Semua Bab Tinggal Bersama Bos Cantikku: Bab 1371 - Bab 1380

2906 Bab

Bab 1372

Ethan bahkan mencibir dan mencabut Pedang Salib dari pinggangnya.Dalam sekejap, matahari seolah-olah muncul, membuat mata orang yang terkena sinarnya terasa pedih.Surya menyipitkan matanya sambil melihat Pedang Salib itu.Cahaya keemasan pada pedang itu begitu terang sampai membuat orang lain tidak dapat melihat bilahnya dengan jelas, tetapi kekuatan besar yang terpancar darinya membuat seluruh padang rumput bergemuruh."Artefak lagi. Fondasi Organisasi Cahaya Dewa benar-benar membuat iri," gumam Surya seraya menghela napas.Ethan mendengus dingin, lalu menyahut, "Kamu kenal banyak hal juga. Ini adalah artefak Pedang Pengadilan yang berisi kekuatan besar Dewa Cahaya. Nggak akan ada yang bisa selamat dari Pedang Pengadilan.""Benarkah? Kalau begitu, cepat mulai," kata Surya sambil tersenyum.Pandangan Ethan menjadi gelap, lalu dia berseru, "Sombong sekali! Terimalah pengadilan dari Dewa!"Saat berbicara, Ethan mengangkat Pedang Pengadilan. Cahaya keemasan di Pedang Pengadilan bersinar
Baca selengkapnya

Bab 1373

Tidak ada suara gemuruh yang menggemparkan bumi seperti yang sudah dibayangkan. Nyala api dan aliran energi spiritual yang bergejolak mulai memenuhi langit.Lapisan cahaya warna-warni muncul di tubuh Surya, menyerap serangan itu sepenuhnya. Semua kekuatan mulai menghilang saat bersentuhan dengan Perlindungan Dewa Naga hingga menghilang sepenuhnya.Surya meletakkan tangannya di belakang punggung sambil berdiri di perisai cahaya Perlindungan Dewa Naga. Dia menjilat bibirnya sambil menatap tiga serangkai itu dengan acuh tak acuh.Di hadapan naga tua itu, bahkan Dewa Cahaya juga harus rendah hati. Apa mereka pikir Surya tidak memiliki pendukung di belakang?Tiga serangkai itu menatap Surya yang berada di dalam perisai cahaya dengan ekspresi serius.Surya tersenyum tipis. Satu menit berlalu, efek dari Perlindungan Dewa Naga pun menghilang.Surya menggerakkan tangan dan kakinya, mengangkat sudut mulutnya sambil berkata, "Pedang Pengadilan sepertinya begitu saja."Namun, kali ini, Ethan terta
Baca selengkapnya

Bab 1374

Siluman itu mengeluarkan auman yang tajam dan suara melengking mulai menyebar.Melihat itu, Surya hanya tersenyum dingin.Hal ini merupakan hadiah yang dia persiapkan untuk tiga serangkai dan pasukan Organisasi Cahaya Dewa.Hal ini sudah cukup untuk memusnahkan Organisasi Cahaya Dewa dan memberikan pukulan yang menyayat hati kepada mereka, serta membuat mereka takut untuk memprovokasi Surya lagi.Hal ini juga alasan mengapa Surya tidak membiarkan Bara dan yang lainnya untuk ikut bersamanya.Karena ini merupakan serangan jarak jauh tanpa pandang bulu, terutama di padang rumput yang tidak terhalang, kekuatan Auman Siluman akan semakin menakutkan.Suara Auman yang nyaring langsung menembus tubuh tiga serangkai itu.Mereka berlari tunggang-langgang dan jatuh ke tanah.Sementara itu, suara Auman Siluman masih menyebar ke arah pasukan Organisasi Cahaya Dewa dan akan segera menenggelamkan mereka.Setiap orang akan mati.Pasukan Organisasi Cahaya Dewa melihat tiga serangkai itu jatuh ke tanah
Baca selengkapnya

Bab 1375

Trisula perunggu milik Surya juga menyala dengan nyala api energi spiritual.Dalam baju besi Augustus, nyala api menyeruak dan dua tekanan tak terlihat mulai melonjak, kemudian angin kencang menderu-deru di padang rumput.Tatapan Surya menjadi tegas. Dia langsung melemparkan Pedang Pengadilan ke dalam ruang penyimpanan.Augustus mengerutkan kening, tapi nyala api di baju besinya mulai menghilang."Kalau bukan karena perintah Yang Mulia Oberon, aku sangat ingin bertarung seni bela diri denganmu," sahut Augustus perlahan.Surya tersenyum dingin sambil berkata, "Aku bersedia kapan saja."Augustus mengangguk pelan, lalu berbalik dan berteriak, "Semua Kesatria Dewa dan Prajurit Suci, cepat masuk ke portal dan kembali ke Markas Organisasi Cahaya Dewa untuk menerima hukuman kalian!""Kami akan mematuhi perintah Malaikat Tertinggi!"Sepuluh Kesatria Dewa dan seribu Prajurit Suci sama sekali tidak merasa ragu dengan perintah Augustus. Mereka semua mulai berbaris memasuki portal.Surya diam-diam
Baca selengkapnya

Bab 1376

Bianca memimpin Pasukan Penjaga untuk mengawal Surya. Surya seperti seorang jenderal yang kembali dengan penuh kemenangan.Begitu kembali ke Kota Lasso, Surya menyampaikan pidato singkat di markas pusat Kota Lasso, lalu kembali ke Barnes bersama Bara dan yang lainnya.Di bawah perintah Harsa, Kota Lasso mulai membangun markas kecil di mana-mana. Semua orang juga mulai bergabung dengan Organisasi Dewa Naga Api dengan antusias.Saat Surya kembali ke markas pusat Barnes, hari sudah keesokan paginya.Di ruang konferensi, Surya bertemu dengan Karl dan yang lainnya.Setelah Surya menceritakan ulang secara rinci, semua orang tidak bisa berkata apa-apa selain merasa kagum."Semuanya, aku yakin dalam waktu dekat ini, kecil kemungkinan kita akan berkonflik dengan Organisasi Cahaya Dewa. Jadi, tolong fokus untuk mengembangkan organisasi," kata Surya.Saat ini, Karl ragu-ragu untuk berbicara. Surya yang menyadari hal ini, langsung menambahkan, "Kalau ada yang ingin dikatakan, katakan saja.""Yang
Baca selengkapnya

Bab 1377

Hati Surya diliputi dengan amarah. Dia pun langsung mendorong Mailin ke bawah, bersiap untuk memberikan pelajaran yang berat kepada gadis kecil yang nakal ini.Namun, saat ini, pintu dibuka. Lilian menghambur masuk dengan cemas."Yang Mulia, kamu sudah kembali?" tanya Lilian dengan napas terengah-engah. Dadanya naik turun, seolah dia baru saja melakukan lari cepat 100 meter.Saat itu, Surya tampak canggung dan segera mendorong Mailin menjauh sambil berkata, "Aku baru saja kembali, ada masalah apa?""Aku dengar organisasi kehabisan uang, jadi aku datang ke sini untuk menyumbang," jawab Lilian dengan tatapan polos.Mailin mendengus dingin, duduk di sofa seraya mengambil sebuah apel dan mengunyahnya.Surya tertegun, lalu bertanya, "Menyumbang? Kamu mau menyumbang apa?""Aku punya uang pribadi sebanyak 200 juta. Aku berencana untuk menyumbangkannya ke organisasi," jelas Lilian sambil mengayunkan tinjunya.Surya menggelengkan kepalanya sambil menyahut, "Nggak perlu, ini bukan hal yang bisa
Baca selengkapnya

Bab 1378

Surya mengangguk. Pelayan toko yang sebelumnya itu pun pergi tanpa daya dengan bibit terkerut.Sementara itu, Natalia mengajak Surya melihat-lihat perhiasan, lalu bertanya sambil tersenyum, "Pak, siapa namamu?""Aksha," jawab Surya.Natalia tersenyum, lalu menyahut, "Pak Aksha, silakan lihat-lihat perhiasan kami."Natalia menunjuk berlian berwarna merah darah di dalam konter.Berlian itu berukuran sebesar telur puyuh, berwarna merah darah, dipotong berbentuk belah ketupat bersisi delapan dan memantulkan cahaya merah. Berlian itu terlihat indah dengan perasaan sedih.Surya meliriknya. Karena merasa tertarik pada berlian itu, dia pun melihatnya dengan cermat.Kali ini, Natalia meminta orang di konter untuk mengeluarkan berlian merah dari dalam kotak, lalu menaruhnya di atas konter."Pak Aksha, ini berlian merah seberat 21 karat dengan kemurnian yang sangat tinggi. Nggak ada jejak kotoran dan merupakan kualitas yang terbaik. Berlian ini baru saja datang dan merupakan harta karun toko kami
Baca selengkapnya

Bab 1379

Natalia memandang Surya dengan terkejut, lalu berteriak, "Pak, apa kamu tahu siapa Pak Hildo? Beraninya kamu bicara seperti itu padanya?""Aku nggak peduli siapa dia. Aku sudah memilih barang ini terlebih dulu, aku juga sudah bilang mau membelinya. Meski presiden sendiri yang datang, barang itu juga akan tetap menjadi milikku," kata Surya tanpa kompromi.Pada saat ini, Hildo tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Dia menatap Surya dengan ekspresi main-main, lalu mengangguk sembari berkata, "Bagus sekali, belum pernah ada orang yang berani bicara seperti ini denganku. Menarik juga, menarik.""Huh, bungkus barang itu untukku, aku buru-buru mau pergi," kata Surya dengan dingin.Hildo mendengus dingin, lalu berkata, "Setelah mengutukku, kamu mau pergi begitu saja? Apa kamu sedang meremehkanku?""Kamu pikir kamu siapa? Apa aku masih perlu menganggapmu serius?" Surya menunjukkan ekspresi mengejeknya yang khas lagi.Hildo langsung murka. Saat ini, Natalia berkata dengan lantang, "Pak Hildo adalah
Baca selengkapnya

Bab 1380

Surya terkekeh, menyalakan rokok dengan santai, lalu mulai merokok.Pada saat ini, Natalia akhirnya tersadar. Dia segera menghampiri sisi Hildo, lalu bertanya dengan penuh perhatian, "Pak, apa kamu baik-baik saja?"Tiba-tiba, Hildo menampar wajah Natalia dengan keras, lalu berkata dengan nada dingin, "Pergi sana."Natalia merasa malu karena perhatiannya dibalas dengan tamparan, tapi dia tidak berani membalas. Sebaliknya, dia melampiaskan amarahnya pada Surya.Natalia menatap Surya dengan tajam sambil berteriak, "Dasar anak muda nggak tahu malu. Tunggu saja sampai Pak Feriz datang. Aku mau lihat bagaimana kamu akan mati.""Dasar wanita jalang," balas Surya.Namun, harga diri Natalia seakan terinjak-injak dengan satu kata ini. Dia berteriak dengan marah, "Siapa yang kamu sebut wanita jalang?""Kamu. Kenapa memangnya?" tanya Surya sambil menatap Natalia.Natalia merasakan hawa dingin di hatinya tanpa alasan, tapi dia tetap membalas, "Tunggu saja, kamu akan segera tahu betapa menakutkannya
Baca selengkapnya

Bab 1381

Feriz melirik kerah baju Natalia yang tergantung rendah, di mana bukit kembar putih yang sangat memesona itu bisa terlihat.Feriz mengangguk puas, lalu berkata, "Bagus, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Ikutlah ke kediaman gubernur nanti, aku akan mengundangmu untuk jamuan makan.""Benarkah?" tanya Natalia tiba-tiba menjadi sangat bersemangat seolah-olah dia melihat jalan menuju surga. Dia berkata dengan sangat gembira, "Baik, Pak Feriz. Aku akan datang malam ini, aku pasti akan memuaskanmu."Setelah mengatakan itu, Natalia mulai melirik-lirik dengan centil.Feriz tersenyum penuh arti sebelum kembali menatap Surya.Setelah melihat Surya sejenak, Feriz berkata dengan nada dingin, "Bocah, kamu sudah menghajar putraku. Kamu berani sekali.""Aku hanya memiliki satu hal, keberanian," kata Surya dengan santai.Feriz tertawa dingin beberapa kali sebelum berkata, "Bagus sekali. Seseorang kemarilah, tangkap dia, lalu bawa dia kembali untuk diinterogasi. Kalau dia berani melawan, langs
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
136137138139140
...
291
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status