Semua Bab Istri Sewaan CEO Arogan : Bab 91 - Bab 100

127 Bab

Bab 68

Robi dan Shela memutuskan untuk menghampiri Madiya dan Richard yang tengah diobati. Ada rasa khawatir dalam diri Shela sehingga menghampiri keduanya."Kamu tidak papa?" Madiya melihat pada orang yang kini menghampiri dirinya. Lalu kini mengalihkan pandangannya matanya kembali untuk melihat kearah Richard karena dia belum selesai mengobati laki-laki itu. "Hanya terluka di pelipis saja. Beruntung tadi Richard datang tepat waktu," kata Madiya. "Syukurlah kalau begitu, tadi aku melihat Nita dari sana. Dia tengah berdiri kaya memperhatikan kalian," ujar Shela memberitahu Richard dan Madiya. Richard mengepalkan tangannya, dari awal dia sudah curiga kalau ini ada hubungannya dengan Nita. Dia harus menyelidiki kasus ini dengan baik. "Robi," panggil Richard. "Kenapa?" tanya Robi yang memang ada disampingnya Shela.Richard bergumam dengan penuh arti, mungkin dia tengah merencanakan sesuatu sekarang. "aku butuh bantuan kamu untuk menyelidiki ini. Cari tahu orang-orang yang terlibat," saran
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-09
Baca selengkapnya

Bab 69

Madiya menghampiri adiknya karena dia ingin memberikan selamat pada adiknya. Dia senang karena Sabira kini sudah menikah. Setidaknya sekarang dia merasa senang. "Akhirnya kamu menikah juga Sabira." Madiya langsung memeluk Sabira karena dia merasa senang, terlebih adiknya sekarang sudah menikah. Apalagi dengan laki-laki yang dia pilih sendiri. "Makasih Kak Madiya, karena sudah mau datang ke acara pernikahan aku dengan Haris," ujar Sabira dengan tulus. "Iya sama-sama, jangan menangis," ledek Madiya ketika melihat Sabira yang hendak akan menangis. Sabira langsung menghapus air matanya sebelum tumpah, apalagi dia sadar kalau make up yang dia gunakan bisa saja luntur dengan hal ini. "Iya Kak Madiya." Madiya melepaskan pelukannya itu dan kini melihat kearah Haris. Dia hanya ingin memberikan pesan pada Haris untuk menjaga adiknya dengan baik. "Haris," panggil Madiya. "Iya Kak Madiya?" ujar Haris yang kini sopan memangil Madiya dengan Kakak karena sekarang wanita itu sudah menjadi Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-09
Baca selengkapnya

Bab 70

Madiya melirik kearah Richard setelah tadi laki-laki itu berpamitan kepada ibunya. "Apa kita akan langsung pulang sehabis ini?" tanya Madiya kini melirik kearah suaminya. Badan Madiya juga terasa kelelahan karena seharian ini dia terus saja berdiri. Membuat dia sedikit merasa tidak enak. Dia butuh istirahat juga sekarang. "Iya, aku ingin kita pulang, lagian acara sudah selesai dan keadaan sudah aman sekarang," ujar Richard. Madiya tersenyum tipis, dia juga ingin pulang sekarang. Setidaknya semuanya sudah dia atur dengan baik sekarang ini. "Baiklah, aku juga ingin pulang kalau begitu." "Sebentar, ada hal yang ingin aku lakukan sebelum itu," bisik Richard yang membuat Madiya menaikan sebelah alisnya heran. Apa yang sebenernya tengah direncanakan oleh laki-laki itu kepada dirinya. "Ada apa?" tanya Madiya menaikan sebelah alisnya. Richard mengajak Madiya pada suatu tempat, dia menuntun wanita itu untuk ikut bersama dengan dirinya. Kebetulan Robi tadi sudah membantu dirinya."Kenap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-09
Baca selengkapnya

Bab 71

Madiya kini berada di sebuah hotel. Semuanya karena Richard yang tidak mau pulang dulu. Dia melakukan perjalanan bisnis dan ingin bersama dengan istrinya untuk bulan madu. Kebetulan Madiya juga tidak keberatan asal bersama dengan suaminya. Jadi sekarang mereka berada di sini. "Richard," panggil Madiya ketika melihat Richard yang masih terlelap dalam tidurnya. Madiya sengaja membangunkan Richard karena dia ingin makan sesuatu, terlebih dia tadi sudah membuka sosial media dan dia menginginkan hal tersebut. Richard merasa terganggu karena Madiya yang terus sama mengusap wajahnya seolah menggodanya membuat dia tidak bisa tidur. "Kenapa?" ucap Richard dengan suara serak khas orang yang memang bantu bangun tidur. Madiya tersenyum senang karena melihat Richard yang kini sudah bangun dari tidurnya. Dia merasa lega karena semuanya sudah jadi lebih baik. "Ayo bangun. Kita cari sarapan," ajak Madiya. "Tumben sekali, mau sarapan apa memangnya?" tanya Richard. "Apa saja, ayo antar aku. C
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 72

Part 72Richard terpesona dengan Madiya yang tengah asik makan tanpa ada gangguan dari orang lain. Wanita itu terlihat sangat menikmatinya. "Jangan terlalu banyak makan yang manis-manis," saran Richard kepada istrinya. Madiya menoleh kearah Richard sekilas sebelum akhirnya dia hanya mengangguk saja. "Iya gak usah khawatir."Madiya akhirnya kembali memakan donat madu tersebut. Tidak peduli kalau sekarang Richard malah memperhatikan dirinya terus menerus. "Apa kamu mau mencobanya?" tawar Madiya kepada Richard yang memang sedari tadi memperhatikan dirinya makan saja. Bahkan laki-laki itu tidak ikut makan bersama dengan dirinya. "Tidak usah, melihat kamu makan seperti itu dengan lahap saja sudah membuat aku senang," kata Richard dengan jujur. "Gombal kamu, yakin gak mau nyoba? Padahal enak loh makanannya." Richard hanya menggeleng kepalanya saja. Madiya juga tidak banyak protes setelah dia melihat Richard yang seperti itu, dia tidak akan memaksakan dirinya sendiri. Richard tersenyu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 73

Madiya tersenyum sekilas ketika melihat seseorang yang memang dia suka. Dia jadi paham akan sesuatu, padahal sebelumnya dia ingin memastikan satu hal. Richard mengajukan pertanyaan untuk meminta mereka tinggal berdua di apartemen kembali. "Aku akan memikirkan lagi tentang kita yang akan tinggal di apartemen. Jujur saja aku tidak enak dengan ibumu jika kita pindah nanti." "Kamu pasti mengkhawatirkan ibuku, tenang saja nanti aku yang akan membujuk dia. Lagian tidak bebas jika kita tinggal bersama dengan ibuku," kata Richard berkata dengan jujur. Dia jadi sulit untuk bermesraan dengan istrinya. Ini yang membuat dia berpikir lagi untuk melakukan hal ini. "Okeh aku akan ikut pindah tetapi aku harus bekerja di kantor kamu," tawar Madiya. Richard menoleh kearah istrinya yang memang sangat ngeyel. Dia tidak punya pilihan lain selain menuruti keinginan dari istrinya. Kalau sudah seperti ini, maka dia tidak bisa melakukan apapun. "Baiklah, asal kita bisa bersama kembali," pasrah Richard.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 74 Bagian 1

Richard melirik kearah Madiya seolah membiarkan wanita itu membantu dirinya untuk mengatakan yang sebenarnya. Berada di dekat wanita yang dia cinta juga sudah membuat dirinya kembali hidup. Terlebih dia merasa kalau ini adalah bagian dari hidupnya. Madiya paham dengan tatapan mata Richard yang seolah menyuruh dirinya untuk menjelaskan semuanya. "Jadi begini mah, sebenernya kami ingin.." gugup Madiya ketika hendak akan mengatakan yang sebenarnya kepada ibunya. Ana menaikan sebelah alisnya heran, melihat kearah menantunya yang kesulitan berbicara padanya seperti itu. Membuat dia curiga dan langsung melirik kearah Richard. "Kalian ini mau apa sebenarnya?" tanya Ana dengan nada yang dibuat seakan tegas. Biar mereka berdua berani mengatakan langsung padanya. "Iya Richard. Coba kamu sendiri yang menjelaskan semuanya."Ikram kini malah ikut berbicara, dia menasehati anaknya dan meminta anaknya itu untuk menjelaskan. Dia yakin kalau ada hal yang diinginkan oleh anak dan menantunya itu. D
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 74 Bagian 2

Richard membawa barang-barang dirinya bersama dengan Madiya saat ini kembali ke apartemen miliknya. Dia membuka kunci pintunya dan merasa sangat bahagia. "Akhirnya aku bisa kembali ke tempat ini lagi," gumam Madiya yang memang merasa senang ketika tidak ada perubahan sama sekali dengan rumah yang memang dulu dia tempati. "Aku pun senang bisa kembali ke sini lagi. Terlebih bersama dengan kamu," ujar Richard sambil memberikan sebuah kecupan manis pada pipi wanita itu. Deg Pipi Madiya bersemu merah ketika Richard yang tiba-tiba mencium dirinya. Dia bahkan tidak menyangka sama sekali kalau akan jadi seperti ini. "Richard," protes Madiya. "Kenapa hm? apa kamu malu," goda Richard dengan mengedipkan matanya sebelah pada Madiya. "Is terserah deh." Madiya jadi ingat akan sesuatu. Waktu dulu mereka sedang berantem dan itu untuk terakhir kalinya dia datang lagi ke sini. Sekarang dia akan kembali menempati tempat ini dan rasanya emang sedikit agak berbeda. Mungkin karena Richard sudah me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 75

Madiya sudah menggunakan baju yang memang terlihat sangat sopan. Ini atas keinginan Richard yang meminta dia agar menggunakan baju yang terlihat rapih ketika akan ke kantor. "Kamu sudah siap sayang? Aku tidak mau telat ke kantor." "Iya sebentar. Ini aku juga sudah siap kok."Madiya mengatakan itu ketika dia yang kini sudah menggunakan baju yang memang bisa dibilang sangat rapih. Lalu Richard sambil tasnya dan dia berjalan menuju kearah mobilnya. "Aku tidak ingin nanti kamu kecapean," ucap Richard yang menasehati istrinya. "Ia, kamu tenang saja kalau tentang hal itu. Aku tidak akan merasa kecapean kalau dekat denganmu," ucap Madiya. Richard melirik kearah Madiya, dia malah merasa heran dengan tingkah istrinya yang kini malah menggodanya. Tumben sekali istrinya itu malah pandai menggoda dirinya."Udah mulai gombal yah kamu sekarang," ucap Richard. "Kamu kan yang ngajarin aku kaya gini," ucap Madiya sambil tersenyum dengan penuh arti. "Aku tidak pernah merasa gombal loh sama kamu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 76

Madiya sudah melakukan apa yang diperintahkan oleh Richard kepada dirinya. Dia sudah membaca kontrak kerjasama yang dilakukan oleh Richard dengan rekan bisnisnya. Sampai dia merasa bosan sendiri, dia melihat kearah Shela yang masih ada tidak jauh dari tempatnya berada. Rasanya kasian melihat Shela yang selalu menunggu Robi seperti ini. "Apa kamu selalu menunggu dia seperti ini?" tanya Madiya yang memang penasaran. "Iya begitu deh, kebetulan aku tidak punya kegiatan lain. Jadi aku menunggu Robi saja di sini," jawab Shela dengan santai. "Hebat kamu, gak bosan apa. Kenapa gak sekalian melamar kerja saja di sini, aku yakin kalau Richard juga pasti akan menerima kamu," kata Madiya.Shela menggelengkan kepalanya, dia tahu apa yang terjadi selanjutnya. Semuanya sudah dia atur dengan baik. Kalau memang dia sudah melakukan semuanya. Dia juga tahu kalau hal ini akan terjadi. "Tidak, dulu aku pernah bekerja di sini. Tetapi kemudian Robi melarang aku bekerja. Begitu pun dengan Richard yang m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status