"Boleh." Frans mengeluarkan handphone dari saku jas, lalu menyerahkannya kepada Karin. "Silakan.""Terima kasih, Mas," ucap Karin seraya menerima handphone milik Frans dan langsung menghubungi putranya di kampung."Halo, Ibu.""Rin, ini kamu?" tanya sang ibu di seberang sana. Bingung karena hanya mengenal suara, tetapi tidak dengan nomer teleponnya."Iya ini Karin, Bu. Ibu lagi apa?""Ini lagi nemenin Rafa main mobil-mobilan. Kamu mau ngomong sama Rafa?""Boleh, Bu."Setelah bicara dengan sang ibu, Karin bicara dengan putranya."Halo, Ibu.""Iya, Nak. Rafa lagi apa?" Senyum Karin mengembang sempurna setelah mendengar suara putranya."Rafa lagi betulin mobilan, Ibu. Mobilnya rusak.""Rusak?""Iya, Ibu.""Kenapa rusak? Pasti mainnya dibanting-banting, ya?""Nggak, kok. Ini mainannya udah lama, udah nggak bagus lagi, udah ketinggalan jaman. Masa mobilan Rafa masih ditarik pake tali sih? Temen Rafa aja mobilannya pake remot," keluh Rafa seperti anak pada umumnya."Oh gitu, ya?""Iya, Rin.
Terakhir Diperbarui : 2024-02-07 Baca selengkapnya