"Mereka siapa?" tanyaku saat melihat dua orang wanita, dari penampilannya dan alat yang melingkar di lehernya, jelas dia seorang dokter. "Dokter Anisa dan asistennya," jawab Ikhram pelan. "Siapa yang sakit?" tanyaku lagi."Mereka akan memeriksamu," jawab Ikhram datar. "Aku tidak sakit, buat apa di periksa? Mana tas dan ponselku?" Aku kembali bertanya sambil mencari benda milikku itu. "Periksa dulu, baru aku berikan tas dan ponselmu." Aku mendengus kesal, orang ini tuli atau bagaimana sih. Sudah aku bilang sehat masih ngotot mau memeriksa. "Ada apa menatapku begitu?" Aku menepuk jidatku dengan keras, orang ini Benar-benar tidak tau diri sekali."Aku hanya sedang berpikir, kau sebenarnya tuli atau bagaimana. Aku sehat buat apa di periksa, kalau kau merasa tak sehat, kenapa tak di periksa sekalian." Aku berkata dengan ketus lalu meninggalkannya, untuk mencari tas dan ponselku. "Berbaring dulu." Ikhram mengangkat tubuhku, lalu membaringkan ke sofa di ruang tamu. Aku kesal karena malu, ma
Read more