***"Makan yang banyak, enggak usah diet-diet.""Iya, Ma."Adara hanya tersenyum tipis ketika Teresa kembali menyimpan sepotong ayam di piringnya. Padahal, ayam yang dia ambil pun belum habis.Ingin membantah, dia tak kuasa. Alhasil, Adara hanya pasrah dan memilih untuk menyantap dua ayam itu sekaligus."Gimana, enak enggak?" tanya Teresa di sela-sela makan malam."Enak, Ma.""Beneran?""Iya, Ma," kata Adara."Kalau ada yang kurang, bilang aja. Enggak usah canggung," ucap Teresa lagi."Iya, Ma."Setelahnya suasana meja makan kembali hening. Tak lagi mengobrol, Teresa dan Adara hanya fokus dengan kegiatan makan mereka masing-masing, hingga tak lama Teresa buka suara—membuat Adara yang hampir saja menyuapkan nasi ke mulutnya, langsung berhenti."Mama mau jemput Feli, kamu berani kan sendiri di apartemen?"Adara memandang Teresa. "Sekarang, Ma?" tanyanya."Iya, habis makan. Felicya tutup butiknya kan jam setengah sembilan," ucap Teresa."Oh iya.""Berani enggak, sendiri di sini?" tanya T
Last Updated : 2024-02-21 Read more