Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 249 - Dalam Perawatan Tuan Putri

Share

249 - Dalam Perawatan Tuan Putri

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-01 16:44:26

“Errghh ….” Suara Yao Chen mulai terdengar meski lirih.

Tak hanya itu saja. Kelopak mata Yao Chen juga bergetar perlahan sebelum akhirnya terbuka. Pandangannya yang kabur perlahan memfokus, menangkap sosok Putri Ketujuh yang duduk tak jauh darinya. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya, namun rasa nyeri langsung menyerangnya.

"Jangan banyak bergerak," ujar Putri Ketujuh dengan nada datar. "Lukamu belum sepenuhnya sembuh."

Saat menatap sekeliling, Yao Chen memastikan mereka berada di dalam gua yang dia buka sebelum ini.

Yao Chen menoleh ke empunya suara. "Tuan … Putri?" ucapnya lemah.

Putri Ketujuh hanya mengangguk singkat. Wajahnya tetap tanpa ekspresi, namun matanya menyiratkan kelegaan yang tak terucap.

"Berapa lama aku pingsan?" tanya Yao Chen.

"Dua hari," jawab Putri Ketujuh singkat. Dia bangkit dan mengambil sebuah mangkuk berisi cairan hijau pekat. "Minum ini. Akan membantu mempercepat penyembuhan luka dalammu."

Yao Chen mencoba duduk, namun tubuhnya masih terlalu lemah. Tanpa bicar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   250 - Sistem Aneh Alam Herbal Murni

    Keesokan paginya, Yao Chen bangun dengan tubuh yang jauh lebih segar. Semua lukanya sudah pulih, menutup sempurna.“Hm? Luka-lukamu sudah sembuh? Secepat itu?” Putri Ketujuh mengernyitkan dahinya saat melihat kondisi Yao Chen. “Tidak kusangka obat-obatan mahalku sangat berkhasiat. Yao Chen, kau harus membayar itu dengan nyawamu.”Meringis canggung, Yao Chen menjawab, “Tuan Putri. Lebih baik aku buatkan sesuatu untuk Anda agar tidak perlu ada hutang budi di antara kita.”Baginya, berhutang budi pada sosok dengan status setinggi Putri Ketujuh hanya akan merepotkan, dan bisa-bisa menjadi bumerang untuknya.Mata Putri Ketujuh menyiratkan emosi. “Kau pikir kau siapa hingga bisa mengatur aku?”Ah, sikap tinggi dirinya kembali. Yao Chen harus membiasakan diri dengan itu.“Ini. Bagaimana dengan ini?” Yao Chen sembari mengeluarkan bunga api dari penyimpanannya di ruang dimensi jiwa. "Aku sudah mendapatkannya dengan susah payah mempertaruhkan nyawaku."Mata Putri Ketujuh melebar seketika saat m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Pendekar Tanpa Wajah   251 - Buaya Roh Aneh

    “Aku … aku tak boleh ketahuan!” Bukannya pergi, Yao Chen justru ingin tetap di sana. Dia segera menggunakan teknik untuk menghilangkan auranya.Saat ini, Putri Ketujuh benar-benar tidak sadar ada Yao Chen di dekatnya. Air sungai berkilau memantulkan cahaya hangat mentai di pagi itu, menciptakan pemandangan yang memukau ketika pantulan sinar itu menimbulkan efek kemilau bagaikan sungai dipenuhi oleh berlian.Putri Ketujuh, dengan gerakan anggun, mulai mengusap tubuhnya menggunakan air sungai yang sangat jernih. Rambutnya yang hitam panjang tergerai, berkilau basah terkena air. Kulitnya putih bersih bagaikan pualam terindah tampak bersinar lembut di bawah cahaya pagi.Wajahnya yang biasanya dingin kini tampak tenang dan damai. Matanya yang tajam sesekali akan terpejam sembari tersenyum saat dia menikmati kesegaran air sungai. Fitur wajahnya yang sempurna—hidung kecil mancung, bibir merah alami, dan tulang pipi yang tinggi—membuatnya terlihat bagai lukisan hidup.‘Ya ampun, apakah yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Pendekar Tanpa Wajah   252 - Monster Air

    “Buaya sialan! Kenapa kau memiliki lidah seperti kadal? Beracun pula!” rutuk Yao Chen sambil menatap geram ke buaya raksasa yang kian mendekat ke arah dia dan Putri Ketujuh.Yao Chen masih bisa bertahan dan tidak pingsan seperti Putri Ketujuh. Berkat kekuatan dari pusaka Tasbih Semesta yang tersimpan di dalam tubuhnya, ia mampu menahan efek racun dari lilitan lidah buaya roh raksasa.Namun, situasinya tetap berbahaya karena ia harus berjuang melawan arus sungai yang tiba-tiba saja menguat sambil berusaha membebaskan diri dan menyelamatkan Putri Ketujuh yang tak sadarkan diri.“Tuan Putri! Tuan Putri!” Yao Chen menampar pelan pipi Putri Ketujuh, tak ada respon.Yao Chen menyadari bahwa waktu semakin menipis. Dia harus segera menemukan cara untuk melepaskan diri dari lilitan lidah buaya dan membawa Putri Ketujuh ke tempat yang aman sebelum terlambat.Yao Chen dengan cepat menilai situasi, memutuskan untuk menggunakan kekuatannya. Dimulai dengan elemen angin, menciptakan pusaran udara di

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Pendekar Tanpa Wajah   253 - Mendapatkan Elemen Air

    Menyadari perbedaan kekuatan yang sangat besar antara dirinya sebagai kultivator Tingkat 5 dan monster air yang setara dengan Tingkat 12, Yao Chen tahu bahwa pertarungan langsung bukanlah pilihan. Ia harus menggunakan kecerdikan dan memanfaatkan setiap keuntungan yang ada.Dengan tekad kuat, Yao Chen memutuskan untuk mengambil risiko menuju gua misterius. Dia memercayakan semua pada Tasbih Semesta, memohon kekuatan terakhir. Sebuah lapisan tipis energi keemasan menyelimuti tubuhnya dan Putri Ketujuh.Tepat saat ceruk mulai runtuh, Yao Chen melompat ke air dengan Putri Ketujuh dalam pelukan eratnya. Monster air yang tidak menyangka gerakan nekat ini, terkejut sesaat.Memanfaatkan momen itu, Yao Chen menggunakan kombinasi elemen angin dan petir untuk menciptakan semacam 'peluru air' yang melesat cepat melalui arus. Kecepatan ini membuat monster air kesulitan menangkap mereka.“Rasakan itu!” Yao Chen puas, tapi dia masih harus melarikan diri.Sayang sekali, keuntungan itu tidak bertahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Pendekar Tanpa Wajah   254 - Bahaya Lain Datang Mendekat

    Yao Chen terhuyung-huyung di dalam gua, tubuhnya gemetar hebat akibat racun dan kelelahan ekstrem. Dia memandang bergantian antara mulut gua dan tanaman herbal bercahaya di ujung gua. Waktunya semakin menipis.“Ayo, putuskan! Putuskan mana yang lebih penting!” desisnya di sela-sela kesadaran yang tinggal sekian persen.Setelah pertimbangan singkat namun intens, Yao Chen memutuskan untuk menggunakan sisa kekuatannya untuk mengolah tanaman herbal. Dia berpikir bahwa tanpa penawar racun, mereka tidak akan bertahan lama meskipun terlindungi.Dengan tangan gemetar, dia meraih tanaman herbal itu. Menggunakan teknik kultivasi alkimianya, dia mulai memurnikan esensi tanaman tersebut. Proses ini membutuhkan konsentrasi luar biasa, sementara kesadarannya semakin menipis.“Jangan pingsan dulu … jangan pingsan dulu! Aku harus mendapatkan pilnya!” Yao Chen meneguhkan tekad sambil terus memurnikan tanaman herbal. “Tapi … sepertinya ini tak bisa sampai di tahap pil!”Karena memurnikan pil membutuhka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Pendekar Tanpa Wajah   255 - Kemunculan Harimau Roh

    Yao Chen berdiri tegak, pedang merah di tangan kanan dan cambuk di tangan kiri. Meskipun tubuhnya belum sepenuhnya pulih, genggamannya pada kedua senjata itu mantap dan penuh tekad.‘Aku harus terus kuat! Tak boleh melemah!’ tekadnya dalam hati. Bayangan di mulut gua semakin jelas. Lalu, seekor harimau roh berukuran besar dengan bulu hitam legam dan mata merah menyala perlahan melangkah masuk. Auranya menunjukkan bahwa ini adalah hewan roh tingkat tinggi.‘Dia setara dengan kultivator Tingkat 8 atau 9.’ Yao Chen menilai begitu dia bisa mendeteksi aura pihak lain.Yao Chen menelan ludah. Meskipun tidak sekuat monster air sebelumnya, harimau roh ini tetap merupakan ancaman serius dalam kondisinya saat ini."Tuan Putri, bisakah Anda bergerak?" bisik Yao Chen tanpa mengalihkan pandangannya dari harimau roh. "Sedikit," jawab Putri Ketujuh lemah seraya berusaha duduk.Harimau roh itu menggeram rendah, matanya bergantian menatap Yao Chen dan Putri Ketujuh, seolah menilai mana yang menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Pendekar Tanpa Wajah   256 - Elemen Baru: Tanah

    Saat situasi semakin genting, Putri Ketujuh tiba-tiba teringat akan kemampuan elemen angin yang telah dia kuasai. Dengan tekad baru, dia berdiri tegak, menggenggam Kipas Bulan Perak dengan kedua tangan."Yao Chen, fokus saja pada stalaktit itu! Aku akan menangani duri-durinya!" seru Putri Ketujuh dengan suara penuh determinasi.Putri Ketujuh mulai mengayunkan kipasnya dengan gerakan rumit. Udara di sekitar mereka berputar, membentuk pusaran angin kecil yang semakin lama semakin besar.Saat harimau roh kembali menembakkan rentetan duri beracun, Putri Ketujuh mengarahkan pusaran anginnya ke depan. Duri-duri itu tertangkap dalam arus angin, berputar-putar tak terkendali sebelum berbalik arah."Kembali pada pemilikmu!" teriak Putri Ketujuh, mengirim duri-duri itu kembali ke arah harimau roh.Harimau roh mengaum kesakitan saat duri-durinya sendiri menancap di tubuhnya. Namun, makhluk itu masih belum menyerah, terus menembakkan duri-duri baru.Sementara itu, Yao Chen, terbebas dari ancaman

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Pendekar Tanpa Wajah   257 - Pengancaman

    “Ayo kita pergi dari sini!” Putri Ketujuh memimpin jalan keluar dari gua tersebut.Mereka mulai melangkah, dipandu oleh cahaya lembut yang terpancar dari cermin bagua. Selama perjalanan, Yao Chen tak henti-hentinya mengamati tanaman-tanaman unik yang tumbuh di sekitar mereka."Bunga Embun Surga!" seru Yao Chen antusias. Matanya berbinar melihat sebuah bunga berwarna biru keperakan. "Tanaman ini sangat langka di dunia luar. Bolehkah saya mengambilnya?"Putri Ketujuh menoleh sejenak dengan tatapan acuh tak acuh. “Ambil sebanyak yang kau bisa. Tanaman-tanaman di sini pasti memiliki khasiat luar biasa di dunia luar."Maka, sepanjang perjalanan, Yao Chen dengan teliti memetik berbagai jenis tanaman herbal langka. Dia menemukan Akar Naga Merah yang konon bisa meningkatkan kultivasi, Daun Perak Abadi yang mampu menyembuhkan luka dalam sekejap, dan bahkan segenggam benih Pohon Kehidupan yang sangat jarang ditemukan di dunia luar.‘Aku kaya! Sebentar lagi aku pasti kaya!’ pekik Yao Chen di ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   509 - Berusaha Demi Istri

    “Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u

  • Pendekar Tanpa Wajah   508 - Iming-Iming Luar Biasa untuk Yao Chen

    Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.

  • Pendekar Tanpa Wajah   507 - Menantang Mereka Semua

    “Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i

  • Pendekar Tanpa Wajah   506 - Tebasan Nona Besar Sheng untuk Yao Chen

    Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h

  • Pendekar Tanpa Wajah   505 - Ke Perjamuan Resmi Sekte Langit Kudus

    ‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un

  • Pendekar Tanpa Wajah   504 - Acara Penobatan Putra Suci

    “Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d

  • Pendekar Tanpa Wajah   503 - Mulai Dekat

    Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka

  • Pendekar Tanpa Wajah   502 - Memusnahkan Iblis Jiwa Putri Suci

    Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen

  • Pendekar Tanpa Wajah   501 - Iblis Jiwa

    “Tusuk? Dengan Pedang Keseimbangan?” Yao Chen terkejut dengan perintah sosok Kaisar Manusia.Sudah tentu ini menyebabkan Yao Chen membelalakkan mata lebar-lebar. Dia harus menusuk Putri Suci di bagian depan dantian?“Ya, tusuk dia dengan pedangku beserta energi pusakamu.” Suara Kaisar Manusia bergema di kepala Yao Chen.Ini cukup membuat Yao Chen gamang.“Ta-tapi, Tuan Kaisar, bukankah dia keturunanmu sendiri? Kenapa harus ditusuk?” Yao Chen masih tak percaya dengan perintah yang diberikan padanya.“Bocah, sudahlah! Kalau dia menyuruhmu menusuk, ya tusuk saja!” Gao Long menyeru dari ruang dimensi jiwa dengan suara tak sabarannya.Kalau dua entitas besar seperti Kaisar Manusia dan Naga Kuno Gao Long sudah sama-sama berucap akan satu hal yang kompak, maka apa yang perlu diragukan Yao Chen.Hanya saja … menusuk?“Baiklah!” Menyingkirkan semua keraguannya, Yao Chen berseru sambil semakin menyalurkan energi emas Tasbih Mutiara untuk melingkupi seluruh badan Pedang Keseimbangan dari pangkal

DMCA.com Protection Status