Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / Bab 241 - Bab 250

Semua Bab Pendekar Tanpa Wajah: Bab 241 - Bab 250

498 Bab

241 - Mulai Meladeninya

“Yao Chen … berikan aku … tolong kasihi aku ….” Suara Putri Ketujuh bergetar ketika menyampaikan ini. Sikap arogan dan tingginya runtuh digantikan sebuah kemanjaan yang dibalut nuansa putus asa, terlebih tatapan sayu memohon.Sebagai pria normal, Yao Chen tidak memungkiri ini sangat memikat pandangannya. Tubuh sempurna Putri Ketujuh yang mengungkunginya, wajah mendamba di atas tubuhnya, suara halus membuai pendengaran.Dalam cahaya senja yang semakin memudar, Yao Chen harus membuat keputusan antara kewajiban dan hasrat hatinya.“Bocah! Buatlah keputusan, bodoh!” Mendadak, suara Gao Long meraung di telinga Yao Chen. “Kalau kau memang menginginkannya, lekas lakukan sebelum terlambat! Kalau tak mau, juga lekaslah bersikap tegas dan dorong dia!”Gao Long benar. Yao Chen harus membuat keputusan secepatnya. Tak bisa begini atau ini akan tak ada artinya.Terlebih, dia masih menyimpan asa cinta kepada Sima Honglian. Meski gurunya tidak mengetahui perasaan indah yang terpendam di sanubarinya,
Baca selengkapnya

242 - Kau Harus Mati!

“Tuan Putri, Anda salah paham!” seru Yao Chen.Cahaya senja yang keemasan perlahan memudar, seolah menyingkap tabir ilusi yang menyelimuti Tuan Putri Ketujuh. Dalam sekejap, kabut hasrat libido di matanya lenyap, digantikan oleh kesadaran yang tajam dan ... kemarahan yang membara."Jangan banyak alasan!" desis Tuan Putri, matanya menyala penuh amarah. "Berani-beraninya kau mengambil kesempatan dariku, Yao Chen!"Betapa malunya dia berada dalam dekapan pria yang baru saja dia kenal. Meskipun pemuda itu menggetarkan hatinya, bukan berarti dia bisa dengan mudah disentuh dan memberikan diri begitu saja!“Tuan Putri, saya tidak mengambil kesempatan dari Anda!” Yao Chen masih berusaha menjelaskan.Dia memuta otak untuk memberikan jawaban yang masuk akal dan memuaskan.Dia yang masih terbaring di bawah Tuan Putri, seketika merasakan bahaya yang mengancam. “Tuan Putri, ini benar-benar tidak seperti yang Anda pikirkan! Saya—“Namun sebelum dia bisa menjelaskan, Tuan Putri sudah menyiapkan tang
Baca selengkapnya

243 - Danau Magma Tersembunyi

Tuan Putri terdiam sambil melongo kaget, matanya yang tadi memancarkan kemarahan kini ada kebingungan di sana. "Apa maksudnya?""Buah emas yang Anda makan memiliki efek memabukkan yang menghilangkan kesadaran akal sehat Anda, Tuan Putri," jelas Yao Chen setelah merasa Hong Wen bisa diajak bicara baik-baik.Dia tak menyangka akan ada bantuan dari seekor rusa roh kecil."Pemuda itu justru berusaha menahan diri dan melindungi Anda dari berbuat tak pantas." Rusa kecil menambahkan.Yao Chen, masih waspada, mengangguk membenarkan. "Saya tidak akan pernah berani mengambil kesempatan dari Anda, Tuan Putri. Saya hanya berusaha mencegah Anda melakukan sesuatu yang akan Anda sesali."Perlahan, kemarahan di wajah Tuan Putri memudar, digantikan oleh rasa malu. Ia menurunkan tangannya, matanya menghindari tatapan Yao Chen."Te-ternyata begitu," ujar Hong Wen lirih, malu bukan kepalang. "Aku ... aku telah salah menuduhmu."Yao Chen mengangguk. "Tidak apa-apa, Tuan Putri. Yang penting Anda sudah kemb
Baca selengkapnya

244 - Mengincar Bunga Api Abadi

“Hrghh!” Yao Chen memacu perahu terbangnya dalam kecepatan maksimal untuk menyambar tubuh Putri Ketujuh.Swoosshh!Pemuda itu gesit meraih pinggang Putri Ketujuh, tepat ketika mulut besar naga api mengatup dan teratai terbang itu pun tercaplok dan hancur. Pusaka tingkat tinggi itu kini hanya menjadi debu energi setelah diterkam naga api besar.“Argh!” Putri Ketujuh terkejut bukan main.Kemunculan naga api terlalu tiba-tiba dan tidak terdeteksi olehnya. Semuanya terjadi dalam hitungan detik yang singkat.‘Untung saja aku meledakkan energi Qi ke perahuku agar aku bisa memberikan Teknik Langkah Hantu ke perahuku juga.’ Yao Chen membatin penuh syukur.Itu tadi sangat tipis dari bencana. Jika kedatangan Yao Chen terlambat dua detik saja, maka Putri Ketujuh harus mengucapkan selamat tinggal pada dunia.Hewan roh seperti naga tidak bisa diremehkan. Naga merupakan puncak hirarki dari semua hewan di Planet Qi. Dia adalah raja sekaligus penguasa yang sangat territorial. Bunga api tentu saja pu
Baca selengkapnya

245 - Yao Chen Tercebur ke Dalam Magma

Mau tak mau, Putri Ketujuh yang melihat adegan jatuhnya Yao Chen pun menjerit, “Yao Chen!”Di hati Putri Ketujuh, terselip rasa bersalah karena telah mendorong Yao Chen sehingga menyebabkan perahu terbang pemuda itu menjadi oleng dan kehilangan kecepatannya.Adegan ketika perahu terbang dicaplok dengan gigi-gigi runcing si naga api besar membekas di otak Putri Ketujuh. Ternyata seperti itu kondisinya jika tadi dia tidak lekas diselamatkan Yao Chen.Sedangkan, tubuh Yao Chen terus meluncur ke bawah, ke arah danau magma. Ada banyak letupan magma yang siap menerima tubuh Yao Chen yang terus jatuh tanpa dia bisa melakukan apa-apa karena tak memiliki pijakan yang cukup.“Apa aku akan mati di sini?” Yao Chen bersiap.Dia tentu saja tak ingin mati.“Tasbih Semesta, bisakah kau membuatku tahan pada panasnya api apa pun?” tanyanya pada pusaka miliknya.Tasbih Semesta mendadak saja bergerak memutar dan mulai mendesing di dalam tubuh Yao Chen. Dari setiap maniknya, meluar aura emas pekat.Blupp!
Baca selengkapnya

246 - Masalah Rumah Tangga

“Anakmu?” Yao Chen sampai ternganga karena kagetnya.Dia tatap naga api besar di depannya. Memang mereka sama-sama memiliki kekuatan api yang tak bisa diremehkan.Tapi … jika menilik dari penampilan Gao Long saat ini dibandingkan naga api besar ….“Pfttt!” Yao Chen mati-matian menahan tawanya ketika membandingkan kedua naga tersebut.Gao Long tentu saja mendengar tawa tertahan Yao Chen. Dia melirik sambil mengerutkan kening dengan wajah cemberut.“Kau tak layak menjadi ayahku!” geram suara naga api besar terdengar, seolah-olah mereka bukan berada di dalam benda cair melainkan ruang udara bebas.Mendengar penyangkalan dari putranya, Gao Long meradang marah.“Lancang! Anak lancang!” pekik Gao Long.Sayang sekali, wujud mungil dan gendutnya saat ini tidak mendukung untuk menghardik si anak yang berpuluh kali lipat darinya.“Kau pikir kenapa ibu sampai memutuskan untuk mengakhiri hidupnya?!” raung si naga api besar.Raungan itu dibarengi semburan energi besar dari moncong yang dibuka leba
Baca selengkapnya

247 - Yao Chen Vs Pterodactylus

Mendadak saja Yao Chen mendapatkan pencerahan dari Tasbih Semesta.Maka, menggunakan cambuknya, dia bergerak menggunakan Teknik Langkah Hantu dan meraih Bunga Api Abadi sambil menghindari terjangan cakar si pterodactylus yang hendak menangkapnya.Sreettt!Cambuk digerakkan secepat kilat ke arah Bunga Api Abadi sembari kakinya bergerak cepat hingga membentuk pusaran udara kecil ketika tanah di bawah kakinya menyebar saat energi Qi-nya terus mengalir."Berhasil!" Yao Chen menyeru tertahan ketika cambuknya sudah membelit di pohon rendah tempat si bunga api tumbuh. Brrrrhhh!Segera, Yao Chen menggunakan bilah pedangnya untuk menghamburkan dan menyebarkan pasir beserta debu di permukaan tanah ke arah Bunga Api Abadi sambil menarik keluar bunga itu dari tempatnya.“Apa maksudmu, Yao Chen?!” pekik Putri Ketujuh saat melihat adegan Yao Chen merenggut Bunga Api Abadi yang dia incar sejak lama.Bunga Api Abadi yang sudah tertutupi tanah dan debu yang ditebarkan padanya oleh Yao Chen, tak bisa
Baca selengkapnya

248 - Jurus Rahasia yang Terpaksa Digunakan

“Kita lihat seberapa mampu Jurus Api Penghancurku menanganimu!” seru Yao Chen.Seketika, langit-langit gua di atas arena pertarungan bergetar. Sementara, magma di bawah sana mulai menggelegak hebat dan cairan panas itu melejit naik seiring tangan Yao Chen terangkat tinggi-tinggi.Si pterodactylus terkejut bukan main akan pergerakan magma yang seakan dikendalikan Yao Chen. Dia mati-matian mengumpulkan seluruh kekuatan anginnya untuk menepis magma yang hendak menyentuh tubuhnya hingga cukup kewalahan menghadapi serangan dahsyat Yao Chen.“Ingin lari ke mana, huh?!” ejek Yao Chen. Dia rela memompa energi Qi hingga ke titik maksimal demi mengalahkan hewan roh itu.Puluhan pilar magma menyembur dari danau, mengejar si pterodactylus yang terbang menghindari. Makhluk itu mengeluarkan raungan frustrasi, sayapnya mulai hangus terkena percikan magma.Si pterodactylus membalas dengan menciptakan angin puyuh yang menyebarkan tetesan magma ke segala arah. Yao Chen berputar, menciptakan perisai api
Baca selengkapnya

249 - Dalam Perawatan Tuan Putri

“Errghh ….” Suara Yao Chen mulai terdengar meski lirih.Tak hanya itu saja. Kelopak mata Yao Chen juga bergetar perlahan sebelum akhirnya terbuka. Pandangannya yang kabur perlahan memfokus, menangkap sosok Putri Ketujuh yang duduk tak jauh darinya. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya, namun rasa nyeri langsung menyerangnya."Jangan banyak bergerak," ujar Putri Ketujuh dengan nada datar. "Lukamu belum sepenuhnya sembuh."Saat menatap sekeliling, Yao Chen memastikan mereka berada di dalam gua yang dia buka sebelum ini.Yao Chen menoleh ke empunya suara. "Tuan … Putri?" ucapnya lemah.Putri Ketujuh hanya mengangguk singkat. Wajahnya tetap tanpa ekspresi, namun matanya menyiratkan kelegaan yang tak terucap."Berapa lama aku pingsan?" tanya Yao Chen."Dua hari," jawab Putri Ketujuh singkat. Dia bangkit dan mengambil sebuah mangkuk berisi cairan hijau pekat. "Minum ini. Akan membantu mempercepat penyembuhan luka dalammu."Yao Chen mencoba duduk, namun tubuhnya masih terlalu lemah. Tanpa bicar
Baca selengkapnya

250 - Sistem Aneh Alam Herbal Murni

Keesokan paginya, Yao Chen bangun dengan tubuh yang jauh lebih segar. Semua lukanya sudah pulih, menutup sempurna.“Hm? Luka-lukamu sudah sembuh? Secepat itu?” Putri Ketujuh mengernyitkan dahinya saat melihat kondisi Yao Chen. “Tidak kusangka obat-obatan mahalku sangat berkhasiat. Yao Chen, kau harus membayar itu dengan nyawamu.”Meringis canggung, Yao Chen menjawab, “Tuan Putri. Lebih baik aku buatkan sesuatu untuk Anda agar tidak perlu ada hutang budi di antara kita.”Baginya, berhutang budi pada sosok dengan status setinggi Putri Ketujuh hanya akan merepotkan, dan bisa-bisa menjadi bumerang untuknya.Mata Putri Ketujuh menyiratkan emosi. “Kau pikir kau siapa hingga bisa mengatur aku?”Ah, sikap tinggi dirinya kembali. Yao Chen harus membiasakan diri dengan itu.“Ini. Bagaimana dengan ini?” Yao Chen sembari mengeluarkan bunga api dari penyimpanannya di ruang dimensi jiwa. "Aku sudah mendapatkannya dengan susah payah mempertaruhkan nyawaku."Mata Putri Ketujuh melebar seketika saat m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
50
DMCA.com Protection Status