Bara Sena menatap punggung Yang Yue Fei yang berdiri membelakangi dirinya. Pemuda itu segera mendekat dan berdiri di sampingnya. Saat itulah dia melihat Antasena yang terbaring di atas ranjang. Kedua mata pemuda itu pun seketika membesar melihat keadaan anaknya yang tengah terluka dalam dan hanya terbaring lemah tak sadarkan diri."Antasenna, apa yang terjadi padanya?" tanya Bara sambil duduk di tepi ranjang dan meraih tangan anak kecil yang terlihat pucat tersebut."Dia melawan Raja Dao dan melindungi diriku. Aku tak tahu, bagaimana bisa Raja itu menjadi sangat kuat saat dia menyalakan kekuatan Pilar tersebut..." kata Yue Fei.Bara menyalurkan tenaga dalamnya untuk menyembuhkan anak kandungnya tersebut."Kekuatan Jiwanya hampir habis. Bahkan Inti Jiwanya hampir mengalami kerusakan. Untung belum terlalu parah..." kata Bara."Apakah kau bisa menyembuhkannya?" tanya Yue Fei dengan mata berkaca-kaca.Bara menatap wajah cantik itu lalu tersenyum."Kau tenang saja, ada tabib handal didepan
Bara melangkah masuk kedalam sebuah bangunan dimana di bagian depan tertulis Rumah Makan Gurun. Tujuan dia masuk kesana selain untuk menikmati makanan khas dari gurun pasir, juga untuk menggali beberapa berita di tengah gurun tersebut.Shi Yun dan Yuang Shi pun ikut masuk kedalam dan mencari tempat duduk yang kosong. Saat Bara dan dua pengikutnya itu hendak menempati satu meja yang kosong, tiba-tiba saja melesat dengan cepat satu sosok mendahului mereka. Sosok tersebut langsung duduk di atas meja dengan santai nya seolah tak peduli dengan Bara Sena yang seharusnya lebih dulu berada di sana."Hei! Tempat ini seharusnya milik kami! Apa yang kau lakukan tiba-tiba merebutnya dari kami!?" teriak Yuang Shi geram.Sosok pria bertubuh kurus itu menyeringai kearah Yuang Shi."Apa kau tidak lihat? Aku yang lebih dulu duduk di tempat ini. Jelas saja ini menjadi tempatku!" sahutnya dengan nada sinis membuat Yuang Shi semakin geram. "K
Bara Sena terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh pelayan Zhang tersebut. Dia berusaha mencerna cerita itu."Wanita bertopeng, dengan kekuatan guntur...Manusia setengah dewa...Apa kau hanya mengarang cerita mengenai siapa dia? Atau memang kau tahu bahwa dia adalah seorang manusia setengah dewa?" tanya Bara."Maaf tuan, aku hanya menduga-duga saja. Karena menurut saya, tidak mungkin Pendekar manusia bisa mengalahkan 7 orang pendekar yang sudah berada di Ranah Alam Mendalam. Meski dia adalah seorang Pendekar Ranah Cakrawala pun, seharusnya tak semudah itu membunuh Pendekar seperti mereka karena saya tahu betul bahwa para Pendekar ini bukanlah orang yang lemah," kata pelayan Zhang meyakinkan pandangannya mengenai sosok yang membantai kawan-kawannya tersebut.Bara mengangguk-anggukkan kepalanya."Ada benarnya apa yang kau katakan. Tapi, aku masih penasaran dengan tempat tersebut. Lalu, apa hubungannya burung unta ini dengan tempat itu dan para
Di luar rumah makan yang ada di tengah gurun tersebut berkumpul beberapa pendekar. Ada yang duduk di atas tulang berukuran besar adapula yang berdiri berkacak pinggang."Jadi, mereka orang kaya?" tanya sosok pria berwajah sangar dengan senjata berupa sepasang kapak merah tergantung di punggungnya."Benar, aku melihat mereka semua hanyalah Pendekar Ranah Alam Mendalam biasa. Pria yang bertubuh kekar berada di Ranah Alam Mendalam Tingkat 6, pemuda yang tampan itu masih berada di tingkat 2 dan gadis cantik berpakaian merah itu berada di Ranah Alam Mendalam Tingkat 5. Yang terkuat adalah pria kekar yang sebelumnya menyerangku. Kita bisa merampok Mereka dengan mudah bukan hehehe..." ucap sosok pria bertubuh kurus."Kau ini memang pintar mencari mangsa. Tapi, jangan membuat kegaduhan di rumah makan ini.Kalian ingat bukan, bagaimana para Pendekar dibantai oleh sosok yang mengaku adalah tuan di rumah makan ini? sebaiknya kita menghindari perselisihan dengan o
Tai Cung tak memiliki kesempatan untuk menghindari tinju yang sudah ada didepan matanya sesaat setelah dia muncul kembali. "Bagaimana dia bisa tahu arah tempat aku berpindah!?" batin Tai Cung sambil menangkis serangan tersebut menggunakan kedua lengannya.Buk!Tubuh pria kurus itu terpental ke belakang beberapa langkah setelah menahan serangan tubuh raga emas milik Yuang Shi. Ugh! Tubuh Raga emas tersebut tak memberi kesempatan bagi Tai Cung untuk kabur dengan kecepatan nya. Dia langsung menyerang kembali dengan sangat cepat membuat pria kurus itu terdesak oleh serangannya.Bara tersenyum kecil melihat kemampuan Yuang Shi yang melawan para Pendekar tersebut."Dia cukup hebat. Pantas saja dia percaya diri saat berkata ingin mengalahkan pria kurus itu," ujar Bara."Tapi empat orang yang lain masih berdiam diri. Yuang Shi akan kesulitan jika mereka ikut campur tangan." kata Shi Yun."Huh, sejak kap
Wuuuung!Kapak Merah raksasa yang muncul dari atas langit meluncur kearah Bara Sena yang tengah sibuk menarik Peti Iblis masuk kedalam pasir bersama Rantai Ungu Raksasa miliknya.Bara menatap Kapak Raksasa tersebut. Tangan kirinya bergerak keatas dan tiba-tiba muncul dinding es Raksasa dari dalam pasir yang menahan Kapak tersebut.Daaarrrr!!!Terdengar suara ledakan keras saat Kapak raksasa itu menghantam dinding es yang Bara Sena munculkan dari dalam tanah.Tianxian benar-benar dibuat terkejut dengan munculnya dinding es yang menahan serangan terkuat nya. Begitu juga dengan Han Su yang tidak menyangka lawan juga memiliki kekuatan es."Berapa kekuatan yang dia miliki? Elemen angin, rantai aneh itu dan sekarang kekuatan es?" batin Han Su.Bara tersenyum melihat Kapak Raksa yang tidak bisa menembus dinding es miliknya."Kau hanyalah Pendekar Ranah Alam Mendalam...Mereka yang di alam Dewa saja harus beker
Bara Sena dan Hu Shi Yun melayang terbang di langit. Saat ini mereka berada di atas padang pasir yang sangat luas dimana Padang Pasir atau gurun itu memiliki sejarah kelam yang terjadi di masa lalu."Apakah ini tempat Dewa Angin Hong Cun melepaskan ledakan tenaga dalam yang memusnahkan hampir 100 ribu nyawa Itu? Sepertinya mata kananku memberi reaksi saat berada di tempat ini..." batin Bara.Mereka sudah terbang selama beberapa waktu. Namun tempat yang dikatakan oleh pelayan Zhang dan para Pendekar itu belum juga terlihat.Disaat Bara mulai kesal dan bosan karena tak kunjung menemukan tempat yang dimaksud, tiba-tiba saja matanya menangkap adanya pergerakan di bawah sana."Hm... Bukankah itu burung unta yang menjadi buruan para Pendekar bayaran tersebut?" tanya Bara. "Sepertinya benar Tuan. Hanya saja, mereka memiliki bulu... Sangat berbeda dengan yang kita lihat waktu itu," kata Shi Yun membuat Bara tertawa kecil. "Kau ini
Di suatu tempat, yang hanya berjarak beberapa ratus mil dari tempat Bara dan Shi Yun berada, seorang wanita berparas cantik jelita yang tengah duduk di atas sebuah batu yang menyala merah nampak memejamkan mata.Perlahan-lahan kedua matanya yang indah itu terbuka. "Aura kekuatan Dewa? Apakah ada Dewa yang berani turun ke bumi?" gumam wanita tersebut.Wanita itu pun bangkit berdiri dan menatap kearah langit."Sebentar lagi acara itu akan dimulai. Saat ini, hanya bisa sampai di Ranah ini saja..." Dia pun melangkah ke sebuah batu persegi dimana di atasnya ada sebuah peti kayu yan sudah lapuk dimakan usia. Wanita itu pun membuka peti tersebut dan mengambil sesuatu didalamnya. Rupanya, itu adalah sebuah topeng berwarna hitam."Waktunya menjadi Iblis..." ucapnya lalu dia pun mengenakan topeng tersebut ke wajahnya. Sesaat setelah mengenakan topeng, aura aneh keluar dari dalam topeng yang kemudian membungkus tubuhnya."Me