Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1881 - Chapter 1890

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1881 - Chapter 1890

2938 Chapters

Bab 1881

Makin lama, Marko merasa dirinya seperti sudah bisa menebak sesuatu. Tiba-tiba, dia menggenggam lengan putranya dengan erat dan berkata, "Cepat! Tadi lantai berapa? Cepat bawa aku naik ke atas sekali lagi!"Justin menatap ayahnya dengan tatapan sedikit kebingungan dan berkata, "Ayah, ada apa dengan Ayah? Apa Ayah juga mengenal bocah perempuan itu? Atau mungkin ada hal lain yang Ayah ketahui?"Marko sudah tidak sempat memberikan penjelasan apa pun pada putranya lagi. "Sekarang bukan saatnya untuk menjelaskan. Intinya, sekarang kamu harus cepat membawaku ke lantai atas untuk melihatnya! Kita harus segera menemukan bangsal di mana bocah perempuan itu berada!"Melihat ayahnya panik setengah mati, Justin juga tidak banyak bertanya lagi. Dia membawa ayahnya masuk kembali ke dalam lift dan menekan tombol lift lantai mereka tadi.Setelah kembali ke lantai di mana mereka berada tadi, Marko berjalan keluar dari lift dengan tergesa-gesa dan berkata, "Justin, barusan kamu lihat bocah perempuan itu
Read more

Bab 1882

Sonya menganggukkan kepalanya dengan patuh.Begitu Silvia membuka pintu bangsal dan berjalan keluar dari bangsal, dia melihat Marko yang sedang berdiri mondar-mandir di depan pintu. Seketika itu pula, langkah kakinya terhenti ...."Bagaimana kamu bisa ...."Silvia menatap Marko dengan tatapan terkejut, lalu menoleh melihat Quenne yang sedang berbaring di tempat tidur ....Quenne masih mencengkeram dadanya, berusaha untuk mengendalikan napasnya yang terasa sesak. Dia mendapati langkah kaki sahabatnya terhenti, juga tidak mendengar suara pintu ditutup. Karena itulah, dia mengalihkan pandangannya ke arah pintu bangsal. Seketika itu pula, sorot matanya dipenuhi oleh keterkejutan!Orang yang sudah tidak ditemui selama hampir dua puluh tahun tiba-tiba muncul di hadapannya. Ekspresi heran tampak jelas di wajah kedua belah pihak.Waktu seakan berhenti selama satu menit. Quenne mengalihkan pandangannya dan berkata pada Silvia dengan dingin, "Silvia, tutup pintunya!"Begitu mendengar ucapan saha
Read more

Bab 1883

Melihat Silvia juga berjalan keluar dari bangsal, Marko berjalan menghampirinya dan bertanya, "Apa yang terjadi padanya? Apa dia sakit?"Silvia menatap Marko dengan tatapan sedikit kesal, nada bicaranya juga sedikit kurang enak didengar. "Dia nggak sakit, dia terluka."Begitu mendengar ucapan Silvia, sorot mata terkejut sekaligus khawatir tampak jelas di mata Marko. "Dia terluka? Mengapa dia bisa terluka? Siapa yang melukainya?"Silvia berkata dengan ekspresi muram, "Kamu! Kamu yang membuatnya terluka!"Marko tercengang. Dilanda rasa bersalah, dia sampai tidak bisa berkata-kata.Silvia melanjutkan. "Semua penderitaan yang dialami Quenne berawal karena kamu! Kalau bukan karena Keluarga Yanuar yang mendorong Quenne menemui jalan buntu, dia juga nggak perlu menitipkan putrinya kepada orang lain dengan terpaksa. Pamela juga nggak perlu mengalami banyak penderitaan sejak kecil, Quenne juga nggak perlu mencari perhitungan kepada keluarga itu demi putrinya dan nggak akan terluka karena ditika
Read more

Bab 1884

Begitu mendengar ayahnya menyebut Vila Pakas, Justin terkejut. Dia mengerutkan keningnya dan bertanya, "Ayah, apa Ayah ingin pergi menemui ibuku?"Marko menganggukkan kepalanya dan berkata, "Ya, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padanya."Justin benar-benar tidak berdaya. Dia berkata, "Ayah, apa Ayah harus pergi menanyakannya sekarang juga? Dengan kondisi tubuh Ayah sekarang, Ayah nggak boleh kelelahan ...."Marko berkata dengan tegas, "Cepat antar aku ke sana! Kalau aku nggak menanyakan hal-hal ini dengan jelas, pulang ke rumah pun nggak ada gunanya! Aku nggak akan bisa tidur! Justin, cepat putar balik!"Justin membuka mulutnya, hendak membujuk ayahnya. Namun, pada akhirnya dia memilih untuk diam. Dia menginstruksikan sopir untuk putar balik, menuju ke Vila Pakas.Selama bertahun-tahun ini, ibunya tinggal di Vila Pakas. Sesungguhnya, ibunya bisa tinggal di sana karena telah melakukan kesalahan, jadi berakhir dengan "dikurung" oleh kakek, nenek dan ayahnya di sana ....Selama bebe
Read more

Bab 1885

Setelah menyelimuti Quenne, Silvia berjalan ke tempat tidur lainnya untuk melihat Sonya, putrinya.Saat ini, Sonya sudah tertidur. Namun, tidak tahu apa yang dimimpikan oleh bocah perempuan itu, keningnya tampak berkerut ...Silvia mengulurkan tangannya untuk mengelus-elus kening putrinya yang berkerut. Kemudian, dia membuka selimut, berbaring di samping putrinya dan memejamkan matanya dalam diam.Tadi dia memang membujuk Quenne panjang lebar. Namun, sebenarnya dia sendiri juga tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak berpikir banyak. Dalam lubuk hatinya, dia juga sangat mengkhawatirkan Theo, dia mengkhawatirkan apakah pria itu baik-baik saja di sana.Pria itu sangat sulit dilayani. Selain itu, temperamennya juga sangat buruk. Bagaimana kalau sampai pria itu meluapkan emosinya kepada staf di dalam sana?Hidup di dunia ini, setiap orang pasti memiliki permasalahan sendiri!Silvia berbalik ke kanan dan kiri, dia tidak bisa terlelap. Pada akhirnya, dia tidak bisa berbaring lagi dan du
Read more

Bab 1886

'Mengapa dia bisa tahu bangsal Ibu di sini?'Pamela memendam rasa permusuhan yang mendalam pada ayah kandungnya itu, apalagi ibunya yang telah disakiti sedemikian rupanya oleh pria bajingan itu!"Bisa-bisanya dia muncul lagi di hadapan ibuku! Bibi Silvia, jangan khawatir, kejadian seperti itu nggak akan terulang lagi!"Ya, dia tidak akan membiarkan kejadian itu terulang lagi!Setelah Revan keluar dari rumah sakit dan masalahnya terselesaikan dengan baik, dia akan pergi menemui Marko secara pribadi dan memperingati pria itu untuk tidak datang mengganggu ibunya lagi!Alih-alih menunjukkan ekspresi tenang, Silvia menghela napas dan berkata, "Pamela, apa kamu pikir penyakit ibumu bisa sembuh hanya dengan nggak bertemu dengan ayah sialanmu itu? Selama bertahun-tahun ini, Quenne menjalani hari-harinya di luar sana sendirian! Dia nggak pernah benar-benar merasakan kebahagiaan!""Alasan pertama adalah karena dia telah kehilanganmu! Dia berpikir dia telah mencelakaimu karena nggak melindungimu
Read more

Bab 1887

Selain itu, dia juga tahu Marko sama sekali tidak mencintai istri keduanya itu dan mereka pisah ranjang sepanjang tahun.Biarpun demikian, hal itu juga tidak bisa mengubah fakta bahwa dulu pria itu telah memberikan luka yang mendalam bagi ibunya. Pria itu telah mengkhianati ibunya, tidak memercayai ibunya tidak bersalah, sampai-sampai ibunya terpaksa harus melarikan diri dan menjalani kehidupan sulit di luar sana selama bertahun-tahun ....Namun, sepenggal ucapan Silvia tadi sudah menggerakkan hati Pamela. Memang benar, terkadang seseorang pantas dicintai oleh pasangannya atau tidak bukanlah sesuatu hal yang bisa dinilai oleh orang luar, melainkan orang yang bersangkutan itu sendiri!Sama halnya seperti yang dilakukannya. Dia menunggu Agam selama tiga tahun. Semua orang di sekelilingnya beranggapan bahwa dia sangat bodoh menunggu seorang pria yang tidak pantas untuknya itu. Namun, tekadnya tidak pernah goyah ....Saat Pamela tertegun cukup lama dan memikirkan hal itu, Silvia sudah sele
Read more

Bab 1888

Pamela menganggukkan kepalanya dan berkata, "Bibi Silvia, aku sudah mengerti!"Dia sudah mengerti apa yang harus dilakukannya. Sering kali, manusia hidup di dunia ini terjerat dan hanyut dalam sebuah hubungan, sampai-sampai menjalani hidup yang tidak bahagia dan penuh penyesalan selamanya.Dengan kata lain, semua orang tidak bisa mengendalikan emosi sendiri dengan baik, termasuk Pamela sendiri ....Saat mereka kembali ke bangsal, Quenne memang sudah bangun.Dia turun dari tempat tidur, menutupi tubuh Sonya dengan selimut yang sudah ditendang oleh bocah perempuan itu, lalu dengan lembut menyelipkan anak-anak rambut yang menutupi wajah Sonya ke belakang telinganya.Quenne sedang hanyut dalam pemikirannya sendiri. Saat putrinya masih seumuran dengan bocah perempuan itu, seharusnya putrinya juga berada di sisinya dan menjalani kehidupan bersama sosok ibu dengan tenang tanpa mengkhawatirkan suatu apa pun. Namun, karena pilihan salah yang diambilnya, Rembulan, putrinya terpaksa harus hidup t
Read more

Bab 1889

Pamela tidak percaya ibunya benar-benar tidak ingin tahu, dia pun melanjutkan. "Di taman kediaman Keluarga Yanuar, ditanam sejenis bunga yang sangat indah, sangat langka dan sangat sulit dipelihara, bernama Bulan."Begitu mendengar ucapan putrinya, sorot mata terkejut tampak jelas di mata Quenne. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Pamela dan berkata, "Apa?"Pamela melanjutkan. "Marko memberitahuku itu adalah bunga kesukaan istrinya. Selama bertahun-tahun ini, dia hampir menghabiskan semua waktunya pada di taman itu, memelihara dan merawat bunga tersebut, serta selalu berada di dekat bunga-bunga tersebut. Bahkan, dia sama sekali nggak memedulikan istri keduanya. Biasanya mereka juga nggak menghabiskan waktu bersama, tidur pun pisah ranjang."Quenne benar-benar tidak menyangka seperti itulah kehidupan yang dijalani oleh Marko selama bertahun-tahun ini. Setelah tersadar dari keterkejutannya, dia menatap putrinya dengan tatapan kurang mengerti dan berkata, "Rembulan, untuk apa kamu membe
Read more

Bab 1890

Ervin membungkukkan badannya dan berkata, "Nyonya, ucapan Nyonya sudah berlebihan! Tanpa ada Tuan, nggak ada aku yang sekarang! Sudah seharusnya aku melakukan semua itu!"Pamela sangat senang melihat kemampuan dan karakter Ervin. Dia tidak banyak membahas topik itu lagi, melainkan bertanya, "Lalu, di mana dia? Mengapa dia nggak datang?"Ervin menjawab dengan jujur, "Tuan sudah dalam perjalanan ke sini, seharusnya sebentar lagi Tuan akan tiba."Pamela mendecakkan lidahnya dan berkata, "Dia selalu saja seperti itu! Kemarin dia mengatakan akan segera kembali setelah membelikan makanan untukku, lalu langsung pergi. Pada akhirnya, anak buahnya yang mengantarkan makanan untukku!"Ervin tertawa dan berkata, "Nyonya, Nyonya sudah salah menyalahkan Tuan! Tuan nggak ingin Nyonya mengkhawatirkannya. Karena itulah, dia nggak banyak bicara. Kemarin, anggota kami menangkap Kalana, dalang di balik penculikan Tuan Muda Revan kali ini. Tuan takut dia nggak berbicara jujur, jadi Tuan secara pribadi meng
Read more
PREV
1
...
187188189190191
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status