Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1281 - Chapter 1290

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1281 - Chapter 1290

2938 Chapters

Bab 1281

Sambil bersandar pada pegangan tangan tangga, Sophia mengalihkan pandangannya ke arah bawah, lebih tepatnya ke arah Pamela dan Andra, lalu berkata, "Hmm, naluriku berkata seperti itu! Aku merasa Pamela selalu bersikap dingin pada orang lain, tapi dia sangat ramah pada Andra. Sepertinya mereka punya topik pembicaraan yang nggak ada habisnya!"Begitu mendengar ucapan Sophia, jari-jari panjang Agam tampak mencengkeram kaki gelas anggurnya dengan kuat, seakan-akan hanya dengan sedikit mengerahkan tenaga lagi saja, gelas itu pasti akan hancur berkeping-keping ....Sophia ingin mengucapkan beberapa patah kata lagi. Namun, begitu dia membuka mulutnya, dia melihat Agam sudah berbalik dan berjalan menuruni tangga ....Dia segera mengejar pria itu dan bertanya, "Agam, kamu mau ke mana?""Kamu bersenang-senang saja, aku masih ada urusan." Agam menyelipkan kedua tangannya di dalam sakunya dan melangkahkan kakinya dengan langkah kaki normal. Namun, aura dingin yang terpancar dari punggungnya, seola
Read more

Bab 1282

Dari tadi Agam duduk bersandar pada kursi. Saat Pamela baru tersadar kembali, dia tidak melihat pria itu dan mengira sosok bayangan pria itu adalah bayangan sandaran kursi.Setelah Agam sedikit menggerakkan tubuhnya dan pencahayaan di luar kaca mobil terpancar tepat di wajahnya ....Begitu melihat Agam, suasana hati Pamela menjadi makin buruk. Dia mengerutkan keningnya dengan canggung dan berkata, "Ternyata kamu! Aku .... Kenapa aku bisa berada di dalam mobilmu?"Agam meliriknya dan berkata, "Kenapa kamu nggak bertanya pada dirimu sendiri? Mengapa kamu jatuh pingsan tepat di tubuhku?"Sontak saja ucapan pria itu membuat Pamela teringat akan kejadian sebelum dirinya jatuh pingsan. Kala itu, sepertinya ada orang yang menggendongnya dari belakang. Kalau tidak, dia pasti sudah terjatuh ke lantai ....Ternyata orang itu adalah Agam.Bagaimanapun juga, pria di hadapannya ini yang telah membantunya.Pamela berkata pada pria itu dengan nada sedikit sopan, "Maaf, mungkin aku sedikit mengalami h
Read more

Bab 1283

Dari ekspresi wajahnya, tidak terlihat apa yang sedang dirasakan oleh Agam. Namun, sangat jelas bahwa dia sama sekali tidak berniat untuk melepaskan Pamela. "Kamu lebih memilih untuk memohon padaku daripada berbicara secara baik-baik denganku?"Pamela mengerutkan keningnya dan berkata, "Siapa bilang aku nggak berbicara secara baik-baik denganmu? Bukankah kamu sendiri yang memintaku untuk memohon padamu?!"Agam tertawa dingin dan berkata, "Sejak kapan kamu menjadi begitu penurut? Saat aku memintamu untuk berada di rumah dengan patuh, kenapa kamu nggak mendengar ucapanku?"Pamela terdiam, dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Selain memelototi pria itu, dia juga tidak tahu bagaimana caranya mengekspresikan kemarahannya. Dia tidak bisa melepaskan dirinya dari pelukan pria ini, dia juga tidak bisa melarikan diri dari tempat ini!Melihat ekspresi kesal Pamela, tanpa Agam sadari, kekesalan dalam sorot matanya menghilang tanpa meninggalkan jejak. Dia mengulurkan satu tangannya dan mencu
Read more

Bab 1284

Agam tetap tidak melepaskannya, melainkan berkata dengan suara rendah, "Aku nggak bermaksud membohongimu. Adapun mengenai pendaftaran pernikahan di luar negeri itu, karena waktu sudah berlalu cukup lama, aku sudah lupa. Setelahnya, karena ingin mendaftarkan pernikahan denganmu di dalam negeri, aku baru mengingat hal itu.""Aku hanya ingin 'menceraikan' Sophia terlebih dahulu, baru menjelaskan semuanya secara detail padamu. Aku takut kalau sebelumnya aku memberitahumu, kamu akan marah dan mengabaikanku. Bagaimanapun juga, kamu sedang hamil. Aku nggak ingin melihatmu bersedih.""Karena aku sendiri juga menyadari bahwa tindakan seperti itu adalah tindakan yang salah."Setelah mendengar ucapan pria itu, Pamela terdiam sangat lama, baru berkata, "Pak Agam, sebenarnya kamu nggak pernah meyakini bahwa aku adalah orang yang bisa mengerti kamu. Sekarang, terlepas dari pernikahanmu dengan Sophia adalah pernikahan asli atau palsu, aku nggak peduli lagi. Di antara kita, nggak ada kepercayaan lagi.
Read more

Bab 1285

"Hmm, terima kasih banyak, maaf sudah merepotkanmu!"Keduanya pergi ke ruang kamera pengawasan bersama-sama dan meminta petugas keamanan untuk memperlihatkan rekaman kamera pengawasan hotel kepada mereka ....Kemudian, mereka berdua melihat Agam menggendong Pamela dan berjalan keluar dari lokasi perjamuan!Diam-diam, Sophia mengepalkan tangannya dan berkata, "Dasar Agam ini! Jelas-jelas dia yang membawa Pamela pergi, tapi dia malah nggak berbicara jujur pada kita dan membuat kita khawatir setengah mati!"Walaupun dia melontarkan beberapa patah kata itu sambil tersenyum, tetapi senyumannya bahkan lebih tidak enak dipandang dibandingkan ekspresi sedihnya!Sama halnya dengan Sophia, ekspresi wajah Andra juga tidak baik. Sekarang, dia benar-benar tidak berharap Agam memiliki hubungan apa pun lagi dengan Pamela. Alasan yang pertama, dia memang menaruh perasaan pada wanita itu. Alasan yang kedua, saat ini Pamela benar-benar tidak bisa diberi tekanan apa pun. Kalau sampai Agam marah dan meluk
Read more

Bab 1286

Sophia menatap wajah samping Andra dengan tatapan kagum sejenak, lalu berkata, "Aku sangat kagum dengan pola berpikirmu karena sebagian besar pria pasti akan mempermasalahkan masa lalu seorang wanita."Andra hanya menyunggingkan seulas senyum tipis. Tidak ingin membahas dirinya sendiri lagi, dia melontarkan pertanyaan balik. "Bagaimana denganmu?"Sophia berkata dengan bingung, "Aku? Apa?"Andra berkata, "Aku menanyakan bagaimana pola pikirmu dalam melihat masa lalu Agam. Sepertinya kamu juga nggak keberatan dia sudah punya anak dengan wanita lain?"Karena Andra cukup jujur padanya, Sophia juga tidak keberatan untuk berbicara jujur. "Jujur saja, aku nggak terlalu keberatan. Palingan kelak aku dan Agam merawat dan membesarkan anak itu bersama-sama.""Aku merasa kualifikasi yang kumiliki sangat cocok dengan Agam. Kepribadian kami saling melengkapi satu sama lain. Saat bersama, kami akan merasa sangat nyaman.""Mungkin sekarang Agam masih menyukai Pamela, tapi kepribadian mereka berdua ngg
Read more

Bab 1287

Tanpa melirik wanita itu sama sekali, sambil menjepit rokoknya, Agam berkata dengan datar, "Hmm, masuklah."Kilatan bangga melintas di mata Sophia. Kemudian, dia berjalan ke sisi lain mobil dan duduk di samping pria itu.Setelah Sophia masuk ke dalam mobil, Agam mengembuskan asap rokoknya dengan perlahan, lalu mengangkat dagunya kepada sopir yang berada di barisan depan, mengisyaratkan sopir untuk melajukan mobil.Mobil melaju dengan kecepatan normal, tidak cepat juga tidak lambat ....Sophia melihat-lihat pemandangan di luar kaca mobil sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke Agam. Dia mengedipkan mata indahnya dan berkata, "Agam, kulihat sepertinya suasana hatimu nggak baik. Apa pembicaraanmu dengan Pamela nggak berjalan dengan baik?"Agam tidak menanggapi pertanyaan wanita itu, melainkan bertanya padanya dengan dingin, "Kamu mau ke mana? Pulang ke hotel atau kembali ke lokasi perjamuan?"Seolah-olah memikirkan pertanyaan Agam dengan serius sejenak, Sophia berkata, "Kalau begitu, mi
Read more

Bab 1288

Justin mengerutkan keningnya dan berkata, "Apa maksudmu? Pamela hilang?"Andra berkata, "Aku juga nggak tahu pasti. Aku akan melakukan pencarian di sekitar sini lagi. Kalau dia sudah pulang, tolong hubungi aku!"Selesai berbicara, Andra berbalik dengan tergesa-gesa, lalu kembali masuk ke dalam lift ....Justin benar-benar kebingungan.Ariel baru saja selesai mandi, dia berjalan keluar dari kamar dengan mengenakan mantel mandi dan berkata, "Siapa yang datang?"Justin menoleh dan berkata, "Baru saja Kak Andra datang mencari Pamela. Dia mengatakan Pamela meninggalkan lokasi perjamuan ulang tahun Sophia lebih awal. Kalau dilihat dari gerak-geriknya, sepertinya dia nggak bisa menemukan Pamela."Mendengar ucapan Justin, Ariel langsung mengerutkan keningnya. Dia segera kembali ke kamar dan mengambil ponselnya, lalu menghubungi Pamela.Alhasil, ponsel Pamela tidak aktif.Merasa ada yang tidak beres, dia segera mengeluarkan beberapa pakaiannya dan berganti pakaian ....Melihat Ariel yang terlih
Read more

Bab 1289

Justin mulai penasaran wanita seperti apa yang bisa membuat kakaknya membawa wanita itu ke rumah. "Kalau begitu, aku akan pergi ke lantai atas untuk melihatnya!"Sebelum dia sempat melangkahkan kakinya ke arah tangga, Karlo langsung menariknya dan berkata, "Tuan Muda, kulihat sebaiknya kamu segera kembali ke kamarmu, jangan berlalu-lalang di hadapan Tuan Muda Jason!"Justin langsung menepis tangan Karlo dan berkata, "Nggak apa-apa! Aku hanya ingin menguping pembicaraan mereka. Siapa tahu saja wanita itu adalah orang yang kukenal, nggak akan sampai ketahuan Kak Jason!"Karlo ingin menghentikannya, tetapi apa daya Justin berlari terlalu cepat. Dia benar-benar tidak bisa mengimbangi kecepatan pergerakan pemuda itu.Di lantai atas, di dalam kamar Jason.Jason mengupas jeruk dan menyodorkannya kepada seorang wanita yang sedang duduk di dalam kamarnya, lalu berkata dengan lembut, "Pamela, apa kamu mau makan jeruk?"Pamela melambaikan tangannya dan berkata, "Nggak mau, terima kasih."Jason me
Read more

Bab 1290

Pamela menyunggingkan seulas senyum sopan sekaligus mengejek. "Oh? Benarkah?"Jason menganggukkan kepalanya dan berkata, "Tentu saja! Kejadian-kejadian yang melibatkan Ibu dan Keluarga Yanuar kala itu nggak ada hubungannya denganmu. Walau karena rumor yang beredar di luar sana, mereka pernah mencurigai kamu adalah darah daging siapa. Tapi, setelah kami semua memenangkan diri, sebenarnya kami percaya kamu adalah darah daging Ibu dan Ayah!"Pamela mendengus dingin dan berkata, "Kalau begitu, aku harus berterima kasih pada kalian sekeluarga!"Melihat ekspresi adiknya yang seolah-olah masih tidak memercayai ucapannya, selain hanya bisa menghela napas, Jason tidak tahu harus berbuat apa lagi.Melihat perut adiknya yang sudah sangat besar itu, Jason benar-benar tidak tenang membiarkan adiknya pergi begitu saja. Setelah berpikir sejenak, dia berusaha membujuk adiknya, "Oke, kita nggak perlu membicarakan hal yang lain. Bukankah kamu nggak ingin bertemu Agam? Selama kamu berada di sini, Agam ng
Read more
PREV
1
...
127128129130131
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status