Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1521 - Chapter 1530

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1521 - Chapter 1530

2938 Chapters

Bab 1521

Sophia tidak mengerti. Jelas-jelas tempat tidurnya begitu besar ....Kevin bisa tidur di samping atau di tengah. Kenapa dia bisa terganggu?Namun, setiap kali Sophia datang membawa bantal dan selimut, Alex akan memasang wajah dingin. Alex mengatakan bahwa dia tidak ingin Sophia melihat penampilan Alex yang tidak bisa berjalan ....Awalnya, Sophia mengira ini mungkin harga diri Alex. Namun, sekarang Sophia merasa Alex tidak ingin tidur di ranjang yang sama dengannya.Dalam tiga tahun terakhir, Sophia telah melakukan segala hal. Mengapa dia tidak bisa mendapatkan perhatian sedikit pun dari Alex?Haih!"Baiklah, Alex, kamu juga tidurlah lebih awal!""Yah."Sophia mundur dengan marah. Sebelum dia menutup pintu, Sophia menatap anak di tempat tidur dengan niat membunuh di matanya.Seharusnya anak itu bukan Kevin.Bagaimana Sophia memastikannya? Saat Sophia membuat makan pagi ini, dia sengaja memasukkan paprika yang paling dibenci Kevin.Namun, anak yang tidur di sebelah Alex sepertinya tidak
Read more

Bab 1522

Pamela terpaksa duduk dan menggaruk rambutnya yang sedikit berantakan karena tidur ....Adsila mengguncangnya dengan lembut dan berkata, "Bibi, bangunlah. Aku akan menunggumu. Cepatlah mandi!"Pamela sangat menyesali janji kepada Adsila untuk menemui psikiater beberapa hari yang lalu. Saat ini, dia tidak punya pilihan selain bangun dan pergi ke kamar mandi.Setelah mandi dan berganti pakaian, Pamela mengikuti Adsila ke bawah.Tadi malam, Olivia juga tidur dengan ketiga anaknya. Saat ini, Olivia sudah bangun bersama ketiga anaknya. Mereka sedang menunggu sarapan di bawah.Beberapa hari terakhir, Olivia sangat memedulikan kakak iparnya. Saat dia punya waktu, dia membantu Pamela merawat anaknya. Dia juga dengan sukarela menidurkan anaknya di malam hari. Pamela benar-benar merasa sedikit lebih santai.Pamela melambai kepada ketiga anaknya. "Revan, Heri, Vani! Ayo pergi bersama Ibu, kita akan sarapan di luar hari ini!"Adsila meraih lengan Pamela sambil berkata, "Jangan! Bibi, kalau kamu me
Read more

Bab 1523

"Heri" menggelengkan kepalanya karena kehilangan nafsu makan. Kemudian, dia menatap Pamela dengan gelisah. "Bu, apakah Ibu akan membawaku ke rumah sakit untuk disuntik?"Pamela terkejut sesaat, lalu tersenyum dan berkata, "Bukan, Ibu hanya mengajakmu mengobrol dengan dokter. Dia nggak akan menyuntikmu. Patuhlah, sarapan dulu."Saat ini, Heri baru berani mengambil sandwich dan mengunyahnya dengan linglung.Adsila yang berada di samping tampak kesal. "Bibi, aku memperkenalkan teman kepadamu hari ini, kenapa kamu ingin dokter itu berbicara dengan Heri?"Pamela berkata, "Temanmu itu bukan psikiater? Nggak bisakah kamu memintanya membantu anakku melakukan konseling psikologis?"Adsila menggigit sandwich itu dengan tak daya, lalu berpikir sejenak. "Boleh saja .... Oke! Pokoknya, kita semua akan duduk bersama dan berbicara!"Pamela tidak terlalu memikirkan arti kata-kata Adsila. Dia hanya menatap putranya dalam pelukannya dengan tatapan sedikit rumit ....Hari itu, Pamela melihat anaknya yang
Read more

Bab 1524

Adsila menyilangkan lengannya sambil mengerutkan bibir. "Oke, oke! Berhenti beromong kosong. Cepatlah bekerja! Kalau bibiku melihatmu nggak bekerja dengan serius, dia nggak akan percaya kamu adalah seorang dokter profesional!"Jerry memiringkan kepalanya sambil tersenyum dengan elegan. Kemudian, dia menatap Pamela yang sedang duduk di ruang tamu sambil menggendong anaknya ....Terlintas ekspresi heran di mata Jerry yang telah mengobati banyak orang. Lalu, dia berjalan perlahan dan mengulurkan tangan dengan sopan. "Halo, Nona Pamela, aku sering mendengar Adsila menyebutmu."Pamela meletakkan "Heri" dalam pelukannya, lalu berdiri perlahan dan berjabat tangan ringan dengan Jerry. "Halo."Sebelum Jerry merasakan hangatnya tangan Pamela, dia sudah melepaskan tangannya. Melalui jabat tangan ini, Jerry telah membuat penilaian kasar terhadap karakter Pamela."Silakan duduk, kita duduk sambil bicara."Pamela tidak menganggap dirinya sebagai tamu, tapi sebagai seorang pelanggan. Jadi, dia duduk
Read more

Bab 1525

Jerry tertegun sejenak, kemudian dia menoleh ke arah Adsila dengan tatapan bertanya.Mengapa situasi ini berbeda dengan yang dikatakan Adsila? Biasanya Jerry tidak menerima konsultasi dengan anak-anak.Adsila juga tahu alasan bibinya mengajak Heri ke sini. Kemudian, dia mengangkat bahu dengan tak daya sambil merentangkan tangannya. "Kenapa? Masalah psikologis anak pasti ada hubungannya dengan orang tuanya. Nggak boleh ibu dan anak berkonsultasi bersama? Dokter Herry, kamu sangat profesional, masalah ini nggak akan menyusahkanmu, 'kan?"Jerry mengangkat alis sambil mengerutkan bibirnya. "Tentu saja boleh!"Jerry berbalik dan menatap Heri dengan pandangan profesional. "Adsila, bawa anak itu ke dapur untuk minum coca-cola dulu. Aku akan berbicara dengan Nona Pamela sendirian tentang situasi anak itu."Adsila bekerja sama dengan baik. Kemudian, dia bangkit dan membawa "Heri" pergi, tapi "Heri" tidak ingin mengikutinya. Pamela menghibur "Heri" beberapa saat sebelum Heri bersedia mengikuti A
Read more

Bab 1526

Dengan ekspresi kesal dan juga sedih, Adsila berkata, "Tentu saja aku tahu emosi Bibi hanya bisa dilampiaskan pada Paman. Tapi, untuk sementara, Paman belum ditemukan! Jadi, aku dan Olivia takut Bibi akan jatuh sakit kalau emosi itu ditahan terlalu lama!"Sambil memikirkan pria pengguna kursi roda yang masih hidup dengan baik itu, Pamela berkata, "Aku nggak akan menahannya untuk sangat lama lagi ...."Adsila tercengang sesaat, lalu bertanya, "Maksudnya? Bibi, maksudmu ... ada petunjuk tentang Paman, ya?"Sebelum Pamela bisa menjawab, Jerry sudah berjalan menghampiri mereka dengan "Heri"."Heri" kembali menempel pada Pamela dan memeluk ibunya ini.Pamela mengelus kepala putranya, lalu menatap Jerry dan bertanya, "Bagaimana, Pak Dokter? Sudah ada hasilnya, belum?"Jerry menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Kita harus membicarakan hasilnya secara pribadi. Nona Pamela, ayo ikut aku ke lantai atas!"Tanpa disadari, Pamela merasa bahwa putranya benar-benar memiliki masalah psikologis yang
Read more

Bab 1527

Anak itu bukan putranya yang sebenarnya?!Jangan-jangan ....Melihat ekspresi Pamela yang agak aneh, Jerry menyadari bahwa tebakannya agak tidak masuk akal dan bahkan agak konyol. Dia pun tersenyum dengan canggung dan berkata, "Emm .... Nona Pamela, aku tahu tebakanku sangat absurd. Tapi, sikap putramu benar-benar kontradiktif. Sekarang, aku juga agak kebingungan dengan hal ini, tapi aku merasa bahwa dia nggak punya masalah psikologis yang jelas.""Nggak! Tebakanmu nggak absurd," kata Pamela. Dia tampak terkejut, lalu tatapannya tiba-tiba menjadi fokus. "Terima kasih sudah menghilangkan keraguanku selama beberapa hari terakhir! Pak Dokter, kamu memang lihai!"Jerry seketika tercengang. "Hah?"Pamela tidak bisa duduk diam lagi, dia bergegas berkata, "Aku akan meminta Adsila mentransferkan biaya konsultasiku untukmu. Sekarang, ada urusan mendesak yang harus kuselesaikan. Maaf, aku pergi dulu, ya!"Kemudian, dia berbalik dan meninggalkan ruang konsultasi ini, lalu berjalan cepat ke lantai
Read more

Bab 1528

Jerry menatap Andra dengan tatapan kagum dan berkata, "Bagus, bagus, saya mengaku kalah! Anda memang ahli cinta terhebat di seluruh dunia!"Andra mengabaikan ejekan temannya dan berdiri sambil berkata, "Sudahlah, aku pergi dulu, ya!""Kamu sudah mau pergi? Bukankah katamu kita akan minum-minum saat aku pulang kerja?" tanya Jerry.Andra berbalik sambil berjalan keluar. Tanpa menoleh sama sekali, dia melambaikan tangannya dan berkata, "Nggak lagi, deh! Aku mau pergi mencari gebetanku!"Jerry memegang dagunya sambil melihat kepergian Andra. Dia benar-benar mengagumi temannya ini .......Saat Pamela tiba di lantai bawah, "Heri" sedang duduk di sofa di ruang tamu dengan patuh sambil meminum minuman ringan. Dia juga tidak menghiraukan Adsila yang sedang berbicara dengannya di samping.Ketika dia melihat Pamela, kedua matanya langsung berkilau. "Ibu, apakah kita sudah boleh pulang?" tanya "Heri".Adsila menatap Pamela dengan tatapan aneh dan bertanya, "Bibi, kenapa kamu turun secepat ini? Su
Read more

Bab 1529

Melihat kebingungan di wajah Adsila, Jerry berkata, "Jangan khawatirkan orang lain. Bagaimana dengan dirimu sendiri? Bagaimana keadaanmu akhir-akhir ini?"Adsila membuyarkan lamunannya dan mengangkat bahunya sambil menjawab, "Bisa sebagus apa? Seperti biasanya deh, kadang bagus, kadang nggak."Jerry bertanya lagi, "Kalau tidur? Lebih nyenyak, nggak?"Adsila membuang napas dan menjawab, "Kurang bagus! Harus lewat tengah malam baru aku bisa tidur. Selain itu, aku sering mimpi buruk, jadi waktu bangun pun aku merasa sangat lelah."Jerry meletakkan gelas di tangannya dan berkata dengan ekspresi serius, "Kalau begini terus, kamu mungkin benar-benar harus minum obat."...Pamela berjalan di sekitar perumahan sambil menggendong "Heri", tetapi dia tidak melihat adanya taksi yang lewat.Tempat ini adalah kawasan kelas atas untuk orang-orang kaya, jadi jarang sekali ada orang yang naik taksi, sehingga taksi juga tidak akan datang mencari pelanggan di tempat ini.Pamela yang terus menggendong ana
Read more

Bab 1530

Pamela memicingkan matanya dan bertanya, "Dia juga nggak baik pada ayahmu, ya?"Kevin menjawab dengan jujur, "Di luar, dia sangat lembut pada Ayah. Tapi, kalau Ayah mengungkit bahwa Ayah mau keluar atau mau mencari dokter lain untuk mengobati kakinya, wanita itu akan mencari berbagai alasan untuk menolak dan nggak akan menyetujui keinginan Ayah."Pamela menatap anak ini lekat-lekat dan bertanya, "Jadi, kamu nggak menganggap bahwa dia ibumu?"Kevin mengangguk dengan sedih dan menjawab, "Ayah nggak mengingat masa lalunya. Kata wanita itu, dia istrinya Ayah. Katanya, aku anak yang dia lahirkan dengan Ayah. Tapi, entah kenapa, aku sangat nggak menyukai dia, aku juga nggak ingin memanggilnya ibuku!"Pamela mengelus kepala anak ini dengan lembut sambil berkata, "Ya, dia bukan ibumu, kamu nggak perlu memanggil dia ibumu."Mendengar ucapan Pamela, Kevin langsung mengangkat kepalanya dan menatap Pamela dengan tatapan kebingungan. "Bibi, kenapa kamu tahu kalau dia bukan ibuku?" tanya Kevin.Pame
Read more
PREV
1
...
151152153154155
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status