Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1891 - Chapter 1900

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1891 - Chapter 1900

2938 Chapters

Bab 1891

Pamela memutar matanya dengan kesal. "Huh! Ternyata kamu masih tahu kembali!"'Lihat reaksi itu, bisa-bisanya sayangku ini mengatakan dia nggak merindukanku?'Agam menyunggingkan seulas senyum, lalu menoleh dan memanggil ke arah pintu, "Ervin!"Ervin segera berjalan memasuki bangsal dan bertanya dengan penuh hormat, "Tuan, apa yang bisa kubantu?"Agam berkata, "Kamu bawa Revan jalan-jalan keluar. Awasi dia dengan baik. Nanti kalian baru kembali.""Baik, Tuan!" Ervin segera berjalan menghampiri Pamela dan menggendong Revan dari pelukan Pamela. Kemudian, dia langsung berbalik dan keluar dari bangsal.Awalnya Pamela tidak tenang melepaskan Revan begitu saja, tetapi dia tahu Agam melakukan pengaturan seperti itu pasti karena ada yang ingin pria itu bicarakan dengannya. Jadi, setelah ragu sejenak, dia pun melepaskan putranya dari pelukannya ....Setelah Ervin membawa Revan keluar dari bangsal, Pamela mengalihkan pandangannya kembali ke arah Agam. Dia ingin menanyakan pada pria itu apa yang
Read more

Bab 1892

Tiba-tiba saja nada bicaranya pria itu terdengar sedih. Sontak saja hal itu membuat hati Pamela melunak. "Sudah, sudah, aku hanya bercanda!"Agam terus memeluk gadisnya, seolah-olah enggan untuk melepaskan gadisnya. "Sayang, aku berjanji padamu, kelak kejadian seperti ini nggak akan terjadi lagi. Kita juga nggak akan terpisah lagi."Pamela menganggukkan kepalanya dan berkata, "Hmm, aku percaya padamu."...Tak lama kemudian, suster datang dengan mengantarkan hasil pemeriksaan Revan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bocah lelaki itu sudah baik-baik saja, sudah boleh keluar dari rumah sakit.Hanya saja, sepulang ke rumah nanti, tetap harus berhati-hati, jangan sampai luka Revan terkena air. Selain itu, Revan juga harus minum obat dengan teratur. Hanya itu saja, tidak ada masalah lain lagi.Pamela mengunjungi bangsal ibunya bersama Agam dan Revan untuk memberi tahu ibunya bahwa putranya sudah boleh keluar dari rumah sakit, mereka sudah akan pulang.Saat ini, dua lansia Keluarga Dirgant
Read more

Bab 1893

Begitu mendengar ucapan ibu mereka, ketiga bocah itu langsung bersorak dengan gembira.Vani berkata, "Hore, hore! Baguslah kalau begitu! Ibu, kalau begitu bisakah Ibu meminta para paman pengawal ini untuk nggak terus mengikuti kami seperti ini lagi?"Heri berkata, "Benar, Ibu. Mereka terus mengawasi setiap gerak-gerik kami, kami merasa nggak bebas!"Kevin juga menganggukkan kepalanya dan berkata, "Benar, Ibu ...."Pamela mengangkat kepalanya. Begitu melihat para pengawal yang mengikuti di belakang ketiga bocah itu, dia sudah mengerti ini adalah pengaturan dari Tomi dan Frida.'Kakek dan Nenek pasti sangat terkejut karena kejadian kemarin!' pikirnya.Namun, Pamela sengaja tidak menyetujui keinginan ketiga bocah itu secara langsung. Dia berkata, "Tanyakan saja hal ini pada ayah kalian, harus ada persetujuan darinya baru bisa!"Begitu mendengar ucapan Pamela, ketiga bocah itu langsung berganti haluan. Mereka langsung meninggalkan Pamela dan berjalan menghampiri Agam, lalu mengelilingi pri
Read more

Bab 1894

Keempat bocah itu melihat Pamela. Melihat ekspresi lelah ibu mereka, mereka sangat sedih.Vani memiringkan kepalanya dan berkata dengan gelisah, "Kalau begitu, Ayah janji pada kami jangan membiarkan paman-paman aneh itu mengikuti kami lagi, ya?"Mendengar ucapan putrinya, Agam melirik para pengawal yang berbaris dengan rapi di belakang anak-anak, lalu mengangkat dagunya seolah memberi isyarat kepada mereka.Melihat isyarat majikan mereka, ketiga pengawal itu segera melangkah menjauh dengan patuh.Setelah para pengawal yang mengawasi gerak-gerik mereka selama dua puluh empat jam penuh itu pergi, anak-anak itu baru merasa lega, seolah-olah sudah mendapatkan kembali kebebasan mereka ....Vani mengalihkan pandangannya ke arah Revan, lalu mengamati kakaknya dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan saksama. "Kak Revan, kamu terluka. Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu merasa kesakitan?"Revan menggelengkan kepalanya. Dia mengulurkan tangannya dan mengelus-elus kepala adik perempuannya lay
Read more

Bab 1895

Setelah mendengar identitas asli Pamela, dua lansia Keluarga Dirgantara itu sedikit terkejut. Dua lansia itu mengalihkan pandangan kepada satu sama lain, lalu tersenyum.Frida mengalihkan pandangannya kembali ke Pamela dan berkata pada Pamela sambil tersenyum hangat, "Pamela, fakta bahwa kamu adalah anggota Keluarga Yanuar memang membuat kami sedikit terkejut. Tapi, selama bertahun-tahun ini, kamu selalu setia menunggu Agam kembali, bahkan membantunya melindungi dan menjalankan perusahaannya. Kami bisa melihat dengan jelas semua pengorbananmu. Kami sudah mengenal jelas kamu adalah orang seperti apa. Sekarang jangankan kamu adalah anggota Keluarga Yanuar, biarpun kamu benar-benar adalah darah daging seorang pelaku kriminal besar, Keluarga Dirgantara juga nggak akan memedulikan hal yang telah berlalu. Kami hanya mengakuimu sebagai istri cucu kami!"Walaupun Tomi tidak berbicara, tetapi dia menganggukkan kepalanya seolah mengisyaratkan bahwa dia menyetujui ucapan istrinya.Setelah mendeng
Read more

Bab 1896

Setelah berhasil "meminjam" lokasi untuk melakukan lamaran, Justin langsung pergi dengan senang untuk mulai merencanakan lamaran ....Melihat adik tiri yang sama ayah tapi beda ibu dengannya itu telah pergi jauh, Pamela menyenggol-nyenggol pria di sampingnya dan berkata, "Paman, kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Hanya lamaran saja, dia sudah menyiapkan cincin berlian yang besar! Apa yang kamu siapkan untukku?"Agam mengalihkan pandangannya ke arah gadisnya dan berkata, "Bagaimana kalau kamu periksa sendiri aset yang berada di bawah namamu?"Sebenarnya Pamela sama sekali tidak memedulikan tentang cincin berlian. Dia hanya ingin bercanda pada pria di sampingnya ini. Namun, siapa sangka pria itu benar-benar telah mempersiapkan sesuatu yang spesial untuknya?!Karena itulah, dia segera memeriksa aset di bawah namanya dan mendapati bahwa pagi ini ada sebuah tambang berlian terbesar di Afrikan menjadi aset baru di bawah namanya!Dengan mulut berkedut, Pamela berkata, "Paman, kamu ...."Agam me
Read more

Bab 1897

Jelas-jelas pria itu bukan sedang menanyakan pendapatnya, melainkan menyampaikan pengumuman padanya .......Di sisi lain.Kini anggota Keluarga Yanuar sudah mengetahui identitas asli Pamela. Mereka sudah mengetahui bahwa Pamela adalah cucu mereka Rembulan yang telah menghilang selama bertahun-tahun ini. Namun, karena kasus fitnah tidak benar kala itu yang menyebabkan Quenne, menantu mereka dan Rembulan, cucu mereka mengalami banyak penderitaan di luar sana, sekarang Keluarga Yanuar juga tidak berani meminta Pamela untuk kembali ke Keluarga Yanuar. Mereka juga tidak berani mengharapkan Pamela bisa menikah dengan keluar dari kediaman Keluarga Yanuar. Hari ini mereka diizinkan untuk menghadiri acara pernikahan cucu mereka saja, mereka sudah cukup puas!Adapun mengenai konflik antara Keluarga Yanuar dan Keluarga Dirgantara, mereka sudah tidak bisa mempermasalahkannya lagi. Bagaimana mungkin sekarang mereka berani merusak kebahagiaan yang cucu mereka peroleh dengan tidak mudah itu?Selama
Read more

Bab 1898

Suara pria itu masih enak didengar seperti dulu, hanya saja kini sudah ada sedikit jejak waktu di suaranya ....Quenne yang baru menghela napas lega mendongak dengan terkejut. Begitu melihat keberadaan Marko dan ingin melarikan diri lagi, dia mendapat pria itu sudah duduk di sampingnya.Biarpun dia ingin melarikan diri lagi, dia juga sudah tidak memiliki kesempatan itu lagi!Quenne menenangkan dirinya, mengalihkan pandangannya ke arah lain dan berkata, "Apa kamu ada urusan mencariku?"Marko menatap wanita itu dengan tatapan dalam. Dia hanya duduk di samping Quenne, tetapi dia tidak berani terlalu dekat dengan wanita itu. "Aku ingin memberimu penjelasan untuk meluruskan kesalahpahaman di antara kita."Ekspresi Quenne tampak datar, dia tetap tidak menatap lawan bicaranya. Dia berkata, "Oke, coba kamu jelaskan!"Marko menghela napas panjang, lalu berkata, "Kala itu, ada terlalu banyak kesalahpahaman di antara kita. Kamu salah paham aku selingkuh, aku salah paham kamu memiliki pria lain, s
Read more

Bab 1899

Setelah mengucapkan sampai jumpa kepada anak-anak, Jason menatap Justin, adiknya dengan sorot mata tajam, lalu menekankan pada adiknya untuk tidak membuat masalah bagi Pamela dan Agam.Justin menanggapi ucapan kakaknya dengan kesal. "Sudahlah, Kak! Aku sudah tahu! Sekarang aku sudah bukan bocah berumur tiga tahun lagi! Bisakah Kakak nggak mempermalukanku di hadapan tunanganku?"Jason tidak memedulikan Justin. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Ariel, lalu menganggukkan kepalanya pada wanita itu dan berkata, "Selama bepergian di luar, tolong sedikit maklumi bocah ini!"Ariel menanggapi ucapan Jason dengan menganggukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Terakhir, Jason berjalan menghampiri sosok ibu yang telah lama terpisah dengannya, lalu memberi ibunya sebuah pelukan. Kemudian, dia juga berpesan pada ibunya harus menjaga kesehatan dan berhati-hati sepanjang perjalanan dengan nada bicara yang lembut seperti saat berpesan pada adiknya. Dia juga mengatakan pada ibunya kalau
Read more

Bab 1900

Begitu Jason muncul, wanita yang dibawa ke sini untuk kencan buta oleh orang tuanya langsung menunjukkan sorot mata terkejut. Dengan wajah memerah, dia berdiri, lalu mengulurkan satu lengannya ke arah Jason dengan malu-malu."Halo ... halo ... namaku Nadia Suganda ....""Halo, silakan duduk!" Jason hanya menganggukkan kepalanya kepada wanita itu tanpa menjabat tangannya.Wanita itu merasa sedikit canggung. Dia terpaksa menarik kembali tangannya yang telah terulur, lalu duduk kembali ke posisinya dengan canggung.Dua lansia Keluarga Yanuar saling melemparkan pandangan kepada satu sama lain. Mereka benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi melihat cucu mereka yang tidak memahami cara berinteraksi dengan wanita itu. Bagaimana Jason bisa membiarkan wanita itu merasa canggung seperti itu?Jason duduk di sebuah sofa tunggal, lalu mengobrol dengan sopan tapi terkesan menjaga jarak dengan tamu mereka itu. Hingga saat tamu merasa tidak ada harapan lagi untuk melanjutkan kencan buta ini, mereka m
Read more
PREV
1
...
188189190191192
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status