Beranda / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / Bab 311 - Bab 320

Semua Bab Legenda Dewa Cahaya: Bab 311 - Bab 320

574 Bab

310.Lantai 13(2)

Suara gemuruh dan raungan terdengar memekakkan telinga. 10 raksasa yang tercipta dari gabungan ribuan mayat hidup tersebut mengepung Bara Sena yang mulai kesal karena serangannya tidak begitu berarti. Mayat itu terlalu banyak dan terus bermunculan sehingga pemuda itu semakin terpojok meski dia sudah menggunakan beberapa kekuatan."Jika terus seperti ini, kekuatan jiwaku akan semakin menipis. Mayat-mayat sialan ini..."GRROOOOOOOO!Terdengar raungan yang sangat keras dari raksasa tersebut sebelum dia melemparkan kembali ratusan mayat hidup kearah Bara Sena.Pemuda itu sudah sangat kesal dengan mayat-mayat tersebut. Dia melayang turun ke tanah dan langsung menghujamkan tangannya ke tanah.Duaarrrr!!!Ledakan dahsyat itu membuat mayat-mayat disekitarnya terpental. Bara langsung menyiapkan serangan lain. "Ledakan Es!" Telapak tangannya menghantam kembali ke tanah dan kemudian...BLAAARRRRRR!!!Dari dalam tubuh Bara meledak kekuatan yang sangat dahsyat menciptakan gelombang ledakan yang
Baca selengkapnya

311.Raja Kazenori

"Selamat datang Pendekar Iblis," sapa pemuda yang duduk di lesehan yang telah tersedia meja beserta makanan dan minuman seolah-olah sengaja menyambut kedatangan Bara Sena."Kau menunggu diriku?" tanya Bara.Pemuda didepannya tersenyum kecil lalu menuangkan arak kedalam cangkir kecil."Tentu saja. Istirahatlah dan bersantai sejenak. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata pemuda tersebut."Apakah kau Kazenori?" tanya Bara tak mempedulikan ajakan pemuda di hadapannya.Lagi-lagi pemuda yang ada didepan sana tersenyum lalu menenggak habis arak yang ada di cangkirnya."Sungguh tidak sopan jika kau terus berdiri seperti itu. Sebagai seorang Raja, aku menjadi merasa direndahkan jika kau tidak menerima sambutan dariku, Tuan Iblis..." kata pemuda yang tak lain adalah Kazenori.Bara menatap sejenak kearah sosok pemuda tersebut. Kedua matanya menyala kuning. Dia tengah menggunakan mata cahaya untuk melihat sesuatu yang tidak kasat mata. "Samurai?" batin pemuda tersebut."Kenapa? Kau terlih
Baca selengkapnya

312.Menyerah

Senjata Odachi Sora bergerak cepat hendak menebas leher Bara Sena yang baru saja bisa bertahan dari gelombang merah.Bara tak bisa berbuat banyak selain merunduk untuk menghindari serangan mematikan tersebut. Wuuung!Pedang panjang itu lewat diatas kepala sang pemuda. Meski hanya lewat, aura dan tekanannya membuat Bara terungkur kedepan. Saat itulah kaki kanan Kazenori menendang kearah kepala sang pemuda.Dengan cepat Bara menangkis dengan kedua tangannya.Dsh!Tubuh Bara terpental hingga menghujam dinding benteng.Duar!"Agh...!"Bara merasakan tangannya sakit bukan main setelah menahan tendangan dari Raja Pengendali Mayat tersebut."Sial...Dia sangat kuat...!"Kazenori menghunus senjatanya kearah Bara."Kau cukup hebat bisa bertahan dari gempuran. Aku jadi penasaran, berapa lama kau bisa bertahan..." ucap Kazenori lalu melangkah kearah Bara dengan tatapan mata tajam seperti harimau yang mengincar mangsa."Gawat...Tubuhku sudah terluka parah...Semua perisai dan juga kekuatan akik Ij
Baca selengkapnya

313.Menyerah(2)

Bara Sena tertegun melihat Chang Mei dengan mudah mengalahkan Kazenori yang membuat dirinya terluka parah dan mengalami banyak kerugian."Dia...Bagaimana bisa dia mengalahkan Raja itu begitu cepat? Bahkan Kazenori belum sempat melakukan serangan balik...!" seru Bara Sena."Kazenori itu hanya Pendekar di Ranah Cakrawala. Dan dia hanyalah pecahan jiwa saja sehingga Chang Mei yang juga berada di Ranah itu bisa dengan mudah mengalahkannya. Selain itu, dia tidak mau berasa basi karena terburu-buru ingin mengejar Zhou Yin. Sehingga dia tidak peduli dengan sambutan yang sebenarnya hanyalah akal-akalan Kazenori untuk menghimpun kekuatan didalam tubuhnya." kata Kahiyang Dewi.Bara tertegun mendengar ucapan wanita tersebut. Kedua tinjunya terkepal."Jadi begitu ya...Awas kau Kazenori...Aku akan membalas kekalahanku sebelumnya..." geram Bara dalam hati."Benar apa yang kakak Kahiyang katakan. Untuk mengalahkan Kazenori, Tuan harus memberikan serangan kejutan di awal pertemuan. Jangan biarkan tua
Baca selengkapnya

314.Kemampuan Jung Seo

Jung Seo menatap Raja Dao Bermuka Empat dengan tajam."Dasar makhluk tidak waras...! Kau itu berkata apa hah!?" teriaknya lalu melesat kearah Raja Dao.Sosok bertopeng empat dengan warna berbeda itu tak bergeming."Jawaban yang salah! Bunuh!"Topeng putih yang ada didepan tiba-tiba berganti menjadi topeng hitam setelah sebelumnya kepala Raja tersebut berputar. Hal itu membuat Jung Seo terkejut dan mempercepat serangannya.Tiba-tiba saja dari mulut Topeng Hitam Raja Dao keluar asap hitam yang dengan cepat menyebar. Jung Seo berusaha menghindari asap hitam tersebut. Namun terlambat, dari dalam asap hitam itu muncul tangan hitam panjang yang menyambar kearah kepalanya.Jung Seo sempat menunduk. Namun tangan itu malah justru mengincar kakinya.Grap!Tangan hitam nan dingin itu menangkap pergelangan kakinya lalu menariknya kedalam asap hitam. Jung Seo yang tahu bahaya bisa saja mengancam dirinya segera mengeluarkan kekuatan miliknya berupa bola hijau.Dia lemparkan bola hijau tersebut keda
Baca selengkapnya

315.Perjalanan Ke Barat Dimulai

Bara Sena menatap punggung Yang Yue Fei yang berdiri membelakangi dirinya. Pemuda itu segera mendekat dan berdiri di sampingnya. Saat itulah dia melihat Antasena yang terbaring di atas ranjang. Kedua mata pemuda itu pun seketika membesar melihat keadaan anaknya yang tengah terluka dalam dan hanya terbaring lemah tak sadarkan diri."Antasenna, apa yang terjadi padanya?" tanya Bara sambil duduk di tepi ranjang dan meraih tangan anak kecil yang terlihat pucat tersebut."Dia melawan Raja Dao dan melindungi diriku. Aku tak tahu, bagaimana bisa Raja itu menjadi sangat kuat saat dia menyalakan kekuatan Pilar tersebut..." kata Yue Fei.Bara menyalurkan tenaga dalamnya untuk menyembuhkan anak kandungnya tersebut."Kekuatan Jiwanya hampir habis. Bahkan Inti Jiwanya hampir mengalami kerusakan. Untung belum terlalu parah..." kata Bara."Apakah kau bisa menyembuhkannya?" tanya Yue Fei dengan mata berkaca-kaca.Bara menatap wajah cantik itu lalu tersenyum."Kau tenang saja, ada tabib handal didepan
Baca selengkapnya

316.Pelayan Zhang

Bara melangkah masuk kedalam sebuah bangunan dimana di bagian depan tertulis Rumah Makan Gurun. Tujuan dia masuk kesana selain untuk menikmati makanan khas dari gurun pasir, juga untuk menggali beberapa berita di tengah gurun tersebut.Shi Yun dan Yuang Shi pun ikut masuk kedalam dan mencari tempat duduk yang kosong. Saat Bara dan dua pengikutnya itu hendak menempati satu meja yang kosong, tiba-tiba saja melesat dengan cepat satu sosok mendahului mereka. Sosok tersebut langsung duduk di atas meja dengan santai nya seolah tak peduli dengan Bara Sena yang seharusnya lebih dulu berada di sana."Hei! Tempat ini seharusnya milik kami! Apa yang kau lakukan tiba-tiba merebutnya dari kami!?" teriak Yuang Shi geram.Sosok pria bertubuh kurus itu menyeringai kearah Yuang Shi."Apa kau tidak lihat? Aku yang lebih dulu duduk di tempat ini. Jelas saja ini menjadi tempatku!" sahutnya dengan nada sinis membuat Yuang Shi semakin geram. "K
Baca selengkapnya

317.Rahasia Tanah Larangan

Bara Sena terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh pelayan Zhang tersebut. Dia berusaha mencerna cerita itu."Wanita bertopeng, dengan kekuatan guntur...Manusia setengah dewa...Apa kau hanya mengarang cerita mengenai siapa dia? Atau memang kau tahu bahwa dia adalah seorang manusia setengah dewa?" tanya Bara."Maaf tuan, aku hanya menduga-duga saja. Karena menurut saya, tidak mungkin Pendekar manusia bisa mengalahkan 7 orang pendekar yang sudah berada di Ranah Alam Mendalam. Meski dia adalah seorang Pendekar Ranah Cakrawala pun, seharusnya tak semudah itu membunuh Pendekar seperti mereka karena saya tahu betul bahwa para Pendekar ini bukanlah orang yang lemah," kata pelayan Zhang meyakinkan pandangannya mengenai sosok yang membantai kawan-kawannya tersebut.Bara mengangguk-anggukkan kepalanya."Ada benarnya apa yang kau katakan. Tapi, aku masih penasaran dengan tempat tersebut. Lalu, apa hubungannya burung unta ini dengan tempat itu dan para
Baca selengkapnya

318.Delapan Pendekar Gurun

Di luar rumah makan yang ada di tengah gurun tersebut berkumpul beberapa pendekar. Ada yang duduk di atas tulang berukuran besar adapula yang berdiri berkacak pinggang."Jadi, mereka orang kaya?" tanya sosok pria berwajah sangar dengan senjata berupa sepasang kapak merah tergantung di punggungnya."Benar, aku melihat mereka semua hanyalah Pendekar Ranah Alam Mendalam biasa. Pria yang bertubuh kekar berada di Ranah Alam Mendalam Tingkat 6, pemuda yang tampan itu masih berada di tingkat 2 dan gadis cantik berpakaian merah itu berada di Ranah Alam Mendalam Tingkat 5. Yang terkuat adalah pria kekar yang sebelumnya menyerangku. Kita bisa merampok Mereka dengan mudah bukan hehehe..." ucap sosok pria bertubuh kurus."Kau ini memang pintar mencari mangsa. Tapi, jangan membuat kegaduhan di rumah makan ini.Kalian ingat bukan, bagaimana para Pendekar dibantai oleh sosok yang mengaku adalah tuan di rumah makan ini? sebaiknya kita menghindari perselisihan dengan o
Baca selengkapnya

319.Amukan Tinju Emas

Tai Cung tak memiliki kesempatan untuk menghindari tinju yang sudah ada didepan matanya sesaat setelah dia muncul kembali. "Bagaimana dia bisa tahu arah tempat aku berpindah!?" batin Tai Cung sambil menangkis serangan tersebut menggunakan kedua lengannya.Buk!Tubuh pria kurus itu terpental ke belakang beberapa langkah setelah menahan serangan tubuh raga emas milik Yuang Shi. Ugh! Tubuh Raga emas tersebut tak memberi kesempatan bagi Tai Cung untuk kabur dengan kecepatan nya. Dia langsung menyerang kembali dengan sangat cepat membuat pria kurus itu terdesak oleh serangannya.Bara tersenyum kecil melihat kemampuan Yuang Shi yang melawan para Pendekar tersebut."Dia cukup hebat. Pantas saja dia percaya diri saat berkata ingin mengalahkan pria kurus itu," ujar Bara."Tapi empat orang yang lain masih berdiam diri. Yuang Shi akan kesulitan jika mereka ikut campur tangan." kata Shi Yun."Huh, sejak kap
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3031323334
...
58
DMCA.com Protection Status