Meski kecewa, Tan Ming bisa menutupinya dengan lihai. Tan Ming mengangguk setuju. "Baik, Yang Mulia. Hamba akan mengatur segala sesuatunya."Kekecewaan juga terlihat dari raut wajah Tan Heng yang ditolak Putri Ketujuh.“Ingat, Adipati Tan, aku benar-benar ingin terlihat seperti warga biasa saja ketika menghadiri acara pelelangan. Tak ada yang boleh tau identitas asliku.” Putri Ketujuh menegaskan ini. “Maka dari itu, akan lebih aman bagiku jika aku pergi dengan Yao Chen saja daripada putramu yang mencolok.”Dia belum mengetahui persis bagaimana kondisi dan peta politik di kota Teras Emas. Lebih baik dia rendah hati saja untuk menghindari bahaya tak perlu.“Hamba mengerti. Hamba setuju dengan pemikiran Yang Mulia.” Tan Ming bersoja.Tan Ming melirik putranya yang tampak geram. Dia berharap putranya lebih sabar dan pandai mengambil manuver lainnya untuk mendekati Putri Ketujuh, karena ini semua demi masa depan keluarga besar mereka yang harus tetap makmur sampai kapan pun.Malam usai pe
Cahaya lilin berkedip lembut di perpustakaan, menerangi rak-rak tinggi yang dipenuhi gulungan bambu dan kitab kuno. Yao Chen dan Putri Ketujuh duduk berhadapan di sebuah meja rendah, beberapa gulungan terbuka di antara mereka."Strategi Sunzi ini menarik. Dia menekankan pentingnya mengenal diri sendiri dan musuh," ujar Yao Chen sambil menunjuk salah satu gulungan.Putri Ketujuh mengangguk, matanya menyiratkan ketertarikan meski wajahnya tetap datar.Jemarinya dengan lembut menelusuri huruf-huruf yang tertulis di atas bambu, seolah berusaha menyerap kebijaksanaan kuno melalui sentuhan."Hmm, kurasa itu bisa diterapkan tidak hanya dalam perang, tapi juga politik istana. Mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri, serta memahami motif tersembunyi lawan ... sangat berguna di istana yang penuh intrik." Suara Putri Ketujuh mengalun lembut sambil mata lentiknya terus tertuju ke gulungan.Yao Chen mengamati Putri Ketujuh dengan seksama. Di balik sikap dinginnya, dia bisa melihat kecerdasan
Angin sepoi-sepoi malam itu membelai dedaunan saat Yao Chen dan Putri Ketujuh tiba di Desa Walet Merah. Pepohonan rimbun di kiri kanan jalan menciptakan bayangan yang cukup menakutkan bagaikan ada banyak tangan-tangan makhluk tinggi besar misterius.Saat ini mereka berdua sama-sama menggunakan pakaian serba hitam disertai penutup wajah."Saya tidak menyangka Anda akan ikut dalam perjalanan ini, Tuan Putri," ujar Yao Chen, matanya melirik sosok anggun di sampingnya.Ini benar-benar di luar dugaannya. Dia sempat kesal ketika Putri Ketujuh malah menyetujui kepergian dirinya ke desa ini. Tapi ternyata … wanita itu justru menyertainya tanpa diketahui Adipati Tan Ming dan Tan Heng.Putri Ketujuh mendengus pelan, sudut bibirnya terangkat sedikit. "Apa? Kau pikir aku akan melewatkan kesempatan untuk bersenang-senang? Lagipula, aku rindu suasana pertarungan yang menegangkan."Yao Chen tersenyum tipis, diam-diam mengagumi semangat tersembunyi Putri Ketujuh. Di matanya, Putri Ketujuh berbeda dari
Betapa inginnya Tan Heng mencincang tubuh Yao Chen.“Bukan begitu, Tuan Yao.” Adipati Tan Ming maju, memberikan pembelaan untuk putranya. “Mungkin Tan Heng hanya ingin meminimalkan ancaman bagi Yang Mulia Tuan Putri, makanya dia bergerak cepat demi keselamatan Yang Mulia Tuan Putri. Kami sangat menjunjung keselamatan Yang Mulia.”Yao Chen mencibir di benaknya. Orang seperti Tan Ming memang bertebaran di dunia mana pun. Para penjilat tak tau malu yang akan melakukan apa saja demi mengamankan harta dan status mereka.“Kita kembali, Yao Chen.” Putri Ketujuh berbalik dan terbang menembus gelapnya malam, mengabaikan kereta mewah yang sudah dibawakan Adipati Tan Ming.Yao Chen sebagai ‘tangan kanan Hong Wen’ pun mengikuti Putri Ketujuh. Mereka kembali ke hunian Adipati Tan Ming.* * *Keesokan harinya, acara pelelangan yang ditunggu-tunggu pun tiba, Putri Ketujuh dan Yao Chen, dalam penyamaran mereka, memasuki aula besar tempat pelelangan berlangsung. Ruangan itu dipenuhi oleh kultivator da
Dalam sekejap, Yao Chen bereaksi. Dia mengeluarkan sehelai daun dari kantongnya—salah satu tanaman langka yang dia kumpulkan di Alam Herbal Murni.Dengan cepat, dia menghancurkan daun itu di tangannya dan meniupkan serbuknya ke udara, menciptakan penghalang tipis yang menahan Kabut Seribu Racun. "Tuan Putri, bertahanlah!" seru Yao Chen, menarik Putri Ketujuh ke pelukannya sembari masuk ke dalam perlindungan penghalang herbalnya.Tan Heng, yang tidak siap menghadapi racun, terbatuk-batuk dan mulai kehilangan keseimbangan. Dia terlalu lengah demi melihat Yao Chen memeluk pinggang Putri Ketujuh.Melihat ini, Putri Ketujuh bergerak cepat, mengulurkan selendang dari cincin ruangnya, dan menarik Tan Heng ke dalam penghalang buatan Yao Chen."Terima kasih, Yang Mulia," ucap Tan Heng lemah, menatap Putri Ketujuh dengan kagum dan Yao Chen dengan iri.Meski begitu, dia masih terkena imbas dari racun yang sempat terhirup meski sedikit. Wajahnya menghitam ungu dan mulai tercekik. Beberapa kultiv
Tanpa peringatan, anggota Sekte Bayangan Hitam menyerang secara bersamaan. Udara dipenuhi dengan kilatan pedang, cambuk energi, dan berbagai senjata rahasia yang dilemparkan ke arah Yao Chen, Putri Ketujuh, dan Tan Heng.Yao Chen bergerak cepat, pedang merahnya menari di udara, membelah serangan yang datang sambil berteriak, "Tuan Putri, berhati-hatilah! Mereka menggunakan racun di senjata mereka!"Putri Ketujuh mengangguk, Kipas Bulan Perak-nya terbuka lebar, menciptakan penghalang energi yang memantulkan sebagian serangan. Meski seorang wanita, kemampuan bertarungnya tetap luar biasa dan bisa seimbang dengan pria.Tan Heng, tidak ingin kalah, menebaskan pedang kembarnya dari giok dan mulai menyerang. "Rasakan ini, penjahat rendahan!" teriaknya, berhasil melukai salah satu anggota sekte paling lemah.Namun, Sekte Bayangan Hitam bukanlah lawan yang mudah. Pemimpin mereka, pria berjubah hitam yang mencuri Rumput Sembilan Naga, tiba-tiba muncul di belakang Putri Ketujuh."Awas, Tuan Put
‘Tidak … aku tak boleh … pingsan … atau ….’Kegelapan mulai menyelimuti pandangan Yao Chen, tubuhnya semakin lemas akibat racun yang mematikan. Namun, tepat saat kesadarannya hampir hilang sepenuhnya, sesuatu yang tak terduga terjadi.‘Huh?’Di dalam Ruang Dimensi Jiwa Yao Chen, Tasbih Semesta tiba-tiba berdengung keras. Benda sakral itu mulai berputar dengan kecepatan luar biasa, memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan.Energi murni dari Tasbih Semesta mengalir deras ke seluruh tubuh Yao Chen, menetralkan racun dengan cepat. Yao Chen merasakan kekuatannya kembali, kesadarannya pulih dalam sekejap.‘Ahh … syukurlah Tasbih Semesta ….’Mata Yao Chen terbuka lebar, berkilat dengan cahaya keemasan. Tanpa disadarinya, Tasbih Semesta mengambil alih kendali tubuhnya untuk sementara."Apa ini?!" seru salah satu anggota Sekte Bayangan Hitam, terkejut melihat Yao Chen bangkit.Tanpa peringatan, tubuh Yao Chen meledakkan energi yang luar biasa kuatnya. Api murni bergemuruh melesat ke segala
“Sebenarnya mereka sudah dilemahkan berkat serangan hebat Tuan Putri dan Tuan Muda Tan. Saya hanya menambahkan sedikit serangan akhir saja.”Yao Chen memilah kata terbaik agar dia tak perlu mengungkapkan mengenai Tasbih Semesta.Dia meneruskan dengan hati-hati, "Saat mengalahkan musuh terakhir, saya … sempat mengambil cincin ruang miliknya. Ternyata Rumput Sembilan Naga ada di dalamnya."Putri Ketujuh menatap Yao Chen dengan tatapan rumit."Lalu bagaimana kau bisa mengatasi racun itu?" Kali ini Adipati Tan Ming yang bertanya.Yao Chen tersenyum tipis, "Sebagai seorang alkemis, saya selalu membawa beberapa pil ajaib untuk situasi darurat. Setelah menetralisir racun, saya menggunakan beberapa pil penambah kekuatan untuk mengalahkan musuh."Tak ada sanggahan dari Adipati Tan Ming dan putranya. Bahkan mereka jadi mengetahui Yao Chen seorang alkemis!Putri Ketujuh mengangguk puas. "Alkemis hebat memang selalu siap sedia. Kau berjasa besar karena menyelamatkan kita semua, Yao Chen."Adipati
‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du
“Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te
‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak
“Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya
“120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya
‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a
“Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida
“Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka
“Adik Keenam?” Yao Chen memanggil Nona Muda Yifei yang masih diam tanpa kata.Hanya tubuh gadis itu yang bergetar akibat menahan sesuatu. Yao Chen meyakini yang coba ditahan Nona Muda Yifei adalah emosi.Dengan tangan terkepal erat di atas meja, Nona Muda Yifei menatap Yao Chen sambil bicara, “Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai apa yang kau tanyakan. Yang kutau hanyalah ayah tega membunuh kakakku yang masih 10 tahun dengan pukulan kejinya sehingga kakakku tak bertahan dan mati di depan mataku!”Air mata mulai meleleh jatuh di pipi Nona Muda Yifei. Bahkan dia sudah tidak lagi menggunakan panggilan hormatnya ke Yao Chen. Benar-benar sudah membuka wajah aslinya?Bibir Nona Muda Yifei bergetar sambil terus mengucurkan air mata yang tak bisa dibendung. “Dan kau adalah penyebab utamanya.”Mendengar penuturan Nona Muda Yifei, Yao Chen termangu diam. Mana pernah dia mengira bahwa dirinya merupakan alasan bagi Gongsun Huojun membunuh ketiga keturunannya sendiri! Memangnya apa kesalahan