Semua Bab Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Bab 71 - Bab 80

905 Bab

Bab 71

Kelven tidak tahu apa yang terjadi pada Delis, setelah mengetahui Delis di rumah sakit, dia langsung bergegas pergi.Ketika tiba di rumah sakit dan menuju ke kamar Delis, Kelven melihat dua pria yang sedang berkelahi dengan sengit di dekat pintu ruangan.Kelven mengenali salah satu dari mereka.Dia adalah Wiliam yang beberapa waktu lalu ada di rumah tua.Kelven tidak tertarik dengan urusan orang luar. Dia harus langsung pergi melihat apa yang terjadi pada istrinya.Saat hendak melangkah maju, percakapan antara kedua pria di depannya membuatnya menghentikan langkahnya.“Katakan padaku, apakah anak yang ada dalam kandungan Delis adalah anakmu?”Meskipun Alfred terluka dan mimisan karena dipukul, dia tetap menanyakannya dengan jelas.Wiliam meraih kerahnya dan dengan penuh marah berkata, “Iya, dia mengandung anakku. Jadi, aku selamanya nggak akan bersatu dengan Keluarga Joven.”Alfred melepaskan cengkraman tangan Wiliam, mengusap darah disudut bibirnya dengan dingin dan berkata, “Pria se
Baca selengkapnya

Bab 72

Kenapa?Kelven tidak paham.Dirinya begitu baik pada Delis, selalu memberikan yang terbaik, kecuali masalah dengan Herli yang tidak dia tangani dengan baik. Bagi Kelven, dia sama sekai tidak berhutang pada Delis.Delis bahkan masih mengaku tidak mengenal Wiliam.Mereka berdua bahkan sudah memiliki anak. Kelven merasa seperti sedang dipermainkan oleh mereka.Bagaimana mereka berdua berani berselingkuh di depan matanya?Kelven benar-benar tidak dapat menahan rasa malu ini, dia menggenggam erat tinjunya dan dengan keras memukul dinding di sebelahnya.Suara pukulan yang kuat terdengar seakan-akan menggetarkan seluruh gedung rumah sakit.Darah segar menetes keluar dari jari-jari Kelven dan menetes ke lantai.Wajah Kelven sangat muram, tatapannya sangat tajam. Dia berdiri di tempat dan menyesali bahwa dirinya tidak membantai Wiliam.Setelah waktu yang lama, mengendalikan emosi yang memuncak di dalam dirinya, Kelven akhirnya membuka pintu dan masuk ke ruangan.Delis berbaring di tempat tidur,
Baca selengkapnya

Bab 73

Setelah mendengar kata-kata Kelven, Delis terdiam.Delis tidak percaya bahwa Kelven akan mencurigai bahwa anak ini adalah milik Wiliam.Bahkan curiga dirinya sengaja menggugurkannya?Delis tidak terima dengan tuduhan seperti itu.Delis mengangkat tubuhnya yang lemah, menatap pria di depannya dan mulai menjelaskan, “Bukan begitu Kelven, kamu salah paham. Tadi malam aku … ““Salah paham?”Kelven memotongnya, “Pernahkah aku bertanya padamu, apakah kamu mengenal Wiliam? Bagaimana jawabanmu?”Delis terdiam.Wajah Kelven sangat muram, dengan sangat geram dia bertanya lagi, “Delis, kutanyakan sekali lagi padamu. Apakah kamu kenal dengan Wiliam?”Menghadapi pertanyaan tegas Kelven, Delis tak berani berbohong lagi.Delis menjawab, “Aku mengenalnya, tapi … “ “Lalu kenapa kamu bilang tak mengenalnya sebelumnya?”Kelven kembali memotong ucapannya, dengan marah melanjutkan, “Delis, kamu tak hanya menipuku, kamu juga mengkhianatiku. Kamu telah menginjak batas kesabaranku. Kali ini, aku nggak akan
Baca selengkapnya

Bab 74

Karena tidak dapat menerima pengkhianatan ini, wajah Kelven berubah menjadi muram, terlihat sangat menderita.Tidak ada orang di dunia ini yang berani memperlakukannya seperti ini.Jika Delis begitu nekat menantang batasannya, jangan salahkan dirinya bertindak kejam.…Di rumah sakit.Setelah beristirahat selama tiga hari penuh, keadaan Delis sudah membaik.Melihat perawat datang untuk mengganti infus. Delis bertanya, “Kapan aku bisa keluar dari rumah sakit?”Perawat melihat Delis sejenak dan menjawab, “Ini harus ditanyakan pada Pak Kelven. Selama Pak Kelven nggak memberi perintah, kamu nggak boleh meninggalkan rumah sakit.”Delis terdiam.Tanya Kelven?Namun, sekarang Kelven tidak mau mengangkat teleponnya dan juga tidak membalas pesannya. Sejak hari pertama, Kelven sudah tidak pernah datang lagi untuk melihatnya.Delis merasa sangat sedih.Jelas-jelas mengandung anak dari Kelven, dirinya butuh perhatian karena keguguran. Namun, orang yang seharusnya ada di sisi Delis justru menolakny
Baca selengkapnya

Bab 75

Delis mengikuti Bibi Siti kembali ke rumahnya, Vila Bukit Mas.Kelven tidak ada di rumah, Delis pergi ke kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaian. Kemudian makan makanan bergizi yang disiapkan oleh Bibi Siti. Setelah itu, dia duduk di sofa ruang tamu.Delis menggenggam ponselnya dan terus menerus mengirim pesan pada Kelven.Kelven tidak membalas pesan dan juga tidak mengangkat teleponnya.Delis sangat sedih.Kelven tidak pulang, jadi dia hanya bisa terus menunggunya di ruang tamu.Pukul sepuluh malam, Bibi Siti menghampirinya dan memanggilnya, “Nona Delis, kamu baru saja keguguran, tubuhmu masih lemah. Sebaiknya istirahat lebih awal.”Delis menolak, “Aku mau menunggunya pulang.”“Tapi, Pak Kelven nggak pasti bakalan pulang atau nggak. Dia sudah nggak pulang selama dua hari ini.”“Dia pasti akan kembali,” ujar Delis bersikeras.Tidak menjelaskannya dengan jelas, Delis merasa sangat tidak tenang.Kelven sangat berarti baginya. Bagaimana mungkin dirinya mengkhianati Kelven? Saat mengand
Baca selengkapnya

Bab 76

Delis langsung menjelaskan, “Aku nggak mengkhianatimu, anak yang ada di kandunganku adalah anakmu. Aku nggak berniat untuk menggugurkannya, kejadian malam itu … ““Diam kamu.”Kelven berbalik dan menatapnya dengan mata yang memerah. “Sini, ikut denganku. Kutunjukkan padamu.”Dengan kasar, Kelven menarik tangan kecilnya dan menyeretnya ke ruang kerja.Karena terlalu tiba-tiba, Delis hampir saja terjatuh.Namun, karena tangannya ditarik, Delis terpaksa mengikutinya dengan terhuyung-huyung.Kelven dengan kasar melemparkan Delis ke dalam ruang kerja, mengambil tumpukan foto dari meja dan melemparkannya di depan sambil berbicara dengan suara keras, “Delis, buka matamu dan lihat dengan jelas. Apakah aku menuduhmu? Kalau aku nggak menyelidiknya, aku bahkan nggak tahu bahwa kamu bahkan melarikan diri untuk pergi bersamanya.”“Kamu benar-benar istriku yang paling baik. Kamu benar-benar pandai mempermainkanku. Kamu sungguh hebat.”Delis tidak berbicara.Delis menundukkan kepala dan melihat foto
Baca selengkapnya

Bab 77

Delis tiba-tiba berhenti, tanpa menoleh, dia berkata, “Kamu nggak percaya padaku, aku hanya bisa mencari bukti sendiri untuk membuktikan kebenaranku.”Mendengar itu, Kelven merasa sangat konyol.Kelven mendekatinya dan berdiri di depannya, berkata, “Kebenaran? Apakah aku menuduhmu dengan bukti-bukti yang sudah ada?”Delis menatap mata pria itu, dengan ketidakpuasan dia membalas, “Semua perkataanmu adalah tuduhan yang nggak adil padaku.”“Delis, kamu benar-benar pandai membela diri, tapi tak peduli seberapa pintar kamu membela diri, aku nggak akan lagi percaya pada omong kosongmu.”“Dengarkan baik-baik, mulai sekarang kamu tinggal di sini dan nggak boleh pergi ke mana-mana. Bahkan mati, kamu hanya boleh mati di sini.”Ucap Kelven dengan geram dan tegas. Aura dingin menyelimuti seluruh tubuhnya, seolah bisa menelannya hidup-hidup.Tidak ada lagi kesempatan untuk dia melarikan diri!Delis juga jangan berharap bisa melarikan diri darinya seumur hidup ini.Tidak ingin melihat wajah polos De
Baca selengkapnya

Bab 78

Kelven menatap Herli dan dengan lembut berkata, “Mulai sekarang, ini adalah rumahmu. Kamu bisa tinggal di sini selama yang kamu inginkan dan bisa meminta siapapun untuk melakukan apa yang kamu mau. Tak perlu sungkan padaku.”Herli tersenyum dan duduk di samping Kelven. “Benarkah?”“Tentu saja, pada akhirnya kamu akan menjadi istriku. Segala sesuatu milikku adalah milikmu, termasuk masa depanku.”Delis benar-benar tidak bisa mendengarkannya lagi, dia menutup bukunya dan berjalan pergi.Kelven meliriknya dengan dingin dan berteriak, “Berhenti.”Delis menghentikan langkahnya, tapi dia tidak menoleh untuk melihat mereka.Kelven memerintahnya dengan santai, “Pergi, masakan semangkuk mi untukku. Aku lapar.”Ini adalah pertama kalinya Kelven memerintahkan Delis untuk masak.Delis tak mengikutinya, dengan mata yang memerah, dia pergi ke lantai atas.Kelven menegakkan tubuhnya dan berteriak, “Delis, kamu nggak mendengarkanku? Aku menyuruhmu masak.”Delis tetap tidak menghiraukannya dan terus b
Baca selengkapnya

Bab 79

Delis yang terjatuh di atas tempat tidur, merasa hatinya sangat hancurDia perlahan-lahan bangkit dari tempat tidur, meneteskan air matanya dan menatap pria di depannya.“Apa lagi yang bisa kuberikan padamu? Nyawaku? Kalau kamu mau nyawaku, aku siap memberinya kapan saja.”Delis benar-benar lebih memilih untuk memberikan nyawanya daripada menderita di bawah perlakuan dingin dan kejam seperti ini.Sejak keguguran, tidak ada satu pun kata-kata peduli atau perhatian dari Kelven. Sebaliknya, Delis hanya menderita di bawah perlakuan dingin dan penghinaannya.Apakah itu menyenangkan?Jika benci dengannya, buang saja!Kenapa harus memperlakukannya seperti ini?Delis merasa dirinya sudah tidak bisa bertahan lagi. Jika Kelven benar-benar ingin melihatnya mati, dirinya akan memenuhi keinginan itu.“Seberapa berharganya nyawamu?”Kelven dengan dingin menatapnya dan melanjutkan, “Dengarkan baik-baik. Mulai sekarang, kamu harus bekerja untuk membayar hutangmu. Kalau kamu nggak patuh, aku … “Kelven
Baca selengkapnya

Bab 80

Herli sengaja tidak menghindar, berdiri dan membiarkan Delis melemparkan semuanya ke arahnya.Setiap lemparannya sangat tepat sasaran, membuat Herli kesakitan dan berusaha menahannya.Di luar kamar, saat Kelven melewati pintu kamar, dia melihat tindakan Delis.Kelven mengernyit dan langsung mendekat dan memeluk Herli. Lalu berteriak pada Delis, “Hentikan, Delis.”Delis sudah sepenuhnya kehilangan akal, dia ikut melemparkannya pada Kelven.“Dasar pasangan bajingan, keluar dari sini! Jangan biarkan aku melihat kalian lagi! Peri!”Melihat wanita itu benar-benar sudah gila dan Herli juga terluka, Kelven langsung menopang Herli untuk pergi.Keluar dari kamar, melihat kepala Herli penuh luka, darah segar juga terus mengalir. Kelven langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon ambulans.Namun, gerakannya dihentikan oleh Herli.“Kelven, aku baik-baik saja. Kamu yang balut lukanya saja.”Kelven menurutinya.Kelven membantunya turun ke bawah, meminta Bibi Siti untuk membawa kotak obat dan mengo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
91
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status