Semua Bab Hari-hari Dimanjakan Paman: Bab 1251 - Bab 1260

2938 Bab

Bab 1251

Frida mengangguk. "Baguslah kalau nggak apa-apa. Masa kehamilan Pamela sudah besar, Nenek benar-benar khawatir dia lahir prematur karena emosi! Huh, persalinan itu sangat berisiko .... Oh, ya, jangan beritahukan apa yang terjadi hari ini pada kakekmu. Jangan sampai si bodoh itu memandang sebelah mata pada Pamela lagi!""Ya, ya, aku mengerti!"...Di hotel.Sophia menari sendirian di dalam kamar sambil mendengarkan musik jazz yang elegan.Pengikutnya, Kelvin, masuk untuk membawakan anggur merah. Melihat Sophia menari dengan penuh antusias, Kelvin bertanya, "Nona, ada hal menggembirakan apa?"Gerakan Sophia melambat dan dia tersenyum. "Aku kelihatan gembira?"Kelvin mengangguk, lalu menjawab seraya membuka botol anggur merah, "Ya! Nona tampak sangat ceria hari ini. Apakah ada kejadian spesial hari ini?"Sophia berhenti menari. "Hari ini, wanita bernama Pamela itu akhirnya muncul!"Kelvin yang tengah menuang anggur pun berhenti. "Hah? Bukankah Pamela itu musuh cinta Nona? Kenapa Nona mala
Baca selengkapnya

Bab 1252

Adsila tidak menemukan Marlon di mana-mana, tetapi melihat ponselnya sedang diisi daya baterai di meja samping ranjang. Setelah diambil dan dilihat, pesan tak terbaca pertama adalah dari Marlon."Aku tidur di ruang tamu tadi malam, hanya gendong kamu ke kamar, nggak lakukan apa-apa. Jangan khawatir!"Jantung Adsila berdebar-debar dan mukanya memerah tanpa sadar. Apa yang ingin dilakukan Marlon? Mengacaukan pikiran orang saja!Berikutnya adalah 99+ pesan tak terbaca dari pacar Adsila, Albert ....Adsila merasa malu. Dia lupa membalas pesan Albert karena pikirannya sedang kacau kemarin!Begitu membuka kotak obrolan dengan Albert, isinya adalah pertanyaan tentang di mana dia berada, apa yang dia lakukan, sudah tidur atau belum.Ada pula pesan terakhir dari Albert pagi ini: "Adsila, kenapa kamu nggak jawab? Balas kalau sudah baca!"Adsila membalas pesan dengan perasaan bersalah: "Maaf, aku sibuk memikirkan masalah paman dan bibiku semalam, jadi lupa balas pesanmu!"Albert langsung membalas
Baca selengkapnya

Bab 1253

Mungkin Adsila kembali lagi karena melupakan sesuatu!Pamela tidak terlalu memikirkan hal itu. Dia meletakkan gelas susu dan pergi membuka pintu.Begitu pintu dibuka, Pamela bertemu dengan Andra.Pamela terkejut, tetapi tidak menunjukkannya. "Kenapa kamu datang ke sini?"Andra menjinjing bekal makan. "Tengok kamu! Sudah sarapan belum? Aku khusus suruh orang buatkan bubur daging untukmu.""Terima kasih."Pamela berkata acuh tak acuh, lalu mempersilakan Andra ke dalam.Baru kali ini Andra datang ke rumah Pamela. Begitu masuk, dia memandang sekeliling dan menyukai gaya interior rumah ini."Di mana dapur? Aku ambilkan mangkuk untukmu.""Duduk saja, aku bisa ambil sendiri." Alih-alih memberitahukan letak dapur, Pamela pergi sendiri.Andra tidak duduk, melainkan mengikuti ke dapur sambil membawa bekal makan.Rak piring berada di bawah wastafel sehingga sulit diakses bagi Pamela yang sedang hamil.Andra segera mencegat Pamela. "Jangan gerak, biar aku saja!"Pamela pun mundur ke samping.Andra
Baca selengkapnya

Bab 1254

Gerakan itu membuat Pamela yang sedang hamil terhuyung. Andra buru-buru memegang Pamela untuk membantunya menstabilkan diri.Pada saat yang sama, jarak di antara mereka sangat dekat ....Mereka bertatapan dalam jarak sejengkal.Pamela ingin pergi karena merasa enggan, tetapi ditahan oleh Andra. "Lala, nggak bisa begini! Kamu nggak bisa menolak semua pria hanya karena dikecewakan oleh satu pria saja! Aku bukan Agam, aku nggak akan ...."Sambil berkata, Andra mendekat sehingga napasnya berembus ke bibir Pamela .......Sampai di rumah, Adsila berdandan, lalu meminta sopir mengantarnya ke luar.Di depan gedung Perusahaan Vasant, Adsila melihat jam. Masih jauh dari jam makan siang!Adsila ingin tunggu di dalam, tetapi langkahnya terhenti saat menaiki tangga ....Jika menunggu Albert di dalam, kemungkinan akan bertemu dengan Marlon di lobi. Pada akhirnya, Adsila menunggu di kedai kopi seberang perusahaan!Setelah memesan latte, Adsila mengirim pesan pada Albert untuk mengabari dia sedang me
Baca selengkapnya

Bab 1255

Adsila tertegun sejenak. Begitu menoleh ke atas, Adsila mendapati Marlon duduk di seberangnya sambil tersenyum!Ini ....Inikah yang dimaksud tidak akan datang sia-sia oleh Marlon?Marlon memanggil pelayan untuk memesan segelas kopi. Kemudian, dia tersenyum seraya menatap Adsila. "Kenapa? Nggak bisa bicara saking senangnya melihatku?"Adsila tersadarkan dan meletakkan ponsel. Ekspresinya masam saat memelototi Marlon. "Kok kamu tahu aku ada di sini?"Marlon memegang pipi dengan satu tangan. "Mungkin karena telepati?"Adsila lebih marah lagi. "Marlon! Mau apa sebenarnya kamu?"Marlon berterus terang, "Kejar kamu."Ekspresi Adsila membeku dan wajahnya memerah, lalu berdeham dengan canggung. "Jangan bercanda!"Marlon menatap Adsila dengan penuh rasa cinta. "Aku nggak bercanda. Aku sudah mengungkapkan perasaanku sejak kemarin, tapi kamu nggak menanggapi omonganku dengan serius."Adsila mengernyit. "Serius? Bisa-bisanya kamu membicarakan soal serius di depanku? Pak Marlon sepertinya bahkan n
Baca selengkapnya

Bab 1256

Marlon menggeleng. "Nggak ada apa-apa. Kalau nggak tahu mau makan apa, ikut aku saja! Habis makan, kita baru pikir mau belikan apa untuk Bos."Adsila tidak membantah, hanya mengangguk dengan lesu. "Ya, terserah!"Marlon melirik Adsila sembari bertanya, "Kenapa? Kecewa karena nggak bisa makan siang bersama pacarmu?"Adsila memutar mata. "Kalau aku bilang ya, apakah kamu akan membatalkan rapat dan membiarkan Albert makan siang bersamaku?"Marlon tersenyum. "Nggak akan."Adsila memelototinya. "Buat apa kamu tanya kalau begitu?"Marlon menjawab, "Aku hanya ingin mendapatkan satu kesempatan!"Adsila terdiam.Menyebalkan sekali. Adsila akhirnya membulatkan tekad untuk tidak dibutakan oleh cinta, tetapi pikirannya dikacaukan lagi oleh Marlon!"Uhuk! Aku telepon Bibi dulu dan tanyakan mau makan apa!"Adsila merasa canggung dan tidak tahu harus berkata apa sehingga dia mengeluarkan ponsel untuk menelepon Pamela. Namun, tidak ada yang menjawab setelah waktu lama."Aneh! Kenapa Bibi nggak jawab t
Baca selengkapnya

Bab 1257

Begitu keluar dari kamar, Pamela melihat Andra pergi membuka pintu ....Pintu dibuka, tetapi tidak ada yang berjalan masuk atau berbicara. Andra termangu sejenak saat melihat orang yang berdiri di luar pintu.Pamela menghampiri Andra karena ingin melihat siapa orang itu. Alhasil, Pamela terkejut. Mengapa Agam bisa datang?Agam berdiri di depan pintu sembari melihat mereka dengan tatapan dingin dan suram. "Kelihatannya aku datang di waktu yang nggak tepat?"Menerima tatapan agresif itu, Pamela baru ingat rambutnya masih basah karena baru selesai mandi dan hanya mengenakan piama longgar. Secara refleks, Pamela merapikan piama agar lebih menutupi dirinya.Gawatnya, Andra juga baru selesai mandi dan belum berpakaian rapi. Mungkin karena buru-buru pergi membuka pintu, Andra sudah memakai celana, tetapi kemejanya tidak dikancing. Dada dan otot perutnya terlihat jelas ....Oleh karena itu, mereka berdua tampak seperti ... baru saja bercinta!Pamela merasa panik karena pikiran itu dan ingin me
Baca selengkapnya

Bab 1258

Agam menyeletuk, "Ada hubungan atau nggak, kita semua tahu."Pamela merapikan piama dan sengaja memasang senyum provokatif. "Pak Agam terlalu percaya diri! Kamu benaran pikir kamu tahu? Bagaimana kamu tahu kamu adalah satu-satunya priaku?"Agam memicingkan mata dan tatapannya menjadi gelap. "Demi mencampakkan dan menjauh dariku, kamu bahkan mau menjelekkan kesucianmu?"Pamela terdiam.Tatapan Agam perlahan menjadi ironis. "Jangan khawatir, aku bukan orang nggak tahu malu seperti yang kamu pikirkan dan aku nggak akan ganggu kamu. Tapi, jangan kamu berhubungan dengan pria lain sebelum melahirkan anakku!"Pamela mengernyit karena jengkel diperintahkan. "Mau terima pria lain atau nggak, itu kebebasanku, bukan urusanmu!"Agam mengernyit dan memelototi Pamela. "Oke, itu kebebasanmu! Biar aku lihat bagaimana kebebasanmu!"Pamela bertanya dengan waspada, "Apa maksudmu? Mau apa kamu?"Agam mendengus. "Rapikan dirimu dulu! Bisa-bisanya keluar dengan pakaian begini!""Kamu .... Bukan urusanmu!" P
Baca selengkapnya

Bab 1259

Pintu lift ditutup dan angkanya turun sampai angka 1.Pamela tersadarkan dan menghela napas lega. Ketika ingin menutup pintu rumah ....Seseorang tiba-tiba muncul di depan Pamela dan menghalanginya untuk menutup pintu!"Nyonya, ini sup yang Tuan bawakan untuk Anda!"Itu Ervin.Ervin menjinjing sebuah kotak bekal, mungkin sudah menunggu di depan pintu sejak tadi.Agam membawakan sup untuknya?Pamela terharu, tetapi segera tersadarkan!Bukan, bukan sup untuknya, tapi untuk anak dalam kandungannya!Cih!Pamela mendorong Ervin dengan ekspresi dingin. "Terima kasih, aku nggak butuh."Ervin dengan putus asa segera menahan pintu agar tidak bisa ditutup oleh Pamela. "Nyonya, Tuan bangun pagi-pagi untuk bikin sup ini! Setidaknya coba dulu!"Pamela sangat kesal karena tidak bisa menutup pintu. "Memangnya sup buatan Agam harus aku minum?"Ervin berucap, "Nyonya, Tuan khawatir Nyonya Frida tambah terlalu banyak bahan herbal saat masak sup, gampang panas dalam. Jadi, Tuan cari menu makanan sehat un
Baca selengkapnya

Bab 1260

Menghabiskan waktu bersama Marlon sudah sangat menderita bagi Adsila, tak disangka Marlon akan melakukan hal-hal seperti ini!Adsila merasa sangat terbebani. "Kamu mau apa? Makan siang doang, 'kan?"Marlon duduk di hadapan Adsila. Di bawah cahaya lilin, wajah Marlon tampak makin tampan. Marlon menyandarkan pipi ke tangan dan tersenyum saat berkata, "Ya! Memangnya makan siang nggak boleh romantis?"Sudut mulut Adsila berkedut-kedut. "Kalau kamu begini sebelumnya, aku mungkin akan merasa sangat romantis! Tapi sekarang, aku hanya merasa canggung!"Marlon tertawa. "Kenapa? Karena sudah punya pacar?"Adsila mengernyit dan memasang ekspresi serius. "Ya! Karena aku sudah punya pacar, aku merasa sangat nggak enak dan canggung kalau makan malam di tengah cahaya lilin bersama pria lain selain pacarku!"Marlon malah merasa bangga, "Kamu nggak akan merasa canggung kalau nggak ada perasaan apa-apa dalam hatimu. Artinya, kamu punya perasaan yang kuat terhadapku. Bagus, bagus!"Ekspresi Adsila menjad
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
124125126127128
...
294
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status