikan. Awalnya Tio mengira sahabatnya itu akan kesal bahkan memakinya ulah pekerjaannya yang tidak mendapat hasil memuaskan. Nyatanya Alan tidak melakukan itu."Ada petunjuk lain?" Alan bertanya pada Tio. Biasanya orang kepercayaan Alan itu selalu memiliki sesuatu yang memicu petunjuk baru terbuka."Aku menemukan topeng berbahan karet elastis di markas, tepatnya topeng itu seperti tidak sengaja tertinggal di sana," jawab Tio, kala mengingat benda lain yang dirinya temukan di sana."Sekarang di mana topeng itu?"Alan ikut penasaran dengan bentuk topeng karet yang Tio bicarakan padanya."Di bawa detektif swasta yang kita sewa," Tio menjawab , "kita bisa hubungi dia kapan saja!" Tio mengeluarkan ponsel miliknya dari saku celana. Mencari nama sebuah kontak yang tersimpan
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Menggebu-gebu

Tio mengikis jarak, hendak mengambil satu sendok guna ikut mencicipinya. Namun, tangan Alan sudah lebih dahulu menepisnya. "Siapa yang kasih kamu izin?""Cep!" Tio berdecak, kemudian mengutarakan kalimat protesnya kembali. "Gue cuma mau ikut cicipi, bro! Seenak itukah? Sampai gue tidak boleh ikut cicipi!""Apa Lo lupa? Jasmine bikin ini khusus buat suaminya! Dan suaminya itu, gue! Kalo mau ada yang bikinin khusus buat Lo, berarti Lo harus nikah dulu!"Alan dengan sigap memasukan suapan demi suapan kembali ke mulutnya. Mengunyah cepat, lalu menelannya. Kemudian mengulanginya lagi sampai tidak habis waktu lima menit lamanya, Alan sudah berhasil mengkandaskan bekal makanan yang Jasmine buatkan spesial untuknya.Tio hanya bisa menggeleng melihat kelakuan sahabatnya itu. Entah karena tidak ingin berbagi makanan dengannya. Atau memang makanan yang Jasmine buat terlalu enak sampai dirinya tidak diperbolehkan mencicipinya.Kring!Dering telepon menggema di ruangan Alan."Halo!" sapa Alan yan
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status