Share

Bab 97

Penulis: Hare Ra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-13 22:12:12

"Mama?" tanya Dewa heran menatap ke arah Kalila.

"Kalila, kau kenal?"

Sementara itu Kalila tampak berjalan perlahan mendekati meja makan itu dengan mata tanpa berkedip.

"Kau siapa?" tanya Dewa kepada perempuan itu.

"Ini pasti papa, kan?" perempuan muda itu tidak menjawab dan malah bertanya.

Dewa prediksikan umur perempuan itu sekitar tujuh belas atau delapan belas tahun, karena tampaknya dia masih bertingkah seperti anak-anak.

"Apakah kau…?" tanya Kalila, tapi tidak meneruskan pertanyaannya.

"Iya, Ma. Aku Danaya. Cantik seperti mama, kan?" tanya gadis yang mengaku bernama Danaya itu.

Bruuk!

Tas yang berada di tangan Kalila tampak terjatuh, dia mendekat dan memeluk gadis itu. Tanpa terasa air matanya Kalila jatuh.

"Dimana kau selama ini?" tanya Kalila pelan.

"Tinggal di New City. Dan sekarang Naya bosan tinggal di luar negeri melulu. Naya maksa papa buat kuliah disini aja, Naya mau tinggal sama mama," jawab perempuan itu ceria.

Kalila hanya mengangguk dan kembali memeluk gadis itu den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 98

    Dewa terdiam dengan apa yang dilakukan oleh Danaya."Terima kasih," ujar Dewa yang akhirnya segera berlalu meninggalkan rumah. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Danaya tersebut. Apalagi umur mereka tidak terpaut jauh."Entah, bagaimana kehidupan yang dijalani dahulu. Tapi, harusnya dia lebih sopan. Apalagi aku adalah papanya," gumam Dewa dalam hatinya.Dewa benar-benar kesal dengan apa yang dilakukan oleh Danaya, dan hal itu menunjukkan kalau Danaya adalah orang yang terlalu agresif.Dewa segera pergi meninggalkan rumah dan akan menghadiri meeting hari ini yang dijadwalkan jam delapan pagi.“Pagi, pak,” sapa Ari saat Dewa tiba di kantor.“Iya, Ari,” jawab Dewa dengan datar.“Bapak sakit?” tanya Ari yang mulai khawatir saat melihat wajah Dewa yang sangat pucat dan juga tampak begitu lemah.Hal itu sebenarnya disebabkan oleh Dewa dan Kalila semalaman yang tidak tidur sedikitpun, bahkan mereka merokok hingga pagi. Akhirnya Dewa terlihat seperti orang yang sedang sakit.“A

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 99

    “Apa-apaan sih anak ini?!”Dewa masih memandang ponsel yang berada di tangannya, dia terasa seperti mimpi. Dimana seorang anak gadis yang tiba-tiba minta ditemani jalan ke sebuah mall.Padahal dia sendiri belum terlalu pulih, dan itu juga disebabkan oleh mamanya. Sekarang bisa-bisanya anaknya dengan santai minta ditemani jalan-jalan.“Dia pikir aku ini pengangguran atau apa? Kenapa dengan sangat santai dia minta di temani jalan-jalan. Dasar anak gendeng!” kesal Dewa.Dewa terus saja menggerutu karena sangat kesal dengan kelakukan Danaya yang berlaku semena-mena seolah-olah semua orang itu tidak sibuk.‘[Danaya minta temani ke mall karena katanya gak seru jalan sama bi Kusti. Aku sangat sibuk, kalau kamu tidak sibuk minta tolong temani dia jalan. Karena dia belum tahu apa-apa tentang negara ini. Takutnya dia nekat jalan sendiri dan sesat.]’Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponsel Dewa, dan itu dari Kalila yang membuat Dewa hanya bisa menggelengkan kepalanya.Kalila yang sibuk dan memint

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 100

    "Ayok, Pa. Bantu Naya pilihkan baju," rengek Danaya, karena Dewa hanya berdiri mematung melihat pemandangan yang ada di depannya ini.Danaya menarik tangan Dewa agar mendekat ke arah lemari pakaiannya."Sebaiknya kamu cepat kenakan pakaian!" ujar Dewa kemudian dan memalingkan wajahnya."Bantu Naya…."Anak perempuan itu terus merengek, entah apa yang diinginkannya. Padahal umurnya tidak lagi muda.Dewa melihat isi lemari Danaya dan sangat terkejut karena pakaian yang Danaya miliki semuanya hampir sama, sangat terbuka."Cari yang lebih tertutup," ujar Dewa."Gak ada, Pa. Pakaian Naya gini semua," jawab Danaya sambil menggarukkan kepalanya.Dewa hanya menghela nafas berat."Cobaan apa lagi ini…," ujar Dewa di dalam hatinya.Dewa tampak sangat kesal, bagaimana bisa Danaya hanya membawa pakaian yang serba terbuka seperti ini?"Kenakan saja yang ada, tapi jangan lupa pakai jaket! Saya akan menunggu kamu di mobil!" ujar Dewa sambil berjalan keluar dari kamar Danaya. Karena hawa di dalam kama

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 101

    “Bagus kalau kamu merasa sudah besar,” jawab Dewa dengan segera kembali fokus ke jalanan.“Hahaha….”Danaya malah tertawa mendengar jawaban yang diberikan oleh Dewa, karena dia tahu kalau Dewa sedang gugup.“Itu mall nya,” ujar Dewa kemudian setelah melihat gedung tinggi yang menjulang yang menjadi tujuan mereka berdua.“Ternyata disini memiliki mall yang besar juga,” jawab Danaya dengan ceria.“Memangnya dalam bayangan kamu kalau disini itu tidak ada mall besar. Ini juga kota besar, Naya,” ujar Dewa yang sudah mulai mengusir rasa canggungnya itu kepada anak tirinya itu. Perlahan keduanya semakin dekat, hak itu juga mungkin karena memang keduanya memiliki umur yang tidak begitu jauh dan membuat keduanya cepat beradaptasi.“Ternyata Naya salah,” jawab Naya tergelak.Kedua ayah dan anak itu turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam mall.Kring! Kring! Ponsel Dewa tiba-tiba berdering dengan sangat keras, dan itu ternyata panggilan dari Ari. Pastinya Ari heran kepada Dewa yang datang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 102

    “Kalian ngapain disini?”Dewa terlihat sangat gugup dan tampak keringat dingin.“Papa, ayok!” Danaya menarik kembali tangan Dewa untuk masuk ke dalam toko tersebut.“Papa?”“Naya, kamu duluan aja. Nanti saya akan menyusul,” ujar Dewa meminta Danaya untuk masuk terlebih dahulu.“Pak Dewa, dia siapa?” tanya Agnes.Dua orang yang bertemu dengan Dewa itu adalah Agnes, si IT senior dan salah satu temannya yang juga merupakan karyawan di Deka Group. Dan mereka semua sudah pernah bertemu dengan Kalila, jadi wajar jika mereka tampak menyelidik. Apalagi Agnes yang sekaligus teman Dewa.“Dia anaknya Kalila yang baru datang dari luar negeri. Alias anak saya, makanya dia panggil papa,” ujar Dewa kemudian setelah menghela nafas berat.Setelah itu dia menggelengkan kepalanya, semuanya terasa begitu berat, karena Danaya yang terus saja memanggilnya dengan menarik-narik tangannya.“Nes, kalian sudah selesai belanja kan?” tanya Dewa kepada Agnes.“Sudah, tinggal makan aja sih kami yang belum. Kan kebe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 103

    “Gak salah kan?” tanya Agnes.“Gila kamu, mana boleh begitu,” jawab Dewa.Agnes tergelak mendengar apa yang Dewa sampaikna, dari cara Dewa menjawab itu terlihat sekali kalau Dewa sangat gugup.“Kenapa bapak gugup? Sejak kapan sih bertemunya dengan Danaya?” tanya Agnes penasaran.“Baru pagi tadi,” jawab Dewa pelan.“Sudah se akrab ini, wah ini suatu kemajuan kayaknya,” ujar Agnes tergelak.“Kamu sudah kayak wartawan aja, banyak sekali nanyanya. Kamu lupa ya, kalau saya ini bos kamu,” ujar Dewa kesal.Dewa merasa malu karena Agnes yang sepertinya bisa menebak isi hatinya Dewa. Dan sejujurnya Dewa juga sangat heran karena dia begitu mudah akrab dengan Danaya, padahal sebenarnya Dewa orang yang paling susah untuk memulai akrab dengan orang lain.“Saya gak salah kan, tubuhnya bagus,” goda Agnes lagi.“Iya, apalagi kalau pakaian yang terbuka, rusak mata saya. Karena hanya bisa dilihat, tapi tidak bisa disentuh. Puas kamu?” tanya Dewa kesal kepada Agnes yang sepertinya sangat puas mengulitin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 104

    “Huh dasar! Bikin kesal saja!”Setelah semua selesai, Dewa kembali lagi ke kasir untuk membayar semua belanjaan ketiga orang perempuan itu. Entah sudah berapa lama mereka sibuk dalam butik itu, bahkan Dewa sampai mengantuk menunggu mereka.“Kenapa gak butiknya aja sekalian kalian beli,” ujar Dewa saat melihat belanjaan mereka yang begitu banyak.“Sesuai perintah, katanya beli untuk Danaya yang banyak!” jawab Agnes membela diri.“Iya, kamu sudah menjalankan perintah dengan baik. Dan bahkan ini sudah lebih dari baik, goodjob Agnes,” puji Dewa yang menyindir membuat Agnes tergelak.Bahkan bukan cuma Agnes yang tertawa, pelayan butik dan beberapa pengunjung lainnya juga tertawa melihat raut tertekannya Dewa membayar puluhan juta bahkan di butik hampir mencapai ratusan juta. “Sekarang Naya lapar,” rengek Danaya lagi kepada Dewa.“Sabar Naya, selesaikan dulu ini baru kita makan dan pulang. Mungkin sekarang mama sudah pulang, karena tadi beberapa kali dia menelepon,” jawab Dewa kemudian.“B

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 105

    "Kamu…?""Kenapa? Kamu terkejut aku bilang seperti itu?" Dewa menatap tajam ke arah Kalila. Dia begitu emosi dengan sang istri yang tiba-tiba marah tidak jelas hanya perkara Dewa belanja untuk Danaya yang sangat banyak. Padahal Danaya adalah anak kandungnya."Aku risih melihat Danaya saat pergi mengenakan baju terbuka, bahkan dada diumbar-umbar!""Kamu lihat dress yang dia kenakan sekarang itu? Itu adalah dress yang baru saja dibelikan di butik tadi, awalnya dia aku paksa pake jaket buat menutupi dadanya!" teriak Dewa kesal.Dewa seperti sedang menumpahkan semua kekesalan yang dia rasakan, sehingga semangatnya tampak berapi-api dan hal itu membuat Kalila hanya terdiam."Sebaiknya kamu datang ke kamarnya Naya. Lihat pakaian seperti apa yang dia miliki. Jangan kamu hanya bisa marah gak jelas. Kamu ibunya, seharusnya kamu lebih peka dengannya," ujar Dewa sembari melewati Kalila dan menuju ke kamar mandi.Kalila terdiam beberapa saat mendengar apa yang Dewa katakan. Dia merasa benar-bena

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21

Bab terbaru

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 128

    "Kok bisa seperti ini?" tanya Dewa pelan."Surat apa?" tanya Rasti yang heran melihat perubahan ekspresi di wajah Dewa. Seperti sedang menyimpan sesuatu yang sangat berat.Dewa memberikan selembar surat tersebut kepada Rasti. Dan dari membaca kop nya saja Rasti tahu kalau surat itu adalah dari pengadilan."Gugatan dari Kalila?" tanya Rasti lagi."Bukan.""Terus?""Ini surat putusan perceraian. Kalila begitu pintar, entah kapan dia memasukkan gugatan dan sidang tahu-tahu sudah ada keputusan seperti ini," ujar Dewa lagi sambil menggeleng.Bahkan Dewa sendiri sangat heran saat mendapati surat itu dikirimkan ke rumahnya, karena seharusnya yang bersangkutan harus mengambil sendiri."Betapa matangnya persiapan kamu, Kalila. Sehingga aku tidak sadar apa yang kamu lakukan," gumam Dewa lagi sembari berlalu menuju kamarnya."Dewa, suratnya kamu simpan. Dan lebih baik seperti ini. Kamu tidak pernah mengkhianatinya, dan ini adalah keputusan Kalila sendiri," ujar Rasti, dan dalam hatinya Rasti ter

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 127

    “Terserah papa mau percaya atau tidak, yang pasti saya memiliki semua buktinya. Dan dibawa ke jalur hukum pun semua akan percuma. Karena saya memang memiliki bukti yang kuat, dan juga penjual perusahaan itu juga adalah pemilik perusahaan itu sendiri,” jawab Dewa pelan.“Kau pikir aku akan percaya!” teriak William.Dewa hanya bisa menghela nafas berat mendengar semua apa yang William katakan.“Kau tunggu saja, Dewa! Kau pasti akan hancur! Kembalikan KL Group biar aku maafkan engkau!” teriak William.“Akan aku kembalikan jika Kalila yang minta!” Tut!Setelah mengatakan demikian Dewa mematikan sambungan telepon kepada William. Dia tidak ingin melanjutkan pembicaraan kepada William. Karena dia tahu William tidak akan pernah percaya dengan apapun yang dia katakan. Dan William pastinya akan tetap menyalahkannya.“Dia baru tahu, dan ini artinya babak baru pasti akan di mulai,” gumam Dewa pelan.“Pekerjaan selanjutnya akan lebih berat, baik Deka maupun Kalilagara pastinya akan menjadi target

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 126

    “Kenapa? Apa ibu salah? Ibu rasa semua yang ibu katakan itu benar, dan kamu juga sudah mengetahuinya. Tapi, kamu selalu menepisnya dan seolah-olah kamu tidak tahu!”Ternyata Rasti semakin menjadi, bukannya dia berhenti saat mendengar Dewa mulai emosi malah Rasti semakin meninggikan suaranya.“Untuk apa kamu sedih dengan kepergian mereka, seharusnya ini adalah awal yang baik untuk kamu! Kamu bisa menjadi seperti kamu yang seharusnya!”“Ibu, tolong berhenti. Biarkan Dewa berpikir untuk semua ini,” ujar Dewa pelan dengan pandangan Dewa yang memelas meminta Rasti untuk tidak lagi melanjutkan perkataannya.Dewa tahu kalau Rasti memang tidak merestui dengan Kalila, namun selama ini Rasti tidak pernah mengungkapkan keberatannya secara langsung. Mungkin saat ini Rasti merasa takut karena sumber kekayaan mereka berasal dari Kalila.“Ibu sudah mencoba untuk menerima Kalila dalam beberapa tahun ini, ibu sudah mencoba untuk mengerti perasaan kamu. Namun, belakangan ibu tahu kalau dia adalah penyu

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 125

    "Aku tidak bisa menahanmu lagi," ujar Dewa pelan sembari memegang tangan Kalila dengan erat. Dia tidak menyangka kalau ternyata hubungannya dengan Kalila akan seperti ini."Jangan lupa hidup bahagia," ujar Kalila dengan suara yang serak.Sebenarnya dalam hati Kalila terasa begitu berat meninggalkan Dewa. Karena jujur dalam hatinya dia sudah jatuh cinta kepada Dewa. Namun, Kalila terus berusaha menyangkalnya.Dia jatuh cinta bersamaan dengan Danaya juga jatuh cinta kepada lelaki yang sama. Sehingga tidak ada pilihan baginya selain pergi meninggalkan Dewa. Dia tidak ingin Danaya semakin menjadi-jadi mengharapkan Dewa karena dia juga tidak ikhlas meskipun Danaya adalah anaknya sendiri.Disamping menjauhkan Danaya dari Dewa, kepergian Kalila juga untuk menjauhkan Danaya dari ambisi William. Kalila tidak akan membiarkan anaknya menjadi korban keserakahan keluarganya."Jangan lupa hubungi aku dimanapun kamu berada. Aku butuh kabar dari kamu yang akan membuat aku tenang," ujar Dewa sambil me

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 124

    "Aku harus menyusulnya" teriak Kalila marah dan segera berbalik arah.Bahkan Kalila lupa kalau dia ingin berganti pakaian tujuannya pulang.Hap!Dewa menahan tangan Kalila dan kemudian menggeleng, dia tidak ingin Kalila menyelesaikan masalah dalam keadaan emosi."Biarkan saja dulu," ujar Dewa pelan.Kalila menepis tangan Dewa dengan erat."Biarkan gimana? Kamu dengar sendiri kan apa yang akan papa lakukan kepada Danaya? Bagaimana kamu akan membiarkannya? Atau kamu memang setuju dan mendukung papa agar aku tidak pergi?" tanya Kalila yang meluapkan amarah yang tidak terbendung itu.Pikirannya saat ini benar-benar kalut. Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada anaknya itu? Dia tidak mau anaknya yang tidak mengerti apapun menjadi korban kakeknya. Dia tidak ingin Danaya dimanfaatkan oleh William.Dewa membimbing Kalila untuk duduk di sofa depan televisi, dengan menggenggam tangan Kalila, Dewa mulai berbicara secara lembut dan pelan."Tidak mungkin papa akan memaksa Danaya sekarang. Papa pas

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 123

    “Aku tidak gila, cobalah kamu lihat video itu. Mungkin itu tidak dengan kualitas bagus, tapi cukup puas sebagai kenang-kenangan,” jawab Dewa dengan kembali menarik selimut dan kembali memejamkan matanya.Kalila tidak menjawab, dia sedang mengunduh video yang dikirimkan oleh Dewa. Walaupun dia sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh Dewa memvideokan aktivitas mereka bercinta, namun Kalila sangat penasaran apakah memang dia berhasil melakukannya. Kalila merasa tidak percaya kalau dia akhirnya bisa mengatasi segala ketakutannya, dan bisa menghilangkan traumanya saat berhubungan badan dengan lelaki.Akhirnya video yang dikirimkan oleh Dewa sudah selesai terdownload, dan Kalila melihat video yang berdurasi beberapa menit itu membuatnya tercengang. Dia melihat bagaimana liarnya dia saat bermain bersama Dewa, bahkan terlihat kalau Kalila yang lebih banyak mendominasi permainan.Suara desahan dan erangannya terdengar jelas di dalam video tersebut, membuat wajah Kalila memerah. Dia merasa

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 122

    “Maksudnya?” tanya Kalila bingung.“Kita harus menyelesaikan semua yang tertunda,” jawab Dewa.“Jangan gila! Aku sedang tidak mau melakukan apapun selain minum! Jangan membuat aku marah!” bentak Kalila kepada Dewa.Dewa hanya menghela nafas berat dan tetap memarkirkan mobil yang dikendarainya.“Ini adalah hotel bintang lima dilengkapi dengan bar dan club terbaik. Ada ruang VIP yang akan menjaga privasi kita agar tidak terganggu oleh orang lain,” ujar Dewa sembari mematikan mesin kendaraannya.Kalila terdiam, dia tidak menyangka kalau ternyata Dewa tahu tempat seperti ini yang berada di tempat yang sangat sejuk dan nyaman. “Selain itu juga pemandangan kebun teh yang menghijau dan tiupan angin dari perkebunan ini membuat minum kamu semakin nikmat. Sudah aku katakan aku akan memberikan kenangan yang terbaik buat kamu,” lanjut Dewa yang kemudian mengajak Kalila untuk segera turun.“Darimana kamu tahu tempat seperti ini?” tanya Kalila penasaran.“Internet. Aku pernah mencari di internet t

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 121

    Tap!Dewa segera menangkap tangan tua William yang akan menampar Kalila. Sedangkan Kalila sudah memejamkan matanya, karena dia tahu tangan itu pasti mendarat di wajahnya. Meskipun sudah keriput, tapi tenaga William masih cukup kuat untuk menampar anaknya."Jangan main kekerasan, Pa," ujar Dewa yang kemudian melepaskan tangan William sambil menatap tajam lelaki yang sudah berumur itu."Jangan ikut campur!" teriak William marah."Tidak bisa! Dia adalah istriku, tidak ada seorangpun yang boleh menyakitinya. Sekalipun ayah kandungnya sendiri!" teriak Dewa dengan emosi yang meledak-ledak.Kalila yang mendapat perhatian seperti itu dari Dewa merasa begitu senang. Dia benar-benar mendapatkan perlindungan dari seorang suami. Hatinya menghangat, namun dia juga tidak bisa merubah keputusannya. Apalagi melihat tingkah William yang bahkan sudah mengincar Danaya.Wajar kalau saat ini William tidak terlalu mengejar Kalila untuk berpisah dengan Dewa dan menikah dengan temannya, ternyata William sed

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 120

    Tangan Dewa kemudian bergerak ke bawah diantara kedua paha Kalila, kemudian bermain di sana keluar masuk pada inti Kalila sehingga desahan kembali keluar dari bibir tipis Kalila.Juga sesuatu yang sudah mengeras sejak tadi diantara kedua paha Dewa pun sepertinya sudah mendesak ingin mengambil alih tangan Dewa, dan seolah-olah berkata; “Ini adalah waktunya untuk menuju landasan.”“Baiklah, sudah waktunya kamu beraksi,” gumam Dewa dalam hatinya sambil menatap miliknya yang sudah siap tempur. Dewa membuka kedua paha Kalila, tidak ada penolakan dari Kalila. Bahkan sepertinya Kalila terbius dengan yang dimiliki oleh Dewa. Karena mata Kalila sejak tadi tidak beralih dari pusaka kebanggan Dewa tersebut.Tok! Tok! Tok!Sayup-sayup terdengar pintu ruangan Dewa diketuk dari luar. Dewa tidak peduli, karena dia sudah mengunci pintu itu jadi tidak akan ada orang yang bisa masuk.“Ada yang mengetuk,” ujar Kalila menahan tubuh Dewa yang berada diatas tubuhnya.“Abaikan, dan jangan pedulikan. Seharu

DMCA.com Protection Status