Home / Urban / Lelaki Kontrak Super Kaya / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Lelaki Kontrak Super Kaya: Chapter 101 - Chapter 110

128 Chapters

Bab 101

“Bagus kalau kamu merasa sudah besar,” jawab Dewa dengan segera kembali fokus ke jalanan.“Hahaha….”Danaya malah tertawa mendengar jawaban yang diberikan oleh Dewa, karena dia tahu kalau Dewa sedang gugup.“Itu mall nya,” ujar Dewa kemudian setelah melihat gedung tinggi yang menjulang yang menjadi tujuan mereka berdua.“Ternyata disini memiliki mall yang besar juga,” jawab Danaya dengan ceria.“Memangnya dalam bayangan kamu kalau disini itu tidak ada mall besar. Ini juga kota besar, Naya,” ujar Dewa yang sudah mulai mengusir rasa canggungnya itu kepada anak tirinya itu. Perlahan keduanya semakin dekat, hak itu juga mungkin karena memang keduanya memiliki umur yang tidak begitu jauh dan membuat keduanya cepat beradaptasi.“Ternyata Naya salah,” jawab Naya tergelak.Kedua ayah dan anak itu turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam mall.Kring! Kring! Ponsel Dewa tiba-tiba berdering dengan sangat keras, dan itu ternyata panggilan dari Ari. Pastinya Ari heran kepada Dewa yang datang
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 102

“Kalian ngapain disini?”Dewa terlihat sangat gugup dan tampak keringat dingin.“Papa, ayok!” Danaya menarik kembali tangan Dewa untuk masuk ke dalam toko tersebut.“Papa?”“Naya, kamu duluan aja. Nanti saya akan menyusul,” ujar Dewa meminta Danaya untuk masuk terlebih dahulu.“Pak Dewa, dia siapa?” tanya Agnes.Dua orang yang bertemu dengan Dewa itu adalah Agnes, si IT senior dan salah satu temannya yang juga merupakan karyawan di Deka Group. Dan mereka semua sudah pernah bertemu dengan Kalila, jadi wajar jika mereka tampak menyelidik. Apalagi Agnes yang sekaligus teman Dewa.“Dia anaknya Kalila yang baru datang dari luar negeri. Alias anak saya, makanya dia panggil papa,” ujar Dewa kemudian setelah menghela nafas berat.Setelah itu dia menggelengkan kepalanya, semuanya terasa begitu berat, karena Danaya yang terus saja memanggilnya dengan menarik-narik tangannya.“Nes, kalian sudah selesai belanja kan?” tanya Dewa kepada Agnes.“Sudah, tinggal makan aja sih kami yang belum. Kan kebe
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 103

“Gak salah kan?” tanya Agnes.“Gila kamu, mana boleh begitu,” jawab Dewa.Agnes tergelak mendengar apa yang Dewa sampaikna, dari cara Dewa menjawab itu terlihat sekali kalau Dewa sangat gugup.“Kenapa bapak gugup? Sejak kapan sih bertemunya dengan Danaya?” tanya Agnes penasaran.“Baru pagi tadi,” jawab Dewa pelan.“Sudah se akrab ini, wah ini suatu kemajuan kayaknya,” ujar Agnes tergelak.“Kamu sudah kayak wartawan aja, banyak sekali nanyanya. Kamu lupa ya, kalau saya ini bos kamu,” ujar Dewa kesal.Dewa merasa malu karena Agnes yang sepertinya bisa menebak isi hatinya Dewa. Dan sejujurnya Dewa juga sangat heran karena dia begitu mudah akrab dengan Danaya, padahal sebenarnya Dewa orang yang paling susah untuk memulai akrab dengan orang lain.“Saya gak salah kan, tubuhnya bagus,” goda Agnes lagi.“Iya, apalagi kalau pakaian yang terbuka, rusak mata saya. Karena hanya bisa dilihat, tapi tidak bisa disentuh. Puas kamu?” tanya Dewa kesal kepada Agnes yang sepertinya sangat puas mengulitin
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 104

“Huh dasar! Bikin kesal saja!”Setelah semua selesai, Dewa kembali lagi ke kasir untuk membayar semua belanjaan ketiga orang perempuan itu. Entah sudah berapa lama mereka sibuk dalam butik itu, bahkan Dewa sampai mengantuk menunggu mereka.“Kenapa gak butiknya aja sekalian kalian beli,” ujar Dewa saat melihat belanjaan mereka yang begitu banyak.“Sesuai perintah, katanya beli untuk Danaya yang banyak!” jawab Agnes membela diri.“Iya, kamu sudah menjalankan perintah dengan baik. Dan bahkan ini sudah lebih dari baik, goodjob Agnes,” puji Dewa yang menyindir membuat Agnes tergelak.Bahkan bukan cuma Agnes yang tertawa, pelayan butik dan beberapa pengunjung lainnya juga tertawa melihat raut tertekannya Dewa membayar puluhan juta bahkan di butik hampir mencapai ratusan juta. “Sekarang Naya lapar,” rengek Danaya lagi kepada Dewa.“Sabar Naya, selesaikan dulu ini baru kita makan dan pulang. Mungkin sekarang mama sudah pulang, karena tadi beberapa kali dia menelepon,” jawab Dewa kemudian.“B
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 105

"Kamu…?""Kenapa? Kamu terkejut aku bilang seperti itu?" Dewa menatap tajam ke arah Kalila. Dia begitu emosi dengan sang istri yang tiba-tiba marah tidak jelas hanya perkara Dewa belanja untuk Danaya yang sangat banyak. Padahal Danaya adalah anak kandungnya."Aku risih melihat Danaya saat pergi mengenakan baju terbuka, bahkan dada diumbar-umbar!""Kamu lihat dress yang dia kenakan sekarang itu? Itu adalah dress yang baru saja dibelikan di butik tadi, awalnya dia aku paksa pake jaket buat menutupi dadanya!" teriak Dewa kesal.Dewa seperti sedang menumpahkan semua kekesalan yang dia rasakan, sehingga semangatnya tampak berapi-api dan hal itu membuat Kalila hanya terdiam."Sebaiknya kamu datang ke kamarnya Naya. Lihat pakaian seperti apa yang dia miliki. Jangan kamu hanya bisa marah gak jelas. Kamu ibunya, seharusnya kamu lebih peka dengannya," ujar Dewa sembari melewati Kalila dan menuju ke kamar mandi.Kalila terdiam beberapa saat mendengar apa yang Dewa katakan. Dia merasa benar-bena
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 106

"Kesini?" tanya Dewa penasaran."Enggak. Dia menelepon ibu, entah darimana dia dapat nomor ponsel ibu. Padahal kan ibu sudah ganti nomor. Hanya ibu-ibu kompleks sini aja yang tahu," jawab Rasti kemudian.Dewa mendengarkan apa yang diceritakan oleh Rasti, rasanya memang Agata memiliki niat yang buruk."Dia siapa?" tanya Dewa penasaran."Dia itu dulunya anak Mami Dania juga ditebus oleh seorang konglomerat dan menikah dijadikan istri entah yang keberapa. Terus dia mendirikan cafe dan didalamnya juga menjalani bisnis seperti mami Dania," jelas Rasti.Sepertinya Rasti kenal baik dengan Agata, karena terlihat saat Rasti menceritakan dia itu tidak ada sedikitpun rasa curiga atau apapun."Ibu kenal dia?" tanya Dewa lagi. Karena Dewa benar-benar penasaran seperti apa hubungan Rasti dan Agata, karena sepertinya umur mereka juga cukup jauh berbeda. Yang pastinya Agata jauh lebih muda daripada Rasti.Rasti mengangguk."Dia itu adalah seorang wanita kampung yang ditipu oleh seseorang yang menjan
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 107

Kalila terdiam dan tidak mampu lagi untuk berkata apapun mendengar pengakuan dari Dewa.“Bukankah sudah pernah aku katakan, kalau aku akan mempertahankan rumah tangga ini? Kenapa? Kamu terkejut?” tanya Dewa kesal.“Kamu bukan tipeku, Dewa. Jadi, jangan berharap. Aku tidak akan pernah menghabiskan sisa umurku hanya untuk menemani kamu! Bilang saja kalau mau mengharapkan warisan dariku,” jawab Kalila dengan penuh percaya diri. Karena Kalila sadar kalau umur mereka itu sangat jauh berbeda, bisa jadi Dewa berharap kalau Kalila akan meninggal lebih cepat dan Dewa akan mendapatkan harta warisan dari Kalila.“Hahaha!”Dewa malah tertawa mendengar apa yang Kalila sampaikan, bahkan sampai terbatuk-batuk karena terlalu dalam menghisap rokok dan juga tersedak karena tertawa.Uhuk! Uhuk!“Banyak orang yang mati karena terlalu senang seperti itu. Hanya karena ingin mendapatkan warisan kamu sampe senang seperti itu,” ujar Kalila lagi.“Di dalam otak kamu itu hanyalah mempertahankan harta, yang seo
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 108

"Aneh-aneh aja ini orang. Ini bukan kantor polisi, kenapa sibuk sekali minta lepaskan perempuan gila itu?" Dewa berbicara seorang diri sambil melihat pesan yang dikirimkan oleh orang itu."Seperti biasa, para pecundang beraksi," kesal Dewa saat dia mencoba memanggil nomor tersebut tidak bisa dihubungi. Nomor-nomor seperti itu hanya berani mengirimkannya pesan, tanpa berani menerima panggilan."Mungkin ini nomor Agata?" tanya Dewa pada dirinya sendiri.Ada rasa ingin menanyakan hal itu kepada Rasti, karena menurut Dewa, ibunya pasti menyimpan nomor Agata. Namun, niat itu diurungkannya."Ibu akan curiga kalau aku menanyakan nomor Agata kepadanya. Dan sudah pasti aku akan mendapatkan ceramah yang panjang. Dan kalau aku cerita masalah Tisa terus ada sangkut paut dengan Agata, ibu juga akan khawatir," gumam Dewa lagi. Akhirnya Dewa hanya bisa meletakkan kembali ponsel tersebut, dan mematikannya."Ini lebih baik, biar tidak ada yang mengganggu tidurku," ujar Dewa saat mematikan ponselnya.
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 109

“Pak Dewa berhubungan baik kan dengan Handoko?”Dewa hanya mengangguk, karena memang sampai saat ini dia masih menjaga hubungan baik dengan Handoko. Dan Dewa terus pura-pura tidak tahu masalah orang gila yang datang ke acara peresmian perusahaannya itu.Namun, ternyata Handoko tidak berhenti sampai disitu. Dia terus saja berusaha untuk menjatuhkan Dewa.“Tapi, sampai saat ini saya tidak paham mengapa dia begitu keras berusaha untuk menjatuhkan saya,” gumam Dewa kemudian.“Itu tidak heran, Pak. Anggap saja, semakin tinggi pohonnya tumbuh semakin kencang angin berhembus. Nah itulah yang sedang terjadi saat ini, kalau pak Dewa sedang ditiup angin,” kekeh Zaki kepada Dewa.Zaki tidak ingin Dewa menanggapi semuanya dengan tegang, walaupun sebenarnya juga memang kasihan melihat Dewa yang selalu menjadi santapan orang-orang yang iri. Mereka berpura-pura baik dan mendukung Dewa, ternyata di belakang mereka menusuk.“Tapi ini anginnya puting beliung, Pak,” jawab Dewa sambil menyeruput kopi ya
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bab 110

"Kenapa bapak terkejut?" "Iya, karena gak nyangka aja, dunia ini begitu sempit," jawab Dewa."Kayaknya bukan sempit, tapi karena bapak memang gak tahu. Saya pikir bapak sudah tahu anaknya," kekeh Agnes."Beliau juga gak pernah cerita mengenai anaknya, bahkan saya sudah pernah ke rumahnya, tapi tidak menyadarinya," gumam Dewa.Mendapatkan informasi dari Agnes, membuat Dewa berpikir apakah yang Handoko lakukan sebenarnya ada hubungannya dengan Gion? Apakah Gion memiliki dendam? Karena sebenarnya saat mereka sekolah, Dewa pernah membuat Gion babak belur sampai masuk rumah sakit, semua itu juga karena Gion yang menghina Dewa di depan umum secara berlebihan.Pada saat itu, mereka berakhir dengan perdamaian yang dijembatani oleh guru mereka."Apakah sebenarnya Gion memiliki dendam?" tanya Dewa seorang diri setelah Agnes meninggalkannya yang masih duduk di tempat merokok.Karena yang Dewa heran, Handoko sama sekali tidak pernah menyebutkan nama Gion di depan Dewa."Ah biarkan saja, waktu it
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status