Beranda / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / Bab 321 - Bab 330

Semua Bab Legenda Dewa Cahaya: Bab 321 - Bab 330

574 Bab

320.Pisau Sakti

Wuuuung!Kapak Merah raksasa yang muncul dari atas langit meluncur kearah Bara Sena yang tengah sibuk menarik Peti Iblis masuk kedalam pasir bersama Rantai Ungu Raksasa miliknya.Bara menatap Kapak Raksasa tersebut. Tangan kirinya bergerak keatas dan tiba-tiba muncul dinding es Raksasa dari dalam pasir yang menahan Kapak tersebut.Daaarrrr!!!Terdengar suara ledakan keras saat Kapak raksasa itu menghantam dinding es yang Bara Sena munculkan dari dalam tanah.Tianxian benar-benar dibuat terkejut dengan munculnya dinding es yang menahan serangan terkuat nya. Begitu juga dengan Han Su yang tidak menyangka lawan juga memiliki kekuatan es."Berapa kekuatan yang dia miliki? Elemen angin, rantai aneh itu dan sekarang kekuatan es?" batin Han Su.Bara tersenyum melihat Kapak Raksa yang tidak bisa menembus dinding es miliknya."Kau hanyalah Pendekar Ranah Alam Mendalam...Mereka yang di alam Dewa saja harus beker
Baca selengkapnya

321.Keinginan Di Tengah Gurun

Bara Sena dan Hu Shi Yun melayang terbang di langit. Saat ini mereka berada di atas padang pasir yang sangat luas dimana Padang Pasir atau gurun itu memiliki sejarah kelam yang terjadi di masa lalu."Apakah ini tempat Dewa Angin Hong Cun melepaskan ledakan tenaga dalam yang memusnahkan hampir 100 ribu nyawa Itu? Sepertinya mata kananku memberi reaksi saat berada di tempat ini..." batin Bara.Mereka sudah terbang selama beberapa waktu. Namun tempat yang dikatakan oleh pelayan Zhang dan para Pendekar itu belum juga terlihat.Disaat Bara mulai kesal dan bosan karena tak kunjung menemukan tempat yang dimaksud, tiba-tiba saja matanya menangkap adanya pergerakan di bawah sana."Hm... Bukankah itu burung unta yang menjadi buruan para Pendekar bayaran tersebut?" tanya Bara. "Sepertinya benar Tuan. Hanya saja, mereka memiliki bulu... Sangat berbeda dengan yang kita lihat waktu itu," kata Shi Yun membuat Bara tertawa kecil. "Kau ini
Baca selengkapnya

322.Wanita Misterius

Di suatu tempat, yang hanya berjarak beberapa ratus mil dari tempat Bara dan Shi Yun berada, seorang wanita berparas cantik jelita yang tengah duduk di atas sebuah batu yang menyala merah nampak memejamkan mata.Perlahan-lahan kedua matanya yang indah itu terbuka. "Aura kekuatan Dewa? Apakah ada Dewa yang berani turun ke bumi?" gumam wanita tersebut.Wanita itu pun bangkit berdiri dan menatap kearah langit."Sebentar lagi acara itu akan dimulai. Saat ini, hanya bisa sampai di Ranah ini saja..." Dia pun melangkah ke sebuah batu persegi dimana di atasnya ada sebuah peti kayu yan sudah lapuk dimakan usia. Wanita itu pun membuka peti tersebut dan mengambil sesuatu didalamnya. Rupanya, itu adalah sebuah topeng berwarna hitam."Waktunya menjadi Iblis..." ucapnya lalu dia pun mengenakan topeng tersebut ke wajahnya. Sesaat setelah mengenakan topeng, aura aneh keluar dari dalam topeng yang kemudian membungkus tubuhnya."Me
Baca selengkapnya

323.Wanita Misterius(2)

Shi Yun memejamkan mata merasakan kenyamanan dalam pelukan hangat Bara Sena. Pemuda itu membelai punggung gadis itu dengan lembut."Sekarang ada aku yang sudah menggantikan kakek Hong. Meski aku tidak bisa sehebat dirinya, tapi aku mengasihi dirimu dengan segenap perasaan. Aku tak akan membiarkan dirimu terluka... Apalagi sakit hati. Kau juga tidak akan lagi menjadi peliharaan seperti sebelumnya... Aku akan memperlakukan dirimu layaknya seperti kekasih... Tak ada batasan di antara kita, Shi Yun..." ucap Bara sambil membelai rambut dan bahu si gadis.Shi Yun tersenyum kecil mendengar apa yang pemuda itu katakan. Hatinya benar-benar merasa bahagia."Shi Yun suka mendengar semuanya secara langsung dari mulut tuan...Shi Yun juga percaya, Tuan itu berbeda dengan yang lainnya..." ucap gadis itu lalu dia melingkarkan tangannya ke punggung Bara Sena sehingga mereka berdua pun saling berpelukan erat.Setelah cukup lama berpelukan dan saling melepaskan
Baca selengkapnya

324.Ratu Iblis Darah

Wanita itu mengembangkan kedua tanganya. Kepalanya mendongak kearah langit. Aura merah gelap tiba-tiba muncul dari dalam tubuhnya membentuk semacam kabur yang menyebar ke segala arah. Kabut merah gelap itu mengeluarkan aura wewangian. Bara Sena menoleh kearah sebuah batu yang melindungi tubuh kasarnya."Seharusnya kabut merah ini tidak bisa menembus perisai cahaya milikku..." batin pemuda tersebut.Kabut merah gelap itu semakin tebal dan menguasai tempat disekitar bebatuan tersebut. Untungnya kabut itu tidak memengaruhi tubuh sukma Bara Sena. Sehingga Ratu Iblis Darah tidak bisa melacak keberadaannya."Kabut Darah sudah aku kerahkan, tapi masih saja belum menemukan tanda-tanda adanya makhluk lain disekitarku..." ucap wanita bertopeng hitam tersebut.Dalam hati Bara terkekeh-kekeh karena dia bisa mengecoh wanita sakti tersebut."Bodoh! Kau pikir ilmu Raga Sukma bisa kau hadang dengan kekuatan biasa?" Wanita itu nampak celing
Baca selengkapnya

325.Petir Semesta

Ratu Iblis Darah menatap tak berkedip saat melihat Bara yang telah berubah wujudnya menjadi sosok Dewa Cahaya yang begitu berkharisma. Tubuhnya diselimuti cahaya terang. Nampak sepasang sayap emas di balik punggungnya."Jadi, dia Dewa yang sebelumnya muncul dan aku rasakan? Tapi...Aura nya sedikit berbeda...Apa aku salah dalam merasakan aura dewa? Rasanya tidak mungkin..." batin wanita itu yang tidak tahu jika aura Dewa sebelumnya keluar dari tubuh Shi Yun.Jari Bara Sena menunjuk kearah wanita tersebut. Matanya menyala-nyala dan tanda di keningnya bersinar terang."Kau...Aku tak tahu, apa hubunganmu dengan Dewa Petir Jaka Geni, tapi aku tak akan diam begitu saja setelah melihat kekuatan milikmu yang sangat mirip dengannya...Mari kita bertarung dan buktikan, siapa yang paling kuat diantara kita berdua!" ucap Bara seolah tanpa sadar.Ratu Iblis Darah menatap tajam kearah sosok Bara Sena."Darimana pemuda ini tahu tentang dia? Siapa se
Baca selengkapnya

326.Pukulan Matahari Pembakar Semesta!

Bola cahaya yang Bara Sena ciptakan semakin lama semakin membesar. Hingga setelah bola cahaya itu telah mencapai ukuran sebesar seekor gajah dewasa, Bara pun menyeringai lebar."Akhirnya, Matahari ciptaanku telah selesai juga..." ucapnya sambil menatap bola cahaya yang menyala terang dan mengeluarkan hawa luar biasa panas.Ratu Iblis Darah tercengang dengan apa yang dilihatnya."Menciptakan Matahari...? Yang benar saja..." lirih wanita tersebut.Bara menatap kearah wanita tersebut."Aku menamakan ini sebagai Pukulan Matahari Pembakar Semesta...!" ucap Bara lalu tertawa lebar.Setelah tertawa seperti itu, dia pun menatap tajam kearah Ratu Iblis Darah yang tengah menatap dirinya dengan berbagai perasaan yang berkecamuk didalam dada."Apa kau siap untuk menerima serangan ini dariku!?" seru Bara.Mendengar teriakan itu malah justru membuat Ratu Iblis Darah merasa tertantang."Kau meremehkan diriku anak muda... Aku tak pernah takut pada hal apa pun...Termasuk matahari hasil ciptaan mu itu.
Baca selengkapnya

327.Perangkap Badai Petir

Bara menatap gerombolan burung unta yang tengah asyik memakan tanaman di kebun luas yang ada di balik bebatuan ditengah gurun Sha.Sesaat dia berpikir akan mengambil beberapa ekor untuk diberikan kepada pelayan Zhang. Namun entah kenapa diurungkannya niat tersebut dan memilih untuk melangkah masuk kedalam kebun. Anehnya burung-burung berukuran besar itu tidak terusik sedikit pun dengan kehadiran Bara Sena."Mereka tidak peduli dengan kehadiranku... Apakah itu karena tanaman ini?" batin pemuda tersebut sambil berjongkok dan mengamati beberapa rumput dan tanaman yang ada disana."Tanaman obat tingkat 9...pantas saja daging burung itu menjadi buruan para Pendekar. Rupanya didalam tubuhnya telah terkandung khasiat dari tanaman ini..."Pemuda itu bangkit berdiri. Matanya tertuju pada hawa merah yang keluar dari tengah kebun rimbun tersebut."Area kebun ini cukup besar. Di tengah gurun yang tandus, bagaimana bisa tanaman ini bisa tumbuh dengan sangat subur? Pasti ada rahasia dibalik semua i
Baca selengkapnya

328.Putri Jaka Geni

Bara Sena masih terpana setelah melihat wanita berparas cantik jelita yang duduk di atas batu datar di dalam lubang aneh yang dipenuhi Kristal Darah. Pemuda itu sempat ternganga selama beberapa saat setelah melihat sosok wanita berpakaian serba putih tersebut."Kau...Kau sedikit berbeda dengan tubuh palsumu. Tapi...Kau lebih terlihat baik..." kata Bara sambil berusaha menahan perasaan kagum yang meledak-ledak.Wanita itu tersenyum. Manis sekali senyuman yang dia berikan. Bagaikan madu yang keluar dari sarang lebah. Manis dan segar..."Kau sepertinya tahu banyak mengenai Dewa Petir Jaka Geni? Aku juga mendengar kau pernah bertarung melawannya. Bisakah kau ceritakan padaku, siapa kau sebenarnya?" tanya wanita tersebut.Bara berdehem lalu dia pun sedekap tangan didepan dada. Dia menatap wanita cantik tersebut selama beberapa saat. Rasanya, kedua matanya itu enggan beralih ke tempat lain dan selalu tertuju pada wanita cantik itu."Hm...Bagaimana aku mengatakannya ya? Aku ini, anak dari Pa
Baca selengkapnya

329.Lu Xie Geni

Lu Xie Geni tertegun selama beberapa saat sambil menatap wajah pemuda tampan yang tengah menopang kepalanya. Dia mengangkat tangannya dan melihat warna pucat itu telah menghilang. Perasaan hangat dan nyaman itu membuatnya memilih untuk memejamkan matanya kembali."Pemuda ini...Dia menggoda dengan baik..." batin Lu Xie sambil tersenyum. Saat dia tersenyum, dia tak menyadari bahwa Bara baru saja membuka matanya sehingga pemuda itu bisa melihat senyuman semanis madu tersebut."Betapa cantiknya...Bahkan Dewi Biru pun masih berada dibawah wanita ini...Apakah karena dia anak dari Paman Jaka Geni? Atau, memang Ratu Lu Che itu memiliki paras yang sangat cantik?" batin Bara Sena.Dengan perlahan pemuda itu meletakkan kepala Lu Xie diatas batu datar. Lalu kemudian dia berdiri dan menatap tempat di sekitarnya yang sudah dipenuhi hawa hangat dari cahaya dan bola api besar yang dia letakkan di tengah-tengah lantai altar."Seharusnya tempat ini menjadi lebih nyaman untuknya," ucap pemuda itu lalu m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3132333435
...
58
DMCA.com Protection Status