Delis berbaring di atas tempat tidur, wajahnya tampak pucat, dengan infus yang terpasang di punggung tangannya. Tubuhnya masih sangat lemah.Namun, pikirannya penuh dengan bayinya.Delis berusaha bangkt, sambil memanggil pelan, “Anakku, dimana anakku … “Wiliam yang duduk di sampingnya melihat Delis bangun, dia langsung berdiri dan menenangkannya, “Delis, Delis, kamu sudah bangun?”Delis menyadari bahwa dirinya masih tidak bisa bergerak, dia hanya bisa berbaring di sana, memandang Wiliam dengan penuh harapan. “Apakah anakku baik-baik saja?”Wiliam tampak sedih dan terpaksa mengatakan kebenarannya.“Delis, kamu masih sangat muda, kamu bisa memiliki anak lagi kelak.”“Apa yang kamu katakan?”Delis memandang pria di sebelahnya dengan terkejut, mendengar kata-katanya, dia merasa seluruh dunianya runtuh.Detik berikutnya!Delis terbaring lemah di sana, matanya membelalak, wajahnya berubah drastis. Dia terdiam dan tak berbicara sedikitpun. Merasa seluruh tubuhnya terbakar dalam nyala api, me
Read more