Semua Bab Istri Sewaan CEO Arogan : Bab 11 - Bab 20

127 Bab

Bab 8 Bagian 1

Richard menoleh kearah Madiya ketika wanita itu mengatakan untuk mengajak dirinya bekerjasama. Bukannya memang mereka sudah bekerja saja dari awal. "Kerjasama apa? Aku sudah menyewa dirimu Madiya. Jadi kamu hanya menuruti keinginanku saja. Aku tidak berkewajiban untuk menuruti keinginan kamu. Kecuali kalau kamu membayar ku." Madiya mencebikan bibirnya karena dia kesal dengan ucapan Richard barusan. Padahal dia hanya ingin Richard membantunya untuk balas dendam pada saudara tirinya yang sudah membuat dia diusir dari rumah. "Kamu terlalu perhitungan Richard, apa salahnya juga membantuku. Lagian kita akan saling menguntungkan satu sama lain. Walaupun aku hanya wanita yang kamu sewa saja," dengus Madiya. Richard tersenyum dengan seringai nakalnya. Apalagi melihat ekspresi wajah Madiya yang menurutnya sangat menggemaskan ketika sedang merajuk seperti ini. "Tentu saja kamu bisa membayar ku dengan tubuh itu. Dengan begitu aku bisa membantumu," ujar Richard dengan santai. Madiya membula
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

Bab 8 Bagian 2

Richard langsung mematikan sambungan teleponnya. Apa semalam wanita itu tidak makan? Tiba-tiba Richard sadar kalau dia memang tidak menyiapkan bahan makanan. Dia selalu makan diluar jarang makan di rumah dan pasti Madiya kelaparan tidak ada makanan. Mengingat wanita itu juga tidak punya uang sama sekali. Tapi kenapa wanita itu tidak meminta saja padanya untuk dibelikan makan. "Sial! Aku lupa dia marah hanya karena aku menyingungnya tentang harga diri. Pasti dia juga tidak minta dibelikan makanan padaku hanya karena ini."Richard terlihat frustasi sendiri sampai akhirnya dia memutuskan untuk bekerja menuju ke arah pintu depan. Dia membukakan pintu dengan penuh semangat sampai pada akhirnya ada Haris. "Di mana dia bro?" tanya Haris karena dia penasaran juga dengan wanita yang dikatakan sebagai calon istri dari temannya itu. Apa Richard sudah bisa move on sekarang? Haris berharap juga seperti itu agar nanti kelak istrinya Richard tidak merasa terbebani. "Dia ada di dalam, Ayo ikut," j
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

Bab 9 Bagian 1

Ricard masih berada di dalam kamar milik Madiya. Tentu saja dia tidak akan membiarkan wanita itu sendiri untuk saat ini. Dia juga menyuruh anak buahnya yaitu Robi untuk membelikan obat yang sudah diresepkan oleh Haris kepada dirinya. "Kamu tetap bertahan yah," bisik Richard. Hingga tak lama kemudian, Madiya mulai membuka matanya, dia sedikit terkejut ketika melihat Richard ada di dalam kamarnya. Mengingat percakapan waktu itu bersama dengan Richard yang malah mengatakan menginginkan tubuhnya, membuat Madiya panik."Kenapa kamu ada di sini?" tanya Madiya yang terkejut ketika melihat sosok Richard yang ada disampingnya sambil menggenggam tangannya. Richard tersenyum tipis sebelum dia menjawab pertanyaan dari istrinya barusan. memang semuanya sudah dia rencanakan. "Kamu tidak ingat?" tanya Richard.Madiya menoleh kearah bawah dan bajunya masih utuh, dia langsung mengambil selimut karena merasa takut dengan Richard yang masuk ke dalam kamarnya. Ada perasaan lega dalam dirinya, artiny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

Bab 9 Bagian 2

Mengingat Robi yang mengurus semuanya dengan baik sebagai asisten dari bosnya yang selalu siap siaga atas apa yang terjadi saat ini. "Tidak, aku tidak ingin membuat dia mengetahui semuanya dulu." Richard akan memberikan sebuah kejutan nanti. Dia tidak akan memberitahu ayahnya Madiya. Tentu saja dia tidak peduli dengan semuanya. "Baiklah. Kalau begitu aku permisi dulu."Robi akhirnya memutuskan untuk pergi dari tempat ini. Richard kembali bekerja ke dalam kamar Madiya sambil mengambil air minum terlebih dahulu. Diam-diam Richard memperhatikan wajah Madiya yang terlihat pucat, rasanya dia tidak tega melihat Madiya sakit seperti ini. Apalagi wanita itu yang biasanya suka bercanda dan terlihat ceria. Akhirnya Richard membuka obat dan memberikan minum untuk Madiya. "Biar kamu cepat sembuh, sekarang minum obat yah," suruh Richard. "Kamu tahu, aku paling benci ketika suruh minum obat," tolak Madiya karena dia tidak mau jika harus dipaksa minum obat. Richard berpikir untuk melakukan ca
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

Bab 10 Bagian 1

Hari pernikahan yang memang sudah dinantikan oleh Richard dan semua orang yang ada di sini telah tiba. Para tamu undangan mulai penasaran dengan seorang yang menjadi istri dari Richard Gare Malvino"Apa itu istrinya?" bisik istri seorang pengusaha rental. "Sepertinya begitu, dia lumayan cantik.""Iya sih lumayan cantik, tetapi identitasnya tidak jelas," bisik yang lainnya.Ana yang mendengar itu pun sedikit merasa tersinggung. Kenapa juga Richard mau menikah dengan seseorang yang tidak tahu jelas identitasnya seperti itu. Membuat keluarganya merasa malu saja. Bahkan kolega bisnisnya sekarang membicarakan tentang pernikahan tersebut. Madiya berdiri dengan gaun yang mewah dan sekarang dia berjalan menuju altar sambil memegangi bunga ditangannya. Madiya juga mendengar bisik-bisik dari orang-orang yang ada disekitar dirinya. Sepertinya mereka tidak menyukai dirinya. "Sudah siap?" bisik Richard. "Iya aku sudah siap." Richard melihat kearah orang yang ada di hadapannya. Lalu dia menguc
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

Bab 10 Bagian 2

Richard merasa lega karena acara pernikahan dirinya dengan Madiya sudah selesai. Dia lega karena ibunya tidak membuat keributan di acara pernikahan dirinya. "Madiya," panggil Richard kepada sang istri. "Iya." Madiya merasa gugup sambil melihat kearah Richard dengan sekilas. Madiya merasa lega karena kehidupan dirinya sudah jadi lebih baik. "Terimakasih karena kamu sudah mau jadi istri sewaanku. Ini uang bulanan yang aku janjikan," ujar Richard. Madiya menaikan sebelah alisnya ketika Richard yang memberikan kartu ATM padanya. "Ini untukku?" tanya Madiya merasa kebingungan. "Bayarmu, sesuai dengan keinginan kamu waktu itu. Kamu bisa membelanjakan apa saja yang kamu suka, termasuk membeli bahan makanan agar kamu bisa masak di sini.Madiya yang senang tiba-tiba memeluk Richard tanpa sadar. Dia bahagia bukan karena uang yang diberikan oleh Richard. Tapi dia senang karena akan membeli bahkan makanan, Madiya senang sekali masak.Richard terkejut ketika Madiya yang memeluknya dengan er
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

Bab 11 Bagian 1

Keesokan paginya, Richard memutuskan untuk tidak mengambil cuti setelah menikah, dia kembali bekerja di kantor miliknya. Berbeda dengan Madiya yang sekarang memutuskan untuk pergi ke sebuah mall. Wanita itu ingin berbelanja kebutuhan yang di apartemen mereka. Madiya melihat kearah mall yang sudah dia lihat. Banyak sekali belanjaan yang membuat matanya senang. "Astaga, banyak sekali barang-barangnya." Madiya akhirnya memutuskan untu membeli bahan-bahan yang dia mau. Dia hanya menikmati uang yang diberikan oleh Richard kepada dirinya. Ketika sedang asik berbelanja tiba-tiba Madiya tidak sengaja menabrak seseorang, hingga membuat dia hampir saja jatuh. Madiya akan meminta maaf pada orang tersebut tapi, niatnya itu dia urungkan ketika melihat siapa orang yang sudah menabrak dirinya. Sudah sekian lama dia tidak bertemu dengan orang itu dan sekarang dia melihatnya lagi. "Masih hidup ternyata kamu."Madiya membereskan barang-barang yang dia beli tadi hampir saja berantakan. Lalu matan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-02
Baca selengkapnya

Bab 11 Bagian 2

Madiya tersenyum tenang ketika dia yang kini pulang naik taksi meninggalkan ibu tirinya yang dulu sudah mengusirnya dari rumah. Wanita itu pasti merasa heran dengan dirinya yang bisa beli bahan makanan banyak. Rupanya menjadi istri dari seorang Richard membuat dirinya bahagia karena dia bisa membalaskan dendam kepada ibunya tirinya yang sudah membuat dirinya menderita. "Mbak, kita sudah sampai sekarang." Madiya tersenyum tipis ketika dia sudah sampai kembali, dia teringat kalau taksi tersebut juga yang mengantarkan dia dulu ketika pertama kali bertemu dengan Richard. Madiya memberikan uang pada supir taksi tersebut lalu dia membawa belanjaannya itu yang banyak. Tidak lupa dia menyuruh orang untuk membawakan belanjaan. "Tolong bantu saya bawakan ini ke depan apartemen.""Baik."Madiya benar-benar seperti nyonya sekarang. Dia sudah hidup bahagia dengan memiliki apa yang dia mau. Tinggal ada satu hal yang harus dia lakukan, yaitu menemukan di mana ibunya berada dan juga adiknya yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-02
Baca selengkapnya

Bab 12 Bagian 1

Richard tersenyum sendiri ketika dia sudah menghubungi Madiya dan menyuruh wanita itu untuk masak. Tentu saja Richard ingin mencoba masakan dari Madiya. Terakhir yang dia ingat itu, dia mencicipi nasi goreng buatan dari Madiya, Richard langsung tertarik ingin mencoba lagi masakan lain dari wanita itu. Richard juga memberikan bulanan kepada Madiya agar wanita itu bisa membeli bahan masakan sesuai dengan keinginan wanita itu. Dia tahu kalau Madiya pasti akan suka. Ketika Richard yang sedang melamun, tiba-tiba Robi datang ke dalam ruangan milik Richard, membuat pria itu malah jadi heran sendiri. "Ada apa Robi?" tanya Richard yang melihat Robi tiba-tiba menemui dirinya. "Saya sudah menyelesaikan semua berkas yang diinginkan," ujar Robi. "Sudah aku bilang kalau kita hanya berdua saja tidak usah formal begitu padaku," ujar Richard memperingati Robi. Apalagi Robi memang sahabat baiknya dari sejak mereka masih SMA. Robi tersenyum dengan tipis ketika melihat ekspresi wajah Richard yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-02
Baca selengkapnya

Bab 12 Bagian 2

Madiya baru saja mandi dan membersihkan dirinya. Dia sudah memakai baju yang diberikan oleh Richard waktu itu. Kali ini dia merasa kembali ke dalam kehidupannya lagi. "Lebih baik aku keluar."Madiya baru saja membuka pintu kamarnya dan dia dikejutkan oleh Richard yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya. "Kamu ngapain di depan pintu kamarku?" tanya Madiya yang merasa heran ketika melihat Richard ada di dalam. Richard memalingkan wajahnya ketika dia yang merasa malu. Padahal tadi dia ingin mengetuk pintu kamar Madiya. Tapi wanita itu sudah lebih dulu membuka pintu. Jangan sampai nanti Madiya mengira kalau dia habis mengintip."Menurutmu?" Richard membalas balik bertanya pada Madiya. "Jadi benar, kamu mengintip aku mandi?" tuduh Madiya menunjuk pada Richard sambil meledek pria itu. "Sembarang kalau ngomong. Memangnya siapa yang mau mengintip kamu hah. Aku hanya akan memanggil kamu untuk makan bersama," ketus Richard yang kembali dingin. Mungkin untuk menyembunyikan rasa malunya i
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status