Share

Bab 109

Penulis: Hare Ra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-22 18:52:17

“Pak Dewa berhubungan baik kan dengan Handoko?”

Dewa hanya mengangguk, karena memang sampai saat ini dia masih menjaga hubungan baik dengan Handoko. Dan Dewa terus pura-pura tidak tahu masalah orang gila yang datang ke acara peresmian perusahaannya itu.

Namun, ternyata Handoko tidak berhenti sampai disitu. Dia terus saja berusaha untuk menjatuhkan Dewa.

“Tapi, sampai saat ini saya tidak paham mengapa dia begitu keras berusaha untuk menjatuhkan saya,” gumam Dewa kemudian.

“Itu tidak heran, Pak. Anggap saja, semakin tinggi pohonnya tumbuh semakin kencang angin berhembus. Nah itulah yang sedang terjadi saat ini, kalau pak Dewa sedang ditiup angin,” kekeh Zaki kepada Dewa.

Zaki tidak ingin Dewa menanggapi semuanya dengan tegang, walaupun sebenarnya juga memang kasihan melihat Dewa yang selalu menjadi santapan orang-orang yang iri. Mereka berpura-pura baik dan mendukung Dewa, ternyata di belakang mereka menusuk.

“Tapi ini anginnya puting beliung, Pak,” jawab Dewa sambil menyeruput kopi ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 110

    "Kenapa bapak terkejut?" "Iya, karena gak nyangka aja, dunia ini begitu sempit," jawab Dewa."Kayaknya bukan sempit, tapi karena bapak memang gak tahu. Saya pikir bapak sudah tahu anaknya," kekeh Agnes."Beliau juga gak pernah cerita mengenai anaknya, bahkan saya sudah pernah ke rumahnya, tapi tidak menyadarinya," gumam Dewa.Mendapatkan informasi dari Agnes, membuat Dewa berpikir apakah yang Handoko lakukan sebenarnya ada hubungannya dengan Gion? Apakah Gion memiliki dendam? Karena sebenarnya saat mereka sekolah, Dewa pernah membuat Gion babak belur sampai masuk rumah sakit, semua itu juga karena Gion yang menghina Dewa di depan umum secara berlebihan.Pada saat itu, mereka berakhir dengan perdamaian yang dijembatani oleh guru mereka."Apakah sebenarnya Gion memiliki dendam?" tanya Dewa seorang diri setelah Agnes meninggalkannya yang masih duduk di tempat merokok.Karena yang Dewa heran, Handoko sama sekali tidak pernah menyebutkan nama Gion di depan Dewa."Ah biarkan saja, waktu it

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 111

    “Kamu beli semuanya, dan aku akan menyerahkan semuanya.”“Kamu tenang dulu, jangan mengambil keputusan saat sedang emosi. Saat ini aku tidak tahu masalah apa yang sedang kamu hadapi, tapi aku minta kamu tenangkan diri kamu terlebih dahulu setelah itu kita bicarakan,” ujar Dewa menenangkan sang istri yang tampaknya sedang frustasi dan sedang dalam banyak masalah.Kalila tidak menjawab, dia menerima air mineral yang di sodorkan oleh Dewa dan menenggak setengah isinya.Sementara itu Dewa hanya duduk menatap Kalila dengan penuh tanya, karena saat di rumah Kalila tidak menunjukkan kalau dia sedang ada masalah. Dan tiba-tiba sekarang Kalila mendatangi kantornya dengan menangis.Dewa melihat dokumen yang tadi disodorkan, betapa terkejutnya Dewa saat melihat isinya. Karena ternyata isinya adalah semua dokumen terkait dengan Kalilagara Group. Itu yang tadi ditawarkan oleh Kalila kepada Dewa.Dewa benar-benar penasaran, sebenarnya masalah apa yang sedang Kalila hadapi, sehingga membuatnya ingin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 112

    "Jangan bercanda, Kalila!""Aku tidak bercanda! Bukankah kamu tadi menanyakan apa rencanaku selanjutnya? Dan itulah rencanaku!" jawab Kalila dengan tegas.Dewa hanya bisa menggelengkan kepalanya. Begitupun dengan Kalila, dia menikmati satu kaleng soda dengan tenang. Seolah dia lupa tadi sempat menangis."Aku tidak setuju!" ujar Dewa kemudian memecah keheningan keduanya."Sayangnya aku tidak sedang meminta persetujuanmu," jawab Kalila dengan santai dan senyum kecil mengembang di bibirnya.Dewa tampak sangat emosi dengan apa yang disampaikan Kalila, bagaimana bisa Kalila dengan entengnya memutuskan sesuatu dengan tanpa berdiskusi dulu dengannya."Tetap tidak bisa seperti itu, kita suami istri. Seharusnya apapun keputusan yang akan kamu ambil, kamu harus diskusi dulu bersamaku. Meskipun kita hanya suami istri kontrak,” ujar Dewa pelan.“Terserah kamu, dan aku beri kamu waktu satu minggu untuk memutuskan apakah kamu akan membeli yang aku tawarkan dengan harga yang sudah aku lampirkan disa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 113

    "Dewa, kamu kenapa?" tanya Rasti panik saat melihat Dewa yang bergegas menuju kamarnya."Ibu, Dewa mau istirahat," jawab Dewa melihat ke arah Rasti sebentar dan kembali lagi menaiki tangga dengan buru-buru."Kamu sakit, Nak?" tanya Rasti lagi."Tidak, ibu," jawab Dewa.Kriet!Dewa mendorong pintu kamar mereka, dan segera masuk, menghempaskan bobot tubuhnya diatas pembaringan sambil memandang langit-langit kamar yang putih."Inilah yang aku takutkan, dia itu perempuan yang sudah dewasa. Dia sedang masa labil mencari pegangan. Astaga, ibunya saja belum bisa aku taklukkan, kenapa anaknya seperti ini?" Dewa bermonolog dalam hatinya, dia tahu Danaya menyukainya mungkin sebagai sosok seorang ayah. Tapi, Dewa takut hal itu bakal menjadi masalah.Sementara itu di kamar Danaya, perseteruan antara ibu dan anak masih terus berlanjut, belum ada yang ingin mengalah. Sehingga mereka tidak sadar kalau Dewa sudah pulang, dan Rasti pun sempat mendengar pembicaraan mereka hingga Rasti paham apa yang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 114

    Dewa mulai melucuti pakaian bagian bawah Kalila, hingga saat ini Kalila sudah dalam keadaan polos. Bahkan kali ini tidak ada penolakan dari Kalila yang sedang berada dibawah kungkungan Dewa.Keduanya bergumul di dalam selimut, dengan tangan Dewa yang sedang menjelajah setiap inchi tubuh Kalila, bahkan saat ini tangan itu keluar masuk di bagian inti Kalila. Kalila tampak menarik rambut Dewa sambil memejamkan matanya, dan terlihat kalau Kalila sedang menahan suara aneh dari bibirnya. Dia menggigit bibirnya hingga berdarah.“Lepaskan saja, bibir kamu berdarah…,” bisik Dewa sambil melumat bibir Kalila untuk menghapus darah tersebut.Akhirnya tanpa di sadari, Kalila mengeluarkan suara desahan berkali-kali dari bibirnya yang membuat Dewa semakin mempercepat tempo jarinya keluar masuk di dalam inti Kalila.Kalila melenguh saat tanpa sadar dia sudah mencapai puncak pertamanya, Dewa merasa sangat bahagia karena sebentar lagi dia dan Kalila akan menjadi suami istri yang sesungguhnya, dan tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 115

    "Danaya!" teriak Kalila keras dengan mata melotot."Kenapa? Kenapa mama marah?" tanya Danaya sembari memegang wajahnya yang masih memerah bekas tamparan dari Kalila."Kamu semakin tidak tahu sopan santun!" jawab Kalila."Dan hanya karena itu mama menampar Naya?" tanya Danaya lagi. Danaya tidak terima dengan apa yang Kalila lakukan, matanya menatap Kalila sama tajamnya seperti Kalila menatapnya."Bahkan mama bisa lebih kasar kalau kamu masih tidak bisa bersikap lebih baik!" jawab Kalila."STOP!"Dewa yang sedari tadi hanya diam dan saling pandang dengan Rasti, akhirnya mengeluarkan suaranya. Seketika ibu dan anak yang saat ini sedang bersitegang terdiam dan saling pandang dengan sorot mata yang tajam."Naya, kamu kembali ke kamar. Nanti setelah papa berbicara dengan mama, papa akan berbicara sama kamu. Tapi, sekarang kamu ke kamar dulu dan beristirahat. Tenangkan diri kamu, dan turunkan emosi kamu," ujar Dewa pelan sembari mengangguk kepada Danaya."Iya, Pa. Tapi, apa yang Naya ucapk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 116

    “Hahaha….”Kalila malah tertawa mendengar apa yang Dewa sampaikan membuat Dewa tampak mengernyitkan keningnya keheranan.“Kenapa malah tertawa?” tanya Dewa yang merasa tidak dihargai oleh Kalila, saat dia berbicara serius Kalila malah tertawa.“Kamu lupa dengan apa yang aku katakan tadi? Aku juga saat ini tidak sedang meminta persetujuanmu! Kamu mau atau tidak itu bukan urusanku, Dewa. Aku akan melakukan apa yang sudah aku putuskan! Persetan dengan cinta! Itu hanyalah bullshit!” jawab Kalila menatap Dewa dengan tajam.Entah apa salah Dewa sehingga Kalila telah bulat dengan keputusannya, dia tetap akan memilih untuk berpisah.Dewa bahkan, tidak pernah terbayangkan kalau dia akan menjadi seorang duda di usia yang masih sangat muda, dan yang menyedihkan adalah dia ditinggal oleh istrinya.“Apa salahku?” tanya Dewa dengan pelan.“Tidak ada!”“Terus kenapa?” tanya Dewa kagi dengan suara yang serak. Dia merasa Kalila benar-benar telah membuat dia dalam kebingungan.“Tidak ada alasan! Dan ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 117

    “Itu bukan urusan kamu, Naya. Dan kamu tidak bisa memanfaatkan semua itu.”“Naya benarkan? Kalian akan bercerai?” tanya Danaya yang sepertinya sedang mencari tahu yang sebenarnya, karena dia ingin tahu apa yang sudah Dewa dan Kalila putuskan.“Itu tidak akan pernah terjadi!” jawab Dewa yang membuat Danaya tampak kecewa.“Kenapa? Karena mama kaya?” tanya Danaya yang mencoba membuat Dewa emosi. Dan ternyata memang dari bibitnya lebih suka merendahkan orang lain. Sehingga tidak heran kalau Danaya juga mempunyai sifat yang sama dengan Kalila dan William.“Cinta itu tidak bisa dinilai dengan harta. Kamu juga tahu kan kalau saat ini saya memiliki harta yang tidak sedikit. Jadi, jangan sangkut pautkan dengan harta. Dan juga mau berbicara dengan kamu bukan untuk membahas tentang hal berdasarkan pendapat kamu,” jawab Dewa pelan.“Terus apa?” tanya Danaya penasaran.“Saya sebagai papa kamu, meskipun hanya papa sambung merasa memiliki kewajiban untuk mengingatkan kamu. Karena yang saya lihat ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28

Bab terbaru

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 128

    "Kok bisa seperti ini?" tanya Dewa pelan."Surat apa?" tanya Rasti yang heran melihat perubahan ekspresi di wajah Dewa. Seperti sedang menyimpan sesuatu yang sangat berat.Dewa memberikan selembar surat tersebut kepada Rasti. Dan dari membaca kop nya saja Rasti tahu kalau surat itu adalah dari pengadilan."Gugatan dari Kalila?" tanya Rasti lagi."Bukan.""Terus?""Ini surat putusan perceraian. Kalila begitu pintar, entah kapan dia memasukkan gugatan dan sidang tahu-tahu sudah ada keputusan seperti ini," ujar Dewa lagi sambil menggeleng.Bahkan Dewa sendiri sangat heran saat mendapati surat itu dikirimkan ke rumahnya, karena seharusnya yang bersangkutan harus mengambil sendiri."Betapa matangnya persiapan kamu, Kalila. Sehingga aku tidak sadar apa yang kamu lakukan," gumam Dewa lagi sembari berlalu menuju kamarnya."Dewa, suratnya kamu simpan. Dan lebih baik seperti ini. Kamu tidak pernah mengkhianatinya, dan ini adalah keputusan Kalila sendiri," ujar Rasti, dan dalam hatinya Rasti ter

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 127

    “Terserah papa mau percaya atau tidak, yang pasti saya memiliki semua buktinya. Dan dibawa ke jalur hukum pun semua akan percuma. Karena saya memang memiliki bukti yang kuat, dan juga penjual perusahaan itu juga adalah pemilik perusahaan itu sendiri,” jawab Dewa pelan.“Kau pikir aku akan percaya!” teriak William.Dewa hanya bisa menghela nafas berat mendengar semua apa yang William katakan.“Kau tunggu saja, Dewa! Kau pasti akan hancur! Kembalikan KL Group biar aku maafkan engkau!” teriak William.“Akan aku kembalikan jika Kalila yang minta!” Tut!Setelah mengatakan demikian Dewa mematikan sambungan telepon kepada William. Dia tidak ingin melanjutkan pembicaraan kepada William. Karena dia tahu William tidak akan pernah percaya dengan apapun yang dia katakan. Dan William pastinya akan tetap menyalahkannya.“Dia baru tahu, dan ini artinya babak baru pasti akan di mulai,” gumam Dewa pelan.“Pekerjaan selanjutnya akan lebih berat, baik Deka maupun Kalilagara pastinya akan menjadi target

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 126

    “Kenapa? Apa ibu salah? Ibu rasa semua yang ibu katakan itu benar, dan kamu juga sudah mengetahuinya. Tapi, kamu selalu menepisnya dan seolah-olah kamu tidak tahu!”Ternyata Rasti semakin menjadi, bukannya dia berhenti saat mendengar Dewa mulai emosi malah Rasti semakin meninggikan suaranya.“Untuk apa kamu sedih dengan kepergian mereka, seharusnya ini adalah awal yang baik untuk kamu! Kamu bisa menjadi seperti kamu yang seharusnya!”“Ibu, tolong berhenti. Biarkan Dewa berpikir untuk semua ini,” ujar Dewa pelan dengan pandangan Dewa yang memelas meminta Rasti untuk tidak lagi melanjutkan perkataannya.Dewa tahu kalau Rasti memang tidak merestui dengan Kalila, namun selama ini Rasti tidak pernah mengungkapkan keberatannya secara langsung. Mungkin saat ini Rasti merasa takut karena sumber kekayaan mereka berasal dari Kalila.“Ibu sudah mencoba untuk menerima Kalila dalam beberapa tahun ini, ibu sudah mencoba untuk mengerti perasaan kamu. Namun, belakangan ibu tahu kalau dia adalah penyu

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 125

    "Aku tidak bisa menahanmu lagi," ujar Dewa pelan sembari memegang tangan Kalila dengan erat. Dia tidak menyangka kalau ternyata hubungannya dengan Kalila akan seperti ini."Jangan lupa hidup bahagia," ujar Kalila dengan suara yang serak.Sebenarnya dalam hati Kalila terasa begitu berat meninggalkan Dewa. Karena jujur dalam hatinya dia sudah jatuh cinta kepada Dewa. Namun, Kalila terus berusaha menyangkalnya.Dia jatuh cinta bersamaan dengan Danaya juga jatuh cinta kepada lelaki yang sama. Sehingga tidak ada pilihan baginya selain pergi meninggalkan Dewa. Dia tidak ingin Danaya semakin menjadi-jadi mengharapkan Dewa karena dia juga tidak ikhlas meskipun Danaya adalah anaknya sendiri.Disamping menjauhkan Danaya dari Dewa, kepergian Kalila juga untuk menjauhkan Danaya dari ambisi William. Kalila tidak akan membiarkan anaknya menjadi korban keserakahan keluarganya."Jangan lupa hubungi aku dimanapun kamu berada. Aku butuh kabar dari kamu yang akan membuat aku tenang," ujar Dewa sambil me

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 124

    "Aku harus menyusulnya" teriak Kalila marah dan segera berbalik arah.Bahkan Kalila lupa kalau dia ingin berganti pakaian tujuannya pulang.Hap!Dewa menahan tangan Kalila dan kemudian menggeleng, dia tidak ingin Kalila menyelesaikan masalah dalam keadaan emosi."Biarkan saja dulu," ujar Dewa pelan.Kalila menepis tangan Dewa dengan erat."Biarkan gimana? Kamu dengar sendiri kan apa yang akan papa lakukan kepada Danaya? Bagaimana kamu akan membiarkannya? Atau kamu memang setuju dan mendukung papa agar aku tidak pergi?" tanya Kalila yang meluapkan amarah yang tidak terbendung itu.Pikirannya saat ini benar-benar kalut. Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada anaknya itu? Dia tidak mau anaknya yang tidak mengerti apapun menjadi korban kakeknya. Dia tidak ingin Danaya dimanfaatkan oleh William.Dewa membimbing Kalila untuk duduk di sofa depan televisi, dengan menggenggam tangan Kalila, Dewa mulai berbicara secara lembut dan pelan."Tidak mungkin papa akan memaksa Danaya sekarang. Papa pas

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 123

    “Aku tidak gila, cobalah kamu lihat video itu. Mungkin itu tidak dengan kualitas bagus, tapi cukup puas sebagai kenang-kenangan,” jawab Dewa dengan kembali menarik selimut dan kembali memejamkan matanya.Kalila tidak menjawab, dia sedang mengunduh video yang dikirimkan oleh Dewa. Walaupun dia sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh Dewa memvideokan aktivitas mereka bercinta, namun Kalila sangat penasaran apakah memang dia berhasil melakukannya. Kalila merasa tidak percaya kalau dia akhirnya bisa mengatasi segala ketakutannya, dan bisa menghilangkan traumanya saat berhubungan badan dengan lelaki.Akhirnya video yang dikirimkan oleh Dewa sudah selesai terdownload, dan Kalila melihat video yang berdurasi beberapa menit itu membuatnya tercengang. Dia melihat bagaimana liarnya dia saat bermain bersama Dewa, bahkan terlihat kalau Kalila yang lebih banyak mendominasi permainan.Suara desahan dan erangannya terdengar jelas di dalam video tersebut, membuat wajah Kalila memerah. Dia merasa

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 122

    “Maksudnya?” tanya Kalila bingung.“Kita harus menyelesaikan semua yang tertunda,” jawab Dewa.“Jangan gila! Aku sedang tidak mau melakukan apapun selain minum! Jangan membuat aku marah!” bentak Kalila kepada Dewa.Dewa hanya menghela nafas berat dan tetap memarkirkan mobil yang dikendarainya.“Ini adalah hotel bintang lima dilengkapi dengan bar dan club terbaik. Ada ruang VIP yang akan menjaga privasi kita agar tidak terganggu oleh orang lain,” ujar Dewa sembari mematikan mesin kendaraannya.Kalila terdiam, dia tidak menyangka kalau ternyata Dewa tahu tempat seperti ini yang berada di tempat yang sangat sejuk dan nyaman. “Selain itu juga pemandangan kebun teh yang menghijau dan tiupan angin dari perkebunan ini membuat minum kamu semakin nikmat. Sudah aku katakan aku akan memberikan kenangan yang terbaik buat kamu,” lanjut Dewa yang kemudian mengajak Kalila untuk segera turun.“Darimana kamu tahu tempat seperti ini?” tanya Kalila penasaran.“Internet. Aku pernah mencari di internet t

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 121

    Tap!Dewa segera menangkap tangan tua William yang akan menampar Kalila. Sedangkan Kalila sudah memejamkan matanya, karena dia tahu tangan itu pasti mendarat di wajahnya. Meskipun sudah keriput, tapi tenaga William masih cukup kuat untuk menampar anaknya."Jangan main kekerasan, Pa," ujar Dewa yang kemudian melepaskan tangan William sambil menatap tajam lelaki yang sudah berumur itu."Jangan ikut campur!" teriak William marah."Tidak bisa! Dia adalah istriku, tidak ada seorangpun yang boleh menyakitinya. Sekalipun ayah kandungnya sendiri!" teriak Dewa dengan emosi yang meledak-ledak.Kalila yang mendapat perhatian seperti itu dari Dewa merasa begitu senang. Dia benar-benar mendapatkan perlindungan dari seorang suami. Hatinya menghangat, namun dia juga tidak bisa merubah keputusannya. Apalagi melihat tingkah William yang bahkan sudah mengincar Danaya.Wajar kalau saat ini William tidak terlalu mengejar Kalila untuk berpisah dengan Dewa dan menikah dengan temannya, ternyata William sed

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 120

    Tangan Dewa kemudian bergerak ke bawah diantara kedua paha Kalila, kemudian bermain di sana keluar masuk pada inti Kalila sehingga desahan kembali keluar dari bibir tipis Kalila.Juga sesuatu yang sudah mengeras sejak tadi diantara kedua paha Dewa pun sepertinya sudah mendesak ingin mengambil alih tangan Dewa, dan seolah-olah berkata; “Ini adalah waktunya untuk menuju landasan.”“Baiklah, sudah waktunya kamu beraksi,” gumam Dewa dalam hatinya sambil menatap miliknya yang sudah siap tempur. Dewa membuka kedua paha Kalila, tidak ada penolakan dari Kalila. Bahkan sepertinya Kalila terbius dengan yang dimiliki oleh Dewa. Karena mata Kalila sejak tadi tidak beralih dari pusaka kebanggan Dewa tersebut.Tok! Tok! Tok!Sayup-sayup terdengar pintu ruangan Dewa diketuk dari luar. Dewa tidak peduli, karena dia sudah mengunci pintu itu jadi tidak akan ada orang yang bisa masuk.“Ada yang mengetuk,” ujar Kalila menahan tubuh Dewa yang berada diatas tubuhnya.“Abaikan, dan jangan pedulikan. Seharu

DMCA.com Protection Status