Beranda / Pernikahan / Pesona Istri Orang Lain / Bab 30. Kebenaran Terungkap

Share

Bab 30. Kebenaran Terungkap

Penulis: Aqila Nur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-22 21:22:25

Karin memanfaatkan kesempatan saat tidak ada Frans dengan menemui Dani di kontrakan. Dia pergi menggunakan angkutan umum dan baru saja Karin turun dari mobilnya, berjalan sambil menautkan sling bag di pundaknya. Seorang wanita kisaran usia Lima puluh tahunan menyapa, "Wih, Karin baru keliatan. Ke mana aja, Rin?"

Karin menghentikan langkahnya untuk menjawab pertanyaan ibu itu dengan ramah. "Eh, ibu. Ada aja, nggak ke mana-mana, kok."

"Makin kece ya sekarang. Makin glowing mukanya." Ibu itu memuji sambil berjalan menghampiri Karin, menenteng keresek belanjaan.

"Bisa aja, Bu Ani," balas Karin sambil tersenyum.

"Iya. Kamu semenjak bercerai sama si Dani sekarang makin glowing, bagus itu. Jujur aja dari dulu saya setujunya kalian pisah aja, kelakukan si Dani nggak bener, kamu pantes bahagia sama pria lain."

Memang sejak dulu Dani dikenal oleh warga sekitar kelakuannya kurang baik. Suka pergi sama perempuan lain, bercanda sama perempuan lain, judi, mabuk, pendapatan nggak seberapa. Bukan tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 31. Aku Milikmu

    "Rin, kita mau trus berpelukan di luar seperti ini? Orang lewat pada liatin kita loh. Kalau kamu udah nggak tahan, ayo kita masuk sekarang," goda Frans.Karin melonggarkan pelukannya, lalu memukul dada bidang Frans. "Dasar omes.""Loh, kok omes sih?" Walaupun Karin sudah melepaskan pelukannya, tetapi tidak dengan Frans yang masih melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Karin."Udah ah, lepasin tangan kamu!" Karin berusaha melepaskan diri dengan mendorong tubuh Frans dengan kedua tangannya."Nggak bisa. Kalau udah kayak gini nggak bisa dilepas," tolak Frans malah semakin mengeratkan pelukannya dan Karin masih meletakkan kedua tangannya di dada."Malu diliatin orang.""Kamu yang duluan peluk aku.""Iya, tapi peluknya sebentar aja. Jangan lama-lama."Ada dua remaja melintas berjalan sambil menunduk, lalu tertawa saling berbisik satu sama lain setelah melewati mereka."Tuh, kan? Udah ah lepasin," pinta Karin, Akhirnya Frans pun melepaskan pelukannya."Mereka tuh ketawa malah kepengen t

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 32. Kejutan

    Sudah sejak lama Karin tidak merasakan berada di atas puncak gunung Himalaya. Pasalnya sejak sejak beberapa bulan terakhir sebelum bercerai, Dani tidak pernah memikirkan kebahagiaan Karin, yang dia pikirkan hanyalah kebahagiaannya sendiri. Namun, saat bersama Frans, Karin mendapatkan segalanya.Selesai dengan kegiatan olah raga malam, dengan nafas yang masih memburu, Frans mencium kening Karin seraya mengucapkan ucapan terima kasih. "Terima kasih kamu mau memberikan apa yang aku inginkan.""Sama-sama, Mas. Maaf kalau kamu menunggu lama." Karin menatap lekat-lekat wajah sang suami dari jarak yang sangat dekat."Nggak apa-apa, penantian aku selama berbulan-bulan sudah berbuah manis."Karin tersenyum, Frans menatap wajah sang istri sambil mengusap pipinya dengan lembut."Maaf, boleh aku tanya sampai kapan kamu ada di atas aku?""Sampai besok boleh?" goda Frans yang malah membuat pergerakan aneh sehingga membuat Karin merasa malu sendiri."Mas Frans." Suara Karin menggeram sambil melotot.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 33. Rencana Pernikahan Dipercepat

    "Undangan pernikahan aku sama Bella?" tanyanya lagi seraya mengambil kertas undangan tersebut, kembali membacanya untuk memastikan. Yang menjadi fokusnya yaitu tanggal berlangsungnya pernikahan."Ya punya kalian, punya siapa lagi?" jawab Prayoga."Tapi, kenapa tanggal pernikahannya berbeda? Pernikahan kami kan masih 2 bulan lagi, di sini tercatat tanggal pernikahan di bulan depan."Dengan santainya Prayoga menjawab, "Karna memang pernikahan kalian akan berlangsung di bulan depan, Frans.""Loh, kok gitu? Kenapa dipercepat? Siapa yang mengambil keputusan mempercepat tanggal pernikahan? Kenapa nggak ada konfirmasi dulu ke aku?" Prayoga dihujani pertanyaan dari Frans."Memangnya ayah kamu nggak bilang? Kan dia yang minta dipercepat. Om pikir kalian sudah musyawarah sebelumnya."Frans menggeleng-gelengkan kepalanya. "Nggak ada, Om. Kalau aku tau, aku nggak bakal seterkejut ini." Frans memasukkan kartu undang tersebut ke dalam kotak, lalu kotak itu ia letakkan di atas meja di depannya."Aya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 34. Ancaman Dari Mantan

    "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Frans sambil berjalan, menghampiri Dani yang saat ini tengah duduk di ruang tamu. Dia melepaskan jasnya, lalu jas tersebut ia takutkan pada lengannya.Dengan santainya Dani menjawab, "Menagih hutang, apa lagi?""Hutang yang mana?" tanya Frans lagi.Dani tersenyum ketir, lalu menjawab, "Pak Frans, Anda lupa sekarang tanggal berapa? Kenapa belum ada uang masuk ke rekening saya? Anda mau mengkhianati saya?"Sebelum menjawab, Frans melihat ke arah Karin, lalu kembali melihat ke arah Dani. "Karin yang meminta saya menghentikan aliran dana ke rekening kamu. Jadi, mulai bulan ini dan seterusnya, tidak akan ada lagi uang yang masuk ke rekening kamu secara cuma-cuma."Dengan cepat Dani membalas, "Kalau begitu, lepaskan Karin, kembalikan dia kepadaku.""Melepaskan Karin?" Frans tertawa kencang. "Sana, kamu tanyakan langsung kepada orangnya. Dengan siapa dia akan menghabiskan hidup?""Jangan bermain-main dengan saya!" pekik Dani dengan tatapan ingin membunu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 35. Rencana Berterus-terang

    Bercengkrama dengan istri di rumah setelah lelah bekerja sepanjang hari merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan bagi Frans, terlebih kejadian tadi siang membuat seharian ini moodnya buruk. Dia harus kembali memutar otak Bagaimana caranya untuk mengakhiri hubungan dengan Bella.Sekarang Frans sudah ada di rumah, menemui sang istri adalah hal pertama yang ia lakukan. Dia masuk ke dalam kamar setelah mencarinya di luar dan tidak ada."Karin," panggil Frans di depan pintu kamar mandi. "Kamu di dalam?""Iya, Mas. Sebentar lagi aku selesai," teriak Karin dari dalam."Buka kuncinya! Aku mau masuk.""Nggak, ah. Aku udah mau selesai, kok."Tidak seperti biasanya. Jika keinginan Fans tidak dipenuhi, bisanya Frans akan marah, lalu membuka pintu tersebut secara paksa. Namun, kali ini tidak. Frans lebih memilih berdiri di atas balkon untuk menjernihkan pikiran, sambil mengeluarkan sebatang rokok dari dalam saku jasnya.Karin yang baru keluar dari kamar mandi, menghentikan langkah ketika meliha

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 36. Bella Melakukan Perlawanan

    "Frans, ibumu masuk rumah sakit kemarin malam. Ibu minta kamu datang ke rumah sakit sekarang." Perintah sang ayah, Suryo. Dalam sambungan telepon."Masuk rumah sakit? Kok bisa? Kenapa ayah nggak ngasih kabar dari semalam?" Frans bicara sambil berjalan menuju ruang makan bersama Karin. Dia yang saat ini berada di samping Frans pun mendengar percakapan mereka."Ibu masuk rumah sakit tengah malam, ini ayah baru sempat pegang handphone lagi.""Harusnya mas Erik kasih tau aku.""Kita sama-sama panik, nggak kepikiran apa-apa.""Terus gimana keadaan ibu sekarang?" Mereka berjalan ke sisi kanan, menaiki dua anak tangga sebagai pembatas antara ruang keluarga dengan ruang makan."Semalam drop, sekarang udah stabil. Kamu ke sini sekarang, ya.""Iya, Ayah. Sebelum ke kantor aku ke rumah sakit dulu. Sekarang ibu di rumah sakit sama siapa? Biar aku nggak buru-buru banget, soalnya ini baru mau sarapan.""Nggak apa-apa kamu sarapan dulu aja, nanti gantian jaga sama Bella. Ayah ada meeting penting pag

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 37. Bella Membawa Karin

    "Temui aku di kontrakan! Kalau nggak, aku yang akan datang ke kantor suamimu dan membongkar semua rahasia kalian." Pesan berisi ancaman yang Karin terima dari Dani, sang mantan suami.Tentu Karin langsung terkejut membaca pesan tersebut, membuat Karin bingung harus berbuat apa. Memberitahukan suaminya? Atau mengikuti perintah Dani demi menjaga kerahasiaan pernikahan mereka? Tidak ingin salah mengambil keputusan, akhinya Karin pun meneruskan pesan dari Dani kepada Frans.Tidak lama setelah itu, Frans menghubungi Karin dalam sambungan telepon. "Ada apa, Rin?""Ya itu, Mas. Mas Dani minta uangnya. Dia mengancam akan membongkar rahasia pernikahan kita ke publik. Gimana ini?""Biarin aja, dia cuma ngancem doang dan nggak bakal juga dia membocorkan rahasia kita ke publik," jawab Frans."Tapi, kalau dia benar-benar melakukan itu, gimana?" tanya Karin lagi karena masih khawatir. Dia tahu persis bagaimana Dani, Dani bisa saja nekat melakukan hal yang tidak pernah diduga-duga."Biarin aja. Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 38. Kebingungan Frans

    "Siapa dia, Bella?" tanya Winda sambil melihat ke arahnya.Tidak ingin menjelaskan, Bella ingin Frans sendiri yang memberi tahukannya. "Frans, bisa kamu beri tahu ibu kamu siapa wanita ini?""Dia ... dia adalah is ...."Dengan cepat Karin memangkas kalimat yang belum sepenuhnya diucapkan. "Saya asisten rumah tangga, Nyonya."Dahi Frans mengerut, tadinya dia mau bicara jujur, tetapi Karin malah memberikan jawaban bohong."Asisten rumah tangga? Kamu punya asisten rumah tangga? Di apartemen?" Winda bertanya kepada putranya.Sebelum Frans menjawab, Karin lebih dulu yang memberikan jawaban. "Iya, Nyonya. Pak Frans mau apartemennya selalu dalam keadaan rapi, beliau tidak mau sampai banyak debu yang menempel sekalipun debu pada sendok makannya.""Oh, ya? Sejak kapan?" Winda bicara kepada Karin, tetapi matanya melihat ke arah Frans dengan tatapan menyelidik, karena selama ini Frans yang ia tahu tidak begitu perduli pada kebersihan dan tiba-tiba sekarang dia tidak ingin ada debu yang menempel

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11

Bab terbaru

  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 57. Ending

    Freya. Kamu di mana?"Erik terkejut saat bangun tidur, mendapati dirinya dalam keadaan polos tanpa busana. Dia menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya, beringsut turun dari atas ranjang, lalu memijat pangkal hidungnya yang terasa pening.Dia tidak sanggup membayangkan kejadian semalam bersama Freya yang sama-sama dalam keadaan mabuk, menghabiskan malam yang panas penuh gairah. Erik mengambil kaus di atas ranjang, terkejut saat melihat bercak merah menodai sprei."Aku sudah menodai kesuciannya, aku telah merenggut mahkota yang seharusnya ia berikan kepada pria yang dia cintai. Maafkan aku, Freya. Sungguh aku minta maaf."Erik mengenakan kembali pakaiannya, lalu mengambil handphone di atas nakas hendak menghubungi seseorang. Namun, baru saja layar menyala, seseorang mengirimi ia pesan. Pesan tersebut berisi,Freya: Jangan pernah om menemui aku lagi! Anggap saja kejadian semalam tidak pernah terjadi.Tidak ingin dianggap pria pecundang, Erik pun langsung membalas pesan tersebut.Erik:

  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 56

    Setelah tiga puluh menit menunggu di depan rumah, akhirnya pintu pun terbuka. Erik dan Freya yang saat ini sedang duduk di kursi teras pun menoleh ke samping secara bersamaan."Lama banget sih," seru Erik sambil berdiri. Begitupun dengan Freya yang ikut berdiri."Tadi lagi nanggung," jawab Frans ketus.Setelah bicara kepada Erik, Frans melirik ke arah Freya yang tengah berdiri di samping sang kakak, lalu bertanya, "Siapa dia?"Erik meraih tangan Freya, menggenggamnya dengan erat, lalu menjawab sambil tersenyum lebar. "Seseorang yang ingin aku perkenalkan kepadamu dan dia adalah wanita yang selama ini mengisi kekosongan hati aku.""Oh, ya? Kenapa aku nggak percaya, ya? Tapi, ya sudahlah. Minimal kamu sudah berusaha.""Maksud kamu?" Dahi Erik mengerut."Nggak ada maksud apa-apa, ayo masuk!" ajak Frans seraya membuka lebar-lebar pintu utama, lalu ia berjalan masuk.Setelah Frans masuk, Freya bicara kepada Erik, setengah berbisik. "Om, sepertinya adik Om nggak percaya deh kalau kita pacar

  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 55

    Aku udah punya pacar, Om. Nggak mungkin aku melakukan itu sama Om Erik, gimana sama pacar aku?" jelas Freya sangat hati-hati."Aku nggak minta kamu melakukan apa-apa, cukup jadi pacar di depan keluarga aku, terutama adikku, Frans.""Setelah itu?""Sudah, drama selesai."Freya diam, menatap wajah Erik sambil berpikir akan menolongnya atau tidak? Satu sisi Freya takut sandiwaranya diketahui sang kekasih, tetapi di sisi lain Freya tidak tega menolak karena Erik begitu baik kepada keluarga juga dirinya."Gimana?" tanya Erik lagi."Hem ... gimana ya, Om?""Ayolah, Freya. Tolong aku!" Erik memohon seraya melipat kedua tangannya di depan. "Atau kamu mau apa sebagai imbalan? Sebutkan. Akan aku berikan."Untuk sekarang aku lagi nggak mau apa-apa. Tapi, oke deh. Satu kali ini aja ya, Om.""Iya, cuma satu kali aja."Satu masalah teratasi, akhinya Erik bisa bernafas dengan lega."Terima kasih, ya."Freya menganggukkan kepalanya. "Iya, Om.""Sekarang kamu mau aku antar ke mana? Pulang atau ke ruma

  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 54

    Frans tiba di kantor kakaknya dengan wajah merah padam menahan emosi dan pandangannya menatap tajam ke arah Erik. "Apa yang kamu lakukan?" Frans bicara dengan suara tinggi."Ada apaan ini?" tanya Erik mengalihkan pandangan dari layar komputernya. Dia melepaskan kaca mata yang sedang dikenakan, lalu meletakkannya di atas meja kerja."Siapa yang suruh kamu bayar hutang aku? Kamu mau merendahkan aku?""Merendahkan apanya?" Dahi Erik mengerut. "Siapa yang mau merendahkan kamu?""Dengan kamu membayarkan hutang aku, sama artinya dengan kamu merendahkan aku.""Aduh. Frans, Frans. Cetek banget sih pikiran kamu. Kita ini saudara, mana mungkin aku membantu kamu dengan tujuan mau merendahkan kamu? Di mana sih otak kamu?" Erik bicara sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi kebesarannya."Kalau bukan itu tujuan kamu, apa lagi? Oh, atau kamu mau menarik perhatian dari Karin? Kamu masih menyukai adik ipar kamu sendiri, Mas?"Erik tersenyum sinis, lalu mengusirnya. "Pergi sana, Frans! Nggak

  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 53

    Dari kejauhan Winda melihat Budi bicara dengan pria asing itu, tidak lama Budi kembali menghampiri dirinya, lalu Winda bertanya, "Kenapa?""Itu debkolektor, Bu. Pak Frans punya hutang dan hari ini sudah jatuh tempo.""Berapa hutangnya?" tanya Winda lagi."Satu miliar.""Apa? Sebanyak itu?" Winda membulatkan matanya karena terkejut."Iya, Bu.""Bawa aku ke sana, aku akan bicara kepada orang itu.""Baik, Bu."Budi mengeluarkan kursi roda dari bagasi, lalu membantu sang majikan duduk di kursi rodanya. Setelah duduk di atas kursi roda, Budi mendorong kursi roda tersebut menghampiri Karin yang dari kejauhan tampak masih bicara dengan pria tadi."Ada apa ini?" tanya Winda begitu sampai di teras rumah Karin.Pria itu menoleh ke arah Winda, lalu bertanya, "Siapa Anda? Jangan ikut campur urusan saya.""Saya adalah mertua dari wanita yang tadi kamu dorong sampai jatuh. Berani kamu melakukan itu kepada menantuku?""Kenapa memangnya? Dia punya hutang sama atasan kami dan ini sudah jatuh tempo. An

  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 52

    Keesokan harinya, saat Karin mengantar Frans ke teras hendak pergi bekerja, Dani datang menggunakan motor metik. Dia memarkirkan motornya di depan rumah, lalu turun dari motor seraya melepaskan helmnya."Waw, udah di sini aja? Takut keduluan, ya? Cepet banget ada di sini." Setelah meletakkan helmnya di atas jok motor, Dani berjalan menghampiri mereka."Mau ngapain kamu ke sini?" tanya Frans kepada Dani."Ada larangan aku ke sini?"Frans diam, lalu Karin bicara. "Pergilah, Mas Dani. Kami nggak butuh kamu lagi.""Kamu memang nggak butuh aku, tapi Rafa sangat membutuhkan aku." Saat dia bicara seperti itu, dia melihat Rafa ada di depan pintu bersama sang mantan mertua."Ayah!" Rafa lari berhamburan menghampiri Dani dan langsung minta digendong. "Ibu, Ayah pulang."Karin tersenyum kepada Rafa, lalu tiba-tiba Siti keluar dari rumah, berjalan menghampiri Dani dan langsung merebut Rafa dari dekapan ayahnya. "Lepaskan!""Loh, kenapa, Bu?" Kening Dani mengerut.Bukan cuma Dani, Rafa pun melayan

  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 51

    Apartemen sudah terjual, tunggakan gaji karyawan sudah terbayar, rumah sederhana sudah dibeli, untuk penghasilan ke depannya Frans mengandalkan dari kafe yang belum lama ini ia buka. Kafe tersebut ia beli dari seorang pengusaha yang akan meninggalkan Indonesia dengan harga yang lumayan mahal, karena Kafe tersebut sudah banyak pelanggannya.Tidak semudah yang dibayangkan, sekali pun kafe tersebut sudah memiliki pelanggan, tetap saja ketika kepemilikan berubah, nasib pun berubah dan tidak akan sama. Entah ini takdir, atau ada campur tangan manusia, yang pasti setelah berbeda kepemilikan, Kafe pun mendadak sepi."Hanya ada dua puluh pelanggan untuk per hari ini, Pak. Semoga masih bisa bertambah malam nanti." Seorang karyawan yang bertugas memberikan laporan sambil berdiri di depan meja kerja Frans."Iya, semoga saja ya, Pak. Kira-kira apa yang kurang ya, Pak? Apa kita perlu memberikan diskon kepada pelanggan?""Jangan dulu sekarang, Pak. Kita lihat satu Minggu ke depan dulu, baru kita pa

  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 50

    Waktu berlalu, keterpurukan mulai dirasakan oleh Frans, ketika banyak perusahaan yang memutuskan untuk berhenti bekerja sama dengan berbagai macam alasan, juga kerugian mencapai ratusan miliar akibat dari nilai penjualan yang terjun bebas ke angka 0. Semua itu berlangsung dalam waktu singkat, bahkan sekarang saja Frans belum mampu membayar upah karyawan selama satu bulan."Frans, beberapa karyawan mogok bekerja. Apa yang harus kita lakukan?" tanya Erik yang saat ini tengah duduk di sofa ruang kerja sang adik, hendak mendiskusikan jalan keluar dari keterpurukan ini."Satu-satunya cara, aku harus keluar dari perusahaan ini, Mas. Barulah pak Prayoga tidak akan menggangu jalan perusahaan.""Apa nggak ada cara lain, Frans?" tanya Erik lagi.Frans menggeleng-gelengkan kepalanya. "Nggak ada. Cuma itu satu-satunya cara untuk memulihkannya.""Tapi, Frans ... perusahaan juga butuh kamu.""Perusahaan membutuhkan kita berdua, tapi aku yakin mas Erik bisa menangani semuanya sendiri. Dalam keadaan

  • Pesona Istri Orang Lain    Bab 49

    Begitu tiba di rumah, Frans bertemu dengan Winda yang saat ini sedang bermain-main dengan Agam di ruang keluarga. Dia menghampiri sang ibu, lalu duduk di sebelahnya."Hei, kamu udah pulang? Cepet banget?" tanya sang ibu.Frans mengangguk. "Iya, pestanya membosankan," jawab Frans dengan ekspresi terjeleknya.Agam langsung berlari menghampiri Karin dan langsung memeluknya. "Tante juga pulang?"Karin tersenyum."Sudah aku bilang, jangan pergi ke pesta. Pesta orang dewasa itu membosankan. Sekarang lebih baik kita main-mainan, aku punya mainan baru, Tante. Tante mau main sama aku?""Boleh," jawab Karin seraya mengusap lembut puncak rambut anak itu."Tapi nggak malam ini ya, Gam. Kami ada keperluan sebentar," ujar Erik."Itu kelamaan, Ayah. Aku mau sekarang.""Nanti ya, Sayang. Sekarang Agam main dulu sama bibi di kamar, ya."Setelah bicara kepada putranya, Erik memanggil sang asisten rumah tangga. "Ayu!" Dia memanggilnya beberapa kali, tidak lama yang dipanggil pun datang."Iya, Pak?" ucap

DMCA.com Protection Status