Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 1391 - Chapter 1400

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 1391 - Chapter 1400

2906 Chapters

Bab 1392

"Oke. Terima kasih, Nadya.""Sama-sama. Itu sudah jadi tugasku.""Sampai jumpa.""Sampai jumpa."Surya menutup telepon, lalu menyeka keringat di dahinya.Harus diakui bahwa suara Nadya memang sangat menggoda. Jika Surya pergi ke Kota Senara, dia benar-benar ingin bertemu dengan Nadya dan melihat seperti apa Nadya itu.Kemudian, Surya mulai membaca informasi di ponselnya.Menurut hasil informasi yang sudah dianalisis, Julius sudah sampai di Negara Adaria, tepatnya di Kota Marburi. Akan tetapi, lokasi lebih spesifiknya tidak diketahui.Surya mendengus dingin.Selama mengetahui di mana lokasi Julius, Surya tidak mungkin tidak bisa menemukannya.Seseorang dengan uang sebanyak itu, tidak mungkin bersikap rendah hati. Bagaimanapun, tujuan orang mencari uang adalah untuk dibelanjakan dan dinikmati.Setelah itu, Surya pun menelepon Linda untuk menjelaskan situasinya. Kemudian, Surya memesan tiket pesawat untuk dirinya. Lantaran penerbangan internasional, hanya ada penerbangan yang akan berangk
Read more

Bab 1393

Restoran itu letaknya tidak jauh dari Universitas Pelita. Ketika Surya sampai di tempat, bertepatan dengan jam makan siang, sehingga sangat sulit untuk menemukan tempat parkir.Setelah susah payah menemukan tempat parkir, Surya pun bersiap untuk memarkir mobilnya. Namun, seorang wanita paruh baya bertubuh gemuk, berlari mendekat secepat kilat dan langsung berdiri di tempat parkir tersebut.Surya tertegun. Dia pun turun dari mobil dan bertanya, "Kak, apa yang kamu lakukan?""Tempat parkir ini sudah ada yang punya," kata wanita itu dengan tegas.Surya melihat sekeliling, lalu bertanya, "Mana orangnya?""Bukan urusanmu. Pokoknya sudah ada yang punya. Cepat cari tempat parkir lain.""Gampang sekali kamu omongnya. Nggak boleh menempati tempat parkir seperti ini. Cepat minggir.""Hei, aku nggak mau minggir. Mau apa kamu, bocah tengik?" Wanita gemuk itu mulai berkata kasar.Pada saat itu, sebuah mobil Audi A6 melaju kemari dan langsung menempati tempat parkir tersebut.Seorang pria paruh baya
Read more

Bab 1394

Amel langsung terlihat tidak senang.Surya menoleh ke belakang. Dia melihat seorang pria berusia sekitar 30 tahun, yang mengenakan setelan bermerek dan jam tangan mewah di pergelangan tangannya. Pria itu ditemani dua wanita berpakaian centil. Di belakangnya, ada empat anak buahnya yang mengikutinya. Pria itu berjalan mendekat dengan angkuhnya."Siapa dia?" tanya Surya kepada Reina yang berada di sampingnya dengan suara pelan.Reina berbisik di telinga Surya, "Dia adalah orang yang mengejar-ngejar Amel. Namanya Hendarso Terin. Amel nggak menyukainya. Tapi, Hendarso selalu mengganggu Amel selama bertahun-tahun. Hendarso itu seorang pengusaha kecil yang kaya. Hanya saja, kepribadiannya nggak terlalu baik."Surya mengangguk dan tidak mengatakan apa pun.Pada titik ini, Hendarso duduk di sebelah Amel. Dia berkata kepada dua wanita yang mengikutinya, juga anak buahnya, "Kalian duduk di sebelah sana. Aku mau mengobrol dengan kenalan lama."Kedua wanita itu mengerutkan kening. Namun, mereka te
Read more

Bab 1395

"Hei, perhatikan ucapanmu!" teriak Reina.Hendarso menatap Reina, lalu terkekeh sambil berkata, "Apa yang perlu kuperhatikan dari sampah seperti dia? Kalian itu sangat naif, ya? Memang apa yang bisa diberikan sampah ini untuk kalian? Sebaiknya ikut saja denganku. Setidaknya kalian bisa menikmati makanan enak dan minuman nikmat setiap hari, selain itu ada uang saku setiap bulan. Bukannya itu lebih baik daripada sampah ini?""Pak Hendarso, maksudmu kamu ingin membiayai mereka bertiga?" tanya Surya sambil tersenyum.Hendarso menyilangkan kakinya, lalu menjawab dengan santai, "Memangnya nggak bisa? Aku punya banyak uang.""Benarkah? Sepertinya kamu benar-benar kaya."Saat berbicara, Surya mengambil cangkir tehnya. Surya bersiap untuk memberi pria bodoh ini pelajaran agar pria ini bisa menjauh dari Amel dan yang lainnya di masa depan.Saat ini, Hendarso bertanya, "Apa kamu tahu Konsorsium Pelita? Direktur Konsorsium Pelita yang bernama Linda Kaluna adalah temanku. Sekarang kamu sudah tahu k
Read more

Bab 1396

Lelucon macam apa itu?Linda adalah direktur Konsorsium Pelita, yang memiliki kekayaan ratusan triliun.Faktanya, Hendarso sama sekali tidak mengenal Linda. Dia hanya bertemu dengan Linda dari kejauhan di pintu masuk Hotel Juwana.Sejak saat itu, Linda menjadi wanita impian Hendarso.Hendarso sering membayangkan bahwa dia dan Linda akan bersama sambil menikmati kehidupan yang sangat indah itu.Bahkan beberapa kali, semuanya terwujud dalam mimpi.Namun, sayangnya Hendarso mengetahui identitasnya dengan baik. Jaraknya dengan Linda terlalu jauh, jadi dia hanya bisa berfantasi tentang itu.Jadi, sangat mustahil bagi pria di depannya ini untuk bisa mengenal Linda.Saat ini, Surya sudah menelepon."Surya, ada apa?" tanya Linda dengan lembut dari ujung telepon.Surya menyahut dengan tenang, "Datanglah ke Restoran Harmoni di sebelah Universitas Pelita, lalu antar aku ke bandara. Kamu juga bisa membawa sopir untuk membawa mobilku kembali.""Baik, aku akan pergi setelah pertemuan ini.""Oke," ja
Read more

Bab 1397

Sementara Rio, Surya sudah mengutusnya untuk fokus berkultivasi di Pulau Aora saja.Setelah Linda masuk, dia melihat sekeliling, lalu segera berjalan menuju Surya."Surya, ternyata kamu sedang makan. Ada tiga adik-adik juga di sini?" tanya Linda pada Surya dengan antusias, lalu menyapa pada Reina dan yang lainnya.Hendarso langsung tercengang, dia menatap Linda dengan tidak percaya. Linda duduk di sebelah Surya dengan bahu yang saling bersandar dan bertingkah sangat mesra. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih.Reina dan yang lainnya juga sangat mengagumi kakak perempuan mereka ini dan segera mulai mengobrol dengan Linda.Gesang melihat ke arah empat pria di belakang Surya, lalu berhenti memperhatikan lagi.Mereka hanya orang biasa, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Saat ini, Surya menatap Hendarso dan berkata sambil tersenyum, "Pak Hendarso, Linda sudah di sini. Bukannya kamu bilang kalau kamu kenal dengannya? Kenapa kamu nggak menyapanya?"Hendarso tampak ketakutan dan tergagap,
Read more

Bab 1398

Surya tidak bicara, tetapi sorot mata panik Hendarso sudah menjelaskan segalanya.Linda sangat marah, kemudian dia berteriak, "Hendarso, jangan mencoba untuk terlibat dalam dunia bisnis Provinsi Andaru lagi di masa depan. Ini perintah dariku."Hendarso tiba-tiba menjadi pucat. Dia tahu bahwa dengan kehebatan Linda, perkataan ini jelas bukan pernyataan omong kosong.Sisa hidup Hendarso sudah berakhir.Saat ini, Surya menyahut dengan nada dingin, "Apa kamu belum siap memenuhi janjimu?"Hendarso tidak berani mengatakan apa-apa, juga tidak peduli dengan rasa malunya. Dia segera merangkak seperti anjing dan berputar tiga kali di dalam restoran di depan semua orang sambil terus menggonggong tanpa henti.Surya menggelengkan kepalanya, lalu berkata pada Linda, "Ayo pergi, ini nggak menarik."Sejujurnya, akan terlalu merendahkan jika mereka menganggap serius orang-orang seperti itu.Linda mengangguk, melirik Hendarso sekilas, lalu meninggalkan hotel bersama Reina dan yang lainnya.Ketika mereka
Read more

Bab 1399

"Maaf, kami harus menyelidikinya. Silakan ikut aku," ajak petugas polisi berkumis itu.Surya tertegun, lalu segera menolaknya, "Nggak bisa, memangnya nggak membawa barang bawaan itu ilegal?""Kami curiga kamu punya tujuan lain, jadi tolong bekerja sama dalam penyelidikan."Surya mengerutkan kening, lalu menyahut, "Aku sudah menyelesaikan semua prosedur. Hanya karena aku nggak membawa koper, kalian langsung menyelidiki aku?""Sepertinya pria ini nggak mau bekerja sama. Borgol dia."Petugas polisi berkumis itu langsung mengubah ekspresi wajahnya, sedangkan petugas polisi muda lainnya segera melepas borgolnya dan berjalan menuju Surya.Surya juga memasang ekspresi serius di wajahnya sambil berkata, "Jangan menyalahgunakan kekuasaan kalian. Berhati-hatilah kalau aku akan mengajukan keluhan terhadap kalian.""Mengajukan keluhan tentang kami?" ulang petugas polisi berkumis itu sambil tersenyum. Dia kembali berkata, "Dasar monyet, ini Negara Adaria, bukan Negara Aerovia."Surya sangat marah,
Read more

Bab 1400

Saat kembali sadar, timnya sudah jatuh ke lantai sambil meratap sedih. Senjata di tangan mereka juga diremas menjadi besi tua dan dibuang ke samping.Petugas polisi berkumis itu tertegun. Saat ini, Surya muncul di hadapannya lagi."Apa yang akan kamu lakukan?" tanya petugas polisi berkumis itu dengan ekspresi panik di wajahnya.Surya mendengus dingin sambil bertanya, "Apa yang aku lakukan? Aku ingin kamu tahu kalau orang Aerovia nggak bisa dianggap enteng."Segera setelah itu, Surya langsung menendang petugas polisi berkumis itu.Hanya terdengar suara benturan keras, lalu kumis petugas polisi berkumis itu langsung menempel di dinding. Wajah petugas polisi berkumis itu menyatu sepenuhnya, terlihat sangat menyakitkan.Namun, Surya tidak berniat melepaskan petugas polisi berkumis itu, melainkan berjalan ke arahnya. Surya menarik petugas polisi berkumis itu keluar dari tembok, lalu menamparnya lebih dari puluhan kali.Setelah suara berderak, petugas polisi berkumis itu sudah tidak sadarkan
Read more

Bab 1401

Setelah masuk ke dalam bar, masih belum banyak orang yang ada di sana. Lagi pula, sekarang baru jam delapan lewat.Surya memesan segelas tequila, lalu duduk di bar untuk minum.Orang yang menuangkan anggur untuk Surya adalah seorang wanita muda cantik, berpakaian ketat dan dewasa.Surya menyesap anggurnya, mengeluarkan selembar uang, menaruhnya di atas meja sambil bertanya dengan senyuman, "Apa aku bisa bertemu bosmu?"Mata wanita muda itu berbinar, dia mengambil selembar uang itu, lalu memasukkannya ke dalam belahan dadanya yang setengah terbuka. Dia bersandar di atas meja dengan seluruh dadanya yang akan menyembul, lalu menatap Surya dengan senyum menawan di wajahnya sambil menjawab, "Kalau boleh tahu, ada masalah apa kamu mencari bosku?""Aku ingin mencari seseorang, tapi aku nggak familier dengan tempat ini, jadi aku ingin meminta bantuan bosmu," jelas Surya sambil tersenyum.Wanita cantik itu mengangkat alisnya, kemudian berkata, "Tunggu sebentar, aku akan menghubungi Bos. Kalau d
Read more
PREV
1
...
138139140141142
...
291
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status