Semua Bab Hari-hari Dimanjakan Paman: Bab 1541 - Bab 1550

2938 Bab

Bab 1541

Kemudian, Justin sengaja membocorkan sedikit informasi untuk Marlon. "Aku mendengar dari salah seorang temanku bahwa akhir-akhir ini, keluarganya Adsila mengaturkan kencan buta untuknya dan mendesaknya untuk menikah! Sekarang, dia juga sudah lumayan pasrah dengan pernikahan. Katanya, kalau ada orang yang lumayan baik, dia akan menikah! Marlon, kalau kamu nggak berusaha, dia akan direbut pria lain!"Marlon tersenyum dengan penuh arti dan berkata, "Oh ya?"Justin berkata lagi, "Dengar-dengar, akhir pekan ini, keluarganya mengaturkan agar dia pergi ke Restoran Srikandi untuk kencan buta dengan putra dari teman ayahnya. Maukah kamu pergi melihat-lihat ke sana?"Seusai berbicara, Justin berbalik dengan cepat dan berlari ke mobilnya Ariel.Ariel ingin menunggu Marlon, tetapi Marlon tidak berjalan ke mobilnya, melainkan berjalan ke arah berlawanan dan mengemudi mobilnya sendiri ....Melihat Marlon pergi begitu saja, Ariel mengernyit. Dia menoleh dan menatap Justin sambil bertanya, "Apa yang k
Baca selengkapnya

Bab 1542

Sophia sengaja mengucapkan kata-kata ini untuk menguji Pamela.Pamela pura-pura terkejut dan berkata, "Melahirkan tiga anak sekaligus? Nona Sophia ternyata pelupa, ya. Aku memang punya tiga anak, tapi dulu aku hanya melahirkan sepasang anak kembar. Anak sulungku itu diadopsi oleh Agam. Kamu sudah lupa, ya?"Sophia menatap mata Pamela lekat-lekat dan berkata, "Oh ya? Kenapa aku mendengar bahwa dulu kamu melahirkan anak kembar tiga?"Dia ingin memastikan apakah Pamela mengetahui bahwa kedua putranya tertukar atau tidak ....Tadi, dia hanya melihat Pamela berbicara dengan Kevin dengan suara lembut, tetapi dia tidak mendengar isi percakapan mereka dengan jelas.Pamela mengetahui niat Sophia. Dia pun menatap Sophia dengan tatapan pura-pura terkejut dan bertanya, "Apa? Kamu juga pernah dengar rumor ini, ya?""Dulu, saat aku melakukan pemeriksaan kehamilan, seorang dokter memberitahuku bahwa aku mengandung anak kembar tiga. Aku masih ingat dengan jelas, tapi ternyata yang lahir hanya sepasang
Baca selengkapnya

Bab 1543

Setelah Pamela membaca pesan ini, dia langsung menghapus pesan tersebut.Berkat peringatan ini, tadi, Pamela baru bisa bersikap setenang itu di hadapan Sophia dan kemungkinan besar bisa membodohi Sophia untuk sementara.Sophia tidak boleh tahu bahwa mereka sudah menyadari segalanya. Mereka harus membuat Sophia menganggap bahwa dia masih mengendalikan situasi ini, supaya Sophia tidak terlalu waspada.Kalau tidak, wanita itu bisa bertindak ekstrem dan mengancam mereka dengan keselamatan anak itu ...."Ibu, tadi, apakah Sophia datang untuk menjemputku pulang?" tanya Kevin dengan agak gelisah. Meskipun dia tidak melihat Sophia, dia yakin dia mendengar suara Sophia.Pamela memeluk putranya sambil menjawab, "Nggak, Ibu nggak akan membiarkannya membawamu pergi. Tenang saja ...."Melihat Kevin begitu menolak Sophia, Pamela tidak bisa menahan diri dari mengkhawatirkan Heri. 'Apakah Heri baik-baik saja di sana? Apakah dia disakiti oleh Sophia ....'Untuk sementara, Pamela juga tidak bisa menjemp
Baca selengkapnya

Bab 1544

Adsila mengerutkan bibirnya dan tersenyum secara paksa sambil berkata, "Masalahnya, Anda bukan hanya terlambat sebentar, 'kan?"Pria itu mengangkat lengannya dan menyingsingkan lengan bajunya untuk menunjukkan jam tangannya yang mahal, lalu berkata, "Astaga! Ternyata aku sudah terlambat 40-an menit, ya! Maaf, Nona Adsila. Aku nggak menyangka waktu berjalan secepat ini!"Huh!Awalnya, Adsila masih memiliki sedikit harapan untuk bertemu dengan lawan kencan butanya. Namun, sekarang, harapan itu sudah sirna sepenuhnya dan dia sedang memikirkan alasan untuk meninggalkan tempat ini secepat mungkin ....Sebelum Adsila bisa berbicara, pria itu membenarkan kacamatanya yang tebal dan berat dan tersenyum lebar sambil berkata, "Apa pun yang terjadi, kita sudah bertemu, jangan pedulikan hal-hal yang nggak penting lagi! Nona Adsila, senang bertemu denganmu, aku akan memperkenalkan diriku padamu terlebih dahulu!"Jangan pedulikan hal-hal yang tidak penting lagi?'Pria tua ini sudah terlambat 40-an me
Baca selengkapnya

Bab 1545

Untuk sesaat, Adsila tidak tahu apa yang harus dia katakan ....Dia hanya pernah bertemu dengan orang yang percaya diri dengan dirinya sendiri, tetapi dia tidak pernah menghadapi orang yang begitu tidak masuk akal!'Menurutnya, syaratnya bagus? Dia terlalu percaya diri, deh?'Kekesalan meluap dalam hati Adsila, tetapi karena pria ini adalah putra dari teman orang tuanya, dia tidak bisa mengucapkan kata-kata yang terlalu kasar ....Melihat Adsila tidak berbicara, Steven mengira bahwa ucapannya yang bijak sudah meyakinkan gadis yang bebal ini. Seulas senyuman yang dia kira dewasa dan menarik tersungging di bibirnya."Nona Adsila, sebenarnya, kamu juga nggak perlu memperkenalkan dirimu lagi! Aku sudah mendengar tentangmu dari keluargaku. Aku nggak keberatan dengan kondisimu, jadi jangan rendah hati, kita bisa coba pacaran!" kata Steven.Adsila benar-benar kehabisan kata-kata. Dia tidak menyangka bahwa pria ini akan mengucapkan kata-kata seaneh ini. "Kamu nggak keberatan dengan kondisiku?
Baca selengkapnya

Bab 1546

Adsila menyilangkan tangannya sambil berkata, "Aku kenapa? Memangnya ucapanku salah? Tuan Steven, kalau kamu benar-benar sehebat yang kamu katakan, kamu seharusnya nggak perlu kencan buta, 'kan?"Steven memukul meja dengan penuh amarah sambil berdiri dan berseru, "Kalau bukan karena orang tua kita saling kenal, aku juga nggak akan bertemu denganmu. Kalau nggak, kamu kira aku akan datang untuk bertemu dengan wanita bekas yang sudah tua sepertimu?!"Adsila memelototi pria ini sambil berseru, "Wanita bekas yang sudah tua?! Aku lebih muda daripada kamu! Berdasarkan logikamu, sepertinya kamulah yang sudah jadi pria bekas!"Steven tidak bisa melawan ucapan Adsila, jadi amarahnya seketika meluap. Dia mengambil gelas berisi air lemon di atas meja dan hendak menyiramkannya ke wajah Adsila. Pada saat ini, sebuah tangan tiba-tiba muncul dan menghentikan gerakan ini!Secara refleks, Adsila langsung menghindar. Namun, dia tidak merasakan siraman air itu. Begitu dia mengangkat kepalanya, dia langsun
Baca selengkapnya

Bab 1547

Awalnya, Adsila masih ingin memarahi pria aneh ini lagi. Namun, dengan kehadiran Marlon, dia hanya bisa menundukkan kepalanya dalam diam ....Dengan ekspresi gelap, Marlon bertanya, "Kalau begitu, kenapa kamu mau kencan buta dengan seorang gadis yang begitu nggak kamu sukai?"Steven duduk kembali dan menjawab dengan bangga, "Ibunya mencari-cari jodohnya ke mana-mana. Ibuku mendengarnya, jadi ibuku membiarkanku datang menemuinya. Kupikir, nggak ada ruginya aku bertemu sekali dengannya, jadi aku datang!""Oh ya? Ternyata begitu, ya! Jadi, kamu secara khusus datang untuk memanfaatkan dia?" kata Marlon sambil tersenyum.Steven melirik sekilas ke arah Adsila dan berkata, "Bukan begitu juga. Aku datang untuk menghargai dia! Kalau nggak, kalau tersebar rumor bahwa semua pria yang diperkenalkan padanya nggak sudi untuk kencan buta dengannya, kelak, dia nggak akan bisa menikah lagi!"Marlon tertawa dengan sinis dan berkata, "Kita sama-sama pria, nggak usah pura-pura lagi! Kamu hanya merasa bahw
Baca selengkapnya

Bab 1548

Melihat Steven yang mulutnya masih ternganga karena terkejut, Marlon mengetuk meja sambil bertanya, "Ada apa? Kamu nggak percaya kartu namaku asli?"Steven mengambil kartu nama itu, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Marlon yang mengenakan setelan jas mahal, dengan aura yang berwibawa. Namun, dia masih saja merasa ragu ...."Kalau kamu nggak bisa mengaturkan sebuah pekerjaan di Perusahaan Vasant untukku, aku nggak akan percaya pada statusmu!" kata Steven.Mendengar permintaan Steven yang tidak tahu malu, Marlon tertawa dan berkata, "Kamu berani sekali, ya!"Steven menyilangkan tangannya dan berkata dengan agresif, "Kenapa? Nggak bisa, ya? Kalau nggak bisa, artinya identitas ini palsu!"Marlon tersenyum dan berkata, "Sebenarnya, aku sama sekali nggak perlu membuktikan statusku padamu. Tapi, karena kamu lulusan universitas ternama, aku nggak keberatan untuk membiarkan orang bertalenta sepertimu bekerja di perusahaan kami."Mendengar ucapan Marlon, Adsila menatap pria ini dengan tatapa
Baca selengkapnya

Bab 1549

Marlon mendengus pelan, lalu menoleh dan menatap Adsila sambil berkata, "Adsila, di luar, seorang gadis nggak boleh terlalu mudah ditindas. Kalau ada yang berbuat jahat padamu, kamu juga harus membalasnya dengan perbuatan yang sama!"Sambil berbicara, dia menatap segelas jus jeruk yang terletak di samping tangan Adsila, arti tatapan ini sudah sangat jelas!Adsila memahami arti tatapan Marlon. Dari awal, Adsila sudah merasa muak dengan Steven. Dia juga tidak lagi memedulikan citranya sebagai seorang gadis. Dia mengeluarkan sedotan dari gelas itu, mengangkat gelas berisi jus jeruk itu dan langsung menyiramkan isinya ke wajah Steven ....Byur!Sebelum Steven sempat bereaksi, dia sudah disiram dengan jus yang lengket. Pakaian mahal yang dia pakai secara khusus untuk kencan buta ini pun langsung kotor!Dalam sekejap, api amarah berkobar dalam hatinya. Dia mengangkat tangannya sambil berseru, "Dasar bajing ...."Namun, Marlon berdeham dan berkata, "Hormati wanita!"Gerakan Steven seketika te
Baca selengkapnya

Bab 1550

Marlon langsung menggeleng dengan patuh dan berkata, "Baiklah, aku nggak akan asal bicara lagi."Adsila mengernyit dan berkata, "Duduk di depan!""Baiklah," kata Marlon sambil menganggukkan kepalanya.Kemudian, dia berdiri dan duduk di depan Adsila dengan patuh.Sebenarnya, setelah dia duduk di hadapan Adsila, Adsila malah merasa makin canggung ....Dengan posisi saling bertatapan seperti ini, Adsila makin tidak bisa menghindari tatapan Marlon padanya, sehingga dia merasa sangat canggung."Ehem, kenapa kamu bisa datang ke sini?" tanya Adsila dengan pura-pura santai. Dia ingin mengalihkan topik pembicaraan mereka.Marlon menatapnya sambil tersenyum dan berkata, "Aku mendapat kabar bahwa kamu kencan buta di sini, jadi aku datang untuk memeriksa keadaanmu."Adsila mengernyit dan bertanya, "Kamu dengar dari siapa? Siapa yang menyebar rumor seperti itu?! Menyebalkan sekali!"Meskipun Marlon tampaknya kurang serius, setidaknya dia masih berpegang teguh pada beberapa prinsip. Dia tidak member
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
153154155156157
...
294
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status