Share

Bab 74

Author: Gunung Api
Karena tidak dapat menerima pengkhianatan ini, wajah Kelven berubah menjadi muram, terlihat sangat menderita.

Tidak ada orang di dunia ini yang berani memperlakukannya seperti ini.

Jika Delis begitu nekat menantang batasannya, jangan salahkan dirinya bertindak kejam.

Di rumah sakit.

Setelah beristirahat selama tiga hari penuh, keadaan Delis sudah membaik.

Melihat perawat datang untuk mengganti infus. Delis bertanya, “Kapan aku bisa keluar dari rumah sakit?”

Perawat melihat Delis sejenak dan menjawab, “Ini harus ditanyakan pada Pak Kelven. Selama Pak Kelven nggak memberi perintah, kamu nggak boleh meninggalkan rumah sakit.”

Delis terdiam.

Tanya Kelven?

Namun, sekarang Kelven tidak mau mengangkat teleponnya dan juga tidak membalas pesannya. Sejak hari pertama, Kelven sudah tidak pernah datang lagi untuk melihatnya.

Delis merasa sangat sedih.

Jelas-jelas mengandung anak dari Kelven, dirinya butuh perhatian karena keguguran. Namun, orang yang seharusnya ada di sisi Delis justru menolakny
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tenri Rafiuddin
iyaa niii, yg jahat tetap di unggulkan... malah bisa buat suster RS kasi obat buat delis tdk bisa hamil lagi...hahaha... mudah banget kejahatan di buat
goodnovel comment avatar
Rosa Agustina
kecewa ma kelvin.. masa dia percaya gitu aj, tanpa menyelidiki yg sbnarnya, dia kn orng pintar berkuasa, kn delis hidup sama dia udh lama, masa g percaya, trs giliran sama harley apapun yg dia ktkan dia percaya..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 75

    Delis mengikuti Bibi Siti kembali ke rumahnya, Vila Bukit Mas.Kelven tidak ada di rumah, Delis pergi ke kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaian. Kemudian makan makanan bergizi yang disiapkan oleh Bibi Siti. Setelah itu, dia duduk di sofa ruang tamu.Delis menggenggam ponselnya dan terus menerus mengirim pesan pada Kelven.Kelven tidak membalas pesan dan juga tidak mengangkat teleponnya.Delis sangat sedih.Kelven tidak pulang, jadi dia hanya bisa terus menunggunya di ruang tamu.Pukul sepuluh malam, Bibi Siti menghampirinya dan memanggilnya, “Nona Delis, kamu baru saja keguguran, tubuhmu masih lemah. Sebaiknya istirahat lebih awal.”Delis menolak, “Aku mau menunggunya pulang.”“Tapi, Pak Kelven nggak pasti bakalan pulang atau nggak. Dia sudah nggak pulang selama dua hari ini.”“Dia pasti akan kembali,” ujar Delis bersikeras.Tidak menjelaskannya dengan jelas, Delis merasa sangat tidak tenang.Kelven sangat berarti baginya. Bagaimana mungkin dirinya mengkhianati Kelven? Saat mengand

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 76

    Delis langsung menjelaskan, “Aku nggak mengkhianatimu, anak yang ada di kandunganku adalah anakmu. Aku nggak berniat untuk menggugurkannya, kejadian malam itu … ““Diam kamu.”Kelven berbalik dan menatapnya dengan mata yang memerah. “Sini, ikut denganku. Kutunjukkan padamu.”Dengan kasar, Kelven menarik tangan kecilnya dan menyeretnya ke ruang kerja.Karena terlalu tiba-tiba, Delis hampir saja terjatuh.Namun, karena tangannya ditarik, Delis terpaksa mengikutinya dengan terhuyung-huyung.Kelven dengan kasar melemparkan Delis ke dalam ruang kerja, mengambil tumpukan foto dari meja dan melemparkannya di depan sambil berbicara dengan suara keras, “Delis, buka matamu dan lihat dengan jelas. Apakah aku menuduhmu? Kalau aku nggak menyelidiknya, aku bahkan nggak tahu bahwa kamu bahkan melarikan diri untuk pergi bersamanya.”“Kamu benar-benar istriku yang paling baik. Kamu benar-benar pandai mempermainkanku. Kamu sungguh hebat.”Delis tidak berbicara.Delis menundukkan kepala dan melihat foto

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 77

    Delis tiba-tiba berhenti, tanpa menoleh, dia berkata, “Kamu nggak percaya padaku, aku hanya bisa mencari bukti sendiri untuk membuktikan kebenaranku.”Mendengar itu, Kelven merasa sangat konyol.Kelven mendekatinya dan berdiri di depannya, berkata, “Kebenaran? Apakah aku menuduhmu dengan bukti-bukti yang sudah ada?”Delis menatap mata pria itu, dengan ketidakpuasan dia membalas, “Semua perkataanmu adalah tuduhan yang nggak adil padaku.”“Delis, kamu benar-benar pandai membela diri, tapi tak peduli seberapa pintar kamu membela diri, aku nggak akan lagi percaya pada omong kosongmu.”“Dengarkan baik-baik, mulai sekarang kamu tinggal di sini dan nggak boleh pergi ke mana-mana. Bahkan mati, kamu hanya boleh mati di sini.”Ucap Kelven dengan geram dan tegas. Aura dingin menyelimuti seluruh tubuhnya, seolah bisa menelannya hidup-hidup.Tidak ada lagi kesempatan untuk dia melarikan diri!Delis juga jangan berharap bisa melarikan diri darinya seumur hidup ini.Tidak ingin melihat wajah polos De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 78

    Kelven menatap Herli dan dengan lembut berkata, “Mulai sekarang, ini adalah rumahmu. Kamu bisa tinggal di sini selama yang kamu inginkan dan bisa meminta siapapun untuk melakukan apa yang kamu mau. Tak perlu sungkan padaku.”Herli tersenyum dan duduk di samping Kelven. “Benarkah?”“Tentu saja, pada akhirnya kamu akan menjadi istriku. Segala sesuatu milikku adalah milikmu, termasuk masa depanku.”Delis benar-benar tidak bisa mendengarkannya lagi, dia menutup bukunya dan berjalan pergi.Kelven meliriknya dengan dingin dan berteriak, “Berhenti.”Delis menghentikan langkahnya, tapi dia tidak menoleh untuk melihat mereka.Kelven memerintahnya dengan santai, “Pergi, masakan semangkuk mi untukku. Aku lapar.”Ini adalah pertama kalinya Kelven memerintahkan Delis untuk masak.Delis tak mengikutinya, dengan mata yang memerah, dia pergi ke lantai atas.Kelven menegakkan tubuhnya dan berteriak, “Delis, kamu nggak mendengarkanku? Aku menyuruhmu masak.”Delis tetap tidak menghiraukannya dan terus b

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 79

    Delis yang terjatuh di atas tempat tidur, merasa hatinya sangat hancurDia perlahan-lahan bangkit dari tempat tidur, meneteskan air matanya dan menatap pria di depannya.“Apa lagi yang bisa kuberikan padamu? Nyawaku? Kalau kamu mau nyawaku, aku siap memberinya kapan saja.”Delis benar-benar lebih memilih untuk memberikan nyawanya daripada menderita di bawah perlakuan dingin dan kejam seperti ini.Sejak keguguran, tidak ada satu pun kata-kata peduli atau perhatian dari Kelven. Sebaliknya, Delis hanya menderita di bawah perlakuan dingin dan penghinaannya.Apakah itu menyenangkan?Jika benci dengannya, buang saja!Kenapa harus memperlakukannya seperti ini?Delis merasa dirinya sudah tidak bisa bertahan lagi. Jika Kelven benar-benar ingin melihatnya mati, dirinya akan memenuhi keinginan itu.“Seberapa berharganya nyawamu?”Kelven dengan dingin menatapnya dan melanjutkan, “Dengarkan baik-baik. Mulai sekarang, kamu harus bekerja untuk membayar hutangmu. Kalau kamu nggak patuh, aku … “Kelven

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 80

    Herli sengaja tidak menghindar, berdiri dan membiarkan Delis melemparkan semuanya ke arahnya.Setiap lemparannya sangat tepat sasaran, membuat Herli kesakitan dan berusaha menahannya.Di luar kamar, saat Kelven melewati pintu kamar, dia melihat tindakan Delis.Kelven mengernyit dan langsung mendekat dan memeluk Herli. Lalu berteriak pada Delis, “Hentikan, Delis.”Delis sudah sepenuhnya kehilangan akal, dia ikut melemparkannya pada Kelven.“Dasar pasangan bajingan, keluar dari sini! Jangan biarkan aku melihat kalian lagi! Peri!”Melihat wanita itu benar-benar sudah gila dan Herli juga terluka, Kelven langsung menopang Herli untuk pergi.Keluar dari kamar, melihat kepala Herli penuh luka, darah segar juga terus mengalir. Kelven langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon ambulans.Namun, gerakannya dihentikan oleh Herli.“Kelven, aku baik-baik saja. Kamu yang balut lukanya saja.”Kelven menurutinya.Kelven membantunya turun ke bawah, meminta Bibi Siti untuk membawa kotak obat dan mengo

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 81

    Jawaban Kelven bagaikan ribuan jarum tajam yang menusuk hari Delis.Hatinya yang masih berdenyur, seketika hancur berkeping-keping karena rasa sakit itu. Delis berusaha menahan rasa sakit itu, tidak lagi melihatnya.Kelven juga membanting pintu dan pergi, tidak lagi menghiraukannya.Selama beberapa hari berturut-turut, Delis mengunci dirinya dalam kamar, mengisolasi dirinya hingga depresi.Hingga Selina datang mencarinya.Saat turun dari mobil, gadis kecil memeluk boneka kesukaannya dan dengan bersemangat berlari ke dalam rumah.Sambil berlari, sambil berteriak, “Delis, Delis ada di rumah?”Saat tiba di ruang tamu, Bibi Siti memanggilnya, “Nona Selina … “Selina menghentikan langkahnya, dia mengenakan gaun putih dengan rambut dikepang dua, wajahnya terlihat cantik dan manis, memberikan kesan cerdas dan pintar.Selina tersenyum dan bertanya pada Bibi Siti, “Bibi, di mana Delis?”“Nona Delis ada di lantai atas. Dia tidak dalam suasana hati yang baik beberapa hari ini. Kamu tolong ajak d

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 82

    Saat mereka sedang makan, Kelven membawa Herli kembali.Delis tidak menoleh dan tetap melanjutkan makannya.Selama tidak melihat keduanya, Delis bisa mengendalikan emosinya.Mungkin karena hatinya sudah mati rasa, Delis sudah tidak peduli dengan keberadaan mereka.Namun, berbeda dengan Selina. Dia sangat pendendam.Saat dia menoleh ke arah pintu, Selina sangat tidak senang melihat Kelven membawa perempuan rendahan ini kembali.Dia meletakkan alat makannya, berdiri dan berlari ke arah mereka sambil berteriak, “Kelven, kenapa kamu membawa wanita ini kembali? Dia pernah memukulku dan bahkan menghina Delis. Kamu nggak boleh bersamanya, usir dia sekarang juga!”Wajah Kelven tanpa ekspresi, melemparkan pandangan ke arah ruang makan.Melihat Delis akhirnya turun untuk makan, Kelven juga tidak terlalu mempermasalahkannya. Kelven berbalik melihat Selina.“Siapa yang mengantarmu ke sini? Apa kamu nggak punya tempat lain untuk bermain?”“Kelven, kenapa kamu bicara seperti ini padaku? Aku ini tan

Latest chapter

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status