All Chapters of Menikahi Mantan: Chapter 11 - Chapter 20
22 Chapters
Menemukan Bukti
Hari ini Alan datang ke pusat farmasi tempat teman semasa kuliahnya bekerja. Sang teman dari Alan itu memberitakan telah mendapatkan hasil pengecekan isi dari botol obat yang Alan bawa dua hari yang lalu."Gue rasa ada orang yang sengaja mengganti isinya!"Alan melihat selembaran yang temannya berikan guna memastikan ucapkan sang kawan."Thanks, bro! Gue harus segera hubungi dia."Alan mencari benda pipih miliknya di dalam saku celana, mengetik di bagian pencarian kontak nama Jasmine di sana. Namun, pria itu tidak menemukannya."Bagaimana bisa gue belum punya nomor, dia ? Dasar, bodoh!"Alan mengumpat keteledoran dirinya sendiri. Bagaimana bisa dirinya yang sudah selama itu bertemu Jasmine kembali sampai tidak memiliki kontaknya.Akhirnya Alan memilih menghubungi Tio guna mencari kontak Jasmine untuk dirinya. Sedang pagi itu di apartemen Jasmine berada bersama Gina sekretaris pribadinya. Gina membahas perihal syarat isi surat wasiat almarhum bunda Fatma dengan Jasmine."Jadi kapa
Read more
Ide Alan
Jasmine saat ini telah mengantongi satu bukti, jika kejanggalan yang selama ini dirinya rasakan, benar adanya pada kematian bunda Fatma.Jasmine tinggal mencari bukti lain guna mengungkap siapa sebenarnya dalang dibalik pembunuhan berencana sang bunda."Bagaimana jika kamu menikah saja? Orang yang menginginkan bunda Fatma meninggal akan menjadi yang paling tidak terima karenanya?"Alan berceloteh menawarkan sebuah solusi yang menurutnya paling mudah memancing sang pelaku muncul."Siapa yang mau ngajak aku nikah? Yang ada situasi seperti ini justru sengaja mereka memanfaatkan."Jasmine menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan yang bertumpu di meja cafe. Alan membawa Jasmine ke sebuah cafe yang telah terlebih dahulu ia reservasi agar hanya ada mereka berdua saja di sana."Aku ... Ayo kita nikah! Aku gak mungkin sampai manfaatin situasi kamu, Mimi. Kamu pasti tahu itu," ungkap Alan pada Jasmine. Pria itu tentu tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas untuk bisa bersama gadis yang s
Read more
Senyum Menyeringai
"KAMU!"Seruan Jasmine membuat Alan yang tadi ikut mencari sumber asap rokok itu, berlari mencari keberadaan Jasmine."Siapa?" tanya Alan pada Jasmine, setengah berbisik saat sampai di samping Jasmine.Bukan menjawab Alan, Jasmine yang terlanjur kebakaran jenggot itu mengambil paksa puntung rokok yang ada di mulut pemuda yang duduk di bangku single taman rumah kaca itu."Siapa yang kasih ijin kamu ngerokok di sini, hah?"Jasmine menginjak-injak puntung rokok itu dengan heels yang di kenakannya."Apa-apaan sih, kamu! Datang-datang langsung marah-marah," jawab pemuda itu, santai. Dari raut wajahnya sama sekali tidak memperlihatkan ada rasa bersalah di sana. Jasmine tentu semakin kesal dibuatnya."Terus aku lihat kamu merokok di tempat ini harus diem aja, gitu! Tempat ini jadi bau asap rokok gegara kamu! Kenapa gak keruangan kusus merokok saja, hah!"Jasmine terlihat menggebu-gebu memaki pemuda yang merokok di tempat yang tidak seharusnya itu.Sang pemuda mendengkus, kemudian mengambil
Read more
Tidak Ingin Mengambil Resiko
"Apa-apaan itu, Mas? Jasmine akan menikahi pengawal pribadinya? Apa semua itu hanya tak tik perawan tua itu agar bisa mengambil wasiat almarhum mama?" Anggun istri dari Aris itu sedari bertemu dengan Jasmine di meja makan tidak habis-habisnya mengoceh, mengeluarkan kembali kekesalannya pada Aris setiap wanita itu mengingat akan kehilangan harta warisan almarhum mama mertuanya."Tenang sayang! Kita tidak akan membiarkan dia memang!" Aris berusaha menenangkan sang istri. Walau pada kenyataannya laki-laki itu juga tidak kalah khawatir dengan sang istri."Lalu apa rencana, kamu, Mas? Jasmine tadi bahkan mengutarakan pernikahan mereka akan diadakan dalam waktu dekat!"Aris pun akhirnya menjelaskan kepada anggun mengenai rencana yang akan ia lakukan pada Jasmine."Kalau gagal gimana ?" tanya Anggun, pesimis. Terlebih rencana yang akan suaminya lakukan itu menyangkut nyawa seseorang."Sudah, kamu cukup percayakan saja semua padaku!" Aris kemudian berpamitan pada anggun. Laki-laki itu tidak
Read more
Sebuah Berkas
"Kenapa tiba-tiba ajak pergi makan cake?" tanya Jasmine pada Alan.Saat ini mereka berdua sudah berada di sebuah cafe yang menjual cheese cake yang enak."Aku sedang ingin makan makanan yang manis," jawab Alan. Pria itu tidak lupa menyuapkan kembali cheese cake pada mulutnya. "Kamu benar tidak mau coba?"Alan membujuk Jasmine untuk mencicipinya. Setelah berulang kali menolak akhirnya mau mencoba satu suap. "Hemm, enak banget." Jasmine mengomentari cheese cake yang baru masuk ke dalam mulutnya. Alan yang mendengar komentar itu tertawa renyah." Aku pesankan lagi buat kamu, ya!"Alan memanggil pelayan. Ketika itu juga Jasmine hendak menghentikannya. "Makanan manis itu tinggi kalori."Jasmine memang selektif memilah makanan. Gadis itu cenderung menghindari makanan yang terlalu manis."Lupakan sejenak itu kalori. Nanti kita bisa pergi olah raga bersama. Apa kamu masih tidak menyukai olah raga?"Seingat Alan, Jasmine memang paling malas pergi olah raga. Beruntung gadis itu tidak sembaran
Read more
Terkesima
Keesokan harinya Jasmine meminta Gina mengatur pertemuan antara dirinya dan Gery. Gery adalah anak pengusaha ternama yang terakhir kali bunda Fatma kenalkan pada Jasmine sebelum meninggal dunia.Tentu sebelum Jasmine pergi balapan, kecelakaan dan bertemu Alan. Jasmine sempat bertemu berdua saja di sebuah restaurant ternama yang sengaja di pesan Gery hanya untuk pertemuan mereka berdua kala itu. Gery terbilang tampan juga mapan, semua itu tentu masuk kriteria Jasmine sebagai pasangan hidup. Namun, anehnya Jasmine tidak merasakan kenyamanan seperti halnya saat ia bersama Alan.Bertemu terakhir saat sang bunda meninggal, Gery ikut datang menyampaikan bela sungkawa. Sebatas itu, pria itu bahkan tidak mendekat apalagi mencoba menghibur Jasmine kala kembali tengah berada di titik terendah dalam hidupnya. Kini tiba-tiba datang tiada angin maupun hujan membawa surat perjanjian pranikah tanpa konfirmasi terlebih dahulu dengan Jasmine.Apa dia pikir pernikahan itu juga bisnis?Apa dia melakuk
Read more
Kecelakaan
"Hasil penyelidikan sidik jari sudah keluar. Perlukah kita bertemu?"tanya Alan pada panggilan telepon dengan Jasmine. Tiga puluh menit yang lalu badan penyelidik menginformasikan bahwa hasil sidik jari dari botol obat yang waktu itu ditemukan di rumah kaca telah diketahui identitasnya. Namun, Alan ragu ketika tadi akan menghubungi Jasmine. Pria itu khawatir jika mengetahui sekarang akan mengubah suasana hati Jasmine yang lusa akan menikah dengannya.Setelah menimbang hal yang mungkin terjadi. Alan memutuskan untuk memberi tahu Jasmine. "Namun, apa tidak masalah? Kita akan menikah tetapi masih sering bertemu?" Alan memang membatasi pertemuan mereka menjelang tiga hari sebelum hari-H. Mengantar jemput Jasmine yang biasa Alan lakukan, sementara Alan alihkan pada enam bodyguard yang pandai bela diri, agar bisa menjaganya. Namun, pada kenyataanya disela waktu luang Alan sering mencuri waktu diam-diam mengintai keberadaan Jasmine. Semua itu nyatanya Alan lakukan guna menuntaskan peras
Read more
Gagal Mengontrol Diri
"Jasmine!""Tidak! Tidak!""Tidak boleh terjadi! Jasmine pasti baik-baik saja!"Tidak terdengar ledakan lagi dari lokasi kebakaran, Alan hendak meluncur ke dalam mini market yang terbakar itu mencari keberadaan Jasmine. Beberapa orang yang ada di sekitar tempat kejadian yang melihat Alan tentu berupaya mencegahnya."Tidak Tuan! Anda tidak boleh ke sana! Itu berbahaya!"seru salah seorang yang membantu memegangi Alan, agar tidak nekad."Lepasin! Lepasin saya! Calon istri saya di dalam sana!"Alan terus berontak tidak perduli dengan semua ucapan orang-orang yang menghadangnya, hingga akhirnya pria itu berhasil melepaskan diri. Pria itu terjun bebas ke dalam mini market yang terbakar.Si jago merah terlihat semangat menari-nari dengan lincahnya, Alan bahkan tidak lagi memperdulikan keselamatannya. Yang ada dalam benak Alan saat itu adalah hanya menyelamatkan Jasmine. Pria itu tidak akan rela kehilangan Jasmine untuk yang kedua kalinya."Jasmine!""Mimi!""Kamu di mana?""Jika masih sada
Read more
Pernikahan
"Mas, kamu keterlaluan! Setelah dia turutin semua kemauan kamu. Sekarang sama sekali kamu tidak mau menemuinya di kantor polisi! Ayah macam apa, Kamu!"Anggun menggebu-gebu sebab geram akan sikap suaminya yang seolah tak acuh pada putra semata wayangnya."Jika dia bisa lebih cantik melakukannya. Dia tidak akan tertangkap!" Aris menanggapi kepanikan istrinya dengan tenang. Meskipun sama di dalam lubuk hatinya yang terdalam menyimpan kepanikan yang tidak bisa laki-laki paruh baya itu perlihatkan dihadapan sang istri."Mau ke mana sekarang kamu, Mas?"Melihat Aris melangkah mendekati pintu, anggun kembali kesal sebab pria itu meninggalkan dirinya ketika sedang membahas perihal sepenting itu."Diam di rumah! Jangan ikut menyebalkan seperti putramu!"Seringai Aris terlihat menyeramkan bagi anggun. Untuk pertama kalinya suaminya itu bersikap kasar seperti itu padanya. Aris melanjutkan langkah meninggalkan ruang kerja, menuju tempat di mana ada seseorang yang telah menantikan kehadiranny
Read more
Penasaran
Pernikahan Jasmine dan Alan yang diam-diam nyatanya juga tertangkap paparazi.Dalam sekejap pernikahan mereka menjadi trending topik di media masa. Alan dan Jasmine tentu belum mengetahui itu sebab masih fokus pada acara pemotretan."Gina! Lihat ini." Tio memberikan iPad yang ada pada tanganya pada Gina."Ini foto pernikahan Mimi dengan Tuan Alan?"Gina terkesiap melihat gambar Jasmine bersama Alan di salah satu media sosial ternama. "Mereka tertangkap paparazi?" Tio mengangguk membenarkan pernyataan Gina. Sedang Gina mengedarkan pandangan pada setiap pengunjung yang datang di sana. Gina bahkan tidak menemukan seorangpun yang mencurigakan."Aku harus kasih tahu Mimi segera!"Gina beranjak hendak melangkah mendekati Jasmine. Namun, pergelangan tangannya berhasil Tio raih. "Sebentar Lagi sesi pemotretan selesai. Kita kasih waktu mereka bersama sebentar, ya! Lihat itu mereka begitu serasi, bukan?"Tio menunjuk pasangan Almin dengan dagu. Gina pun akhirnya ikut mengarahkan pandangan pad
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status