Home / Romansa / Aku Masih Perawan / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Aku Masih Perawan: Chapter 201 - Chapter 210

220 Chapters

Chapter 202

Kini, Clara sudah berada di dalam kamarnya semula. Kamarnya bersama Aland ketika mereka masih sepasang suami istri. Aland dengan sengaja membawanya ke kamar itu karena Clara telah menyetujui permintannya.Dia duduk di tepi ranjang. Sementara Alamd berada di dalam kamar mandi dan tengah membersihkan diri. Sudah sekitar lima belas menit namun pria itu tak kunjung keluar. Entah apa yang tengah dilakukannya.Clara mengetuk-ngetukan jemarinya ke atas nakas. Pandangannya menatap ke sekeliling Sudah berapa lama dia tidak tidur di kamar itu? Tidak ada yang berubah, hanya saja sekarang kamar ini tidak sehangat dulu.Clara menggigit bibir bagian bawahnya. Seketika bahunya melemas ketika dia mengingat hal yang paling penting diantara suami dan istri.Seketika dia langsung beranjak dari sisi ranjang.Gawat! Kenapa aku bisa melupakan hal yang sangat penting seperti itu?Kini, pandangannya tertuju pada pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat. Samar, terdengar suara gemericik air dari dalam sana
Read more

Chapter 203

Pagi menjelang. Waktu sudah menunjukan pukul enam pagi dan cahaya mentari mulai menyeruak masuk ke dalam kamar melalu selah gorden yang tidak tertutup dengan rapat.Clara membuka matanya perlaha. Tapi, seketika pandangannya itu terbuka lebar saat melihat apa yang tengah dia lakukan. Dia tidur sembari memeluk tubuh Aland. Begitupula pria itu yang memeluknya balik.Lord! Sejak kapan Clara memeluknya? Dia benar-benar lupa jika Aland sudaj bukan miliknya, sehingga menerapkan aktivitas tidur ketika mereka masih bersama. Saling memeluk satu sama lain!Tidak mau Aland bangun dan melihat semua ini, yang mana akan membuatnya semakin percaya diri jika Clara masih mau berhubungan dengannya. Perlahan Clara mulai bergerak untuk menjauhinya. Tapi sialnya ....“Kau sudah bangun?” tanya pria tampan itu dengan suara parau khas orang bangun tidur.“Kau sudah bangun?” tanya Clara balik dengan rasa terkejut. Sejak kapan kau bangun?“Ya,” jawabnya singkat.Aland tidak mau melepaskan pelukan kedua tanganny
Read more

Chapter 204

Happy Reading ....Clara menyimpan sikutnya di atas meja makan. Dia menutupi sedikit wajahnya menggunakan telapak tangan. Sementara di sisinya sudah ada Aland yang tengah menatapnya dengan tajam.Lord! Pria itu begitu memperhitungkan ucapan Clara ketika di kamar tidur tadi. Tapi baguslah, setidaknya Aland berhenti mempermainkannya."Mamamama." Fiona mengoceh, baby kecil itu seolah tengah meminta agar mangkuk buah di atas meja di dekatkan padanya.Aland kesal kepada Clara karena ucapan wanita itu tadi pagi. Padahal, suasana sudah begitu hangat, tapi Clara menghancurkannya begitu saja. Wanita itu bahkan sudah memikirkan untuk menikah lagi. Sial!Tapi di sisi lain, Aland tidak bisa terus mendiamkannya. Beberapa jam terakhir sebelum wanita itu pergi meninggalkan negara dan juga dirinya.Sebelumnya, Aland telah menyiapkan pendidikan Clara di sana. Semua yang wanita itu butuhkan seperti apartment, dan yang lainya. Semuanya telah siap, Aland tidak pernah mengingkari janjinya.Aland juga suda
Read more

Chapter 205

Happy Reading ....Clara memegang satu buket bunga. Dan Aland merangkul pinggangnya dari belakang. Mereka berpose seperti yang telah Cassiena arahkan sebelumnya."Kau terlihat sangat cantik, Clara," bisik Aland tepat di depan telingannya."Benarkah?""Ya,"jawab Aland singkat.Mereka melakukan pemotretan beberapa kali. Diiringi dengan Cassiena yang terus-menerus memuji betapa sempurnanya pasangan muda itu. Jika saja mereka benar-benar model untuk rancangannya. Maka dia akan sangat gembira."Aku terharu, aku terharu." Dia mendekat ke arah Aland dan Clara seraya mengibas-ngibaskan sebelah telapak tangannya di depan wajah. "Kalian terliht begitu sempurna."Cassiena mengarahkan sebelah lengan Clara, menyimpannya di depan dada pria itu. Sementara Aland, dia masih harus memegang pinggang ramping Clara dengan hangat. Selain itu, Cassiena juga meminta agar mereka menatap satu sama lain. Tatapan yang sangat dalam.Begitu Clara mengangkat sedikit wajahnya untuk menatap wajah pria itu, seketika i
Read more

Chapter 206

Happy Reading ....Tatapan mereka saling beradu. Bedanya, Clara menatap Aland dengan penuh amarah, tapi Aland malah membalasnya dengan senyum tipis.Clara mengusap beberapa kali kepalanya yang terasa sakit karena rambutnya yang dengan sengaja Aland tarik. Tatapannya masih mengarah kepada Aland dengan penuh rasa kesal. Bukankah pria itu meminta syarat agar Clara menjadi istrinya 24 jam ini. Lalu ada apa dengan sikapnya? Apakah seperti itu suami memperlakukan istrinya? Menyebalkan sekali.“Ada apa? Kenapa kau marah?” tanya Aland enteng tanpa rasa bersalah sedikitpun.Apa masih perlu dipertanyakan? Batin Clara seraya menatap Aland tajam.“Clara, kau terlihat sangat cantik ketika kau marah. Aku akan sangat merindukanmu,” ucap Aland dengan nada bicara yang terdengar begitu tenang.Setelah mendengar ucapan Aland tadi, mendadak kerutan halus pada dahi Clara perlahan memudar. Hati wanita cantik itu tersentuh mendengarkan ucapan pria di hadapannya. Ditambah ketika dia melihat tatapan mata Alan
Read more

Chapter 207

Happy Reading ....Mobil hitam mewah berjejer tidak jauh dari sebuah jet pribadi. Beberapa orang berpakaian hitam rapih sibuk memindahkan koper dari mobil ke dalam pesawat. Sementara itu, di samping salah satu mobil, seorang baby boy tengah menangis dengan suara yang begitu nyaring.“Kenapa kau menangis begitu nyaring, Sayang? Apa kau sakit? Clara, lihatlah putramu sedang sakit, kau batalkan saja kepergianmu hari ini, oke? Aku akan membatalkannya,” cecar Aland.Clara mengerutkan dahinya kasar. Selain tangisan baby Fillio, Aland juga tak henti-hentinya berbicara. Sakit? Baby Fillio sama sekali tidak sakit. Aland saja yang terlalu mengada-ngada.Ternyata, usaha Aland kemarin selama dua puluh empat jam gagal. Pria tampan itu sama sekali tidak bisa menahan kepergian Clara. Padahal Aland berusaha sekeras mungkin untuk membujuknya. Aland akan mengajarkan semua tentang perusahaan, atau jika perlu dia akan memperkerjakan orang untuk memimpin perusahaan itu. Namun Clara tetap menolak. Tekadnya
Read more

Chapter 208

Happy Reading ....“Hei, aku menyiapkan beberapa kejutan untukmu.”Aland mengangkat sebelah halisnya heran ketika membaca cacatan yang Clara tinggalkan untuknya. Selain itu, Clara juga menuliskan kalimat, “Lihatlah di dalam lemari pakaianmu.” Ada apa di sana? Membuat Aland penasaran saja.Setelah itu, lantas Aland langsung pergi menuju kamar dan membukan lemari pakaian miliknya. Awalnya, dia tidak menemukan apapun selain beberapa kemeja yang tergantung di sana. Kecuali … satu buah kliping yang tersimpan tepat di bawah beberapa kemeja yang tergantung. Lengan kekarnya mengambil klipingan tersebut, membolak-balikannya, menerka apa yang berada di dalam lembaran kertas itu.Bodoh jika awalnya Aland berpikir bahwa Clara lah yang berada di dalam lemari sebagai kejutan untuknya. Sialnya, tentu saja hal itu hanya pikiran konyol pria itu. Ah~ Aland hanya begitu mengharapkan wanitanya kembali.Dia duduk di sofa yang masih berada di dalam kamarnya. Membuka klipingan kertas itu. Keningnya berkerut
Read more

Chapter 209

Happy Reading …. Clara baru saja menyelesaikan acara mandinya. Dia berencana untuk langsung pergi tidur. Tapi sebelum itu, Clara mengambil air putih di dapur terlebih dulu untuk persediaan minum di dalam kamar. Namun, tiba-tiba saja terdengar keributan dari pintu apartmentnya. Seseorang mencoba untuk menerobos masuk ke dalam dengan paksa.Siapa itu? Jika anak buah Aland, mereka tidak akan berani membuat keributan seperti itu. Pikirnya.Dengan perasaan yang gelisah, Clara memberanikan diri untuk melihat siapa yang datang melalui intercom. Tapi kosong, di depan pintu apartmentnya tidak ada siapapun. Tapi, suara gaduh itu tak kunjung reda. Lord! Apakah ini terror hantu untuk penghuni baru? Gila saja! Tapi Clara tidak percaya hantu. Dengan bermodalkan vas bunga yang dia ambil dari atas meja ruang tamu, Clara nekad membuka pintu itu. Dan ketika pintu baru saja dibuka, seorang pria ambruk dan tergeletak lemas tepat di hadapannya berdiri.Kedua bola mata Clara membulat seketika. Terlebih
Read more

Chapter 210

Happy Reading ….Clara keluar dari apartmentnya pukul sebelas tepat. Hari ini dia tidak memiliki kelas, jadi wanita cantik itu memutuskan untuk berbelanja beberapa kebutuhannya. Dia keluar dari lift, berjalan di lantai satu menuju pintu keluar. Namun, tiba-tiba saja seorang pria membawa bucket bunga mawar merah menghentikannya. Membuat Clara terkesiap ketika melihat wajah yang sangat tidak asing di hadapannya itu. “Kau?”“Nona, kau pasti mengenalku.” Dia tersenyum dan memberikan bucket bunga tersebut kepada Clara. “Aku ingin meminta maaf kepadamu. Semalam aku mabuk, dan telah salah memasuki apartmentmu.”“Oh baiklah,” jawab Clara tanpa menerima bucket bunga pria tersebut.Clara berjalan melewati pria itu, namun dia menyusul langkah Clara dan lagi-lagi menghalangi jalannya. Clara memiringkan kepalanya dan menatapnya tajam.“Kita datang dari negara yang sama. Bisakah kita berteman?” ucapnya. “Monan.” Lalu dia mengulurkan telapak tangannya pada Clara.“Maaf, tapi aku sudah memiliki sua
Read more

Chapter 211

Happy Reading ….Malam ini Clara terpaksa membatalkan janji makan malamnya bersama Monan karena kehadiran Aland yang tidak diduga. Tapi Monan sudah terlanjur datang untuk mengajaknya pergi, terpaksa Clara hanya bisa mengundang pria itu masuk ke dalam apartment untuk makan malam bersama dengan Aland.Habislah … bagaimana jika Aland membuat keributan? Pikir Clara.Clara membawa hidangan yang telah dia masak ke meja makan. Tempat di mana dua pria sedang memandang tajam satu sama lain. Membuat suasana malam ini begitu canggung. “Kalian bisa memulai makan malamnya, aku akan pergi ke atas untuk melihat Fiona dan Fillio,” ucap Clara.Namun Aland segera menghentikan langkahnya dengan berkata, “Mereka sudah tidur, kau bisa makan malam bersama dengan kami.”“Baiklah.”Aland khusus menarikan kursi di sampingnya untuk Clara. Lalu membantunya mengambil beberapa makanan ke dalam piring wanita cantik itu. Sementara Monan hanya bisa diam selain menatapnya datar. Makan malam bersama Clara gagal, dan
Read more
PREV
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status