Главная / Urban / Lelaki Kontrak Super Kaya / Глава 111 - Глава 120

Все главы Lelaki Kontrak Super Kaya: Глава 111 - Глава 120

128

Bab 111

“Kamu beli semuanya, dan aku akan menyerahkan semuanya.”“Kamu tenang dulu, jangan mengambil keputusan saat sedang emosi. Saat ini aku tidak tahu masalah apa yang sedang kamu hadapi, tapi aku minta kamu tenangkan diri kamu terlebih dahulu setelah itu kita bicarakan,” ujar Dewa menenangkan sang istri yang tampaknya sedang frustasi dan sedang dalam banyak masalah.Kalila tidak menjawab, dia menerima air mineral yang di sodorkan oleh Dewa dan menenggak setengah isinya.Sementara itu Dewa hanya duduk menatap Kalila dengan penuh tanya, karena saat di rumah Kalila tidak menunjukkan kalau dia sedang ada masalah. Dan tiba-tiba sekarang Kalila mendatangi kantornya dengan menangis.Dewa melihat dokumen yang tadi disodorkan, betapa terkejutnya Dewa saat melihat isinya. Karena ternyata isinya adalah semua dokumen terkait dengan Kalilagara Group. Itu yang tadi ditawarkan oleh Kalila kepada Dewa.Dewa benar-benar penasaran, sebenarnya masalah apa yang sedang Kalila hadapi, sehingga membuatnya ingin
last updateПоследнее обновление : 2024-11-25
Читайте больше

Bab 112

"Jangan bercanda, Kalila!""Aku tidak bercanda! Bukankah kamu tadi menanyakan apa rencanaku selanjutnya? Dan itulah rencanaku!" jawab Kalila dengan tegas.Dewa hanya bisa menggelengkan kepalanya. Begitupun dengan Kalila, dia menikmati satu kaleng soda dengan tenang. Seolah dia lupa tadi sempat menangis."Aku tidak setuju!" ujar Dewa kemudian memecah keheningan keduanya."Sayangnya aku tidak sedang meminta persetujuanmu," jawab Kalila dengan santai dan senyum kecil mengembang di bibirnya.Dewa tampak sangat emosi dengan apa yang disampaikan Kalila, bagaimana bisa Kalila dengan entengnya memutuskan sesuatu dengan tanpa berdiskusi dulu dengannya."Tetap tidak bisa seperti itu, kita suami istri. Seharusnya apapun keputusan yang akan kamu ambil, kamu harus diskusi dulu bersamaku. Meskipun kita hanya suami istri kontrak,” ujar Dewa pelan.“Terserah kamu, dan aku beri kamu waktu satu minggu untuk memutuskan apakah kamu akan membeli yang aku tawarkan dengan harga yang sudah aku lampirkan disa
last updateПоследнее обновление : 2024-11-25
Читайте больше

Bab 113

"Dewa, kamu kenapa?" tanya Rasti panik saat melihat Dewa yang bergegas menuju kamarnya."Ibu, Dewa mau istirahat," jawab Dewa melihat ke arah Rasti sebentar dan kembali lagi menaiki tangga dengan buru-buru."Kamu sakit, Nak?" tanya Rasti lagi."Tidak, ibu," jawab Dewa.Kriet!Dewa mendorong pintu kamar mereka, dan segera masuk, menghempaskan bobot tubuhnya diatas pembaringan sambil memandang langit-langit kamar yang putih."Inilah yang aku takutkan, dia itu perempuan yang sudah dewasa. Dia sedang masa labil mencari pegangan. Astaga, ibunya saja belum bisa aku taklukkan, kenapa anaknya seperti ini?" Dewa bermonolog dalam hatinya, dia tahu Danaya menyukainya mungkin sebagai sosok seorang ayah. Tapi, Dewa takut hal itu bakal menjadi masalah.Sementara itu di kamar Danaya, perseteruan antara ibu dan anak masih terus berlanjut, belum ada yang ingin mengalah. Sehingga mereka tidak sadar kalau Dewa sudah pulang, dan Rasti pun sempat mendengar pembicaraan mereka hingga Rasti paham apa yang t
last updateПоследнее обновление : 2024-11-26
Читайте больше

Bab 114

Dewa mulai melucuti pakaian bagian bawah Kalila, hingga saat ini Kalila sudah dalam keadaan polos. Bahkan kali ini tidak ada penolakan dari Kalila yang sedang berada dibawah kungkungan Dewa.Keduanya bergumul di dalam selimut, dengan tangan Dewa yang sedang menjelajah setiap inchi tubuh Kalila, bahkan saat ini tangan itu keluar masuk di bagian inti Kalila. Kalila tampak menarik rambut Dewa sambil memejamkan matanya, dan terlihat kalau Kalila sedang menahan suara aneh dari bibirnya. Dia menggigit bibirnya hingga berdarah.“Lepaskan saja, bibir kamu berdarah…,” bisik Dewa sambil melumat bibir Kalila untuk menghapus darah tersebut.Akhirnya tanpa di sadari, Kalila mengeluarkan suara desahan berkali-kali dari bibirnya yang membuat Dewa semakin mempercepat tempo jarinya keluar masuk di dalam inti Kalila.Kalila melenguh saat tanpa sadar dia sudah mencapai puncak pertamanya, Dewa merasa sangat bahagia karena sebentar lagi dia dan Kalila akan menjadi suami istri yang sesungguhnya, dan tidak
last updateПоследнее обновление : 2024-11-26
Читайте больше

Bab 115

"Danaya!" teriak Kalila keras dengan mata melotot."Kenapa? Kenapa mama marah?" tanya Danaya sembari memegang wajahnya yang masih memerah bekas tamparan dari Kalila."Kamu semakin tidak tahu sopan santun!" jawab Kalila."Dan hanya karena itu mama menampar Naya?" tanya Danaya lagi. Danaya tidak terima dengan apa yang Kalila lakukan, matanya menatap Kalila sama tajamnya seperti Kalila menatapnya."Bahkan mama bisa lebih kasar kalau kamu masih tidak bisa bersikap lebih baik!" jawab Kalila."STOP!"Dewa yang sedari tadi hanya diam dan saling pandang dengan Rasti, akhirnya mengeluarkan suaranya. Seketika ibu dan anak yang saat ini sedang bersitegang terdiam dan saling pandang dengan sorot mata yang tajam."Naya, kamu kembali ke kamar. Nanti setelah papa berbicara dengan mama, papa akan berbicara sama kamu. Tapi, sekarang kamu ke kamar dulu dan beristirahat. Tenangkan diri kamu, dan turunkan emosi kamu," ujar Dewa pelan sembari mengangguk kepada Danaya."Iya, Pa. Tapi, apa yang Naya ucapk
last updateПоследнее обновление : 2024-11-27
Читайте больше

Bab 116

“Hahaha….”Kalila malah tertawa mendengar apa yang Dewa sampaikan membuat Dewa tampak mengernyitkan keningnya keheranan.“Kenapa malah tertawa?” tanya Dewa yang merasa tidak dihargai oleh Kalila, saat dia berbicara serius Kalila malah tertawa.“Kamu lupa dengan apa yang aku katakan tadi? Aku juga saat ini tidak sedang meminta persetujuanmu! Kamu mau atau tidak itu bukan urusanku, Dewa. Aku akan melakukan apa yang sudah aku putuskan! Persetan dengan cinta! Itu hanyalah bullshit!” jawab Kalila menatap Dewa dengan tajam.Entah apa salah Dewa sehingga Kalila telah bulat dengan keputusannya, dia tetap akan memilih untuk berpisah.Dewa bahkan, tidak pernah terbayangkan kalau dia akan menjadi seorang duda di usia yang masih sangat muda, dan yang menyedihkan adalah dia ditinggal oleh istrinya.“Apa salahku?” tanya Dewa dengan pelan.“Tidak ada!”“Terus kenapa?” tanya Dewa kagi dengan suara yang serak. Dia merasa Kalila benar-benar telah membuat dia dalam kebingungan.“Tidak ada alasan! Dan ka
last updateПоследнее обновление : 2024-11-27
Читайте больше

Bab 117

“Itu bukan urusan kamu, Naya. Dan kamu tidak bisa memanfaatkan semua itu.”“Naya benarkan? Kalian akan bercerai?” tanya Danaya yang sepertinya sedang mencari tahu yang sebenarnya, karena dia ingin tahu apa yang sudah Dewa dan Kalila putuskan.“Itu tidak akan pernah terjadi!” jawab Dewa yang membuat Danaya tampak kecewa.“Kenapa? Karena mama kaya?” tanya Danaya yang mencoba membuat Dewa emosi. Dan ternyata memang dari bibitnya lebih suka merendahkan orang lain. Sehingga tidak heran kalau Danaya juga mempunyai sifat yang sama dengan Kalila dan William.“Cinta itu tidak bisa dinilai dengan harta. Kamu juga tahu kan kalau saat ini saya memiliki harta yang tidak sedikit. Jadi, jangan sangkut pautkan dengan harta. Dan juga mau berbicara dengan kamu bukan untuk membahas tentang hal berdasarkan pendapat kamu,” jawab Dewa pelan.“Terus apa?” tanya Danaya penasaran.“Saya sebagai papa kamu, meskipun hanya papa sambung merasa memiliki kewajiban untuk mengingatkan kamu. Karena yang saya lihat ka
last updateПоследнее обновление : 2024-11-28
Читайте больше

Bab 118

"Ini beneran pak?" tanya Ari tidak percaya dengan apa yang dia lihat."Untuk apa saya berbohong?" Dewa menjawab pertanyaan Ari dengan balik bertanya, sehingga membuat Ari hanya bisa menggarukkan kepalanya."Bu Kalila?" tanya Ari lagi untuk memastikan."Iya. Dia akan menjual semuanya kepada kita dengan harga yang sudah dia tuliskan di sana. Kamu coba pelajari dulu, dan berikan saya masukan kalau ada. Soalnya saat ini saya sedang tidak fokus dengan itu, tapi saya juga tidak akan membiarkan Kalila menjualnya dengan orang lain," jawab Dewa."Oke, Pak!" jawab Ari kemudian."Satu hal lagi. Ini maunya cepat, jadi kamu fokuskan kesini dulu."Ari hanya bisa menganggukkan kepalanya mendengar apa yang Dewa sampaikan. Dia juga tidak paham kenapa Dewa mau terburu-buru seperti itu."Kamu siap?" tanya Dewa tiba-tiba saat Ari sedang sibuk membaca dokumen itu."Ini saya sudah mulai mempelajarinya, Pak," jawab Ari tanpa melihat ke arah Dewa."Bukan itu," jawab Dewa cepat."Terus?" tanya Ari melihat Dew
last updateПоследнее обновление : 2024-11-28
Читайте больше

Bab 119

“Kamu tidak perlu tahu!” jawab Kalila.“Baiklah, aku pikir kamu bersedia berbagi denganku. Setidaknya aku tahu kemana kalian akan tinggal, karena itu bisa membuatku lebih tenang. Tapi, kalau menurutmu aku tidak boleh tahu ya tidak masalah. Aku sadar, aku bukanlah orang yang berharga untukmu,” ujar Dewa pelan.Dewa berharap Kalila akan berbagi dengannya, karena Dewa benar-benar mengkhawatirkan mereka. Namun, tidak bagi Kalila, dia tidak ingin berbagi dengan siapapun.“Aku akan segera menyelesaikan semuanya,” ujar Dewa kemudian.“Sebaiknya begitu, dan kita akan segera bercerai. Kamu bebas dari segala macam perjanjian,” jawab Kalila dengan bersedekap dada.Dewa menghela nafas berat, dia merasa ada beribu beban yang menghimpitnya kala mengingat perpisahan akan segera terjadi diantara mereka.“Apakah suatu saat kamu akan kembali?” tanya Dewa sambil menatap wajah Kalila penuh selidik. Dewa ingin tahu, apakah mungkin mereka masih memiliki kesempatan untuk bertemu dan bersama di suatu saat na
last updateПоследнее обновление : 2024-11-29
Читайте больше

Bab 120

Tangan Dewa kemudian bergerak ke bawah diantara kedua paha Kalila, kemudian bermain di sana keluar masuk pada inti Kalila sehingga desahan kembali keluar dari bibir tipis Kalila.Juga sesuatu yang sudah mengeras sejak tadi diantara kedua paha Dewa pun sepertinya sudah mendesak ingin mengambil alih tangan Dewa, dan seolah-olah berkata; “Ini adalah waktunya untuk menuju landasan.”“Baiklah, sudah waktunya kamu beraksi,” gumam Dewa dalam hatinya sambil menatap miliknya yang sudah siap tempur. Dewa membuka kedua paha Kalila, tidak ada penolakan dari Kalila. Bahkan sepertinya Kalila terbius dengan yang dimiliki oleh Dewa. Karena mata Kalila sejak tadi tidak beralih dari pusaka kebanggan Dewa tersebut.Tok! Tok! Tok!Sayup-sayup terdengar pintu ruangan Dewa diketuk dari luar. Dewa tidak peduli, karena dia sudah mengunci pintu itu jadi tidak akan ada orang yang bisa masuk.“Ada yang mengetuk,” ujar Kalila menahan tubuh Dewa yang berada diatas tubuhnya.“Abaikan, dan jangan pedulikan. Seharu
last updateПоследнее обновление : 2024-11-29
Читайте больше
Предыдущий
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status