Share

Bab 1527

Author: Hargai
Anak itu bukan putranya yang sebenarnya?!

Jangan-jangan ....

Melihat ekspresi Pamela yang agak aneh, Jerry menyadari bahwa tebakannya agak tidak masuk akal dan bahkan agak konyol. Dia pun tersenyum dengan canggung dan berkata, "Emm .... Nona Pamela, aku tahu tebakanku sangat absurd. Tapi, sikap putramu benar-benar kontradiktif. Sekarang, aku juga agak kebingungan dengan hal ini, tapi aku merasa bahwa dia nggak punya masalah psikologis yang jelas."

"Nggak! Tebakanmu nggak absurd," kata Pamela. Dia tampak terkejut, lalu tatapannya tiba-tiba menjadi fokus. "Terima kasih sudah menghilangkan keraguanku selama beberapa hari terakhir! Pak Dokter, kamu memang lihai!"

Jerry seketika tercengang. "Hah?"

Pamela tidak bisa duduk diam lagi, dia bergegas berkata, "Aku akan meminta Adsila mentransferkan biaya konsultasiku untukmu. Sekarang, ada urusan mendesak yang harus kuselesaikan. Maaf, aku pergi dulu, ya!"

Kemudian, dia berbalik dan meninggalkan ruang konsultasi ini, lalu berjalan cepat ke lantai
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1528

    Jerry menatap Andra dengan tatapan kagum dan berkata, "Bagus, bagus, saya mengaku kalah! Anda memang ahli cinta terhebat di seluruh dunia!"Andra mengabaikan ejekan temannya dan berdiri sambil berkata, "Sudahlah, aku pergi dulu, ya!""Kamu sudah mau pergi? Bukankah katamu kita akan minum-minum saat aku pulang kerja?" tanya Jerry.Andra berbalik sambil berjalan keluar. Tanpa menoleh sama sekali, dia melambaikan tangannya dan berkata, "Nggak lagi, deh! Aku mau pergi mencari gebetanku!"Jerry memegang dagunya sambil melihat kepergian Andra. Dia benar-benar mengagumi temannya ini .......Saat Pamela tiba di lantai bawah, "Heri" sedang duduk di sofa di ruang tamu dengan patuh sambil meminum minuman ringan. Dia juga tidak menghiraukan Adsila yang sedang berbicara dengannya di samping.Ketika dia melihat Pamela, kedua matanya langsung berkilau. "Ibu, apakah kita sudah boleh pulang?" tanya "Heri".Adsila menatap Pamela dengan tatapan aneh dan bertanya, "Bibi, kenapa kamu turun secepat ini? Su

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1529

    Melihat kebingungan di wajah Adsila, Jerry berkata, "Jangan khawatirkan orang lain. Bagaimana dengan dirimu sendiri? Bagaimana keadaanmu akhir-akhir ini?"Adsila membuyarkan lamunannya dan mengangkat bahunya sambil menjawab, "Bisa sebagus apa? Seperti biasanya deh, kadang bagus, kadang nggak."Jerry bertanya lagi, "Kalau tidur? Lebih nyenyak, nggak?"Adsila membuang napas dan menjawab, "Kurang bagus! Harus lewat tengah malam baru aku bisa tidur. Selain itu, aku sering mimpi buruk, jadi waktu bangun pun aku merasa sangat lelah."Jerry meletakkan gelas di tangannya dan berkata dengan ekspresi serius, "Kalau begini terus, kamu mungkin benar-benar harus minum obat."...Pamela berjalan di sekitar perumahan sambil menggendong "Heri", tetapi dia tidak melihat adanya taksi yang lewat.Tempat ini adalah kawasan kelas atas untuk orang-orang kaya, jadi jarang sekali ada orang yang naik taksi, sehingga taksi juga tidak akan datang mencari pelanggan di tempat ini.Pamela yang terus menggendong ana

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1530

    Pamela memicingkan matanya dan bertanya, "Dia juga nggak baik pada ayahmu, ya?"Kevin menjawab dengan jujur, "Di luar, dia sangat lembut pada Ayah. Tapi, kalau Ayah mengungkit bahwa Ayah mau keluar atau mau mencari dokter lain untuk mengobati kakinya, wanita itu akan mencari berbagai alasan untuk menolak dan nggak akan menyetujui keinginan Ayah."Pamela menatap anak ini lekat-lekat dan bertanya, "Jadi, kamu nggak menganggap bahwa dia ibumu?"Kevin mengangguk dengan sedih dan menjawab, "Ayah nggak mengingat masa lalunya. Kata wanita itu, dia istrinya Ayah. Katanya, aku anak yang dia lahirkan dengan Ayah. Tapi, entah kenapa, aku sangat nggak menyukai dia, aku juga nggak ingin memanggilnya ibuku!"Pamela mengelus kepala anak ini dengan lembut sambil berkata, "Ya, dia bukan ibumu, kamu nggak perlu memanggil dia ibumu."Mendengar ucapan Pamela, Kevin langsung mengangkat kepalanya dan menatap Pamela dengan tatapan kebingungan. "Bibi, kenapa kamu tahu kalau dia bukan ibuku?" tanya Kevin.Pame

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1531

    Pamela teringat, saat mereka tiba di rumahnya Jerry, pembantu di rumah itu mengatakan bahwa Jerry sedang bertemu dengan temannya di lantai atas ....Oleh karena itu, untuk sementara, Pamela mengesampingkan kecurigaannya terhadap Andra dan berkata, "Ternyata kamu juga berteman dengan Pak Jerry, ya."Seulas senyuman tersungging di wajah Andra yang nakal. "Karena hubungan sosialku baik, jadi aku punya teman di seluruh dunia!" kata Andra.Pamela mengerutkan bibirnya dengan kesal dan berkata, "Huh, bisa dilihat, kok!"Andra menggoyangkan kunci mobil di tangannya dan berkata, "Ayo jalan! Biar kuantarkan kalian ke rumah!"Pamela melihat sekilas ke sekeliling. Lingkungan ini memang sepi, tidak terlihat satu pun taksi yang lewat. Kemudian, dia melihat putranya yang masih ragu-ragu setelah mereka baru saling kenal. Setelah berpikir sebentar, dia menerima tawaran Andra. "Kalau begitu, mohon bantuan Tuan Muda Andra, ya!"Andra membuang napas dengan agak kesal dan berkata, "Lala, dengan hubungan an

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1532

    Pamela berpikir, 'Ternyata ini tujuan Andra mencariku, ya ....'Mendengar ucapan Andra, Pamela tidak merasakan penolakan, melainkan merasa agak tenang.Daripada ketertarikan Andra untuk mendapatkan keuntungan dalam pekerjaan, Pamela lebih mengkhawatirkan ketertarikan emosional Andra terhadapnya.Hal ini malah sebenarnya lebih baik!Sebelumnya, Andra benar-benar pernah membantunya, dia tidak melupakan hal ini.Dia tidak bisa membalas perasaan Andra, dia juga pernah menyuruh Andra untuk memberi tahu dirinya jika Andra memerlukan bantuan dan dia akan membantu Andra sebisa mungkin.Jarang sekali Andra mengungkapkan hal seperti ini padanya, jadi dia juga tidak ingin menolak.Namun, hal ini tidak bisa diputuskan oleh dia sendiri dan memang harus diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Dirgantara."Aku akan mempertimbangkan keinginanmu. Saat aku senggang, aku akan pergi melihat tanah yang dimiliki Perusahaan Bratajaya. Kalau bisa, aku akan berusaha sebisaku untuk mendukung ker

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1533

    Pamela menganggukkan kepalanya dan melihat Andra naik ke mobil, lalu menggendong putranya berjalan memasuki Kediaman Dirgantara.Begitu dia berjalan masuk, dia melihat Olivia yang sedang bersembunyi di dekat pintu sambil diam-diam mengamatinya ....Olivia berjalan keluar dari belakang sebatang pohon tua dan mengernyit sambil bertanya, "Kak Pamela, bukankah kamu pergi dengan Adsila? Kenapa malah orang dari Keluarga Bratajaya itu yang mengantarkanmu pulang? Kamu masih sering berhubungan dengan pria itu, ya?"Pamela yang sedang menggendong putranya melihat Olivia sekilas, lalu berjalan masuk sambil berkata, "Adsila masih berada di rumah temannya itu. Aku kebetulan bertemu dengan Andra, jadi dia sekaligus mengantarkan kami pulang."Kebetulan? Sekaligus? Olivia tidak memercayai ucapan Pamela, dia pun berseru, "Mana mungkin ada kebetulan seperti itu!"Dengan alis terangkat, Pamela berkata, "Kenapa? Kalau kamu merasa itu bukan kebetulan, kamu mencurigaiku, ya? Atau mencurigai Andra?"Mendenga

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1534

    Olivia berkata, "Ya! Niat Andra terhadap Kak Pamela nggak baik! Tiap melihat Kak Pamela, dia selalu tampak tergila-gila! Sungguh menyebalkan!"Adsila berkata, "Paman sudah menghilang selama tiga tahun. Kita juga harus memikirkan Bibi! Kak Andra adalah orang baik, dia juga menyukai Bibi. Yang penting, dia nggak keberatan Bibi sudah pernah melahirkan. Hal ini saja sudah membuatnya lebih baik dari kebanyakan pria di luar sana! Kalau Bibi bersedia menjalin hubungan dengan Kak Andra, aku nggak akan keberatan lagi!"Olivia berseru dengan sangat kesal, "Tapi aku keberatan!"Pada saat ini, Adsila masih berada di dalam ruang konsultasi, jadi dia tidak bisa meladeni Olivia. "Kalau begitu, aku juga nggak bisa apa-apa. Kita nggak berhak menentang hal ini, semuanya bergantung pada keinginan Bibi! Sudahlah, aku nggak bisa mengobrol lagi denganmu, aku masih ada urusan!"Seusai berbicara, Adsila langsung mengakhiri panggilan ini ...."Halo? Halo? Sialan!" Mendengar suara panggilan ini diakhiri, Olivia

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1535

    Sophia menatap mata pria ini. Dia memang tidak melihat kecanggungan di wajah pria ini, sehingga dia merasa bahwa Alex sepertinya benar-benar tidak merasakan keanehan apa pun pada anaknya."Oh, mungkin aku berpikir terlalu jauh!" kata Sophia sambil tersenyum. Kemudian, dia menusuk sepotong buah dan menyodorkannya ke mulut pria itu sambil berkata, "Alex, kamu harus makan lebih banyak buah, untuk menambahkan vitamin pada tubuhmu!"Alex mengiakan ucapan Sophia, lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil garpu dari tangan Sophia.Melihat pria ini jarang sekali menerima suapan dirinya, Sophia tentu saja merasa sangat senang. Dia juga menurunkan kewaspadaannya dan berdiri sambil berkata, "Kalau begitu, kalian makan buah, ya. Biar aku lihat apa yang harus kumasak untuk makan siang! Hari ini akhir pekan, kebetulan aku juga nggak ada urusan di luar!"Alex hanya mengucapkan kata terima kasih pada Sophia dengan suara rendah. Saat dia melihat Sophia sudah berjalan jauh, dia baru meletakkan kembali

Latest chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status