Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1531 - Chapter 1540

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1531 - Chapter 1540

2938 Chapters

Bab 1531

Pamela teringat, saat mereka tiba di rumahnya Jerry, pembantu di rumah itu mengatakan bahwa Jerry sedang bertemu dengan temannya di lantai atas ....Oleh karena itu, untuk sementara, Pamela mengesampingkan kecurigaannya terhadap Andra dan berkata, "Ternyata kamu juga berteman dengan Pak Jerry, ya."Seulas senyuman tersungging di wajah Andra yang nakal. "Karena hubungan sosialku baik, jadi aku punya teman di seluruh dunia!" kata Andra.Pamela mengerutkan bibirnya dengan kesal dan berkata, "Huh, bisa dilihat, kok!"Andra menggoyangkan kunci mobil di tangannya dan berkata, "Ayo jalan! Biar kuantarkan kalian ke rumah!"Pamela melihat sekilas ke sekeliling. Lingkungan ini memang sepi, tidak terlihat satu pun taksi yang lewat. Kemudian, dia melihat putranya yang masih ragu-ragu setelah mereka baru saling kenal. Setelah berpikir sebentar, dia menerima tawaran Andra. "Kalau begitu, mohon bantuan Tuan Muda Andra, ya!"Andra membuang napas dengan agak kesal dan berkata, "Lala, dengan hubungan an
Read more

Bab 1532

Pamela berpikir, 'Ternyata ini tujuan Andra mencariku, ya ....'Mendengar ucapan Andra, Pamela tidak merasakan penolakan, melainkan merasa agak tenang.Daripada ketertarikan Andra untuk mendapatkan keuntungan dalam pekerjaan, Pamela lebih mengkhawatirkan ketertarikan emosional Andra terhadapnya.Hal ini malah sebenarnya lebih baik!Sebelumnya, Andra benar-benar pernah membantunya, dia tidak melupakan hal ini.Dia tidak bisa membalas perasaan Andra, dia juga pernah menyuruh Andra untuk memberi tahu dirinya jika Andra memerlukan bantuan dan dia akan membantu Andra sebisa mungkin.Jarang sekali Andra mengungkapkan hal seperti ini padanya, jadi dia juga tidak ingin menolak.Namun, hal ini tidak bisa diputuskan oleh dia sendiri dan memang harus diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Dirgantara."Aku akan mempertimbangkan keinginanmu. Saat aku senggang, aku akan pergi melihat tanah yang dimiliki Perusahaan Bratajaya. Kalau bisa, aku akan berusaha sebisaku untuk mendukung ker
Read more

Bab 1533

Pamela menganggukkan kepalanya dan melihat Andra naik ke mobil, lalu menggendong putranya berjalan memasuki Kediaman Dirgantara.Begitu dia berjalan masuk, dia melihat Olivia yang sedang bersembunyi di dekat pintu sambil diam-diam mengamatinya ....Olivia berjalan keluar dari belakang sebatang pohon tua dan mengernyit sambil bertanya, "Kak Pamela, bukankah kamu pergi dengan Adsila? Kenapa malah orang dari Keluarga Bratajaya itu yang mengantarkanmu pulang? Kamu masih sering berhubungan dengan pria itu, ya?"Pamela yang sedang menggendong putranya melihat Olivia sekilas, lalu berjalan masuk sambil berkata, "Adsila masih berada di rumah temannya itu. Aku kebetulan bertemu dengan Andra, jadi dia sekaligus mengantarkan kami pulang."Kebetulan? Sekaligus? Olivia tidak memercayai ucapan Pamela, dia pun berseru, "Mana mungkin ada kebetulan seperti itu!"Dengan alis terangkat, Pamela berkata, "Kenapa? Kalau kamu merasa itu bukan kebetulan, kamu mencurigaiku, ya? Atau mencurigai Andra?"Mendenga
Read more

Bab 1534

Olivia berkata, "Ya! Niat Andra terhadap Kak Pamela nggak baik! Tiap melihat Kak Pamela, dia selalu tampak tergila-gila! Sungguh menyebalkan!"Adsila berkata, "Paman sudah menghilang selama tiga tahun. Kita juga harus memikirkan Bibi! Kak Andra adalah orang baik, dia juga menyukai Bibi. Yang penting, dia nggak keberatan Bibi sudah pernah melahirkan. Hal ini saja sudah membuatnya lebih baik dari kebanyakan pria di luar sana! Kalau Bibi bersedia menjalin hubungan dengan Kak Andra, aku nggak akan keberatan lagi!"Olivia berseru dengan sangat kesal, "Tapi aku keberatan!"Pada saat ini, Adsila masih berada di dalam ruang konsultasi, jadi dia tidak bisa meladeni Olivia. "Kalau begitu, aku juga nggak bisa apa-apa. Kita nggak berhak menentang hal ini, semuanya bergantung pada keinginan Bibi! Sudahlah, aku nggak bisa mengobrol lagi denganmu, aku masih ada urusan!"Seusai berbicara, Adsila langsung mengakhiri panggilan ini ...."Halo? Halo? Sialan!" Mendengar suara panggilan ini diakhiri, Olivia
Read more

Bab 1535

Sophia menatap mata pria ini. Dia memang tidak melihat kecanggungan di wajah pria ini, sehingga dia merasa bahwa Alex sepertinya benar-benar tidak merasakan keanehan apa pun pada anaknya."Oh, mungkin aku berpikir terlalu jauh!" kata Sophia sambil tersenyum. Kemudian, dia menusuk sepotong buah dan menyodorkannya ke mulut pria itu sambil berkata, "Alex, kamu harus makan lebih banyak buah, untuk menambahkan vitamin pada tubuhmu!"Alex mengiakan ucapan Sophia, lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil garpu dari tangan Sophia.Melihat pria ini jarang sekali menerima suapan dirinya, Sophia tentu saja merasa sangat senang. Dia juga menurunkan kewaspadaannya dan berdiri sambil berkata, "Kalau begitu, kalian makan buah, ya. Biar aku lihat apa yang harus kumasak untuk makan siang! Hari ini akhir pekan, kebetulan aku juga nggak ada urusan di luar!"Alex hanya mengucapkan kata terima kasih pada Sophia dengan suara rendah. Saat dia melihat Sophia sudah berjalan jauh, dia baru meletakkan kembali
Read more

Bab 1536

'Aku sudah menyuruh seseorang untuk menghipnosis pria itu, jadi dia nggak mungkin tahu bahwa dia masih punya anak selain Kevin ....''Kalau dia tahu Kevin ini bukan Kevin yang asli dan masih pura-pura nggak tahu, artinya dia mungkin sudah menyadari sesuatu!''Gawat!'Sambil memikirkan hal ini, tatapan Sophia menggelap. Jika dia tidak bisa mendapatkan pria ini, daripada merelakan pria ini pada orang lain, dia lebih memilih untuk menghancurkan pria ini!...Di sisi lain, Pamela meletakkan Kevin yang sudah terlelap di atas ranjang, lalu pergi mandi di kamar mandi dan berganti pakaian yang lebih nyaman.Saat dia keluar dari kamar mandi, Kevin masih terlelap. Dia berjalan ke sisi ranjang dan melihat Revan dan Vani yang masih berlarian di halaman sambil bermain layang-layang. Tatapannya penuh akan kelembutan seorang ibu.Setelah menyuruh seorang pembantu untuk menjaga Kevin, Pamela baru pergi menghampiri Revan dan Vani di lantai bawah dengan tenang.Meskipun hari belum siang, sinar matahari
Read more

Bab 1537

Olivia sebenarnya ingin langsung kembali ke kamarnya untuk mandi dan merawat kulitnya dengan baik. Besok, dia akan pergi kencan dengan Ricky, dia tidak ingin bertemu dengan pria itu dengan kondisi kulit gosong!"Kak Pamela, nanti, kamu masih akan membawa mereka pergi membeli mainan, ya? Bagaimana kalau aku temani kamu? Kamu pasti akan kesusahan membawa tiga anak sekaligus!" kata Olivia.Pamela menganggukkan kepalanya dengan santai sambil berkata, "Waktu Kev ... ehem, Heri bangun, kami baru pergi. Aku akan meminta sopir untuk membawa kami ke toko mainan di sekitar sini. Setelah membeli mainan, kami akan langsung pulang. Kamu nggak perlu ikut, istirahat saja baik-baik, lakukan kesibukanmu!"Pamela hampir menyebut nama Kevin. Untung saja Olivia tidak terlalu fokus, sehingga dia tidak mendengar hal itu.Olivia menganggukkan kepalanya dan berkata, "Kalau begitu, aku mau mandi dulu! Kak Pamela, kalau ada perlu, panggil saja, ya!"Pamela mengiakan ucapan Olivia. "Pergilah," kata Pamela.Setel
Read more

Bab 1538

Ariel bisa melihat penghinaan di ekspresi pria tersebut, sehingga tentu saja dia merasa tidak senang.Pada saat ini, sekretaris itu masih berdiri di depan pintu dengan gelisah sambil menyalahkan dirinya sendiri karena dia tidak menahan pria tersebut dari memasuki ruangan ini ....Ariel menatap Justin untuk sesaat, lalu menatap sekretarisnya sambil melambaikan tangannya, sebagai isyarat agar sekretarisnya meninggalkan ruangan ini.Sekretarisnya bergegas menutup pintu dan melarikan diri.Tidak ada orang lain di dalam ruang kantor ini, sehingga Ariel pun tidak menjaga sikapnya lagi terhadap Justin. Dia tertawa dengan sinis dan bertanya, "Kalau aku nggak layak menerima kesopanan Tuan Justin, untuk apa kamu datang mencariku hari ini?"Justin tersenyum sambil berkata, "Bu Ariel salah paham. Mana mungkin kamu nggak layak? Tadi, aku hanya bercanda! Dulu, bukankah kamu juga sering bercanda denganku? Sekarang, kenapa kamu malah menjadi begitu serius? Kenapa? Kamu benar-benar marah, ya?"Ariel me
Read more

Bab 1539

Tatapan Ariel menjadi dingin. Dia berkata, "Sudahlah, Tuan Justin bukan orang yang nggak tahu diri, 'kan? Karena kamu sudah tahu aku sudah punya janji dengan orang lain, kamu sudah boleh pergi!"Dengan ekspresi menantang, Justin langsung menaikkan kedua kakinya yang panjang di atas meja kerja Ariel sambil berkata, "Kalau aku nggak mau pergi?"Ariel mengernyit. Tadi, dia baru saja memuji pria ini sudah dewasa. Belum dua menit berlalu, pria ini sudah menunjukkan sifatnya yang kekanak-kanakan lagi!"Kalau kamu nggak mau pergi, kamu bisa main sendiri di kantorku! Aku pergi dulu, ya!" kata Ariel.Kemudian, Ariel berdiri, mengambil jas luarnya dan berjalan cepat ke luar ....Dia merasa sangat lapar, jadi dia sudah malas berdebat dengan pria ini. Setelah dia pergi makan siang dan kembali lagi, pria ini pasti sudah pergi!Namun, Justin malah ikut berdiri dan bergerak dengan cepat, menghalangi jalannya Ariel ....Dengan ekspresi kesal, Ariel berkata, "Apa lagi yang mau kamu lakukan? Aku sudah a
Read more

Bab 1540

Ariel tertawa dengan sinis dan berkata, "Kamu sudah nggak sanggup pura-pura dewasa lagi, jadi sifat aslimu muncul, ya?"Justin tidak lagi merasa malu hingga murka seperti dulu. Dia hanya mendekat dengan agresif. Saat dia berbicara, bibirnya bahkan hampir menyentuh bibirnya Ariel. "Untuk apa aku berpura-pura di hadapanmu?"Ariel langsung mendorong wajah pria ini sambil berseru, "Sudahlah! Ayo jalan, makan dulu!"Justin sedikit memicingkan matanya sambil bertanya, "Kamu mau pergi makan denganku?"Dengan alis terangkat, Ariel berkata, "Kalau nggak? Memangnya kamu akan membiarkanku pergi mencari orang lain?"Justin tersenyum dengan licik dan berkata, "Baguslah! Karena kamu bijaksana, hari ini, aku akan traktir makan!"Ariel mendorong bahu pria ini dengan satu jarinya sambil berkata, "Kalau begitu, cepat minggir!"Justin baru menarik kembali tangannya, membebaskan Ariel ....Ariel merapikan bajunya, lalu berjalan ke luar. Sedangkan Justin mengikuti di belakang Ariel dengan kedua tangannya d
Read more
PREV
1
...
152153154155156
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status