Share

Bab. 92

Penulis: Hare Ra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-28 12:16:10

“Dewa…,” panggil Rasti pelan sembari menunduk saat tahu kalau anaknya sudah berada di rumah saat dia dan Kalila sedang bersitegang.

Dewa tidak menjawab dan terus masuk ke dalam rumah, dilihatnya Kalila yang duduk dengan santai sambil tersenyum miring.

“Kenapa kau cepat pulang?” tanya Kalila seolah tidak terjadi sesuatu.

Kalila tidak peduli, meskipun dia tahu kalau Dewa sedang menahan amarahnya.

“Itu tidak penting! Bisa kau jelaskan apa maksudmu berkata seperti itu kepada ibu?!” tanya Dewa dengan berteriak karena kesal dan menatap tajam ke arah Kalila. Karena yang Dewa tahu selama ini hubungan Rasti dan Kalila mulai sedikit membaik, Dewa tidak tahu kalau sebenarnya di belakangnya hubungan keduanya bagaikan menggenggam bara.

“Dewa, ibu yang salah,” ujar Rasti pelan dan berusaha agar Dewa tidak marah kepada menantunya itu.

Rasti tahu meskipun Dewa menghargai dan mencintai Kalila, kalau sudah menyangkut hinaan kepada ibunya Dewa bahkan tidak segan-segan kepada orang tersebut.

“Kau dengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 93

    “Kenapa?” tanya Kalila heran.“Tidak apa-apa.”“Kau lagi mabuk?” Kalila yang sepertinya masih tidak percaya dengan ajakan yang diberikan oleh Dewa terus saja mengajukan pertanyaan kepada sang suami. Dewa menggeleng dan menahan tawanya melihat reaksi yang diberikan oleh Kalila.“Aku tidak mabuk, dan juga aku rasa tidak memerlukan alasan kalau mau mengajak istri sendiri untuk bersenang-senang di luar,” jawab Dewa yang kemudian duduk di ujung pembaringan sambil menatap ke arah Kalila.“Bersama ibumu itu?” tanya Kalila yang tampaknya masih tidak menyukai Rasti.“Dia ibuku dan juga ibumu, karena kita adalah suami istri. Orang tuaku adalah orang tuamu, begitu juga sebaliknya,” ujar Dewa pelan. Dia tahu Kalila memang tidak mudah menerima hal itu untuk mengakui Rasti sebagai ibunya. Namun, Dewa juga tidak akan lelah mengingatkan Kalila agar mengakui hal itu. Karena tidak ada yang bisa menyangkal hubungan itu.“Kita hanya berdua saja. Ibu tidak ikut,” lanjut Dewa yang membuat mata Kalila tam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 94

    “Ternyata….” Dewa bergumam dalam hatinya dan langsung duduk di belakang kemudi.“Ada apa?” tanya Kalila heran.Kalila menangkap ada suatu keanehan di wajah Dewa saat Dewa membaca sebuah pesan di ponselnya. Kalila tidak tahu itu pesan dari siapa, yang pastinya pesan yang diterima oleh Dewa itu pastinya sangat mengganggunya, karena raut wajah Dewa langsung berubah kesal saat membaca pesan itu.“Tidak apa-apa, hanya sebuah pesan iseng yang tidak penting,” jawab Dewa berusaha untuk santai. Dewa tidak ingin Kalila tahu apa yang mengganggunya itu, walaupun sebenarnya dalam hatinya sangat ingin mengumpat ketika membaca pesan yang dikirimkan oleh Zaki tersebut.‘[Itu adalah Agata.]’Itulah pesan singkat yang Dewa terima dari Zaki. Informasi dari Zaki ini sungguh sangat mengganggu, karena semua hal yang tadinya tertuduh kenapa Agata melakukan itu seolah mendapat jawaban. Dan seolah sekarang sudah jelas, orang yang berada di belakang Agata adalah orang yang tadi bersamanya, siapa lagi kalau bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 95

    "Bersiaplah…," bisik Dewa di telinga Kalila.Nafas Dewa semakin memburu, tampaknya Kalila sedang berusaha untuk membalas semua sentuhan Dewa.Dewa menarik tangannya, dan bersiap akan melakukan permainan inti mereka. Namun, Dewa tidak mau terburu-buru karena takutnya Kalila akan terkejut. Namun…."Maaf, Dewa. Sepertinya aku belum siap," ujar Kalila memejamkan matanya. Tubuh Kalila belum bisa menerima tubuh Dewa yang sudah siap untuk melakukan tugasnya."Kita coba dulu…," jawab Dewa yang belum bisa melepaskan Kalila dari kungkungannya.Kalila menggeleng sehingga perlahan tubuh polos Dewa yang sedang berada diatas tubuh polos Kalila turun. Dewa benar-benar kecewa, untuk kali kesekian nya dia gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagai suami.Dewa hanya diam, terbaring menatap langit-langit kamar hotel itu menerawang dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun. Seolah-olah semua itu sedang mengejeknya yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 96

    "Kau marah?”“Tidak ada alasan aku untuk marah,” jawab Dewa sambil menghela nafas berat.“Maaf….” Kalila akhirnya memberanikan diri untuk meminta maaf. Padahal lidahnya begitu kelu untuk mengucapkan kata-kata maaf itu.“Bukan salah kau,” jawab Dewa yang kemudian menyalakan rokoknya karena, pikirannya begitu penat. Sehingga dia perlu zat nikotin untuk merelaksasi kan pikirannya.Kalila semakin merasa bersalah, apalagi saat melihat Dewa yang beberapa kali tampak menarik rambutnya. Karena mungkin kepala Dewa begitu sakit. Kalila tahu rasanya pasti sangat sakit saat harus menahan hasrat yang sudah seharusnya dikeluarkan, namun malah ditahan.Dewa menghisap rokoknya dalam dan membuang asapnya dengan perlahan sembari kembali menghela nafas. Memang Dewa memilih kamar mereka yang bebas merokok, karena memang antara dia dan Kalila sama-sama perokok berat.“Ini sudah malam,” ujar Kalila kemudian, yang bermaksud mengajak Dewa untuk masuk ke kamar dan beristirahat.“Udah hampir pagi,” jawab Dewa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 97

    "Mama?" tanya Dewa heran menatap ke arah Kalila."Kalila, kau kenal?"Sementara itu Kalila tampak berjalan perlahan mendekati meja makan itu dengan mata tanpa berkedip."Kau siapa?" tanya Dewa kepada perempuan itu."Ini pasti papa, kan?" perempuan muda itu tidak menjawab dan malah bertanya.Dewa prediksikan umur perempuan itu sekitar tujuh belas atau delapan belas tahun, karena tampaknya dia masih bertingkah seperti anak-anak."Apakah kau…?" tanya Kalila, tapi tidak meneruskan pertanyaannya. "Iya, Ma. Aku Danaya. Cantik seperti mama, kan?" tanya gadis yang mengaku bernama Danaya itu.Bruuk!Tas yang berada di tangan Kalila tampak terjatuh, dia mendekat dan memeluk gadis itu. Tanpa terasa air matanya Kalila jatuh."Dimana kau selama ini?" tanya Kalila pelan."Tinggal di New City. Dan sekarang Naya bosan tinggal di luar negeri melulu. Naya maksa papa buat kuliah disini aja, Naya mau tinggal sama mama," jawab perempuan itu ceria.Kalila hanya mengangguk dan kembali memeluk gadis itu den

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 98

    Dewa terdiam dengan apa yang dilakukan oleh Danaya."Terima kasih," ujar Dewa yang akhirnya segera berlalu meninggalkan rumah. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Danaya tersebut. Apalagi umur mereka tidak terpaut jauh."Entah, bagaimana kehidupan yang dijalani dahulu. Tapi, harusnya dia lebih sopan. Apalagi aku adalah papanya," gumam Dewa dalam hatinya.Dewa benar-benar kesal dengan apa yang dilakukan oleh Danaya, dan hal itu menunjukkan kalau Danaya adalah orang yang terlalu agresif.Dewa segera pergi meninggalkan rumah dan akan menghadiri meeting hari ini yang dijadwalkan jam delapan pagi.“Pagi, pak,” sapa Ari saat Dewa tiba di kantor.“Iya, Ari,” jawab Dewa dengan datar.“Bapak sakit?” tanya Ari yang mulai khawatir saat melihat wajah Dewa yang sangat pucat dan juga tampak begitu lemah.Hal itu sebenarnya disebabkan oleh Dewa dan Kalila semalaman yang tidak tidur sedikitpun, bahkan mereka merokok hingga pagi. Akhirnya Dewa terlihat seperti orang yang sedang sakit.“A

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 99

    “Apa-apaan sih anak ini?!”Dewa masih memandang ponsel yang berada di tangannya, dia terasa seperti mimpi. Dimana seorang anak gadis yang tiba-tiba minta ditemani jalan ke sebuah mall.Padahal dia sendiri belum terlalu pulih, dan itu juga disebabkan oleh mamanya. Sekarang bisa-bisanya anaknya dengan santai minta ditemani jalan-jalan.“Dia pikir aku ini pengangguran atau apa? Kenapa dengan sangat santai dia minta di temani jalan-jalan. Dasar anak gendeng!” kesal Dewa.Dewa terus saja menggerutu karena sangat kesal dengan kelakukan Danaya yang berlaku semena-mena seolah-olah semua orang itu tidak sibuk.‘[Danaya minta temani ke mall karena katanya gak seru jalan sama bi Kusti. Aku sangat sibuk, kalau kamu tidak sibuk minta tolong temani dia jalan. Karena dia belum tahu apa-apa tentang negara ini. Takutnya dia nekat jalan sendiri dan sesat.]’Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponsel Dewa, dan itu dari Kalila yang membuat Dewa hanya bisa menggelengkan kepalanya.Kalila yang sibuk dan memint

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 100

    "Ayok, Pa. Bantu Naya pilihkan baju," rengek Danaya, karena Dewa hanya berdiri mematung melihat pemandangan yang ada di depannya ini.Danaya menarik tangan Dewa agar mendekat ke arah lemari pakaiannya."Sebaiknya kamu cepat kenakan pakaian!" ujar Dewa kemudian dan memalingkan wajahnya."Bantu Naya…."Anak perempuan itu terus merengek, entah apa yang diinginkannya. Padahal umurnya tidak lagi muda.Dewa melihat isi lemari Danaya dan sangat terkejut karena pakaian yang Danaya miliki semuanya hampir sama, sangat terbuka."Cari yang lebih tertutup," ujar Dewa."Gak ada, Pa. Pakaian Naya gini semua," jawab Danaya sambil menggarukkan kepalanya.Dewa hanya menghela nafas berat."Cobaan apa lagi ini…," ujar Dewa di dalam hatinya.Dewa tampak sangat kesal, bagaimana bisa Danaya hanya membawa pakaian yang serba terbuka seperti ini?"Kenakan saja yang ada, tapi jangan lupa pakai jaket! Saya akan menunggu kamu di mobil!" ujar Dewa sambil berjalan keluar dari kamar Danaya. Karena hawa di dalam kama

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19

Bab terbaru

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 128

    "Kok bisa seperti ini?" tanya Dewa pelan."Surat apa?" tanya Rasti yang heran melihat perubahan ekspresi di wajah Dewa. Seperti sedang menyimpan sesuatu yang sangat berat.Dewa memberikan selembar surat tersebut kepada Rasti. Dan dari membaca kop nya saja Rasti tahu kalau surat itu adalah dari pengadilan."Gugatan dari Kalila?" tanya Rasti lagi."Bukan.""Terus?""Ini surat putusan perceraian. Kalila begitu pintar, entah kapan dia memasukkan gugatan dan sidang tahu-tahu sudah ada keputusan seperti ini," ujar Dewa lagi sambil menggeleng.Bahkan Dewa sendiri sangat heran saat mendapati surat itu dikirimkan ke rumahnya, karena seharusnya yang bersangkutan harus mengambil sendiri."Betapa matangnya persiapan kamu, Kalila. Sehingga aku tidak sadar apa yang kamu lakukan," gumam Dewa lagi sembari berlalu menuju kamarnya."Dewa, suratnya kamu simpan. Dan lebih baik seperti ini. Kamu tidak pernah mengkhianatinya, dan ini adalah keputusan Kalila sendiri," ujar Rasti, dan dalam hatinya Rasti ter

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 127

    “Terserah papa mau percaya atau tidak, yang pasti saya memiliki semua buktinya. Dan dibawa ke jalur hukum pun semua akan percuma. Karena saya memang memiliki bukti yang kuat, dan juga penjual perusahaan itu juga adalah pemilik perusahaan itu sendiri,” jawab Dewa pelan.“Kau pikir aku akan percaya!” teriak William.Dewa hanya bisa menghela nafas berat mendengar semua apa yang William katakan.“Kau tunggu saja, Dewa! Kau pasti akan hancur! Kembalikan KL Group biar aku maafkan engkau!” teriak William.“Akan aku kembalikan jika Kalila yang minta!” Tut!Setelah mengatakan demikian Dewa mematikan sambungan telepon kepada William. Dia tidak ingin melanjutkan pembicaraan kepada William. Karena dia tahu William tidak akan pernah percaya dengan apapun yang dia katakan. Dan William pastinya akan tetap menyalahkannya.“Dia baru tahu, dan ini artinya babak baru pasti akan di mulai,” gumam Dewa pelan.“Pekerjaan selanjutnya akan lebih berat, baik Deka maupun Kalilagara pastinya akan menjadi target

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 126

    “Kenapa? Apa ibu salah? Ibu rasa semua yang ibu katakan itu benar, dan kamu juga sudah mengetahuinya. Tapi, kamu selalu menepisnya dan seolah-olah kamu tidak tahu!”Ternyata Rasti semakin menjadi, bukannya dia berhenti saat mendengar Dewa mulai emosi malah Rasti semakin meninggikan suaranya.“Untuk apa kamu sedih dengan kepergian mereka, seharusnya ini adalah awal yang baik untuk kamu! Kamu bisa menjadi seperti kamu yang seharusnya!”“Ibu, tolong berhenti. Biarkan Dewa berpikir untuk semua ini,” ujar Dewa pelan dengan pandangan Dewa yang memelas meminta Rasti untuk tidak lagi melanjutkan perkataannya.Dewa tahu kalau Rasti memang tidak merestui dengan Kalila, namun selama ini Rasti tidak pernah mengungkapkan keberatannya secara langsung. Mungkin saat ini Rasti merasa takut karena sumber kekayaan mereka berasal dari Kalila.“Ibu sudah mencoba untuk menerima Kalila dalam beberapa tahun ini, ibu sudah mencoba untuk mengerti perasaan kamu. Namun, belakangan ibu tahu kalau dia adalah penyu

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 125

    "Aku tidak bisa menahanmu lagi," ujar Dewa pelan sembari memegang tangan Kalila dengan erat. Dia tidak menyangka kalau ternyata hubungannya dengan Kalila akan seperti ini."Jangan lupa hidup bahagia," ujar Kalila dengan suara yang serak.Sebenarnya dalam hati Kalila terasa begitu berat meninggalkan Dewa. Karena jujur dalam hatinya dia sudah jatuh cinta kepada Dewa. Namun, Kalila terus berusaha menyangkalnya.Dia jatuh cinta bersamaan dengan Danaya juga jatuh cinta kepada lelaki yang sama. Sehingga tidak ada pilihan baginya selain pergi meninggalkan Dewa. Dia tidak ingin Danaya semakin menjadi-jadi mengharapkan Dewa karena dia juga tidak ikhlas meskipun Danaya adalah anaknya sendiri.Disamping menjauhkan Danaya dari Dewa, kepergian Kalila juga untuk menjauhkan Danaya dari ambisi William. Kalila tidak akan membiarkan anaknya menjadi korban keserakahan keluarganya."Jangan lupa hubungi aku dimanapun kamu berada. Aku butuh kabar dari kamu yang akan membuat aku tenang," ujar Dewa sambil me

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 124

    "Aku harus menyusulnya" teriak Kalila marah dan segera berbalik arah.Bahkan Kalila lupa kalau dia ingin berganti pakaian tujuannya pulang.Hap!Dewa menahan tangan Kalila dan kemudian menggeleng, dia tidak ingin Kalila menyelesaikan masalah dalam keadaan emosi."Biarkan saja dulu," ujar Dewa pelan.Kalila menepis tangan Dewa dengan erat."Biarkan gimana? Kamu dengar sendiri kan apa yang akan papa lakukan kepada Danaya? Bagaimana kamu akan membiarkannya? Atau kamu memang setuju dan mendukung papa agar aku tidak pergi?" tanya Kalila yang meluapkan amarah yang tidak terbendung itu.Pikirannya saat ini benar-benar kalut. Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada anaknya itu? Dia tidak mau anaknya yang tidak mengerti apapun menjadi korban kakeknya. Dia tidak ingin Danaya dimanfaatkan oleh William.Dewa membimbing Kalila untuk duduk di sofa depan televisi, dengan menggenggam tangan Kalila, Dewa mulai berbicara secara lembut dan pelan."Tidak mungkin papa akan memaksa Danaya sekarang. Papa pas

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 123

    “Aku tidak gila, cobalah kamu lihat video itu. Mungkin itu tidak dengan kualitas bagus, tapi cukup puas sebagai kenang-kenangan,” jawab Dewa dengan kembali menarik selimut dan kembali memejamkan matanya.Kalila tidak menjawab, dia sedang mengunduh video yang dikirimkan oleh Dewa. Walaupun dia sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh Dewa memvideokan aktivitas mereka bercinta, namun Kalila sangat penasaran apakah memang dia berhasil melakukannya. Kalila merasa tidak percaya kalau dia akhirnya bisa mengatasi segala ketakutannya, dan bisa menghilangkan traumanya saat berhubungan badan dengan lelaki.Akhirnya video yang dikirimkan oleh Dewa sudah selesai terdownload, dan Kalila melihat video yang berdurasi beberapa menit itu membuatnya tercengang. Dia melihat bagaimana liarnya dia saat bermain bersama Dewa, bahkan terlihat kalau Kalila yang lebih banyak mendominasi permainan.Suara desahan dan erangannya terdengar jelas di dalam video tersebut, membuat wajah Kalila memerah. Dia merasa

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 122

    “Maksudnya?” tanya Kalila bingung.“Kita harus menyelesaikan semua yang tertunda,” jawab Dewa.“Jangan gila! Aku sedang tidak mau melakukan apapun selain minum! Jangan membuat aku marah!” bentak Kalila kepada Dewa.Dewa hanya menghela nafas berat dan tetap memarkirkan mobil yang dikendarainya.“Ini adalah hotel bintang lima dilengkapi dengan bar dan club terbaik. Ada ruang VIP yang akan menjaga privasi kita agar tidak terganggu oleh orang lain,” ujar Dewa sembari mematikan mesin kendaraannya.Kalila terdiam, dia tidak menyangka kalau ternyata Dewa tahu tempat seperti ini yang berada di tempat yang sangat sejuk dan nyaman. “Selain itu juga pemandangan kebun teh yang menghijau dan tiupan angin dari perkebunan ini membuat minum kamu semakin nikmat. Sudah aku katakan aku akan memberikan kenangan yang terbaik buat kamu,” lanjut Dewa yang kemudian mengajak Kalila untuk segera turun.“Darimana kamu tahu tempat seperti ini?” tanya Kalila penasaran.“Internet. Aku pernah mencari di internet t

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 121

    Tap!Dewa segera menangkap tangan tua William yang akan menampar Kalila. Sedangkan Kalila sudah memejamkan matanya, karena dia tahu tangan itu pasti mendarat di wajahnya. Meskipun sudah keriput, tapi tenaga William masih cukup kuat untuk menampar anaknya."Jangan main kekerasan, Pa," ujar Dewa yang kemudian melepaskan tangan William sambil menatap tajam lelaki yang sudah berumur itu."Jangan ikut campur!" teriak William marah."Tidak bisa! Dia adalah istriku, tidak ada seorangpun yang boleh menyakitinya. Sekalipun ayah kandungnya sendiri!" teriak Dewa dengan emosi yang meledak-ledak.Kalila yang mendapat perhatian seperti itu dari Dewa merasa begitu senang. Dia benar-benar mendapatkan perlindungan dari seorang suami. Hatinya menghangat, namun dia juga tidak bisa merubah keputusannya. Apalagi melihat tingkah William yang bahkan sudah mengincar Danaya.Wajar kalau saat ini William tidak terlalu mengejar Kalila untuk berpisah dengan Dewa dan menikah dengan temannya, ternyata William sed

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 120

    Tangan Dewa kemudian bergerak ke bawah diantara kedua paha Kalila, kemudian bermain di sana keluar masuk pada inti Kalila sehingga desahan kembali keluar dari bibir tipis Kalila.Juga sesuatu yang sudah mengeras sejak tadi diantara kedua paha Dewa pun sepertinya sudah mendesak ingin mengambil alih tangan Dewa, dan seolah-olah berkata; “Ini adalah waktunya untuk menuju landasan.”“Baiklah, sudah waktunya kamu beraksi,” gumam Dewa dalam hatinya sambil menatap miliknya yang sudah siap tempur. Dewa membuka kedua paha Kalila, tidak ada penolakan dari Kalila. Bahkan sepertinya Kalila terbius dengan yang dimiliki oleh Dewa. Karena mata Kalila sejak tadi tidak beralih dari pusaka kebanggan Dewa tersebut.Tok! Tok! Tok!Sayup-sayup terdengar pintu ruangan Dewa diketuk dari luar. Dewa tidak peduli, karena dia sudah mengunci pintu itu jadi tidak akan ada orang yang bisa masuk.“Ada yang mengetuk,” ujar Kalila menahan tubuh Dewa yang berada diatas tubuhnya.“Abaikan, dan jangan pedulikan. Seharu

DMCA.com Protection Status