Home / Romansa / Suami Idiotku Ternyata .... / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Suami Idiotku Ternyata ....: Chapter 101 - Chapter 110

134 Chapters

Mata-mata

"Loe dapat darimana foto ini?" tanya Arsen dengan tatapan tajam."Kenapa? Malu loe ketauan brengsek nya?!" ucap Bang Gavin angkuh."Asal loe tau, ya! Disini, juga ada Zea!" ucap Arsen seraya menunjuk kearah foto.Bang Gavin nampak terkejut. Ia menatapku seolah meminta kepastian.Aku mengangguk. Itu memang foto beberapa jam yang lalu saat aku dan Arsen sedang mengintip Dokter Siska dan pria asing di toilet tua."Kecurigaan ku semakin terbukti 'kan Ze? Dia pasti sengaja membuat skenario ini!" tebak Arsen."Jaga mulut loe, ya! Disini, siapa sebenarnya yang salah, hah?!" sentak Bang Gavin seraya menarik kaos yang Arsen kenakan.Arsen hanya menanggapinya dengan senyum tipis. Ia menepis tangan Bang Gavin dengan satu kibasan tangan."Sekali lagi gue ingatkan! Jangan pernah usik dan ganggu hubungan rumah tangga gue jika loe tak ingin topeng loe terbongkar!"Arsen menekankan setiap kata-katanya."Gue sama sekali gak ada niatan buat usik rumah tangga kalian! Disini gue hanya ingin mencoba untuk
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

Akhirnya Terungkap Juga!

Hari terus berlalu.Aku tidak pernah menyangka kalau Yanto akan melakukan tugasnya dengan cara se simpel itu.CCTV.Ya! Yanto hanya memasangkan CCTV secara diam-diam di beberapa titik rumah Bang Gavin dan juga mobil Arsen. Ternyata dengan cara itu dia bisa melakukan tiga tugas sekaligus.Menjadi koki di restoran.Memata-matai Bang Gavin.Dan juga mengamati gerak-gerik Arsen saat diluar rumah dan juga resto.Tak hanya itu, bukan hanya Yanto saja yang bisa melihat hasil kerjanya. Akupun turut diberi koneksi agar bisa memantau keduanya hanya dari ponselku saja.Kapanpun dan dimanapun aku bisa memantau kegiatan Bang Gavin di rumah dan juga mengetahui kemana saja Arsen pergi.Canggih bukan?Akupun tak menyangka dengan ke jeniusan Yanto.Hari ini, selagi menunggu ibu yang sedang istirahat di kamarnya. Aku membuka ponselku dan melihat aktivitas Bang Gavin di rumahnya."Pokoknya aku gak mau tau, kamu awasi terus Arsen dan jangan sampai dia menyakiti kembali hati Zea!"Terdengar suara Bang Gav
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

Akhirnya Mereka Kembali Akur

Tanpa menunggu Bang Gavin, aku langsung pergi ke lokasi terakhir Arsen. Disana sudah banyak orang yang berkumpul.Dadaku berdebar tak karuan. Lututku juga rasanya bergetar dan lemas.Bagaimana kondisi Arsen?Dengan air mata yang beruraian, aku menerobos kerumunan orang dan langsung melihat keadaan mobil Arsen yang sudah ringsek."Dimana korbannya?" tanyaku."Sudah dibawa ke rumah sakit, mbak! Mbak kenal dengan korban?" tanyanya."Ini mobil suami saya!" sahutku seraya terus terisak."Suami?" beo salah satu wanita yang ikut menimpali."Tapi korbannya wanita, mbak. Hanya satu orang, tidak ada laki-laki di dalam mobil ini," sambungnya.Aku segera mengusap air mataku, kemudian menatap wanita itu dengan penuh harap."Benarkah tidak ada korban laki-laki di dalam mobil ini?" tanyaku memastikan."Iya mbak, tidak ada. Korban baru saja dibawa oleh ambulan. Jika tidak percaya, mbak tanya saja sama
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more

Tidak Manusiawi!

Selesai mengobrol, kami bertiga kembali melakukan perjalanan. Kali ini, Arsen sama sekali tak menolak saat Bang Gavin mengajak kami ke rumahnya. Namun, disamping itu, justru akulah yang kini malah merasa was-was."Apa yang sebenarnya kalian rencanakan?" tanyaku memecah keheningan."Gak ada, kok Ze! Kamu tenang saja, wajahnya gak usah tegang gitu!" sahut Arsen seraya meremas jemariku."Semarah apapun kalian pada Radit, aku minta kalian jangan sampai berbuat hal yang tidak manusiawi," pesanku membuat Bang Gavin dan Arsen terlihat saling melempar pandang."Terutama kamu, Arsen! Aku gak mau lihat kamu kembali menjadi seperti monster!" sambungku seraya menatap tajam padanya.Arsen hanya tersenyum tipis kemudian mencubit hidungku pelan."Enak aja, ganteng gini masa dibilang monster!" celetuknya."Kalau aku monster, lantas dia apa? Raja monster gitu?" sambungnya seraya menunjuk Bang Gavin."Intinya aku gak mau lihat ke
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Menjauh Dari Mereka

"Bagaimana?""Sepertinya Zea hanya syok saja. Semoga, ia cepat sadar!"Samar kudengar percakapan diantara Bang Gavin dan juga Arsen.Kuraba kepalaku yang kini terasa berdenyut nyeri, seluruh tubuhku rasanya lemas. Hal itu membuat mataku rasanya sulit sekali untuk terbuka meski kedua telingaku kini sudah bisa mendengar dengan baik."Apa yang akan terjadi setelah ini?" Kudengar, Bang Gavin kembali berbicara."Argh, ini semua gara-gara si brengsek itu!" umpatnya lagi."Loh, kenapa jadi loe yang ketar ketir, sih?! Harusnya disini gue yang paling takut. Karena Zea itu istri gue!"Terdengar Arsen menimpali dengan sinis."Iya, Zea itu emang istri loe! Tapi dia, saudara satu-satunya yang gue punya dan mau akuin gue juga sebagai saudara," jelas Bang Gavin."Cih, kasihan banget, sih! Mau punya saudara aja kok, kesannya kaya maksain," cibir Arsen."Diem loe!""Jangan mentang-mentang loe suaminya
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

Bakso Pemikat

Sudah dua hari aku memutus hubungan dengan Arsen dan juga Bang Gavin. Aku sengaja memblokir nomor mereka agar mereka tak bisa menghubungiku lagi.Namun meski begitu, aku tetap bertukar kabar dengan Bu Hanum karena aku tak ingin membuat wanita itu khawatir. Apalagi, Bu Hanum juga terbilang masih dalam masa pemulihan.[Ze, tolong bilang sama ibu, kamu tinggal dimana sekarang? Jangan buat ibu khawatir!] pesannya saat aku bilang aku tak akan pulang dulu.Aku menceritakan semuanya pada Bu Hanum, tentang Arsen, Bang Gavin, dan juga Radit. Aku juga menjelaskan alasanku kenapa aku sampai memutuskan untuk menjauh dulu dari mereka.Beruntungnya, Bu Hanum mengerti dengan perasaanku. Ia sama sekali tak menentangku dan justru mendukungku.[Ibu janji gak akan kasih tau Arsen. Anak itu memang sepertinya perlu dikasih pelajaran biar kapok!]Aku tersenyum lega saat membaca pesan darinya.[Nanti ibu transfer uang buat keperluan kamu, ya!
last updateLast Updated : 2024-04-09
Read more

Lagi-lagi Gara-gara Arsen!

TOK! TOK! TOK!"KELUAR KALIAN! KELUAR!""AYO CEPAT BUKA PINTUNYA ATAU KITA DOBRAK?!"Aku terlonjak saat mendengar keributan diluar sana. Tubuhku seketika reflek menempel pada tubuh Arsen saking kagetnya mendengar suara banyak orang yang sepertinya sedang sangat marah."Arsen ada apa ini?" gumamku seraya memeluknya dengan erat."Nggak tau, Ze! Ayo kita lihat!" ucapnya seraya melepas pelukanku."Pakai dulu bajunya!" titahnya seraya meraih bajuku.Dengan terburu-buru, aku dan Arsen merapikan diri dan segera membuka pintu."Nah, ketauan, 'kan?! Berani-beraninya kalian berbuat mesum di kost ini? Mau diarak keliling komplek, hah?!" sentak seorang ibu yang tak lain adalah tetangga kost aku dan Rani."Ka-kami gak mesum, kok!" sahutku cepat."Halah! Pakai ngelak segala! Itu buktinya apa?!" cercanya seraya menunjuk bagian leherku.Seketika wajahku memanas.Arsen segera menutup bagian leherku dengan rambutku yang masih terurai berantakan."Lagian, mana ada cewek cowok dalam satu kamar gak berbua
last updateLast Updated : 2024-04-10
Read more

Harus!

"Aku kesel tau dibohongin terus sama kamu! Disini aku berasa kaya anak kecil yang terus kamu tipu! Kalau gini terus aku jadi kehilangan kepercayaanku sama kamu! Yang ada aku malah parno, jangan-jangan kamu juga gak serius ya, sama aku?! Jangan-jangan, kamu juga main-main 'kan sama hubungan ini?! Jawab, Arsen, jawab!"Tak hentinya aku mengoceh setelah Arsen membawaku masuk kedalam kamar. Ucapan Bu Hanum barusan membuatku benar-benar kesal seribu persen pada pria bernama Arsenio Cleosa Raymond!Bisa-bisanya dia membajak ponsel Bu Hanum dan aku justru malah berbalas pesan dengannya!Berniat menghilang, tapi justru aku sendiri malah memberitaukan tempat tinggalku padanya.Menyebalkan bukan?"Ze, Ze, Ze! Please dong, jangan berpikiran seperti itu. Harusnya kamu tau, aku lakuin itu juga semata-mata hanya untuk mempertahankan kamu. Please, kamu ngerti, ya!" bujuknya."Au, ah! Intinya aku kesel sama kamu!" ketusku.Kujatuhkan tu
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Tak Semudah Cari Jab-lay!

Pembicaraan tempo hari, kini terealisasi.Arsen menyebar undangan ke beberapa alumni kampusnya dan juga beberapa orang yang pernah menjadi rekan kerjanya saat ia bekerja di rumah sakit.Tak hanya itu, Bu Hanum juga turut mengundang beberapa orang yang pernah menjadi tetangganya saat masih tinggal satu komplek dengan Bu Rena.Sedangkan di komplek rumah yang kami tempati, jangan ditanya lagi. Semuanya diundang oleh Bu Hanum tanpa ada yang terlewat satupun."Loh, bukannya mereka udah nikah?" tanya salah satu ibu yang kini sedang berbelanja di toko Bu Salma."Ya ampun, Bu ... disana kan tertulis, re-sep-si, resepsi! Ibu ngerti gak sih?" celetuk Arsen.Bu Hanum dan aku sontak menyikut pinggang Arsen secara bersamaan karena ucapannya tadi terkesan tidak sopan. Sedangkan seseibu yang barusan bertanya kini malah bengong seraya menatap lekat wajah Arsen."Kok kaya beda, ya?" gumamnya."Iya, Arsen sekarang sepertinya lebih dewasa," timpal Bu Salma seraya menghampiri kami."What?!" Arsen membula
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

Cewek-cewek Genit

"Tiket ke Bali?" gumamku kala membuka isi amplop yang Bang Gavin berikan tadi sore."Yes! Liburan gratis!" sorak Arsen."Nanti disana kita buat program bikin sebelas anak! Pulang liburan, kita bisa bikin tim sepak bola," celetuknya."Gak lucu!" ketusku."Lagian aku juga bukan lagi ngelawak, kok! Anggap aja itu doa!" sahut Arsen seraya mencolek daguku."Idih, gak mau ah!" sahutku cepat."Dikira enak apa punya sebelas anak. Cukup dua aja. Cowok satu cewek satu. Kayaknya lebih pas deh!" sambungku."Tanggung banget, sih! Kalau bisa, mending bikin yang banyak. Kan ada pepatah tuh, banyak anak banyak rezeki," sela Arsen."Bikinnya sih enak, terus lahirinnya gimana? Ngurusnya gimana? Nggak, ah! Dua aja," aku tetap bersikeras.Arsen tertawa mendengar jawabanku barusan. Ia lantas mengacak rambutku dengan gemas."Iya, iya! Kamu serius banget, sih! Kita berdoa aja, minta yang terbaik dari Allah!" ucapnya kemudian.Aku tersenyum, memang seperti itu jalan ceritanya. Karena terlepas dari apapun yan
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more
PREV
1
...
91011121314
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status