Semua Bab Istri Sewaan CEO Arogan : Bab 111 - Bab 120

127 Bab

Bab 86

Robi datang menghampiri Haris dan juga Richard yang ada di tempat ini. Dia baru saja mendapatkan kabar kalau Bu Ratih saat ini hilang. Makanya langsung segera datang ke sini karena dia sedikit merasa khawatir. "Pak Irsyad memang orang yang licik. Kita tetap hati-hati."Robi mengatakan itu ketika baru saja datang menghampiri semua orang yang tidak jauh dari sini. Dia merasa lega karena semuanya sudah dia atur dengan baik. "Akhirnya kamu datang Robi. Ayo kita harus segara pergi menyusul datang ke sana. Jangan sampai Pak Irsyad lebih nekat." Madiya lega karena Robi segara datang. Dia sekarang berharap kalau Robi akan segara membantu dirinya. Dia percaya kalau semuanya nanti akan baik-baik saja. "Kamu tenang yah sayang. Jangan banyak pikiran. Apalagi saat ini kamu tengah hamil," nasehat dari Richard sambil mengelus kepala Madiya dengan manis. "Aku menghawatirkan Bunda." "Kakak tenang yah. Aku pun merasa bersalah karena sudah terlalu percaya dengan papah.""Tidak papa. Semuanya sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-31
Baca selengkapnya

Bab 87

"Richard!" Madiya berteriak ketika melihat Richard yang memang sudah berada dalam keadaan yang begitu memilukan. Wajahnya membiru banyak sekali babak belur di sana. Muka pria itu sudah tidak berbentuk lagi. "Tangkap dia pak!" Haris mengatakan itu menunjuk kearah Irsyad yang terdiam kaku setelah ini. "Baik."Polisi datang langsung membawa Irsyad sekarang, dia tidak pernah berpikir kalau semuanya akan jadi seperti ini. "Aku ayah kandungmu Sabira, kenapa kamu tega sekali memasukan ayah ke penjara!"Madiya dan Sabira datang ke sini sambil membawa polisi. Tadi Madiya berteriak karena memang melihat kearah Richard yang dipukuli oleh beberapa orang. Begitu pun dengan Haris yang juga terluka. Robi juga sama banyak luka tapi, dia tidak terlalu banyak babak belur nya. "Aku tidak akan menganggap sebagai ayah lagi setelah menculik Bunda."Sabira sudah terlanjur benci dengan ayahnya. Apalagi laki-laki itu hampir membuat ibunya celaka. Ternyata selama ini orang yang dia kira baik malah membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Bab 88

Rumah sakit.Robi sudah berhasil membawa Richard ke rumah sakit, sekarang tengah ditangani oleh dokter. Beruntung sekali mereka cepat membawa Richard ke sini. "Kamu tidak usah khawatir Madiya, lebih baik sekarang kamu hubungi keluarga Richard," saran Robi karena tidak ingin membuat Madiya bersedih. Terlebih sekarang Madiya tengah mengandung, tentu saja Robi tidak ingin sampai terjadi sesuatu pada wanita itu untuk sekarang. Dia tidak akan membiarkan semuanya begitu saja. "Baik, Robi. Kamu benar. Kalau begitu aku akan menghubungi keluarga Richard dulu."Madiya mengatakan itu dan dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi mertuanya. Robi menatap kearah Madiya dengan sekilas. Dia menunggu Richard yang memang masuk ke dalam ruangan operasi. Robi juga mengambil ponselnya, dia menghubungi anak buahnya untuk memberikan pelajaran pada Pak Irsyad. "Hallo.""Iya Robi.""Bagaimana dengan Pak Irsyad, dia harus kena hukuman mati!" ujar Robi mengepalkan tangannya. "Kamu tenang saja Robi. Penga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Bab 89

Shela yang baru mengetahui kabar tentang Richard yang masuk ke rumah sakit pun langsung datang menemui Robi. Dia ikut khawatir setelah mendengar semuanya dari Madiya. "Robi," panggil Shela. Robi menoleh kearah orang yang manggil bajanya. Dia baru sadar kalau ada Sila datang ke kantornya sekarang. "Kenapa Shela? Aku sibuk sekarang. Kamu tahu kalau Richard di rumah sakit." "Justru aku datang ke sini karena akhirnya ingin mengajak kamu untuk datang menjenguk Richard, apa kamu tidak kasian dengan dia," ujar Shela Robi menoleh kearah Shela dengan sekilas. "Lebih baik kamu persiapkan pernikahan kita. Gak usah memikirkan tentang Bosku. Lagian dia bilang kalau akan pulang juga hari ini," saran Robi. Shela yang mendengar itu pun menoleh kearah Robi dengan sekilas. "Jadi dia akan pulang. Syukurlah kalau begitu." "Iya, sudah jangan memikirkan mereka. Persiapan saja pernikahan kita." Shela hanya mengangguk saja, "Yaudah kalau begitu. Aku akan mempersilakan semuanya." Robi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Bab 90

Sementara di penjara. Susan menatap kearah anaknya yang diam saja tidak mengatakan apapun padanya. Dia penasaran dengan anaknya sekarang. "Kenapa kamu melamun?" "Aku hanya memikirkan papah," kata Nita dengan jujur. Dia memikirkan ayahnya sekarang. "Cih, dia pasti akan membebaskan kita. Pasti sekarang tengah melakukan sesuatu," ujar Susan yang memang tahu karakter dari suaminya. Dia tahu kalau semuanya akan jadi seperti ini. Apalagi dia sudah memikirkan semuanya agar lebih baik. Dia bukan orang yang mudah melakukan sesuatu sekarang. "Maksudnya bagaimana?" tanya Nita yang tidak tahu harus melakukan apalagi setelah ini. "Iya papah kamu pasti akan melakukan sesuatu untuk mengancam Madiya, dia pasti akan membuat kita bebas," ujar Susan. Nita yang mendengar itu pun hanya tersenyum senang. Dia tidak kepikiran tentang hal itu. Dia yakin kalau papahnya bisa membantu dirinya untuk bebas. "Iya mamah benar, kita akan bebas pasti setelah ini."Nita sudah mengatakan itu, sampai tak lama ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Bab 91

Madiya menghampiri ibunya setelah Robi dan Sila pulang. Dia hanya ingin memberitahu informasi bahagia ini pada ibunya. "Bunda.""Kenapa Madiya?" tanya Ratih yang tengah berada di dapur dan dia sedang memasak. "Bunda tahu, semua perusahaan yang dikelola oleh ayah. Semuanya sudah beralih nama atas nama bunda kembali," ujar Madiya. Ratih menoleh kearah anaknya dengan sedikit terkejut. Terlebih setelah dia mendengar informasi ini. "Kamu tidak sedang berbohong bukan?" tanya Ratih. "Tidak kok bunda. Tadi berkasnya ada pada Richard. Besok bunda bisa datang kembali ke kantor," terang Madiya. Ratih terharu ketika mendengar hal tersebut. Dia tidak menyangka akan secepatnya kembali ke perusahaan milik keluarga dirinya. Madiya memeluk Ratih dengan erat. Dia tahu apa yang kini dirasakan oleh ibunya. Dia tahu kalau semuanya pasti akan jadi seperti ini. "Apa bunda merasa senang sekarang?" tanya Madiya. Ratih hanya bisa mengangguk membenarkan semuanya. "Bunda senang karena semuanya sudah ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Bab 92

Nita dibawa ke rumah sakit dan sekarang tengah diperiksa oleh dokter. Dia diam saja tanpa bergerak dengan wajah yang pucat. Beruntung dia sudah mempersiapkan ini dari awal. Nita hanya tinggal menunggu seorang orang lengah nanti dan dia akan kabur dari tempat ini. Setidaknya dia sudah memikirkan cara untuk kabur dari tempat ini. "Bagaimana dokter?" tanya seorang polwan itu kepada dokter yang kini menangani Nita. "Dia sakit asam lambung, sebaiknya dirawat untuk sementara di sini.""Baik kalau begitu."Polwan tersebut hanya bisa mengangguk saja. Dia tidak bisa berbuat apapun. Apalagi kondisi tahanan tersebut yang memang terasa sangat mengenaskan. Sampai dia keluar dari melihat dua orang polisi lainnya yang berjaga di depan. Takut pasien akan kabur dan melarikan diri dari tempat ini. "Bagaimana kondisinya?" tanya polisi yang lainnya. "Dia harus dirawat inap untuk sementara di sini. Keadaannya sedikit mengenaskan." "Yaudah kalau begitu, kita jaga di sini.""Baik komandan."Mereka ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Bab 93

Richard dan Madiya keluar dari ruangan dokter sambil membawa hasil scene anak mereka dilayar monitor tadi. Mereka berdua terlihat bahagia apalagi setelah mendengar hal ini."Akhirnya aku bisa melihat calon anak kita," kata Richard. "Kamu terlihat senang sekali Richard, apa karena calon anak kita?" tanya Madiya. "Tentu saja, sayang sekali kita belum bisa melihat jenis kelaminnya," ujar Richard. Madiya yang mendengar itu pun hanya tersenyum tipis. "Kamu kamu sabar kalau tentang hal itu. Baru juga beberapa bulan. Tunggu sampai nanti sudah terbentuk sempurna, pasti akan terlihat.""Kamu benar," kata Richard yang kini berjalan menuju kearah luar. Sampai baru mereka akan berada di tempat ini, dia melihat seseorang yang tidak jauh dari tempatnya berada. Terlihat orang yang tengah ribut bahkan ada polisi yang tidak jauh dari tempatnya berada. "Itu kenapa terlihat ribut-ribut sekali," kata Madiya. "Tidak tahu, bukan urusan kita juga. Lebih baik kita segara cepat pulang yuk. Pasti bunda p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 94

Madiya sudah memberikan hasil USG calon bayinya kepada ibu dan mertuanya. Mereka berdua terlihat senang setelah melihat hasil USG tersebut. "Ini anak kamu Madiya," kata Ratih. "Tentu saja Ratih, ini adalah cucu kita."Ana mengatakan itu sambil tersenyum dengan manis. Dia terharu melihat calon cucunya yang memang terlihat sangat manis. "Tentu saja. Aku sudah memikirkan semuanya.""Terimakasih banyak.""Richard sudah kembali ke kantor setelah mengantar kamu pulang?" tanya Ana yang tidak melihat anaknya. Madiya hanya mengangguk saja, tadi memang Richard sempat berpamitan kepada dirinya untuk balik ke kantor. Sedangkan Madiya malah dilarang untuk kembali ke kantor oleh Richard. "Iya mah, dia pergi lagi ke kantor nanti," terang Madiya. "Pasti dia sangat sibuk sekali, terlebih Robi sudah akan mengambil cuti menikah," ujar Ana. "Iya mah gak papa. Nanti Richard akan menyuruh orang untuk menjadi asistennya mengentikan Robi untuk sementara," jawab Madiya. Ana hanya mengangguk saja, kemu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 95

Madiya melihat baju yang diberikan oleh ibu mertuanya, dia memperhatikan dengan seksama. Baju ini akan dia gunakan ketika acara pernikahan antara Robi dengan Shela. "Sepertinya sangat bagus, aku akan memadukan baju ini dengan dasi yang akan dipakai oleh Richard nanti. Agar kami berdua terlihat sebagai pasangan," kata Madiya sambil tersenyum manis. Dia sudah tidak sabar dengan yang akan terjadi nantinya.Beruntung ibunya dan mertuanya sudah pulang. Kini dirinya hanya tinggal sendiri di dalam kamar. Madiya memperhatikan baju tersebut dengan seksama. Ketika dia hendak akan memakainya, tiba-tiba Richard masuk ke dalam kamar. Madiya sedikit terkejut karena Richard datang secara tiba-tiba begitu saja. "Loh Richard, sejak kapan kamu berdiri di sana?" tanya Madiya ketika melihat suaminya. "Baru saja, kenapa kamu akan lepas baju?" tanya Richard heran. Madiya akhirnya memberitahu Richard tentang apa yang tengah terjadi sekarang. Dia memang sengaja melakukan itu karena akan mengganti kostum
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status