Share

Bab 1894

Penulis: Hargai
Keempat bocah itu melihat Pamela. Melihat ekspresi lelah ibu mereka, mereka sangat sedih.

Vani memiringkan kepalanya dan berkata dengan gelisah, "Kalau begitu, Ayah janji pada kami jangan membiarkan paman-paman aneh itu mengikuti kami lagi, ya?"

Mendengar ucapan putrinya, Agam melirik para pengawal yang berbaris dengan rapi di belakang anak-anak, lalu mengangkat dagunya seolah memberi isyarat kepada mereka.

Melihat isyarat majikan mereka, ketiga pengawal itu segera melangkah menjauh dengan patuh.

Setelah para pengawal yang mengawasi gerak-gerik mereka selama dua puluh empat jam penuh itu pergi, anak-anak itu baru merasa lega, seolah-olah sudah mendapatkan kembali kebebasan mereka ....

Vani mengalihkan pandangannya ke arah Revan, lalu mengamati kakaknya dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan saksama. "Kak Revan, kamu terluka. Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu merasa kesakitan?"

Revan menggelengkan kepalanya. Dia mengulurkan tangannya dan mengelus-elus kepala adik perempuannya lay
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1895

    Setelah mendengar identitas asli Pamela, dua lansia Keluarga Dirgantara itu sedikit terkejut. Dua lansia itu mengalihkan pandangan kepada satu sama lain, lalu tersenyum.Frida mengalihkan pandangannya kembali ke Pamela dan berkata pada Pamela sambil tersenyum hangat, "Pamela, fakta bahwa kamu adalah anggota Keluarga Yanuar memang membuat kami sedikit terkejut. Tapi, selama bertahun-tahun ini, kamu selalu setia menunggu Agam kembali, bahkan membantunya melindungi dan menjalankan perusahaannya. Kami bisa melihat dengan jelas semua pengorbananmu. Kami sudah mengenal jelas kamu adalah orang seperti apa. Sekarang jangankan kamu adalah anggota Keluarga Yanuar, biarpun kamu benar-benar adalah darah daging seorang pelaku kriminal besar, Keluarga Dirgantara juga nggak akan memedulikan hal yang telah berlalu. Kami hanya mengakuimu sebagai istri cucu kami!"Walaupun Tomi tidak berbicara, tetapi dia menganggukkan kepalanya seolah mengisyaratkan bahwa dia menyetujui ucapan istrinya.Setelah mendeng

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1896

    Setelah berhasil "meminjam" lokasi untuk melakukan lamaran, Justin langsung pergi dengan senang untuk mulai merencanakan lamaran ....Melihat adik tiri yang sama ayah tapi beda ibu dengannya itu telah pergi jauh, Pamela menyenggol-nyenggol pria di sampingnya dan berkata, "Paman, kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Hanya lamaran saja, dia sudah menyiapkan cincin berlian yang besar! Apa yang kamu siapkan untukku?"Agam mengalihkan pandangannya ke arah gadisnya dan berkata, "Bagaimana kalau kamu periksa sendiri aset yang berada di bawah namamu?"Sebenarnya Pamela sama sekali tidak memedulikan tentang cincin berlian. Dia hanya ingin bercanda pada pria di sampingnya ini. Namun, siapa sangka pria itu benar-benar telah mempersiapkan sesuatu yang spesial untuknya?!Karena itulah, dia segera memeriksa aset di bawah namanya dan mendapati bahwa pagi ini ada sebuah tambang berlian terbesar di Afrikan menjadi aset baru di bawah namanya!Dengan mulut berkedut, Pamela berkata, "Paman, kamu ...."Agam me

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1897

    Jelas-jelas pria itu bukan sedang menanyakan pendapatnya, melainkan menyampaikan pengumuman padanya .......Di sisi lain.Kini anggota Keluarga Yanuar sudah mengetahui identitas asli Pamela. Mereka sudah mengetahui bahwa Pamela adalah cucu mereka Rembulan yang telah menghilang selama bertahun-tahun ini. Namun, karena kasus fitnah tidak benar kala itu yang menyebabkan Quenne, menantu mereka dan Rembulan, cucu mereka mengalami banyak penderitaan di luar sana, sekarang Keluarga Yanuar juga tidak berani meminta Pamela untuk kembali ke Keluarga Yanuar. Mereka juga tidak berani mengharapkan Pamela bisa menikah dengan keluar dari kediaman Keluarga Yanuar. Hari ini mereka diizinkan untuk menghadiri acara pernikahan cucu mereka saja, mereka sudah cukup puas!Adapun mengenai konflik antara Keluarga Yanuar dan Keluarga Dirgantara, mereka sudah tidak bisa mempermasalahkannya lagi. Bagaimana mungkin sekarang mereka berani merusak kebahagiaan yang cucu mereka peroleh dengan tidak mudah itu?Selama

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1898

    Suara pria itu masih enak didengar seperti dulu, hanya saja kini sudah ada sedikit jejak waktu di suaranya ....Quenne yang baru menghela napas lega mendongak dengan terkejut. Begitu melihat keberadaan Marko dan ingin melarikan diri lagi, dia mendapat pria itu sudah duduk di sampingnya.Biarpun dia ingin melarikan diri lagi, dia juga sudah tidak memiliki kesempatan itu lagi!Quenne menenangkan dirinya, mengalihkan pandangannya ke arah lain dan berkata, "Apa kamu ada urusan mencariku?"Marko menatap wanita itu dengan tatapan dalam. Dia hanya duduk di samping Quenne, tetapi dia tidak berani terlalu dekat dengan wanita itu. "Aku ingin memberimu penjelasan untuk meluruskan kesalahpahaman di antara kita."Ekspresi Quenne tampak datar, dia tetap tidak menatap lawan bicaranya. Dia berkata, "Oke, coba kamu jelaskan!"Marko menghela napas panjang, lalu berkata, "Kala itu, ada terlalu banyak kesalahpahaman di antara kita. Kamu salah paham aku selingkuh, aku salah paham kamu memiliki pria lain, s

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1899

    Setelah mengucapkan sampai jumpa kepada anak-anak, Jason menatap Justin, adiknya dengan sorot mata tajam, lalu menekankan pada adiknya untuk tidak membuat masalah bagi Pamela dan Agam.Justin menanggapi ucapan kakaknya dengan kesal. "Sudahlah, Kak! Aku sudah tahu! Sekarang aku sudah bukan bocah berumur tiga tahun lagi! Bisakah Kakak nggak mempermalukanku di hadapan tunanganku?"Jason tidak memedulikan Justin. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Ariel, lalu menganggukkan kepalanya pada wanita itu dan berkata, "Selama bepergian di luar, tolong sedikit maklumi bocah ini!"Ariel menanggapi ucapan Jason dengan menganggukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Terakhir, Jason berjalan menghampiri sosok ibu yang telah lama terpisah dengannya, lalu memberi ibunya sebuah pelukan. Kemudian, dia juga berpesan pada ibunya harus menjaga kesehatan dan berhati-hati sepanjang perjalanan dengan nada bicara yang lembut seperti saat berpesan pada adiknya. Dia juga mengatakan pada ibunya kalau

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1900

    Begitu Jason muncul, wanita yang dibawa ke sini untuk kencan buta oleh orang tuanya langsung menunjukkan sorot mata terkejut. Dengan wajah memerah, dia berdiri, lalu mengulurkan satu lengannya ke arah Jason dengan malu-malu."Halo ... halo ... namaku Nadia Suganda ....""Halo, silakan duduk!" Jason hanya menganggukkan kepalanya kepada wanita itu tanpa menjabat tangannya.Wanita itu merasa sedikit canggung. Dia terpaksa menarik kembali tangannya yang telah terulur, lalu duduk kembali ke posisinya dengan canggung.Dua lansia Keluarga Yanuar saling melemparkan pandangan kepada satu sama lain. Mereka benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi melihat cucu mereka yang tidak memahami cara berinteraksi dengan wanita itu. Bagaimana Jason bisa membiarkan wanita itu merasa canggung seperti itu?Jason duduk di sebuah sofa tunggal, lalu mengobrol dengan sopan tapi terkesan menjaga jarak dengan tamu mereka itu. Hingga saat tamu merasa tidak ada harapan lagi untuk melanjutkan kencan buta ini, mereka m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1901

    Melihat segelas anggur di depannya, Aylin menghela napas. Kemudian, dia mengangkat kepala dan meneguknya dengan susah payah.Setelah anggur masuk ke perutnya, dia merasa mual. Aylin tidak bisa menahannya sehingga dia langsung muntah ke tempat sampah ...."Uhuk ... uhuk ....""Apakah kamu baik-baik saja? Aylin!" Levina berpura-pura ramah dan duduk di sampingnya. Kemudian, Levina menatap Aylin dengan jijik. "Aylin, menurutku kamu benar-benar nggak enak badan! Aku sudah memesan kamar hotel, aku akan mengantarmu ke sana untuk beristirahat!""Oke ..." jawab Aylin dengan linglung. Kemudian, dia membiarkan kakaknya memapahnya.Levina membantu Aylin ke lantai dua puluh hotel di atas bar. Begitu dia keluar dari lift, manajernya menelepon.Dia adalah artis yang tidak begitu terkenal. Jadi, dia tidak berani tidak menjawab panggilan manajernya."Hei! Aylin, manajer ada urusan mendesak denganku. Kartu kamar ada di sini. Kamu pergilah ke sana dulu. Aku akan segera datang!" kata Levina dengan tergesa

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1902

    Levina berjuang keras untuk mendapatkan kesempatan ini.Levina berpikir, "Aylin, demi aku, kamu harus berperilaku baik di ranjang Pak Lucas!"Saat Levina tiba di rumah, hari sudah larut malam.Begitu dia memasuki rumah, Melinda turun dari atas sambil bertanya, "Levina, kenapa kamu pulang terlambat? Ke mana saja kamu?""Hari ini, aku ada acara makan dengan kru!" Levina memegangi kepalanya. Dia berpura-pura merasa tidak nyaman. "Bibi, kamu nggak tahu betapa sulitnya aku mendapatkan peran ini!"Melihat ekspresi Levina yang tidak nyaman, Melinda merasa sedikit tertekan. "Levina, kamu sudah bekerja keras. Kembalilah ke kamarmu dan istirahat!""Yah." Levina memegangi kepalanya sambil berjalan menuju kamar....Saat ini.Aylin sedang mengalami pengalaman yang belum pernah dia alami sebelumnya. Dia merasa sekujur tubuhnya tidak nyaman. Dia hanya bisa merasa lega ketika dia menyentuh tubuh pria itu.Aylin memeluk tubuh pria itu dan membalas ciumannya dengan kaku.Aylin samar-samar mendengar pri

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status