Home / Romansa / Kekasih Rahasia CEO / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Kekasih Rahasia CEO: Chapter 241 - Chapter 250

256 Chapters

Sedihnya Hati Rachel

"Iya, Om. Eh ada Rachel juga?" Nicole terheran-heran melihat Rachel bersama Andi dan perempuan yang tidak ia kenal.Hari itu Bjorka mengajak Nicole menghadiri pesta yang pengantinnya merupakan klien Shannon Wedding Organizer."Kalian saling kenal?" tanya Andi sembari memandang Nicole dan Rachel bergantian."Kenal, Om. Rachel ini PA bos aku di kantor. Dan ini bos aku." Masih Nicole yang menjawab sembari mengenalkan Bjorka sebagai atasannya. Bjorka memberi senyum sopan.Andi manggut-manggut tanda mengerti. "Davis mana?" tanyanya kemudian."Davis ke Surabaya, Om. Meninjau kantor cabang di sana."Rachel yang berdiri di sebelah Megan hanya diam mendengarkan sembari menganalisa situasi.Lalu Andi menjelaskan pada Megan dan Rachel bahwa Davis adalah keponakannya, yang membuat Rachel semakin paham. Ternyata dunia memang sempit itu.Megan menyapa Bjorka lalu berbasa-basi sedikit dengan Zoia. Setelahnya mereka berpisah. Megan berdua dengan Andi, sedangkan Bjorka dengan Nicole. Zoia pergi berk
Read more

Diusir

Gedoran pintu yang cukup keras di depan kamarnya membuat Rachel tersentak. Lalu terdengar suara yang memanggil-manggil namanya tak kalah keras."Rachel! Buka pintunya!"Rachel menghela napas. Ternyata maminya sudah pulang setelah tadi ditinggalkannya tanpa pemberitahuan."Iya, Mi?" balas Rachel dengan nada tanya."Buka pintunya dulu!"Dengan malas Rachel terpaksa bangkit dari tempat tidur. Langkahnya begitu berat menuju pintu."Mami cari ke mana-mana ternyata kamu ada di sini!" sembur Megan begitu mereka bertemu muka."Aku tadi pulang duluan, Mi, kepalaku pusing." Rachel membuat alasan."Kamu pikir cuma kamu yang pusing? Mami juga pusing nyariin kamu. Mana handphone kamu mati!""Maaf, Mi," ucap Rachel yang tidak ingin berdebat. Bukan dusta. Ia benar-benar pusing saat ini. Satu-satunya yang ia inginkan adalah beristirahat."Gampang banget minta maaf. Kalau cuma bilang maaf semua orang juga bisa. Selain bikin pusing apa lagi yang kamu bisa?" Megan menumpahkan kemarahannya ketika terbay
Read more

Pembicaraan Penting Yang Didengar Rachel

Rachel sampai di rumah Bjorka dan mendapati mobilnya terparkir rapi di depan rumah. Itu artinya Bjorka juga sudah pulang dari pesta. Sejenak keraguan menghampiri Rachel.Apa yang harus dikatakannya jika nanti Bjorka bertanya? Bjorka tidak akan percaya jika Rachel mengatakan tidak ada masalah apa-apa.Rachel mengambil napas dalam-dalam. Mencari alasan yang pas sebelum turun dari mobil lalu bertemu dengan Bjorka.'Aku bilang aja takut sendirian di apartemen karena Mami sama Rai lagi pergi.' Itu opsi pertama yang muncul di benaknya. 'Itu mustahil. Kaka nggak akan percaya.' Rachel menepis sendiri alasan yang sempat muncul di kepalanya.'Oke. Aku bakal bilang kalau Pertamax mobilku hampir habis terus SPBU udah tutup dan kebetulan aku lewat di sini.'Rachel terdiam sejenak sembari menganalisa opsi kedua. Alasannya terdengar masuk akal tapi tidak cukup kuat.Tanpa terasa sudah lima belas menit ia berada di mobil sambil terus memikirkan alasannya. Sampai akhirnya ia menemukan ide cemerlang.
Read more

Ciuman Yang Panas

Saat ini sedang berlangsung pemotretan Bjorka dan Nicole dalam rangka kerjasama wedding organizer milik kedua orang tua mereka. Shannon Wedding Organizer milik Zoia dan Heaven Wedding Organizer kepunyaan Qeyzia.Dalam sesi pemotretan itu keduanya mengenakan pakaian pengantin. Bjorka tampak gagah dalam setelan tuxedonya. Begitu pun dengan Nicole yang memiliki kecantikan bidadari semakin terlihat memesona.Semua semakin klop dengan pose-pose mesra yang mereka lakukan sesuai arahan fotografer.Ada pose Bjorka memeluk Nicole dari belakang, Nicole menyandarkan kepalanya di pundak Bjorka, serta pose keduanya saling beradu pipi dan bertatapan dengan mesra.Rachel juga ada di sana. Menyaksikan semua dengan perasaan tidak menentu. Jangan lupakan bahwa Rachel adalah personal assistant Bjorka. "Mereka kayak couple beneran ya, Zoi," ucap Qeyzia pada Zoia.Zoia tersenyum. "Aku mikirnya juga begitu. Gimana kalau kita jodohkan mereka?" Ide itu terlintas di benak Zoia sudah sejak lama. Raut Qeyzia
Read more

Menunggu Waktu Yang Tepat

Davis dan selingkuhannya terbelalak menyaksikan pemandangan di hadapan mereka. Keduanya begitu syok melihat Nicole berciuman dengan Bjorka.“Nic, ap—apa yang kamu lakukan?” tanya Davis tergagap setelah Nicole melepaskan pagutan bibir dari Bjorka.“Ciuman sama cowok baruku. Masa kamu nggak tahu? Nggak bego kan kamu?” jawab Nicole santai.Davis terdiam. Pandangannya berpindah-pindah menatap Nicole bergantian dengan Bjorka seakan sedang uji kelayakan apa mereka cocok untuk menjadi sepasang kekasih.“Well, Dav, aku rasa semua sudah sangat jelas. Kita sama-sama selingkuh. Jadi mulai saat ini kita putus dan nggak ada hubungan apa-apa lagi. Jangan pernah temui aku atau datang ke rumahku. Ayo, Yang!” Nicole menarik tangan Bjorka lalu memasukkan tangannya ke dalam lengan lelaki itu.“Duluan ya, Bro,” pamit Bjorka pada Davis dengan senyum lebar. Bahkan rasanya baru kali ini Nicole melihat senyumnya selebar ini.Davis dan selingkuhannya hanya melongo menyaksikan kepergian mereka. Biar tahu rasa
Read more

Biar Aku Temani

Sejak diusir dari apartemennya sendiri, Rachel menginap di hotel. Terhitung ini adalah hari ke sekian dirinya pergi. Rachel sengaja membeli baju baru untuk baju ganti. Ia tidak ingin kembali ke apartemennya. Ia tidak ingin bertemu dengan Megan dan Rai.Ibunya yang centil serta kakaknya yang pengangguran dan hanya bermalas-malasan pasti akan menceramahinya sekaligus ingin memanfaatkannya.Tapi tidak mungkin kan Rachel selamanya menginap di hotel?Untuk kembali ke ruko Radev, Rachel merasa sungkan. Kakaknya itu pasti bertanya-tanya dan tidak akan percaya begitu saja pada alasan yang Rachel buat. Kalau Radev tahu mengenai uang dua ratus juta itu Rachel tidak bisa membayangkan apa yang terjadi. Radev akan ngamuk. Padanya, pada maminya, pada Rai dan mungkin akan marah juga pada Bjorka yang terlalu baik.Nope. Satu-satunya jalan terbaik adalah dengan menyimpannya sendiri. Sempat terpikir untuk menjual apartemennya lalu mencari kos-kosan sederhana. Uang hasil penjualan apartemen akan digunak
Read more

Permintaan Yang Berat

Ketika Rachel tiba di pengadilan ia melihat mobil Bjorka sudah terparkir bersama deretan mobil lainnya. Ternyata lelaki itu lebih dulu tiba dari dirinya.Jarak hotel yang ditempati Rachel ke pengadilan memang lebih jauh ketimbang jarak yang ditempuh Bjorka.Rachel turun dari mobil. Ia bermaksud mencari Bjorka. Tiba-tiba namanya dipanggil dari belakang."Ra!"Rachel menoleh mendengar suara yang sudah sangat familier dengannya. Ia hampir saja tersenyum kalau saja tidak melihat ada seseorang di sebelah lelaki itu.Rachel kaget. Ia pikir Bjorka datang sendiri. Nyatanya dia membawa seseorang. Siapa lagi kalau bukan Nicole. Rachel harap Bjorka dan Nicole tidak menyadari perubahan air mukanya."Hai, udah lama?" sapa Rachel berbasa-basi. Semua terjadi di luar ekspektasinya."Baru lima menit." Bjorka yang menjawab. Sedangkan Nicole tersenyum pada Rachel. "Aku ajak Nicole nggak apa-apa kan, Ra?" ujar Bjorka lagi.Dan Rachel tidak mungkin mengatakan tidak boleh kan?"Nggak apa-apa. Asal kamu-nya
Read more

Bunuh Diri

Sidang akan dimulai ketika Bjorka, Nicole dan Rachel masuk ke dalam ruangan.Rachel melihat Marvel mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Tubuhnya terlihat semakin kurus dan ceking. Membuat Rachel ingin menangis melihat kondisi sang ayah. Di saat-saat begini seharusnya pria itu mendapatkan support dari orang-orang terdekatnya. Terutama istrinya. Yang terjadi, istrinya malah meninggalkannya dan meminta cerai darinya. Lalu pacaran dengan pria lain yang kaya-raya.Rachel tidak sempat berbicara dengan Marvel. Tapi mereka sempat saling mengirim tatapan. Marvel bersyukur. Semua orang meninggalkannya. Hanya putri bungsunya yang selalu setia mengunjungi dan memberi support.Sidang atas kasus penyuapan itu dimulai. Diawali oleh pembacaan susunan acara oleh panitera. Selama itu pula detak jantung Rachel tidak karuan. Semoga saja hukuman untuk papinya tidak terlalu berat.Jika diibaratkan dengan kata-kata, mungkin Rachel sudah begah oleh sidang demi sidang yang disaksikannya. Hari ini sua
Read more

Wasiat Yang Berat

Hujan gerimis mengiringi pemakaman Marvel. Langit seakan berduka dan turut menangis. Satu demi satu para pelayat sudah mulai pulang. Takut kena gerimis yang akan menjelma menjadi hujan deras.Rachel masih terpaku memandangi gundukan tanah di hadapannya. Jasad Marvel sudah terkubur jauh di dalam tanah sana namun Rachel masih belum bisa menghentikan air matanya.Saat ini hanya tinggal Rachel, Radev, Starla dan Bjorka di pemakaman tersebut. Teman-teman dari Lavender Manajemen serta rekan kerja Radev sudah pulang. Sedangkan Megan dan Rai tidak mau datang sama sekali meskipun ini adalah untuk terakhir kalinya."Ra, sudah. Kita sama-sama ikhlasin Papi biar beliau tenang di alam sana," bujuk Radev mengusap punggung Rachel."Gue masih nggak percaya kalau Papi bunuh diri, Dev. Seharusnya nggak begini. Papi mengambil jalan pintas karena ngerasa nggak ada yang mendukungnya, dia ngerasa sendiri," ratap Rachel dengan perasaan sedih yang tidak kunjung habis. Mata gadis itu merah dan bengkak akibat
Read more

Pernyataan Cinta Bjorka

Radev tidak menjawab pertanyaan Rachel. Aura dingin yang menguar dari ekspresinya membuat Rachel jadi ketakutan. Dulu Radev sudah menasihatinya agar jangan terpengaruh oleh Megan. Tapi yang terjadi Megan berhasil memanfaatkan Rachel. Megan tahu Rachel adalah anak yang patuh dan penurut. Kelemahannya itu digunakan Megan untuk menekan Rachel."Dev, lo tahu dari mana?" tanya Rachel sekali lagi masih dengan ekspresi yang sama. Takut-takut seperti tadi."Nggak penting gue tahu dari mana. Yang penting adalah gue tahu.""Lo tahu dari Kaka?""Sahabat gue bukan orang munafik. Dia pandai menjaga rahasia. Dia nggak bakal koar-koar ke mana-mana sekalipun sama gue."Rachel menggigit pipi bagian dalam. Kalau memang bukan dari Bjorka lantas dari mana Radev tahu? Apa selama ini Radev mengawasi pergerakan Rachel dari jauh? "Udah berkali-kali gue kasih nasihat. Lo mesti hati-hati sama Mami. Tapi nyatanya dia berhasil menjebak lo.""Sorry, Dev, gue emang salah. Abisnya gue kasihan sama Mami. Lagian wak
Read more
PREV
1
...
212223242526
DMCA.com Protection Status