Starla sudah duduk di sebelah Lando, sedangkan pria itu menyetir dengan pelan. Starla tidak tahu kenapa Lando juga berada di negara yang sama dengannya. Ia tidak ingin bertanya dan bicara banyak.“Kapan nyampe di sini, La?” Lando membuka obrolan, memecah sepi.“Tadi siang,” jawab Starla singkat.“Kok kamu betah amat ya kerja sama orang itu. Mau aja ikut dia ke mana-mana.” Ada rasa tidak suka dalam suara Lando.“Mau gimana lagi, Lan, memang itu sudah jadi pekerjaanku.”“Aku kasihan sama kamu. Kamu jadi nggak punya waktu untuk diri sendiri.” Lando memandang ke arah Starla sekilas untuk mengetahui ekspresinya sebelum melanjutkan perkataan. “Kamu masih muda, di umur segini harusnya kamu menikmati hidup. Aku kasihan sama kamu.”“Aku menikmati hidup kok,” sanggah Starla. “Hidupku sangat bahagia, dan aku juga sangat mencintai pekerjaanku. Jadi rasa kasihan kamu itu kayaknya salah alamat deh, Lan.”“Oh, begitu ya. Tapi aku lihat kamu tambah kurus sekarang. Muka kamu juga kayak orang tekanan b
Baca selengkapnya