Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1271 - Chapter 1280

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1271 - Chapter 1280

2938 Chapters

Bab 1271

Akhir-akhir ini, Adsila sering datang sehingga Ervin mengira itu adalah Adsila. Begitu pintu dibuka, Ervin malah melihat temannya Agam, Sophia.Sophia tidak terkejut saat melihat Ervin karena sudah menduga itu adalah perintah Agam."Ervin, aku datang untuk menengok Pamela. Apa dia di rumah?"Terhadap kedatangan Sophia, Ervin sedikit kaget dan berwaspada. Dia khawatir akan terjadi perselisihan jika kedua wanita itu bertemu. Bagaimanapun, itu sudah pernah terjadi sebelumnya ...."Nyonya ada di rumah. Nona Sophia ada urusan apa?"Sophia berkata dengan tulus, "Aku datang untuk menengoknya, sekaligus undang dia ke pesta ulang tahunku."Ervin tampak dilema. "Ehm ... ini ...."Sophia tertawa karena tahu apa kekhawatiran Ervin. "Jangan khawatir, aku sudah beri tahu Agam aku akan mengundang Pamela. Dia nggak keberatan."Ervin berujar, "Ternyata begitu! Tunggu sebentar di ruang tamu, aku panggilkan Nyonya. Tapi, Nyonya kemungkinan sedang istirahat."Sophia menggelengkan kepala. "Nggak apa-apa, k
Read more

Bab 1272

"Nona Sophia nggak seperti mengundang secara tulus, tapi memaksa! Omonganmu membuatku terkesan nggak berperasaan!"Ucapan Pamela ini membuat Sophia tidak bisa berkata-kata.Oleh karena itu, Sophia memberikan kartu undangan itu pada Ervin, lalu berbicara pada Pamela, "Pamela, aku benaran mau undang kamu. Mungkin caraku yang mendesak membuatmu kesal, aku minta maaf! Kuberikan kartu undangan ini padamu. Teman-teman Agam juga akan datang untuk merayakan ulang tahunku. Aku harap kamu juga bisa datang! Aku pergi dulu, kamu istirahat saja!"Selesai berbicara, Sophia menoleh pada Ervin dan berpesan, "Ervin, bantu Agam jaga Pamela baik-baik, ya!"Ervin mengangguk. "Baik."Sophia tersenyum, lalu pergi membawa tasnya.Ervin tidak mengantar Sophia keluar karena khawatir Pamela akan marah. Ervin juga tidak tahu harus mengapakan kartu undangan di tangannya."Nyonya, sebenarnya Nona Sophia dan Tuan Agam hanya teman biasa, jangan salah paham. Nona Sophia hidup di luar negeri sejak kecil sehingga lebih
Read more

Bab 1273

Marlon tersenyum dan berujar, "Sudah! Jangan ribut kalian! Kalau kubilang, kartu undangan ini adalah deklarasi perang pada Bos!"Adsila dan Justin serempak menoleh pada Marlon dengan kaget."Deklarasi perang?""Deklarasi perang?"Marlon tersenyum. "Ya! Bukankah Agam bantu urus pesta ulang tahunnya? Dia mau pamer di depan Bos agar kakak tahu Agam baik padanya dan bersedia mengadakan pesta ulang tahun untuknya!"Adsila dan Justin bertukar mata. Mereka merasa omongan Marlon cukup masuk akal.Tepat saat itu, Ervin yang berdiri di depan pintu datang untuk membela Agam."Jangan kalian salah paham. Sebagai teman, Tuan Agam hanya bantu Nona Sophia menyampaikan kabar dan undang teman-teman baiknya untuk meramaikan acara. Biaya dan lokasi acara diurus oleh Nona Sophia sendiri. Tuan Agam nggak ikut campur sama sekali."Marlon, Adsila, dan Justin menoleh pada Ervin ....Ariel juga mengalihkan tatapan dari layar ponsel ke Ervin.Adsila angkat bicara. "Hmph! Kalau hanya teman, kenapa Paman bantu dia
Read more

Bab 1274

Adsila tidak lagi membela Agam. "Kak Ervin, nggak usah jelaskan untuk Paman. Penjelasanmu terdengar seperti alasan! Selama beberapa hari ini, nggak tahu apa kesibukan Paman sampai nggak bisa datang dan tengok Bibi. Aku pun nggak mau bela Paman lagi! Hmph!"Ervin terdiam. Tuan Agam ... punya alasan tersendiri!Adsila tidak ingin menghiraukan para pria sehingga beranjak dari kursi dan pergi ke kamar Pamela. Ariel masih berada di dalam kamar dan sedang mengobrol bersama Pamela."Bibi sudah memikirkannya? Mau pergi nggak?"Adsila duduk di depan mereka dan bertanya.Pamela menoleh padanya dengan malas-malasan. "Pergi ke mana?"Adsila mengerutkan bibirnya. "Pesta ulang tahun Sophia!"Pamela menjawab, "Nggak aku pikirkan. Kenapa aku harus pergi ke pesta ulang tahun orang asing?"Adsila pun kesal. "Tapi dia sudah kasih kartu undangan. Kamu benaran nggak mau pergi?"Pamela bersikap cuek. "Memangnya ada aturan hukum bahwa aku harus pergi kalau sudah diberi kartu undangan?"Adsila menoleh pada Ar
Read more

Bab 1275

"Jadi, lukisan karya Berenice akan ditampilkan di pesta ulang tahun Sophia lusa besok?"Ariel mengangguk. "Kalau nggak ada halangan, harusnya begitu."Pamela langsung berminat. "Di mana kartu undangan itu?"Adsila tersadarkan, lalu segera ke luar dan mengambilkannya. "Ini! Ini kartu undangannya, Bibi!"Pamela mengambil kartu undangan itu dan memegangnya erat-erat. Dia berubah pikiran. "Aku akan hadir di pesta ulang tahun ini!"Ariel tidak terkejut karena sudah menduganya. "Bos, aku akan suruh orang memesankan gaun pesta yang cocok untukmu."Pamela mengangguk dan mengiakan.Ariel berjalan ke luar kamar untuk mempersiapkan gaun pesta Pamela. Acara pesta diadakan lusa besok, mungkin tidak keburu jika tidak bergegas!Adsila dengan bengong melihat Ariel pergi ke luar. Kemudian, Adsila penasaran dan mendekat ke arah Pamela. "Kenapa Bibi tiba-tiba berubah pikiran?"Pamela memelototi Adsila dengan tegas, "Kamu panggil aku apa?"Adsila buru-buru mengubah panggilan, "Pamela, hehehe .... Kenapa k
Read more

Bab 1276

'Hah! Kalau begitu, intinya pria itu masih mengawasi bayi dalam kandunganku, 'kan? Dia takut terjadi sesuatu pada bayi ini!''Sepertinya dia sudah berpikir banyak! Sebagai seorang ibu, bagaimana mungkin aku membiarkan sesuatu terjadi pada bayiku! Aku juga nggak mungkin membiarkan bayiku memiliki hubungan dengannya!'Pamela berjalan melewati Ervin, tetapi Ervin bergerak untuk menghalangi jalannya. "Nyonya ....""Minggir sana!"Karena tidak berdaya, Pamela melontarkan dua kata itu pada Ervin dengan kasar, sampai-sampai membuat pria itu terkejut sekaligus ketakutan dan tidak menghalangi jalannya lagi. Dia pun berhasil masuk ke dalam mobilnya.Namun, siapa sangka, Ervin enggan menyerah begitu saja. Dia langsung berlari ke kursi penumpang di samping kursi pengemudi. Setelah mengucapkan beberapa patah kata dengan sopir, sopir itu langsung keluar dari mobil dan membiarkan Ervin yang duduk di kursi pengemudi.Melihat pemandangan itu, Pamela tidak bisa berkata-kata.Karena situasi sudah seperti
Read more

Bab 1277

'Teman-teman kita? Sejak kapan aku dan dia punya teman yang sama?'"Nggak perlu repot-repot. Nona Sophia, kamu pergi sapa tamu lain saja! Aku bisa berjalan-jalan sendirian."Sophia enggan membiarkan Pamela sendirian. "Nggak bisa seperti itu. Pamela, kamu sedang hamil, kamu nggak boleh kelamaan berdiri! Ayo, aku akan membawamu duduk di sana. Setelah itu, aku akan meminta pelayan untuk membuatkan sedikit makanan dan minuman untukmu!"Menghadapi sikap ramah Sophia, terlepas dari seberapa Pamela tidak menyukai wanita itu, dia juga hanya bisa menerima penawaran wanita itu terlebih dahulu ....Sophia membawanya ke area sofa tamu VIP. Namun, tempat itu bukanlah tempat yang sepi dan tenang. Ada tiga orang pria yang duduk di sofa tersebut.Sambil memegang gelas anggur, Derry sedang asyik mengobrol bersama Eric dan Andra. Begitu melihat Sophia membawa Pamela menghampiri mereka, Derry langsung berhenti melontarkan kata-kata candaan bersama teman-temannya. Dia menyipitkan matanya dan berkata, "Eh!
Read more

Bab 1278

"Baru saja kamu mengatakan kamu nggak bersedia apa?" Tiba-tiba, terdengar suara dingin seseorang dari arah belakang mereka.Begitu mereka mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara, sosok Agam yang tinggi dan tegap sedang melangkahkan kakinya ke arah mereka dengan perlahan.Derry buru-buru tertawa dan berkata, "Agam, kamu sudah datang, ya! Nggak apa-apa! Nggak apa-apa! Tadi kami hanya sedang bercanda dengan Pamela!"Eric melirik Derry sekilas dan berkata, "Dia mengatakan dia nggak bersedia menjadi Nyonya Keluarga Dirgantara, mungkin dia akan mempertimbangkan orang yang lebih hebat darimu!"Agam mengerutkan keningnya dan menatap Derry dengan tatapan benci.Derry menggerak-gerakkan bibirnya dan tertawa canggung. Setelah memelototi Eric, dia bangkit dari tempat duduknya, agar Agam bisa duduk di samping Pamela."Eric, apa ada teman sepertimu yang selalu menjelek-jelekkan teman sendiri? Aku nggak mengatakan kalimat belakang itu!" kata Derry dengan nada mengeluh.Eric berkata dengan serius
Read more

Bab 1279

Derry bertanya, "Agam, kamu baru saja datang, mau ke mana lagi?"Agam menjawab dengan datar, "Aku keluar menelepon sebentar."Derry juga tidak banyak tanya. Dia mendecakkan lidahnya, lalu berkata kepada Eric, "Menurutmu, apa yang perlu diributkan antara Agam dan Pamela? Perut Pamela saja sudah sebesar itu!"Eric meliriknya sekilas dan berkata, "Urus saja urusanmu sendiri!"Derry terkekeh pelan, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Andra yang sedang meminum anggur sendirian. "Oh ya, Andra, kulihat barusan kamu sangat perhatian pada Pamela! Apa kamu sangat akrab dengannya? Kenapa sebelumnya kami nggak tahu kamu ada hubungan dengannya?"Andra menyunggingkan seulas senyum dan berkata, "Apa aku nggak pernah memberi tahu kalian? Sebenarnya, aku sudah sangat lama mengenal Lala, sebelum aku tahu dia menjalin hubungan dengan Agam."Derry sedikit tertegun, dia merasa ada makna tersirat dalam ucapan Andra. Dia menoleh ke arah Eric dan saling melemparkan pandangan kepada satu sama lain, seolah-ol
Read more

Bab 1280

Pamela merasa ucapan wanita di hadapannya ini sangat konyol, "Kamu memintaku untuk membukakan jalan untukmu? Memangnya aku menghalangi jalanmu?"Sophia mendekati telinga Pamela dan berbisik, "Kamu nggak menghalangi jalanku, tapi kamu menghalangi jalan cintaku!"Sorot mata jernih Pamela, seakan-akan menunjukkan dirinya baru saja mendengar sebuah lelucon yang tidak masuk akal. "Jalan cintamu nggak ada hubungannya denganku!"Sophia hendak mengucapkan sesuatu lagi, tetapi pada saat itu pula tiba-tiba dia melihat ada sosok bayangan elegan seseorang di belakang Pamela. Dia tersenyum dan berkata, "Andra, kenapa kamu berada di sini?"Andra berjalan menghampiri dua wanita itu. Dia melirik Pamela sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Sophia dan berkata sambil tersenyum, "Tadi aku keluar untuk menelepon sebentar. Apa yang sedang kalian bicarakan?"Sophia melirik Andra sejenak, lalu melirik Pamela sejenak. Seolah-olah menyadari sesuatu hal, samar-samar senyuman di wajahnya tampak sedikit
Read more
PREV
1
...
126127128129130
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status