Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 256 - Elemen Baru: Tanah

Share

256 - Elemen Baru: Tanah

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-03 12:41:56

Saat situasi semakin genting, Putri Ketujuh tiba-tiba teringat akan kemampuan elemen angin yang telah dia kuasai. Dengan tekad baru, dia berdiri tegak, menggenggam Kipas Bulan Perak dengan kedua tangan.

"Yao Chen, fokus saja pada stalaktit itu! Aku akan menangani duri-durinya!" seru Putri Ketujuh dengan suara penuh determinasi.

Putri Ketujuh mulai mengayunkan kipasnya dengan gerakan rumit. Udara di sekitar mereka berputar, membentuk pusaran angin kecil yang semakin lama semakin besar.

Saat harimau roh kembali menembakkan rentetan duri beracun, Putri Ketujuh mengarahkan pusaran anginnya ke depan. Duri-duri itu tertangkap dalam arus angin, berputar-putar tak terkendali sebelum berbalik arah.

"Kembali pada pemilikmu!" teriak Putri Ketujuh, mengirim duri-duri itu kembali ke arah harimau roh.

Harimau roh mengaum kesakitan saat duri-durinya sendiri menancap di tubuhnya. Namun, makhluk itu masih belum menyerah, terus menembakkan duri-duri baru.

Sementara itu, Yao Chen, terbebas dari ancaman
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   257 - Pengancaman

    “Ayo kita pergi dari sini!” Putri Ketujuh memimpin jalan keluar dari gua tersebut.Mereka mulai melangkah, dipandu oleh cahaya lembut yang terpancar dari cermin bagua. Selama perjalanan, Yao Chen tak henti-hentinya mengamati tanaman-tanaman unik yang tumbuh di sekitar mereka."Bunga Embun Surga!" seru Yao Chen antusias. Matanya berbinar melihat sebuah bunga berwarna biru keperakan. "Tanaman ini sangat langka di dunia luar. Bolehkah saya mengambilnya?"Putri Ketujuh menoleh sejenak dengan tatapan acuh tak acuh. “Ambil sebanyak yang kau bisa. Tanaman-tanaman di sini pasti memiliki khasiat luar biasa di dunia luar."Maka, sepanjang perjalanan, Yao Chen dengan teliti memetik berbagai jenis tanaman herbal langka. Dia menemukan Akar Naga Merah yang konon bisa meningkatkan kultivasi, Daun Perak Abadi yang mampu menyembuhkan luka dalam sekejap, dan bahkan segenggam benih Pohon Kehidupan yang sangat jarang ditemukan di dunia luar.‘Aku kaya! Sebentar lagi aku pasti kaya!’ pekik Yao Chen di ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Pendekar Tanpa Wajah   258 - Menemukan Jalan Keluar

    “Tentu saja, Tuan Putri.” Yao Chen mengangguk paham.Dia bergegas maju dan mulai bertarung melawan monster air. Namun, dia tidak ingin terlalu dirugikan.“Tuan Putri, tolong tundukkan dia agar saya bisa lebih mudah menindasnya sebelum nanti Anda eksekusi!” seru Yao Chen sambil menggempur monster air menggunakan elemen api dan petir.Dia berlagak lemah, tak ingin menguras semua energinya untuk melawan satu makhluk saja.“Huh! Bukankah kau sudah punya banyak kekuatan elemen? Gunakan saja itu!” Putri Ketujuh menyahut dengan menyelipkan sindiran.Wanita itu berdiri jumawa dengan anggunnya, menatap Yao Chen yang seperti kewalahan menghadapi monster air.“Tapi, Tuan Putri. Kalau aku menguras tenagaku hanya untuk satu makhluk ini saja, bagaimana nanti aku bisa membantu Anda menindas hewan roh berelemen lainnya? Bagaimana aku bisa memetik herbal untuk Anda?” Yao Chen juga tak kurang akal untuk memaksa secara halus. “Terlebih, saya adalah pengawal Anda di sini.”Putri Ketujuh mengerucutkan bib

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Pendekar Tanpa Wajah   259 - Terdampar Terlalu Jauh

    Sepertinya Putri Ketujuh juga memiliki ketakutan yang sama seperti Yao Chen. Akan sangat berbahaya jika dia malah mendarat di kerajaan musuh."Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya, Tuan Putri," jawab Yao Chen. "Kita harus melaluinya. Tolong pegang tangan saya agar kita tidak terpisah."Putri Ketujuh menatap ke tangan Yao Chen, pipinya mulai merona ketika dia mengulang ucapan terakhir Yao Chen di benaknya.Mau tak mau, dia meraih tangan itu meski harus menahan malu karena teringat dia berulang kali tampil tanpa busana di depan pemuda itu. Bahkan kata Yao Chen, dia mencium pemuda itu sangat agresif ketika sedang dalam pengaruh buah keemasan.“Awas kalau sampai terlepas atau aku akan memenggal kepalamu jika aku tersesat di tempat yang berbahaya!” Putri Ketujuh berusaha menyampaikan kecemasannya dengan membalutnya menggunakan ancaman.Yao Chen menahan geli ketika menyaksikan wajah merona Putri Ketujuh ketika mengatakan kalimat itu.“Jangan khawatir, Tuan Putri. Saya pasti akan menggeng

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Pendekar Tanpa Wajah   260 - Adipati Tan Ming dan Putranya dari Kota Teras Emas

    “Ada yang mendekat!” Yao Chen segera waspada dan berdiri di depan Putri Ketujuh sambil bersiap bertarung.Di depan mereka, ada rombongan kereta hewan roh yang jelas mengarah ke mereka yang hendak melajukan perahu terbang.“Tunggu, Yao Chen.” Putri Ketujuh menyentuh lengan Yao Chen agar pemuda itu menurunkan kewaspadaaannya. “Aku mengenali lambang di bendera itu. Simpan perahumu.”Karena Putri Ketujuh sudah mengatakan demikian, maka Yao Chen menyimpan perahu terbangnya sembari menunggu rombongan itu mendekat.Kemudian, seorang pria bertubuh gemuk berpakaian mewah keluar dari kereta mewah disusul pemuda dengan penampilan ala Li Yaren. Mereka tergesa-gesa menghampiri Yao Chen dan Putri Ketujuh. Kedua pria itu membungkuk dalam-dalam begitu berhadapan dengan Putri Ketujuh."Yang Mulia Putri Ketujuh! Hamba Adipati Tan Ming, dan ini putra bungsu hamba, Tan Heng. Kami bergegas ke gurun ini dan sungguh bersyukur dapat menemukan Anda dengan selamat," ujar pria itu dengan penuh hormat.“Tan Heng

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Pendekar Tanpa Wajah   261 - Tan Heng dan Perjuangannya

    Meski kecewa, Tan Ming bisa menutupinya dengan lihai. Tan Ming mengangguk setuju. "Baik, Yang Mulia. Hamba akan mengatur segala sesuatunya."Kekecewaan juga terlihat dari raut wajah Tan Heng yang ditolak Putri Ketujuh.“Ingat, Adipati Tan, aku benar-benar ingin terlihat seperti warga biasa saja ketika menghadiri acara pelelangan. Tak ada yang boleh tau identitas asliku.” Putri Ketujuh menegaskan ini. “Maka dari itu, akan lebih aman bagiku jika aku pergi dengan Yao Chen saja daripada putramu yang mencolok.”Dia belum mengetahui persis bagaimana kondisi dan peta politik di kota Teras Emas. Lebih baik dia rendah hati saja untuk menghindari bahaya tak perlu.“Hamba mengerti. Hamba setuju dengan pemikiran Yang Mulia.” Tan Ming bersoja.Tan Ming melirik putranya yang tampak geram. Dia berharap putranya lebih sabar dan pandai mengambil manuver lainnya untuk mendekati Putri Ketujuh, karena ini semua demi masa depan keluarga besar mereka yang harus tetap makmur sampai kapan pun.Malam usai pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Pendekar Tanpa Wajah   262 - Skema untuk Menyingkirkan Yao Chen

    Cahaya lilin berkedip lembut di perpustakaan, menerangi rak-rak tinggi yang dipenuhi gulungan bambu dan kitab kuno. Yao Chen dan Putri Ketujuh duduk berhadapan di sebuah meja rendah, beberapa gulungan terbuka di antara mereka."Strategi Sunzi ini menarik. Dia menekankan pentingnya mengenal diri sendiri dan musuh," ujar Yao Chen sambil menunjuk salah satu gulungan.Putri Ketujuh mengangguk, matanya menyiratkan ketertarikan meski wajahnya tetap datar.Jemarinya dengan lembut menelusuri huruf-huruf yang tertulis di atas bambu, seolah berusaha menyerap kebijaksanaan kuno melalui sentuhan."Hmm, kurasa itu bisa diterapkan tidak hanya dalam perang, tapi juga politik istana. Mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri, serta memahami motif tersembunyi lawan ... sangat berguna di istana yang penuh intrik." Suara Putri Ketujuh mengalun lembut sambil mata lentiknya terus tertuju ke gulungan.Yao Chen mengamati Putri Ketujuh dengan seksama. Di balik sikap dinginnya, dia bisa melihat kecerdasan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Pendekar Tanpa Wajah   263 - Apakah Kau Sudah Terbiasa Begini?

    Angin sepoi-sepoi malam itu membelai dedaunan saat Yao Chen dan Putri Ketujuh tiba di Desa Walet Merah. Pepohonan rimbun di kiri kanan jalan menciptakan bayangan yang cukup menakutkan bagaikan ada banyak tangan-tangan makhluk tinggi besar misterius.Saat ini mereka berdua sama-sama menggunakan pakaian serba hitam disertai penutup wajah."Saya tidak menyangka Anda akan ikut dalam perjalanan ini, Tuan Putri," ujar Yao Chen, matanya melirik sosok anggun di sampingnya.Ini benar-benar di luar dugaannya. Dia sempat kesal ketika Putri Ketujuh malah menyetujui kepergian dirinya ke desa ini. Tapi ternyata … wanita itu justru menyertainya tanpa diketahui Adipati Tan Ming dan Tan Heng.Putri Ketujuh mendengus pelan, sudut bibirnya terangkat sedikit. "Apa? Kau pikir aku akan melewatkan kesempatan untuk bersenang-senang? Lagipula, aku rindu suasana pertarungan yang menegangkan."Yao Chen tersenyum tipis, diam-diam mengagumi semangat tersembunyi Putri Ketujuh. Di matanya, Putri Ketujuh berbeda dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Pendekar Tanpa Wajah   264 - Kericuhan di Pelelangan

    Betapa inginnya Tan Heng mencincang tubuh Yao Chen.“Bukan begitu, Tuan Yao.” Adipati Tan Ming maju, memberikan pembelaan untuk putranya. “Mungkin Tan Heng hanya ingin meminimalkan ancaman bagi Yang Mulia Tuan Putri, makanya dia bergerak cepat demi keselamatan Yang Mulia Tuan Putri. Kami sangat menjunjung keselamatan Yang Mulia.”Yao Chen mencibir di benaknya. Orang seperti Tan Ming memang bertebaran di dunia mana pun. Para penjilat tak tau malu yang akan melakukan apa saja demi mengamankan harta dan status mereka.“Kita kembali, Yao Chen.” Putri Ketujuh berbalik dan terbang menembus gelapnya malam, mengabaikan kereta mewah yang sudah dibawakan Adipati Tan Ming.Yao Chen sebagai ‘tangan kanan Hong Wen’ pun mengikuti Putri Ketujuh. Mereka kembali ke hunian Adipati Tan Ming.* * *Keesokan harinya, acara pelelangan yang ditunggu-tunggu pun tiba, Putri Ketujuh dan Yao Chen, dalam penyamaran mereka, memasuki aula besar tempat pelelangan berlangsung. Ruangan itu dipenuhi oleh kultivator da

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   536 - Tubuhnya Kian Hancur Menyedihkan

    “Chen’er! Hentikan!” Gongsun Huojun berteriak membawa kecemasan saat melihat kondisi putranya.Saat ini, kulit Yao Chen sudah hitam legam. Ada banyak retakan di sekujur kulitnya sehingga warna merah darahnya terlihat kontras dan mengerikan, ditambah putih tulang yang terlihat di beberapa bagian lengannya.Itu masih ditambah dengan mencuatnya beberapa tulang hitam di lengan dan punggungnya. Saat ini, Yao Chen memang terlihat mengerikan sekaligus menyedihkan ketika dagingnya mulai meleleh.“Hmph! Mau apa kalian, manusia picik?!” seru Yao Chen ke ayah dan kakeknya yang mendekat.Raja Phoenix melayang dan termangu di udara melihat dua dedengkot Gongsun membawa pasukan Tanah Sucinya. Apakah memang harus terjadi peperangan antara mereka?“Chen’er! Ayah meminta maaf jika Ayah kurang melindungi istrimu. Tolong berhenti dan kita pulang bersama istrimu juga.” Gongsun Huojun mengiba ke putra kebanggaannya.Dia tak ingin bibit hebat tubuh Asura menjadi sia-sia jika Yao Chen mati. Yao Chen harus t

  • Pendekar Tanpa Wajah   535 - Asura Gelap Vs Raja Phoenix

    “Burung sialan! Mati saja!” teriak Yao Chen ketika dia melesat memburu ke Raja Phoenix.BOOOMM!Serangan telapak tangannya menebas udara, membelah ruang!Namun .…"Hmph! Manusia sombong!" Raja Phoenix mengangkat satu jari.KLAAANG!Serangan Yao Chen tertahan!Gelombang energi meledak ke segala arah, menghancurkan lebih banyak bangunan di istana! Prajurit siluman burung mulai berdatangan, tapi mereka seakan mengantarkan nyawa saja saat terkena ledakan itu.Meski begitu, Raja Phoenix tetap tak tergoyahkan."Menarik." Mata Raja Phoenix berkilat tajam. "Meskipun tubuhmu mulai hancur, kau masih mencoba melawanku?!"Yao Chen yang sudah dikuasai jiwa Asura sebanyak 80 persen lebih, makin bersikap arogan."KAU AKAN MATI DI SINI, BURUNG BESAR!" teriak Yao Chen dalam kesadaran Asura.DHUAARR!Pertempuran tingkat dewa dimulai.Yao Chen melesat seperti bayangan, serangannya brutal dan tanpa belas kasihan. Api murninya mulai tak terkendali saat melahap banyak prajurit istana Kerajaan Phoenix, meni

  • Pendekar Tanpa Wajah   534 - Kegilaan Asura Gelap

    "Energi mengerikan ini ...!?" Hong Tian mundur selangkah, wajahnya pucat.Yao Chen telah berubah menjadi Asura Gelap yang menakutkan!Dengan satu langkah, dia menghilang.BOOOM!“Arghh!”Tiba-tiba, salah satu pangeran terlempar ke udara!Yao Chen muncul di belakangnya, tinju apinya menghantam dada pangeran itu hingga tubuhnya melayang jauh menembus dinding istana!KRAAAKKK!Tulangnya patah seketika!Para pangeran lainnya terkejut!"Serang!"Mereka mencoba melancarkan serangan serentak!Namun ....Yao Chen kini bergerak terlalu cepat.Dengan Kekuatan Hukum Ruang, dia melintasi medan perang seperti bayangan hitam yang membara. Tubuh Asura Gelapnya benar-benar mengakselerasi pergerakannya jauh lebih cepat dari yang dia bayangkan."Musnahlah!"Dengan satu tebasan tangan kosong berselimutkan energi petir bercampur api hitam kemerahan dari Asura Gelap, Yao Chen mengakibatkan dua pangeran terhantam ke tanah dalam keadaan mengenaskan!Petir dan api neraka membakar tubuh mereka hingga asap hit

  • Pendekar Tanpa Wajah   533 - Terdesak Parah

    “Lian Lian ….”Tubuh Yao Chen terasa berat. Nafasnya memburu. Setelah tiga pertarungan sengit sebelumnya, kekuatannya mulai terkikis.Meskipun Gao Long telah membantunya dengan suplai energi, tetap saja, tubuhnya mulai melemah.“Chen!”Di sisi lain, Sima Honglian berdiri gagah, rambut merahnya berkibar liar di tengah kobaran api phoenix raksasa.Di sekeliling mereka, enam pangeran kerajaan Phoenix telah mengepung, dengan Hong Tian berdiri paling depan, matanya penuh amarah."Manusia licik! Sekarang kami tau siapa kau sebenarnya!" Hong Tian menyeringai sinis, menatap Yao Chen dengan tatapan jijik."Dia alkemis yang diangkat oleh Adik Yufan?! Jadi kau penyihir sampah yang suka menipu klan phoenix dengan sihir licikmu?!"Salah satu pangeran lainnya meludah ke tanah. "Hmph! Puih! Memuakkan! Manusia memang makhluk paling hina di dunia!""Kau hanya parasit yang memanfaatkan kekuatan Phoenix kami!"Mereka semua menatapnya dengan tatapan menghina, sementara Yao Chen tetap diam, menahan rasa l

  • Pendekar Tanpa Wajah   532 - Menghadapi Seluruh Keluarga Kerajaan Phoenix

    “Calon istri, pantatmu!” teriak kesal Sima Honglian.Sejak datang baik-baik ke Kerajaan Phoenix, dia langsung disekap dan dibatasi pergerakannya di Ruang Penyegelan yang memiliki formasi pengurung level tinggi yang tak bisa dia tembus.Dhaarrr!Ledakan dahsyat mengguncang Ruang Penyegelan saat tiga sosok bertarung dalam kecepatan tinggi!Yao Chen dan Sima Honglian bergerak seperti kilat, menyerang dari berbagai arah, tetapi Hong Tian menangkis semua serangan mereka dengan nyala api emasnya!Klaaang! Klaaang! Dhaaarr!Cahaya merah, biru, dan emas bersilangan di udara, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan pilar-pilar batu di sekitar mereka.Namun, di tengah pertarungan itu, Yao Chen mendadak terkejut! ‘Lian Lian ternyata sudah mencapai tahap itu!’Dari belakang tubuh Sima Honglian, sebuah figur phoenix raksasa mulai muncul.Bukan sekadar bayangan api … tapi seolah-olah makhluk itu hidup!"Lian Lian ... kau ...?" Yao Chen termangu.Dari sosok Kaisar Manusia dan Gao Long, dia me

  • Pendekar Tanpa Wajah   531 - Pertarungan Melawan Putera Mahkota Phoenix

    Suara ledakan mengguncang istana dalam. Dari luar, siluet seseorang melangkah dengan tenang ke dalam Ruang Penyegelan. Setiap jejak kakinya mengeluarkan panas yang membakar lantai batu.Yao Chen segera menoleh, pupil matanya menyipit. Aura lawan yang datang ini jauh lebih berbahaya dibandingkan Hong Weijian!Pria itu mengenakan jubah merah keemasan dengan sulaman api phoenix yang berkilauan. Rambutnya panjang berwarna merah gelap, dan di antara alisnya terdapat tanda berbentuk nyala api. Tatapannya tajam, penuh kepercayaan diri."Pangeran Hong Tian!" Sima Honglian bergumam pelan di dalam segel.Yao Chen langsung paham. Pasti ini putra tertua Kaisar, pewaris utama Tahta Kerajaan Phoenix!Hong Tian menatap sekilas ke arah adiknya yang terkapar tak berdaya, lalu beralih ke Yao Chen.“Kau mengalahkan adikku dalam waktu singkat. Aku akui, kau punya kemampuan.” Suaranya tenang, tapi penuh tekanan yang menyesakkan.Yao Chen mengepalkan tinjunya. Angin di sekelilingnya mulai berputar, kilatan

  • Pendekar Tanpa Wajah   530 - Pangeran Kerajaan Mengadang

    Yao Chen langsung berbalik, matanya menyipit penuh kewaspadaan.Pangeran berjubah ungu itu melangkah ke dalam Ruang Penyegelan dengan tenang, tetapi tekanan aura yang dia pancarkan seperti gunung yang menekan."Aku tak tahu dari mana bocah sepertimu mendapatkan keberanian untuk menyusup ke tempat ini, tapi kau sudah terlalu jauh." Suaranya rendah, berisi ancaman dingin.Yao Chen tetap tenang. Matanya melirik cepat ke arah Sima Honglian yang masih terperangkap di dalam formasi. Butuh waktu dan tenaga untuk menghancurkannya, dan sekarang ada ancaman besar di hadapannya.“Siapa kau?” tanya Yao Chen, meskipun dia sudah bisa menebak jawabannya.Pangeran itu tersenyum tipis, tetapi sorot matanya penuh dengan kesombongan. “Hong Weijian, putra kedua dari Kaisar. Dan kau … hanyalah seorang penyusup bodoh yang akan mati di tempat ini.”Swoosshh!Dalam sekejap, Hong Weijian menghilang dari tempatnya. Yao Chen tak sempat bereaksi sebelum tinju yang dipenuhi Qi Bumi menghantam dadanya!Buuummm!Tu

  • Pendekar Tanpa Wajah   529 - Melawan Wei Zhong

    ‘Sial!’ umpat Yao Chen di hatinya.Buummm!Yao Chen terlempar jauh, menghantam pilar di belakangnya.Kraaaakkk!Debu berhamburan, dan rasa nyeri menjalar di sekujur tubuhnya.‘Sialan! Orang ini benar-benar monster!’ geramnya.Sedangkan Wei Zhong memegang luka di bahunya dan tertawa kecil. "Jarang sekali aku terluka dalam pertarungan. Tapi sepertinya kau tak akan bertahan lama."Yao Chen bangkit, napasnya sedikit berat. Dia harus mengubah strategi.Dalam sekejap, dia mengeluarkan sebutir Pil Penghancur Jiwa dari lengan bajunya dan menghancurkannya di udara.Bubuk pil itu bertebaran, dan dalam hitungan detik, gelombang energi jiwa yang kacau menyelimuti seluruh ruangan.Wei Zhong mengerutkan kening. "Apa yang kau lakukan?"Yao Chen tidak menjawab dan hanya tersenyum samar, lalu mengaktifkan Kekuatan Hukum Ruang!Dalam sekejap, gravitasi di ruangan itu berubah. Wei Zhong merasakan tubuhnya melambung ke udara tanpa kendali, seolah-olah ruang di sekitarnya telah dibengkokkan!"Keparat! Kau

  • Pendekar Tanpa Wajah   528 - Musuh Baru Telah Tiba

    “Siapa kau?!”Sebuah suara berat menggema di lorong.Yao Chen berbalik dan melihat seorang pria paruh baya dengan pakaian penjaga istana tingkat tinggi. Mata pria itu menyipit curiga, tangannya sudah menggenggam pedang panjang.‘Sial!’ umpatnya dalam hati.Tidak ada lagi pilihan.Dengan satu gerakan, Yao Chen melempar Pil Ledakan Api ke lantai. Ledakan api langsung memenuhi ruangan, menciptakan kabut tebal.Menggunakan kekacauan itu, Yao Chen melesat ke depan dan menekan telapak tangannya ke ukiran naga di pintu.Buumm!Gelombang energi murni dilepaskan, dan pintu besar itu bergetar sebelum perlahan terbuka.Di dalamnya, duduk di tengah lingkaran formasi penyegelan, adalah Sima Honglian.Rambut merahnya tergerai, matanya tertutup, tetapi auranya tetap kuat meskipun terlihat lemah.Yao Chen mengepalkan tangannya. “Aku berhasil menemukannya! Lian Lian!”Namun, sebelum dia bisa melangkah masuk, suara tawa dingin terdengar dari belakangnya.“Aku sudah menunggu seseorang mencoba ini.”Kemu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status