Semua Bab Hari-hari Dimanjakan Paman: Bab 1221 - Bab 1230

2938 Bab

Bab 1221

Apa yang dia rencanakan selanjutnya? Pamela sedikit bingung dengan maksud Agam. Dia mengerutkan kening dan berkata dengan berpura-pura bingung, "Kita bisa membicarakan masa depan nanti. Hal yang paling penting adalah hidup di masa sekarang!""Nona Pamela benar-benar bersikap leluasa!" Agam mendengus dan berkata dengan serius, "Maksudku, anak dalam perutmu bukan milikmu sendiri. Bagaimana kamu akan menjelaskannya kepadaku?"Memang benar Agam berniat untuk membunuh anak di dalam perutnya!Saat berbicara tentang anaknya, mata Pamela menjadi sangat tegas. "Pak Agam, status apa yang kamu miliki untuk berdiskusi denganku?"Ekspresi Agam menjadi Masam. Dia menyipitkan matanya dengan perlahan. "Menurutmu, apa statusku?"Pamela mengambil air di atas meja dan menyesapnya. "Sejujurnya, menurutku kamu nggak memiliki status apa pun!""Kita berdua tahu bagaimana anak dalam perutku bisa lahir. Bisa dikatakan itu murni kecelakaan, tapi karena dia sudah masuk ke dalam perutku, aku akan menerima kedatan
Baca selengkapnya

Bab 1222

Agam berdeham dengan acuh tak acuh, "Kami sudah selesai memesan. Kalian berdua pesanlah makanan yang ingin kalian makan!""Paman, apakah kamu sudah selesai memesan?" Albert tersenyum dengan penuh semangat. "Kalau begitu, aku akan memesan beberapa hidangan favorit Adsila!"Saat Albert memesan, Adsila masih terlihat linglung. Dia memikirkan hal-hal dalam pikirannya ....Tepat sebelum dia dan Albert datang, paman dan bibinya masih berbicara. Saat mereka berdua datang, paman dan bibinya berhenti berbicara.Salah satunya memasang ekspresi serius, seolah-olah ada yang berutang ratusan juta padanya. Sementara yang lain memiringkan kepalanya dan menatap pemandangan jalan di luar jendela dengan linglung, menolak untuk berkomunikasi.Tidak bisa seperti ini!Keduanya telah berpisah selama setengah tahun. Jika setelah bertemu satu sama lain, mereka akan terus berperang dingin, cepat atau lambat mereka akan putus!Hal-hal seperti perang dingin hanya bisa diselesaikan jika salah satu dari mereka men
Baca selengkapnya

Bab 1223

Setelah menerima lokasi yang dikirim oleh Adsila, Olivia segera mengganti pakaiannya dan bergegas keluar mencari neneknya sambil memegang ponselnya!Nyonya Frida sedang berada di kamar tidur sambil menjahit pakaian kecil yang dia berikan kepada cicitnya yang belum lahir. Dia menjahit pakaian itu dengan sangat hati-hati ....Cucu menantunya melarikan diri. Dia tidak tahu apakah cucu menantunya akan kembali. Namun, dia terus merindukannya. Pakaian yang belum selesai ini adalah satu-satunya pikirannya. Haih!"Nenek!"Olivia tiba-tiba mendobrak pintu, hingga mengagetkan Frida hingga tangannya tertusuk jarum!"Aduh! Olivia, kamu mengagetkan Nenek. Apa yang kamu lakukan?" Frida melirik cucunya dengan kesal. Dia mencabut jarum itu dan meletakkannya. Kemudian, dia mengambil tisu dan menyeka darah di jari-jarinya.Melihat ini, Olivia segera menghampiri dan bertanya, "Nenek, kamu baik-baik saja?"Frida menyeka darah bekas jarum dan membuang tisunya. Kemudian, dia mengerutkan kening pada cucunya
Baca selengkapnya

Bab 1224

Frida mengangguk sambil tersenyum. "Terima kasih. Letakkan saja camilannya. Setelah kembali, aku akan mencobanya. Sophia, hari ini kami ada urusan, jadi aku nggak akan menahanmu. Datanglah lagi lain hari, aku akan memasak untukmu."Sophia tersenyum dengan bijaksana. "Nenek, nggak apa-apa, kamu nggak perlu bersikap sungkan padaku! Omong-omong, kalian mau keluar, ya? Kebetulan aku mengemudi ke sini, bagaimana kalau aku mengantar kalian?"Frida menolak dengan sopan, "Nggak perlu, sopir di rumah sedang menganggur. Aku akan meminta mereka mengantarku. Kami nggak akan merepotkanmu, Sophia."Sophia masih sangat antusias. "Jangan tunda lagi. Bagaimanapun juga, aku nggak ada urusan apa-apa."Olivia selalu membenci Sophia. Dia tidak suka Sophia selalu datang kemari dan mencoba berhubungan dekat dengan kakek neneknya!Neneknya masih lebih baik. Mereka berdua adalah perempuan, neneknya memahami pemikiran licik Sophia.Hal yang sama tidak berlaku untuk kakeknya. Sophia berhasil membujuk kakekknya.
Baca selengkapnya

Bab 1225

Pamela makan dengan linglung sambil menurunkan pandangannya. Dia tidak mengambil makanan yang jauh. Dia hanya mengambil dua piring makanan di depannya.Adsila yang memesan dua hidangan itu. Kedua hidangan itu bukan favoritnya, tapi dia tidak mempermasalahkannya.Adsila juga terlihat linglung. Dia terus melihat jam di ponselnya dan bertanya-tanya mengapa Olivia belum membawa Nenek Frida kemari?Albert mengambilkan sayap ayam untuk Adsila dan menaruhnya di piring. "Apa yang kamu pikirkan? Kenapa kamu nggak makan dengan baik?"Adsila tersadar dari lamunannya. Dia tersenyum pada Albert dengan enggan, "Uh ... nggak, nggak apa-apa!"Jika Olivia masih tidak membawa Nyonya Frida kemari, Pamela sudah hampir menghabiskan semangkuk nasinya. Setelah makan, dia pasti tidak akan tinggal lama. Pamela pasti akan mencari alasan untuk pergi!Semangkuk nasi Pamela memang hampir habis. Karena dia terlalu malas untuk meraih makanan yang jauh, dia hanya terus memakan nasinya. Pamela merasa jamuan ini sangat
Baca selengkapnya

Bab 1226

Agam berkata dengan wajah cemberut dan tatapan sinis, "Nona Pamela, kamu boleh nggak peduli dengan nyawamu, tapi jangan jadikan anak dalam kandunganmu sebagai lelucon!"Pamela menepis tangannya dengan jijik, lalu berkata, "Tuan Agam, bukankah kamu terlalu berlebihan? Nggak pernah ada kabar anak dalam kandungan meninggal karena makan wortel!"Agam menarik kembali tangannya, tatapan dinginnya seolah menembus kulit Pamela ....Pamela tak menyukai tatapan pria itu, dia bangkit dari duduknya, "Maaf, aku agak mual, aku ke toilet dulu!"Dia langsung meninggalkan meja tanpa menunggu respons dari yang lain.Adsila menatap punggung Pamela yang pergi meninggalkan meja, kemudian menoleh kembali menatap Agam."Paman, tadi itu apa yang kamu lakukan? Bibi jadi marah tuh," kata Adsila.Agam menyipitkan mata menatap punggung Pamela dengan wajah cemberut, tidak mengatakan apa pun....Karena sedang hamil, langkah Pamela agak lambat, sebelum sampai di toilet, dia bertemu Olivia yang datang bersama Frida.
Baca selengkapnya

Bab 1227

Setelah itu, Pamela melewati mereka, berjalan cepat menuju toilet.Frida merasa khawatir, dia menepuk Olivia, "Olivia, sana, ikuti Pamela. Perutnya sudah besar, kalau gerakannya nggak leluasa, kamu papah dia," pintanya.Olivia mengangguk, lalu mengikuti langkah Pamela.Ketika keluar dari toilet, Pamela melihat Olivia melipat tangan, menatapnya dengan rasa bersalah.Namun, Pamela mengabaikannya, dia berjalan menuju wastafel dan mencuci tangannya.Menyadari dirinya diabaikan, Olivia tidak terima, dia berkacak pinggang sambil berkata, "Hei, enam bulan ini sebenarnya kamu ke mana?"Pamela memompa sedikit sabun ke telapak tangannya, menggosokkannya secara perlahan hingga berbusa, kemudian menjawab dengan nada datar, "Aku ke mana, apa hubungannya denganmu?"Olivia mengerutkan alis sambil berkata, "Tentu saja, kamu 'kan menantu Keluarga Dirgantara, mana boleh kamu minggat begitu saja?"Pamela tersenyum tipis, lalu balik bertanya, "Apa kamu nggak salah? Aku bukan menantu Keluarga Dirgantara, b
Baca selengkapnya

Bab 1228

Sophia memasukkan kembali lipstiknya ke dalam tas, lalu mendongak menatap Pamela dengan wajah kebingungan, kemudian tersenyum lagi dan bertanya, "Kenapa? Nona Pamela nggak percaya dengan ucapanku?"Pamela meremas tisu yang dia gunakan untuk mengeringkan tangan, kemudian membuangnya ke tong sampah, "Apa menurutmu aku akan percaya? Nggak ada istri sah yang senang melihat suaminya kembali dengan wanita lain, bukan begitu?" jawabnya.Sophia mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, lalu mengangguk setuju sambil berkata, "Sejujurnya, sedikit keberatan sih.""Tapi, aku orangnya berpandangan jauh," tambahnya."Nona Pamela, kalau kamu selamanya nggak muncul, di hati Agam akan selalu ada tempat untukmu, selamanya dia akan memikirkan keberadaanmu, aku nggak bisa membuatnya melupakanmu," lanjutnya."Tapi, kalau kalian bertemu, palingan nanti kalian akan bosan, lalu saling menyakiti, masing-masing dari kalian akan merasa lelah. Saat itu aku nggak perlu melakukan apa-apa, Agam nggak akan menyukaimu lag
Baca selengkapnya

Bab 1229

Melihat Pamela menepis tangannya dengan jijik, Agam menyipitkan mata, kemudian berkata, "Pamela, kamu tahu nggak, aku ....""Agam, kamu juga mau cuci tangan?" tanya Sophia yang baru keluar dari toilet dengan riang.Ucapan Agam yang belum selesai terpotong olehnya.Sophia berjalan ke samping Pamela, lalu tiba-tiba meraih lengan Pamela sembari berkata, "Agam, barusan aku dan Nona Pamela sudah berkenalan di toilet. Jangan khawatir, aku akan memapahnya menemui Nenek, kamu cuci tangan saja dulu."Agam menatap sekilas wajah Sophia, lalu berbalik ke toilet tanpa mengatakan apa-apa.Setelah Agam memasuki toilet, Pamela langsung menarik kembali lengannya dari Sophia, menepuk lengan bajunya, kemudian berjalan ke depan.Sophia mengikutinya sambil berkata, "Pamela, sepertinya Agam masih peduli padamu?"Pamela menjawab dengan nada dingin, "Oh, ya?"Sophia menjawab, "Tentu saja! Aku sudah mengenalnya lebih dari dua puluh tahun, aku bisa melihat wanita mana yang dia sukai dalam sekejap mata. Jadi kam
Baca selengkapnya

Bab 1230

Hormon dalam tubuh Pamela yang sedang hamil besar pada dasarnya sedang tidak stabil, ditambah lagi bertemu dengan Agam, dia jadi mudah tersinggung, sekarang Sophia malah terus berbicara konyol di hadapannya dan menghalanginya pergi ....Dia tidak bisa bersabar lagi, dengan sekali hempasan tangan, dia bermaksud membuat Sophia menyingkir. Siapa sangka, tangan Pamela baru menyentuh tepi bajunya, Sophia justru terbang keluar seolah-olah mengenai pukulan keras dan langsung menghantam meja kasir, darah mengalir dari keningnya, disertai teriakan.Pamela mengerutkan kening melihat akting jelek Sophia. Beberapa menit lalu dia masih diam-diam salut pada Sophia yang sikapnya lebih terang-terangan dibandingkan Kalana, tapi sekarang, sepertinya mereka sama saja.Pamela sama sekali tidak mengerahkan tenaga, Sophia malah terjatuh sendiri, tentu saja Pamela tidak merasa bersalah, kebetulan tidak ada lagi yang menghalangi jalannya, sekarang dia bisa pergi ....Namun, baru berjalan dua langkah, suara ya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121122123124125
...
294
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status