Home / Urban / Lelaki Kontrak Super Kaya / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Lelaki Kontrak Super Kaya: Chapter 91 - Chapter 100

128 Chapters

Bab. 91

“Dia bersama siapa ya? Kayaknya jauh lebih muda?”“Mereka terlihat tidak terlalu akrab dan sedikit canggung.”Dewa mengamati William yang sedang bersama dengan seseorang perempuan dewasa, dan umurnya sepertinya masih lebih muda daripada Kalila. Sepertinya sekitar 30-an. Keduanya terlihat sedang berdiri di ujung parkiran, dan sepertinya pertemuan itu sedikit tersembunyi karena William maupun wanita itu sangat sering celingukan, seolah-olah sedang takut kalau dipergoki oleh seseorang.Jepret!Dewa mengambil gambar keduanya dari jarak jauh dan menggunakan zoom dan segera mengirimkan foto itu kepada Zaki, siapa tahu Zaki mengenalnya.Send!Dewa mengirimkan foto itu kepada Zaki dan berharap Zaki segera membaca pesannya. Namun, hingga beberapa saat Zaki tidak kunjung membacanya. Bahkan sampai keduanya orang itu pergi dan masuk ke mobil masing-masing.“Ayo kita lanjut saja, Zaki juga belum membaca pesan. Mungkin dia sedang sibuk,” ujar Dewa yang kemudian mengajak semuanya untuk masuk ke mall
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

Bab. 92

“Dewa…,” panggil Rasti pelan sembari menunduk saat tahu kalau anaknya sudah berada di rumah saat dia dan Kalila sedang bersitegang.Dewa tidak menjawab dan terus masuk ke dalam rumah, dilihatnya Kalila yang duduk dengan santai sambil tersenyum miring.“Kenapa kau cepat pulang?” tanya Kalila seolah tidak terjadi sesuatu.Kalila tidak peduli, meskipun dia tahu kalau Dewa sedang menahan amarahnya. “Itu tidak penting! Bisa kau jelaskan apa maksudmu berkata seperti itu kepada ibu?!” tanya Dewa dengan berteriak karena kesal dan menatap tajam ke arah Kalila. Karena yang Dewa tahu selama ini hubungan Rasti dan Kalila mulai sedikit membaik, Dewa tidak tahu kalau sebenarnya di belakangnya hubungan keduanya bagaikan menggenggam bara.“Dewa, ibu yang salah,” ujar Rasti pelan dan berusaha agar Dewa tidak marah kepada menantunya itu.Rasti tahu meskipun Dewa menghargai dan mencintai Kalila, kalau sudah menyangkut hinaan kepada ibunya Dewa bahkan tidak segan-segan kepada orang tersebut.“Kau dengar
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Bab. 93

“Kenapa?” tanya Kalila heran.“Tidak apa-apa.”“Kau lagi mabuk?” Kalila yang sepertinya masih tidak percaya dengan ajakan yang diberikan oleh Dewa terus saja mengajukan pertanyaan kepada sang suami. Dewa menggeleng dan menahan tawanya melihat reaksi yang diberikan oleh Kalila.“Aku tidak mabuk, dan juga aku rasa tidak memerlukan alasan kalau mau mengajak istri sendiri untuk bersenang-senang di luar,” jawab Dewa yang kemudian duduk di ujung pembaringan sambil menatap ke arah Kalila.“Bersama ibumu itu?” tanya Kalila yang tampaknya masih tidak menyukai Rasti.“Dia ibuku dan juga ibumu, karena kita adalah suami istri. Orang tuaku adalah orang tuamu, begitu juga sebaliknya,” ujar Dewa pelan. Dia tahu Kalila memang tidak mudah menerima hal itu untuk mengakui Rasti sebagai ibunya. Namun, Dewa juga tidak akan lelah mengingatkan Kalila agar mengakui hal itu. Karena tidak ada yang bisa menyangkal hubungan itu.“Kita hanya berdua saja. Ibu tidak ikut,” lanjut Dewa yang membuat mata Kalila tam
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

Bab. 94

“Ternyata….” Dewa bergumam dalam hatinya dan langsung duduk di belakang kemudi.“Ada apa?” tanya Kalila heran.Kalila menangkap ada suatu keanehan di wajah Dewa saat Dewa membaca sebuah pesan di ponselnya. Kalila tidak tahu itu pesan dari siapa, yang pastinya pesan yang diterima oleh Dewa itu pastinya sangat mengganggunya, karena raut wajah Dewa langsung berubah kesal saat membaca pesan itu.“Tidak apa-apa, hanya sebuah pesan iseng yang tidak penting,” jawab Dewa berusaha untuk santai. Dewa tidak ingin Kalila tahu apa yang mengganggunya itu, walaupun sebenarnya dalam hatinya sangat ingin mengumpat ketika membaca pesan yang dikirimkan oleh Zaki tersebut.‘[Itu adalah Agata.]’Itulah pesan singkat yang Dewa terima dari Zaki. Informasi dari Zaki ini sungguh sangat mengganggu, karena semua hal yang tadinya tertuduh kenapa Agata melakukan itu seolah mendapat jawaban. Dan seolah sekarang sudah jelas, orang yang berada di belakang Agata adalah orang yang tadi bersamanya, siapa lagi kalau bu
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

Bab. 95

"Bersiaplah…," bisik Dewa di telinga Kalila.Nafas Dewa semakin memburu, tampaknya Kalila sedang berusaha untuk membalas semua sentuhan Dewa.Dewa menarik tangannya, dan bersiap akan melakukan permainan inti mereka. Namun, Dewa tidak mau terburu-buru karena takutnya Kalila akan terkejut. Namun…."Maaf, Dewa. Sepertinya aku belum siap," ujar Kalila memejamkan matanya. Tubuh Kalila belum bisa menerima tubuh Dewa yang sudah siap untuk melakukan tugasnya."Kita coba dulu…," jawab Dewa yang belum bisa melepaskan Kalila dari kungkungannya.Kalila menggeleng sehingga perlahan tubuh polos Dewa yang sedang berada diatas tubuh polos Kalila turun. Dewa benar-benar kecewa, untuk kali kesekian nya dia gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagai suami.Dewa hanya diam, terbaring menatap langit-langit kamar hotel itu menerawang dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun. Seolah-olah semua itu sedang mengejeknya yang
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

Bab. 96

"Kau marah?”“Tidak ada alasan aku untuk marah,” jawab Dewa sambil menghela nafas berat.“Maaf….” Kalila akhirnya memberanikan diri untuk meminta maaf. Padahal lidahnya begitu kelu untuk mengucapkan kata-kata maaf itu.“Bukan salah kau,” jawab Dewa yang kemudian menyalakan rokoknya karena, pikirannya begitu penat. Sehingga dia perlu zat nikotin untuk merelaksasi kan pikirannya.Kalila semakin merasa bersalah, apalagi saat melihat Dewa yang beberapa kali tampak menarik rambutnya. Karena mungkin kepala Dewa begitu sakit. Kalila tahu rasanya pasti sangat sakit saat harus menahan hasrat yang sudah seharusnya dikeluarkan, namun malah ditahan.Dewa menghisap rokoknya dalam dan membuang asapnya dengan perlahan sembari kembali menghela nafas. Memang Dewa memilih kamar mereka yang bebas merokok, karena memang antara dia dan Kalila sama-sama perokok berat.“Ini sudah malam,” ujar Kalila kemudian, yang bermaksud mengajak Dewa untuk masuk ke kamar dan beristirahat.“Udah hampir pagi,” jawab Dewa
last updateLast Updated : 2024-04-01
Read more

Bab 97

"Mama?" tanya Dewa heran menatap ke arah Kalila."Kalila, kau kenal?"Sementara itu Kalila tampak berjalan perlahan mendekati meja makan itu dengan mata tanpa berkedip."Kau siapa?" tanya Dewa kepada perempuan itu."Ini pasti papa, kan?" perempuan muda itu tidak menjawab dan malah bertanya.Dewa prediksikan umur perempuan itu sekitar tujuh belas atau delapan belas tahun, karena tampaknya dia masih bertingkah seperti anak-anak."Apakah kau…?" tanya Kalila, tapi tidak meneruskan pertanyaannya. "Iya, Ma. Aku Danaya. Cantik seperti mama, kan?" tanya gadis yang mengaku bernama Danaya itu.Bruuk!Tas yang berada di tangan Kalila tampak terjatuh, dia mendekat dan memeluk gadis itu. Tanpa terasa air matanya Kalila jatuh."Dimana kau selama ini?" tanya Kalila pelan."Tinggal di New City. Dan sekarang Naya bosan tinggal di luar negeri melulu. Naya maksa papa buat kuliah disini aja, Naya mau tinggal sama mama," jawab perempuan itu ceria.Kalila hanya mengangguk dan kembali memeluk gadis itu den
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Bab 98

Dewa terdiam dengan apa yang dilakukan oleh Danaya."Terima kasih," ujar Dewa yang akhirnya segera berlalu meninggalkan rumah. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Danaya tersebut. Apalagi umur mereka tidak terpaut jauh."Entah, bagaimana kehidupan yang dijalani dahulu. Tapi, harusnya dia lebih sopan. Apalagi aku adalah papanya," gumam Dewa dalam hatinya.Dewa benar-benar kesal dengan apa yang dilakukan oleh Danaya, dan hal itu menunjukkan kalau Danaya adalah orang yang terlalu agresif.Dewa segera pergi meninggalkan rumah dan akan menghadiri meeting hari ini yang dijadwalkan jam delapan pagi.“Pagi, pak,” sapa Ari saat Dewa tiba di kantor.“Iya, Ari,” jawab Dewa dengan datar.“Bapak sakit?” tanya Ari yang mulai khawatir saat melihat wajah Dewa yang sangat pucat dan juga tampak begitu lemah.Hal itu sebenarnya disebabkan oleh Dewa dan Kalila semalaman yang tidak tidur sedikitpun, bahkan mereka merokok hingga pagi. Akhirnya Dewa terlihat seperti orang yang sedang sakit.“A
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Bab 99

“Apa-apaan sih anak ini?!”Dewa masih memandang ponsel yang berada di tangannya, dia terasa seperti mimpi. Dimana seorang anak gadis yang tiba-tiba minta ditemani jalan ke sebuah mall.Padahal dia sendiri belum terlalu pulih, dan itu juga disebabkan oleh mamanya. Sekarang bisa-bisanya anaknya dengan santai minta ditemani jalan-jalan.“Dia pikir aku ini pengangguran atau apa? Kenapa dengan sangat santai dia minta di temani jalan-jalan. Dasar anak gendeng!” kesal Dewa.Dewa terus saja menggerutu karena sangat kesal dengan kelakukan Danaya yang berlaku semena-mena seolah-olah semua orang itu tidak sibuk.‘[Danaya minta temani ke mall karena katanya gak seru jalan sama bi Kusti. Aku sangat sibuk, kalau kamu tidak sibuk minta tolong temani dia jalan. Karena dia belum tahu apa-apa tentang negara ini. Takutnya dia nekat jalan sendiri dan sesat.]’Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponsel Dewa, dan itu dari Kalila yang membuat Dewa hanya bisa menggelengkan kepalanya.Kalila yang sibuk dan memint
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Bab 100

"Ayok, Pa. Bantu Naya pilihkan baju," rengek Danaya, karena Dewa hanya berdiri mematung melihat pemandangan yang ada di depannya ini.Danaya menarik tangan Dewa agar mendekat ke arah lemari pakaiannya."Sebaiknya kamu cepat kenakan pakaian!" ujar Dewa kemudian dan memalingkan wajahnya."Bantu Naya…."Anak perempuan itu terus merengek, entah apa yang diinginkannya. Padahal umurnya tidak lagi muda.Dewa melihat isi lemari Danaya dan sangat terkejut karena pakaian yang Danaya miliki semuanya hampir sama, sangat terbuka."Cari yang lebih tertutup," ujar Dewa."Gak ada, Pa. Pakaian Naya gini semua," jawab Danaya sambil menggarukkan kepalanya.Dewa hanya menghela nafas berat."Cobaan apa lagi ini…," ujar Dewa di dalam hatinya.Dewa tampak sangat kesal, bagaimana bisa Danaya hanya membawa pakaian yang serba terbuka seperti ini?"Kenakan saja yang ada, tapi jangan lupa pakai jaket! Saya akan menunggu kamu di mobil!" ujar Dewa sambil berjalan keluar dari kamar Danaya. Karena hawa di dalam kama
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status