All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 81 - Chapter 90

905 Chapters

Bab 81

Jawaban Kelven bagaikan ribuan jarum tajam yang menusuk hari Delis.Hatinya yang masih berdenyur, seketika hancur berkeping-keping karena rasa sakit itu. Delis berusaha menahan rasa sakit itu, tidak lagi melihatnya.Kelven juga membanting pintu dan pergi, tidak lagi menghiraukannya.Selama beberapa hari berturut-turut, Delis mengunci dirinya dalam kamar, mengisolasi dirinya hingga depresi.Hingga Selina datang mencarinya.Saat turun dari mobil, gadis kecil memeluk boneka kesukaannya dan dengan bersemangat berlari ke dalam rumah.Sambil berlari, sambil berteriak, “Delis, Delis ada di rumah?”Saat tiba di ruang tamu, Bibi Siti memanggilnya, “Nona Selina … “Selina menghentikan langkahnya, dia mengenakan gaun putih dengan rambut dikepang dua, wajahnya terlihat cantik dan manis, memberikan kesan cerdas dan pintar.Selina tersenyum dan bertanya pada Bibi Siti, “Bibi, di mana Delis?”“Nona Delis ada di lantai atas. Dia tidak dalam suasana hati yang baik beberapa hari ini. Kamu tolong ajak d
Read more

Bab 82

Saat mereka sedang makan, Kelven membawa Herli kembali.Delis tidak menoleh dan tetap melanjutkan makannya.Selama tidak melihat keduanya, Delis bisa mengendalikan emosinya.Mungkin karena hatinya sudah mati rasa, Delis sudah tidak peduli dengan keberadaan mereka.Namun, berbeda dengan Selina. Dia sangat pendendam.Saat dia menoleh ke arah pintu, Selina sangat tidak senang melihat Kelven membawa perempuan rendahan ini kembali.Dia meletakkan alat makannya, berdiri dan berlari ke arah mereka sambil berteriak, “Kelven, kenapa kamu membawa wanita ini kembali? Dia pernah memukulku dan bahkan menghina Delis. Kamu nggak boleh bersamanya, usir dia sekarang juga!”Wajah Kelven tanpa ekspresi, melemparkan pandangan ke arah ruang makan.Melihat Delis akhirnya turun untuk makan, Kelven juga tidak terlalu mempermasalahkannya. Kelven berbalik melihat Selina.“Siapa yang mengantarmu ke sini? Apa kamu nggak punya tempat lain untuk bermain?”“Kelven, kenapa kamu bicara seperti ini padaku? Aku ini tan
Read more

Bab 83

Tidak lama setelah Selina pulang, Kelven langsung mendapat panggilan telepon dari rumah tua.Di telepon, Harris berteriak dengan marah, “Kelven, segera bawa istrimu ke sini, sekarang juga!”Tanpa menunggu tanggapan dari Kelven, Harris langsung menutup teleponnya.Kelven duduk di dalam ruang kerja, wajahnya sangat muram.Namun pada akhirnya, dia berdiri dan berjalan ke kamar Delis.Kali ini, Delis tidak mengunci pintu lagi.Kelven membuka pintu dan melihat Delis duduk di lantai sambil memeluk lututnya. Membentuk tubuh yang kecil, memberikan kesan kesepian dan menyedihkan.Kelven berjalan ke depan Delis, dengan suara tinggi dan angkuh berkata, “Bangun, ganti baju, kita akan pergi ke rumah lama.”Delis tidak bergerak.Kelven sangat tidak senang. “Kamu nggak mendengar apa yang aku bilang? Atau mau aku melakukannya?’Delis terpaksa berdiri, tanpa melihat pria itu sedikitpun, dia berbalik dan pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.Ketika mengikuti Kelven turun ke bawah, Delis melih
Read more

Bab 84

“Dia mau kamu bertanggung jawab?” tebak Suminah.Harris langsung berkata, “Tanggung jawab apa? Keluarga Rosli sudah memberi ganti rugi sejumlah besar aset untuk Keluarga Pohan. Apalagi yang harus kamu pertanggungjawabkan?”Kelven tidak menjawab.Dari sudut pandang kemanusiaan, Kelven memang seharusnya bertanggung jawab.Harris tahu kepribadian cucunya dan tahu bahwa Kelven punya prinsipnya sendiri.Namun, anak gadis Keluarga Pohan sudah tidak bisa memiliki keturunan lagi, bagaimana mungkin bisa melanjutkan garis keturunan Keluarga Rosli?Harris menatap Delis. “Delis, kamu salah paham dengan Kelven. Dulu, Kelven menabraknya, membuat dia mandul. Itulah sebabnya, Herli terus menuntut Kelven untuk bertanggung jawab.”“Tenang saja, selama ada kami di sini, tak seorang pun yang dapat menggoyahkan posisimu. Tapi, syaratnya adalah kamu harus hamil dan melanjutkan garis keturunan Keluarga Rosli dalam waktu dua tahun.”“Mengerti?”Delis menundukkan kepala berdiri membeku, ternyata semuanya sudah
Read more

Bab 85

“Ibu tahu kamu nggak suka dengan kehadiran Herli, tapi tenag saja, dia nggak akan merebut apa yang sudah menjadi milikmu. Jangan terlalu memikirkannya. Kelven memang sangat keras kepala, kalau bukan karena dia mencintaimu, dia nggak akan membiarkanmu berada di sisinya.”“Kamu adalah orang yang dia yakini, teruslah bersama dengannya. Ubah pemikirannya untuk nggak mau memiliki anak, lahirkan anak untuknya. Setelah kami pergi, kamu akan menjadi ibu rumah tangga utama di Keluarga Rosli.”Delis tidak menjawab.Delis terus menundukkan kepalanya. Dia benar-benar terharu dengan kebaikan ibu mertuanya.Namun, hubungannya dengan Kelven sudah mencapai akhir cerita.“Delis, sejak kecil hidupmu sangat pahit, tidak ada seorang saudarapun di sekitarmu. Tapi, kamu sangat beruntung. Aku harap kamu bisa menjalani pernikahan ini dengan baik, jangan cepat menyerah pada hal-hal yang sudah kamu dapatkan, kalau tidak kamu akan menyesal nanti.”Bagaimanapun, pintu gerbang Keluarga Rosli memang bukan sembarang
Read more

Bab 86

Kelven berdiri tidak jauh, melihatnya dan merasa api kemarahan membakar di dalam hatinya tanpa alasan yang jelas.“Delis, nggak ada tempat untuk tidur di rumah yang besar ini?”Delis membalikkan badannya, menarik selimut untuk menutupinya dan tidak menghiraukannya.Kelven berjalan ke depannya dan dengan suara rendah menggertak, “Untuk apa kamu begini? Kamu pikir aku masih akan menyentuhmu?”Delis sangat kesal, dia duduk dan memandang pria itu. “Apa salahnya kalau aku suka tidur di lantai?”Delis tidak familiar dengan tempat ini, saat mertuanya membawanya ke sini, jadi dia tidur saja di sini.Dia tidak menyangka Kelven juga datang.Hubungan mereka sudah mencapai titik ini, pasti tidak akan tidur lagi di ranjang yang sama. Apakah salah Delis mengalah memberikan tempat tidur untuknya?“Kalau kamu suka tidur di lantai, tidurlah. Tidur yang nyenyak, nggak akan ada yang mengganggumu.”Benar-benar marah, Kelven berbalik dan naik ke tempat tidur.Ketika dia berbaring dan berbalik, dia melihat
Read more

Bab 87

Keesokan harinya.Delis terbangun dan melihat tidak ada orang di sampingnya.Ketika dia duduk, baru kemudian dia melihat bahwa Kelven sedang tidur dengan bersandar di sofa balkon.Tiba-tiba, hatinya terasa sangat pedih.Delis tidak menyangka bahwa Kelven benar-benar begitu tidak suka padanya.Teringat pria yang dulu begitu senang memeluknya begitu pulang. Terutama saat tidur, selalu memeluknya dan mengatakan dirinya wangi. Sekarang bahkan lebih memilih untuk tidur di sofa yang sempit daripada tidur di tempat tidur yang sama dengannya.Delis merasa sangat terluka dan terpukul di dalam hatinya.Delis bangun diam-diam dan pergi ke kamar mandi.Mungkin suara air mengalir dari kamar mandi membuat pria itu terbangun.Dia melirik tempat tidur besar di depannya, tapi tidak melihat siapa-siapa.Kelven melihat jam tangannya, sudah pukul setengah tujuh.Kelven juga bangun untuk mandi.Namun, begitu membuka pintu kamar mandi, Kelven melihat Delis duduk di toilet sedang buang air besar.Delis tidak
Read more

Bab 88

“Sekarang kamu malah menyuruhku membayarnya, aku nggak mau. Kalau nggak, palingan aky mengembalikan pakaian dan pengetahuan yang kudapat padamu semua.”Kelven hanya tahu membulinya saja.Tidak hanya tidak mempercayainya, tapi juga ingin menjadikan dirinya sebagai budaknya. Delis tidak akan tunduk padanya.“Delis, jadi menurutmu aku salah karena sudah menyekolahimu?”Kelven tidak menyangka bahwa Delis bisa memutarbalikkan fakta.Namun, bagaimanapun Delis menolak, Delis tetap harus melunasi hutangnya.“Aku nggak bakal tanda tangan,” ujar Delis, lalu melempar kontrak ke sampingnya dan memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil.Kelven menatap kontrak yang dilemparkan padanya, dia menahan kemarahan di hatinya dan berkata, “Kamu mau tanda tangan kontrak ini, lalu kita bercerai? Atau pernikahan kita akan terus begini.”Kelven menatapnya. “Seharusnya kamu pasti sangat ingin meninggalkanku dan pergi ke makam Wiliam untuk memberi penghormatan terakhir, kan?”Delis terdiam.Tiba-tiba, Delis men
Read more

Bab 89

Mudi menjelaskan semuanya pada Delis dan membawanya ke depan pintu kantor Pak Kelven, memerintahkan sekretaris untuk menyiapkan meja di samping meja kerja Pak Kelven.Kelven tidak ada di kantor, Mudi membawa Delis masuk dan menunjuk samping kursi yang biasa diduduki Kelven, sambil berkata, “Mulai sekarang, kamu duduk di sini dan kerjakan pekerjaanmu dengan baik.”Delis enggan, tetapi dia tetap menurutinya.Sebelum pergi, Mudi tersenyum padanya. “Tunjukkan kinerjamu yang baik. Kalau ada kesulitan, kamu bisa mencariku kapan saja.”“Iya.”Setelah Mudi keluar dari kantor, para sekretaris langsung menghampirinya dan bertanya, “Pak Mudi, apa yang terjadi? Siapa wanita itu?”Mereka pernah melihat wanita itu sebelumnya, Pak Kelven bahkan pernah menggendongnya.Semua orang menebak, mungkinkah dia adalah pacar Pak Kelven?Mudi melihat para sekretaris yang menghampirinya dan memberi peringatan, “Jangan tanyakan hal yang tak seharusnya ditanyakan. Jangan menggosip juga. Kalian semua tahu bagaim
Read more

Bab 90

“Wah~Delis sudah tumbuh besar ya. Mulai sekarang kita sudah menjadi tetangga, kamu harus sering-sering bermain ke sini.”Angel merangkul Delis dan berjalan masuk ke dalam.Delis sangat bersemangat, melihat wanita dewasa yang cantik di sampingnya, Delis merasa sangat terharu.“Kamu benar-benar Kak Angel? Kamu ke mana saja selama ini? Aku nggak bisa menghubungimu sama sekali.”Terutama pada saat SMA. Delis berencana ingin berterima kasih pada Kak Angel atas kebaikannya selama ini, tetapi telepon Kak Angel terus tak bisa dihubungi.Delis bertanya pada Kelven, tetapi Kelven juga tidak tahu.Delis tahu bahwa Kak Angel adlaah teman Kelven.Bahkan Kelven saja tidak bisa menemukan Kak Angel, bagaimana mungkin dirinya bisa menemukannya.“Ada terjadi beberapa kecelakaan beberapa tahun terakhir, jadi aku tinggal di luar negeri. Tapi sekarang sudah pulang dan tak akan pergi lagi. Ayo, kita ke halaman belakang untuk barbekyu.”Angel menggandeng tangan kecil Delis dan berjalan menuju halaman belakan
Read more
PREV
1
...
7891011
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status