Sikap Frans membuat Karin takut. Dia pikir Frans akan memaksa dirinya untuk melakukan apa yang dia inginkan, tetapi ternyata tidak. Setelah membaringkan tubuhnya di atas ranjang dengan kasar, Frans justru hanya diam berdiri di ujung ranjang, menatapnya seperti singa sedang kelaparan."Maafkan aku, Mas," lirih Karin seraya beringsut merubah posisinya menjadi duduk, lalu Frans menghampirinya, duduk di tepian ranjang."Aku memang menginginkan kamu, Rin. Tapi tidak dengan cara seperti ini, Aku mau kamu sama-sama menikmatinya, menyerahkan jiwa dan raga kamu karena memang kamu mencintai aku, bukan karena terpaksa.""Terima kasih, kamu begitu menghargai aku," ungkap Karin seraya menundukkan wajahnya."Aku selalu menghargai kamu, hati kamu yang sulit tersentuh oleh kebaikan aku.""Aku sedang berusaha, Mas.""Akan aku tunggu." Frans mengangkat tangannya, mengusap lembut pipi Karin, lalu bertanya, "Kamu mau menemui mantan suamimu?"
Last Updated : 2024-02-01 Read more