“Dari Ibu,” jawab Tina.“Ada perlu apa, Na?”“Tidak ada, hanya memastikan saja ini benar-benar nomer kamu.” Terdengar sedikit gelak tawa dari Tina. “Kalau tidak ada keperluan penting, aku tutup, ya, aku mau beres-beres alat bengkel. Sudah waktunya tutup,” timpal Tomi, dia rasa telpon Tina memiliki maksud lain. “Eh, jangan ditutup dulu. Aku cuma bercanda. Bukan tanpa alasan aku minta nomor telpon Mas dari Ibu, kalau sewaktu-waktu mobilku mogok atau bermasalah, kan, aku bisa langsung menghubungi Mas Tomi,” bohong Tina. “Baiklah simpan nomorku kalau begitu,” pasrah Tomi.Setelah panggilan terputus, Tomi memijit pelipisnya yang berdenyut. Apa maksud ibunya, memberikan nomer ponselnya pada Tina. Padahal ibunya tahu Tina dulu pernah memendam rasa padanya karena Tomi merasa alasan yang disampaikan Tina hanya sekedar alasan.Selepas pekerjaannya selesai Tomi memutuskan akan ke rumah ibunya, agar semuanya jelas.“Danis mana, Tom?” tanya Bu Farida sambil mencari keberadaan cucunya.“Danis di
Baca selengkapnya